Anda di halaman 1dari 6

Kewirausahaan, Langkah Menuju Kesuksesan

BAB VII

PEMBUATAN KEPUTUSAN

VII.1. Tahapan Proses Pembuatan Keputusan

Pembuatan keputusan adalah suatu proses rangkaian kegiatan yang akan dilakukan
dalam penyelesaian suatu masalah. Pembuatan keputusan ini dilakukan oleh setiap jabatan
dalam organisasi. Manajer akan membuat keputusan yang berbeda dalam situasi dan
kondisi yang berbeda pula.

Beberapa pendapat ahli tentang pengambilan keputusan, diantaranya adalah :

1. G.R. Terry :

Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang


didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.

2. Claude S. Goerge, Jr :

Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer


berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan, pemilihan
diantara sejumlah alternatif.

3. Horold dan Cyril O’Donnell :

Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara


alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu ini dari perencanaan, suatu rencana tidak
dapat dikatakan jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk
atau reputasi yang telah dibuat.

4. P. Siagian :

Pembuatan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadapa suatu masalah,


pengumpulah fakta dan data, penelitian yang matang atas alternatif dan tindakan.

Proses pembuatan keputusan merupakan proses yang paling penting untuk


kesempurnaan dalam bidang pengurusan untuk semua organisasi. Proses membuat
keputusan bukan hanya wujud dalam bidang pengurusan tetapi juga dihadapi oleh setiap
individu, baik keputusan tentang diri sendiri, keluarga, di rumah dan di tempat kerja. 

Ada beberapa jenis dalam proses pembuatan keputusan, yaitu :

1. Proses Pembuatan Keputusan yang efektif

            Ada 6 langkah pembuatan keputusan yang efektif  seperti terlihat pada gambar


berikut ini:

1
Deddy Hendarwan,S.H.,M.M./PDPM/2018
Kewirausahaan, Langkah Menuju Kesuksesan

 Pemahaman dan perumusan masalah


Manajer harus dapat menemukan masalah apa yang sebenarnya, dan menentukan
bagian-bagian mana yang harus dipecahkan dan bagian mana yang seharusnya
dipecahkan.
 Mengumpulkan dan Menganalisis Masalah
Setelah masalahnya ditemukan, lalu ditentukan dan dibuatkan rumusannya untuk
membuat keputusan yang tepat
 Pengembangan Alternative
Pengembangan alternatif memungkinkan menolak kecenderungan membuat
keputusan yang cepat agar tercapai keputusan yang efektif.
 Pemilihan Alternatif
Didasarkan pada informasi yang diberikan kepada manajer dan
ketidaksempurnaan kebijaksanaan yang diambil oleh manajer.
 Implementasi Keputusan
Manajer harus menetapkan anggaran, mengadakan dan mengalokasikan sumber
daya yang diperlukan, serta memperhatikan resiko dan ketidakpuasan terhadap
keputusan yang diambil. Sehingga perlu dibuat prosedur laporan kemajuan
periodik dan mempersiapkan tidakan korektif bila timbul masalah baru dalam
keputusan yang dibuat serta mempersiapkan peringatan dini atas segala
kemungkinan yang terjadi.
 Evaluasi
Implementasi yang telah diambil harus selalu dimonitor terus-menerus, apakah
berjalan lancar dan memberikan hasil yang diharapkan.

2. Kondisi Keputusan

Umumnya terdapat tiga kondisi yang berbeda di mana keputusan dibuat. Masing-
masing kondisi tersebut didasarkan pada tingkatan atau derajat dimana hasil masa depan
dari alternatif keputusan diprediksi. Kondisi tersebut adalah :

1. Kepastian (certainty), yaitu dengan diketahuinya keadaan yang akan terjadi


diwaktu mendatang, karena tersedianya informasi yang akurat dan responsibility.
2. Resiko (risk) yaitu dengan diketahuinya kesempatan atau probabilitas setiap
kemungkinan yang akan terjadi serta hasilnya, tetapi informasi yang lengkap tidak
dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.
3. Ketidakpastian (uncertainty), dimana manajer tidak mengetahui probabilitas yang
dimiliki serta tidak diketahuinya situasi yang akan terjadi diwaktu mendatang,
karena tidak mempunyai informasi yang dibutuhkan. Umumnya ini menyangkut
keputusan yang kritis dan paling menarik

2
Deddy Hendarwan,S.H.,M.M./PDPM/2018
Kewirausahaan, Langkah Menuju Kesuksesan

Ada beberapa pendekatan dalam melakukan pengambilan keputusan, yaitu :

1. Orientasi pada pendekatan Rasional (dengan ilmu pengetahuan, khususnya


manajemen).
2. Orientasi pada pendekatan Naluri atau instink (oleh batin, nasihat orang bijak yang
diiringi dengan doa, dan memohon petunjuk Allah SWT).
3. Orientasi pada kombinasi antara pendekatan Rasional dan Naluri (gabungan antara
ilmu pengetahuan dan doa).

Beberapa tahapan dalam proses pengambilan keputusan berdasarkan pendekatan


rasional, yaitu :

1. Merumuskan masalah secara jelas, mempertimbangkan tujuan yang hendak


dicapai.

2. Mencari dan mengembangkan alternatif atau memilih kemungkinan-kemungkinan


solusi masalah.

3. Memilih alternatif yang paling tepat dan/atau alternatif yang dianggap cukup
memuaskan.

4. Menetapkan alternatif yang dipilih secara mantap dan menyiapkan langkah-


langkah pelaksanaan.

Tentu juga harus memperhtikan hal-hal dibawah ini agar dapat membantu
mengambil keputusan, yaitu :

 Memantapkan keteguhan sikap dalam penentuan prioritas yang akan dicapai.

 Mantapkan sikap dalam menghadapi resiko atau ketidakpastian.

 Memantapkan sikap rasional dan kecerdasan dalam memilih alternatif yang


tersedia.

Masalah/situasi yang harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan, yaitu :

 Agak pasti dan cukup mudah diprediksi

 Kurang pasti dan mudah diprediksi

 Tidak pasti dan tidak dapat diprediksi

3.  Bentuk-bentuk/jenis  Keputusan

Bentuk keputusan ini bisa berupa keputusan yang diprogram (Programmed


Decisions) atau tidak, bisa juga dibedakan antara keputusan yang dibuat dibawah kondisi
kepastian, resiko dan ketidakpastian.

3
Deddy Hendarwan,S.H.,M.M./PDPM/2018
Kewirausahaan, Langkah Menuju Kesuksesan

Hal tersebut dapat dijelaskan seperti dibawah ini :

1. Bentuk Keputusan yang diprogram (Programmed Decisions) 


Keputusan terprogram yaitu keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan atau
prosedur yang terjadi secara rutin dan berulang-ulang.
Contoh : penetapan gaji pegawai, prosedur penerimaan pegawai baru, prosedur
kenaikan jenjang kepegawaian dan sebagainya. 
2. Keputusan tidak terprogram (non-programmed decision).
yaitu keputusan yang dibuat karena terjadinya masalah-masalah khusus atau tidak
biasanya. Contoh : pengalokasian sumber daya – sumber daya organisasi,
penjualan yang merosot tajam, pemakaian teknologi yang termodern dan lain
sebagainya.

VII.2. Pertanggungjawaban bagi Pembuat Keputusan suatu Organisasi dan Unsur-


unsur dalam Pembuatan Keputusan.

Pertanggungjawaban bagi Pembuat Keputusan

Setiap keputusan yang diambil tentunya mempunyai pandangan dan latar belakang
yang berbeda-beda dari setiap pengambilan kebijakan keputusan. Dengan keputusan yang
berbeda-beda itu perlu di bedakan beberapa tipe dasar pemikiran, dan harus terus
dikembangkan kepada bagian-bagian atau siap-siapa saja dalam organisasi yang
mempunyai tanggung jawab untuk membuat keputusan.

Salah satu dari dasar pemikiran ini didasarkan pada dua faktor, yaitu :

1.    Jangkauan (scope),

Menunjukkan seberapa luas  total manajemen yang akan dipengaruhi oleh ke putusan


yang dibuat. Semakin besar proporsinya maka akan semakin luas jangkauan atau
dampak dari keputusan yang dibuat

2.    Tingkatan Manajemen

Tingkatan manajemen menunjukkan tentang siapa pembuat keutusan apakah di level


manajemen tingkat bawah, menengah atau atas. Swemakin tinggi tingkatan pembuat
keputusan maka akan semakin luas jangkauan  pengaruh dari keputusan yang dibuat.

Unsur-unsur dalam situasi atau keadaan pembuatan Keputusan

Terdapat enam bagian atau unsur dasar situasi keputusan :

1. Keadaan asal mula.


Unsur ini menunjukkan pada aspek lingkungan yang mempengaruhi pembuatan
keputusan. Ada 2 lingkungan yang mempengaruhi yaitu lingkungan internal seperti

4
Deddy Hendarwan,S.H.,M.M./PDPM/2018
Kewirausahaan, Langkah Menuju Kesuksesan

komponen personalia organisasi, komponen unit staf dan dungsional dan tingkatan
manajemen Lingkungan Eksternal  seperti komponen pelanggan, pesaing dan
teknologi.
2. Pembuatan keputusan.
Pembuat keputusan adalah individu yang terlibat dalam pembuatan berbagai
alternatif.. Pembuat keputusan bisa memiliki 4 orientasi yaitu:

a.      Orientasi penerimaan,

Orientasi penerimaan merasa bahwa ada hal-hal yang baik diluar mereka. Dan
mereka bergantung pada saran-saran anggota organisasi lainnya. Dan pada
dasarnya mereka menyukai orang lain yang mermbuat keputusan buat mereka

b.      Orientasi Eksploitasi

Pembuat keputusan dalam orientasi eksploitasi percaya bahwa  sumber-sumber


yang baik ada di luar mereka, oleh karenya mereka akan melakukan apa saja
baik itu etis atau tidak etis untuk mendapatkan ide-ide  yang dibutuhkan bagi
pembuatan keputusan

c.      Orientasi penimbunan (hoarding)

Pembuat keputusan pada orientasi penimbunan adalah pembuat keputusan yang


mempertahankan status quo sebanyak mungkin dan hanya sedikit menerima ide-
ide dari luar. Lebih banyak ide-ide dari mereka sendiri

d.     Orientasi pemasaran

Pembuatan keputusan pada orientasi pemasaran memandang diri mereka sebagai


komoditi yang  bernilai  sama seperti keputusan yang mereka ambil sehingga
mereka berusaha mengambil keputusan yang dapat memperbesar nilai mereka.

Orientasi pembuat keputusan yang ideal adalah orientasi yang menekankan potensi
organisasi maupun potensi pembuat keputusan. Pembuat keputusan tersebut mencoba
menggunakan semua bakat dan terutama  dipengaruhi oleh penilaian yang dapat dipercaya.
Pembuat keputusan yang ideal adalah pembuat keputusan yang tidak memiliki ke 4
orientasi tersebut.

3. Tujuan –Tujuan  yang harus dicapai


Elemen ketiga dari situasi pembuatan keputusan adalah tujuan yang ingin dicapai.
4. Alternatif  yang relevan
Situasi keputusan sekurang-kurangnya  terdiri dari 2 alternative yang relevan  atau
yang dipandang sesuai dengan masalah yang ada.
5. Susunan atau Peringkat alternative
Situasi keputusan harus memiliki mekanisme yang merenking alternative dari yang
paling diinginkan sampai paling yang tidak diinginkan.
6. Pilihan alternative

5
Deddy Hendarwan,S.H.,M.M./PDPM/2018
Kewirausahaan, Langkah Menuju Kesuksesan

Elemen terakhir dari situasi keputusan adalah pilihan actual dari alternative yang
tersedia.

6
Deddy Hendarwan,S.H.,M.M./PDPM/2018

Anda mungkin juga menyukai