0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
95 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan proses pengambilan keputusan manajerial. Pengambilan keputusan adalah proses penilaian dan pemilihan alternatif setelah mempertimbangkan berbagai faktor. Prosesnya terdiri dari 7 tahap yaitu pemahaman masalah, pengumpulan data, pengembangan alternatif, evaluasi alternatif, pemilihan alternatif terbaik, implementasi keputusan, dan evaluasi hasil. Terdapat 3 jenis
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan proses pengambilan keputusan manajerial. Pengambilan keputusan adalah proses penilaian dan pemilihan alternatif setelah mempertimbangkan berbagai faktor. Prosesnya terdiri dari 7 tahap yaitu pemahaman masalah, pengumpulan data, pengembangan alternatif, evaluasi alternatif, pemilihan alternatif terbaik, implementasi keputusan, dan evaluasi hasil. Terdapat 3 jenis
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan proses pengambilan keputusan manajerial. Pengambilan keputusan adalah proses penilaian dan pemilihan alternatif setelah mempertimbangkan berbagai faktor. Prosesnya terdiri dari 7 tahap yaitu pemahaman masalah, pengumpulan data, pengembangan alternatif, evaluasi alternatif, pemilihan alternatif terbaik, implementasi keputusan, dan evaluasi hasil. Terdapat 3 jenis
Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik. Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya adalah : 1.G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin. 2.Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif. 3.Horold dan Cyril ODonnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat. 4.P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian yang matang atas alternatif dan tindakan. 2. Proses pengambilan keputusan Proses pengambilan keputusan memiliki berapa tahap : Tahap 1 : Pemahaman dan Perumusan Masalah. Para manager sering menghadapi kenyataan bahwa masalah yang sebenarnya sulit dikemukaan atau bahkan sering hanya mengidentifikasikan masalah, bukan penyebab dasar. Para manager dapat mengidentifi8kasi masaklah dengan beberapa cara. Pertama, manager secra sistematis menguji hubungan sebab-akibat. Kedua manager mencari penyimpangan atau perubahan dari yang noirmal. Tahap 2 : Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan. Setelah manajer menemukan dan merumuskan masalah, manajer harus memutuskan langkah-langkah selanjutnya. Manajer pertama kali harus menentukan data-data apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat dan kemudiaan mendapatkan informasi tersebut. Tahap 3 : Pegembangan Alternatif-Alternatif. Kecenderungan untuk menerima alternatif keputusan pertama yang feasibel sering menghindarkan manager dari pencapaian penyelesaian yang terbaik untuk masalah manajer.Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan manajer menolak kecnderungan untuk membuat keputusan terlalu cepat dan membuat keputusan yang efektif. Manager harus memilih suatu alternatif yang cukup baik, walaupun bukan esuatu yang sempurna atau ideal. Tahap 4 : Evaluasi Alternatif-Alternatif. Setelah manajer mengembangkan sekumpulan alternatif, mansger harus mengevaluasi sekumpulan alternati, manager harus mengevaluasi untuk menilai efektifitas etiap alternatif. Tahap 5 : Pemilihan Alternatif Terbaik. Pembuatan keputusan merupakan hasil evaluasi berbagai alternatif. Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informasi bagi manager dan ketidaksempurnaan kebijakan manajer. Tahap 6: Implementasi Keputusan . Setelah alternatif terbaik dipilih, para manager harus membuat rencana untuk mengatasi berbagai permasalahan dam masalah yang mungkin dijumpai dalam penerapan keputusan. Dalam hal ini, manager perlu memperhatikan berbagai resiko dan ketidakpastian sebagai konsekuensi dibuatnya suatu keputusan. Disamping itu, pada tahapimplementasi keputusan manager juga perlu menetapkan prosedur laporan kemajuaan periodik dan memnpersiapkan tindakan korektif bila masalah baru muncul dalam pembuatan kjeputusan, serta merancang peringatan dini untuk menghadapi berbagai kemungkinan. Tahap 7: Evaluasi Hasil-Hasil. Keputusan. Implementasi keputusan harus selalu dimonitor. Manajer harus meangevaluasi apakah implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan memberikan hasil yang diinginkan. 3. Tipe Keputusan Manajemen Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran. Keputusan dibagi dalam 3 tipe : a) Keputusan Tidak Terstruktur (unstructured decision) adalah keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar, Pengalaman manajer merupakan hal yang sangat penting di dalam pengambilan keputusan tidak terstruktur. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaari lain adalah contoh keputusan tidak terstruktur yang jarang terjadi. b) Keputusan Setengah Terstruktur (semi-structured decision) adalah keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak tersruktur. Keputusan tipe ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan-perhitungan serta analisis yang terperinci. Contoh dari keputusan tipe ini misalnya adalah keputusan membeli sistem komputer yang iebih canggih. Contoh yang lainnya misalnya adalah keputusan alokasi dana promosi. c) Keputusan Terstruktur (structured decision) adalah keputusan yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manajemen tingkat bawah. Contoh dari keputusan, tipe ini misalnya adalah keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang dan lain sebagainya 4. Manajer dalam Membuat Keputusan Meskipun setiap orang dalam organisasi membuat keputusan, pengambilan keputusan sangat penting untuk manajer. Ini bagian dari keempat fungsi manajerial. Bahkan, itu sebabnya kita mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah inti dari manajemen. Dan itulah mengapa manajer ketika mereka merencanakan, mengorganisasi, memimpin, dan mengontrol disebut sebagai pembuat keputusan.Fakta bahwa hampir semua hal yang dilakukan manajer melibatkan pembuatan keputusan tidak berarti bahwa pembuatan keputusan selalu memakan waktu, rumit atau jelas bagi seorang pengamatdari luar. Kebanyakan pengambilan keputusan adalah hal yang rutin. Sebagai contoh, setiap hari sepanjang tahun Anda membuat keputusan tentang apa yang harus dimakan untuk makan malam. Ini bukan masalah besar. Anda telah membuat keputusan ini ribuan kali sebelumnya. Ini adalahkeputusan yang cukup sederhana dan biasanya dapat ditangani dengan cepat. Ini adalah jeniskeputusan yang mungkin Anda tidak sadari (bahwa kegiatan ini tergolong pengambilan keputusan).Dan manajer juga membuat puluhan keputusan rutin setiap hari, seperti, misalnya, siapa karyawanyang akan bekerja pada shift di minggu depan, informasi apa yang harus dimasukkan dalam laporan,atau bagaimana cara mengatasi keluhan pelanggan. Perlu diingat bahwa meskipun keputusantampaknya mudah atau telah dihadapi oleh manajer beberapa kali sebelumnya, itu masih tergolongsebuah keputusan yang melalui sebuah proses. Marilah kita lihat empat perspektif tentang bagaimana cara manajer membuat keputusan. a. Membuat Keputusan: Rasionalitas Manajer akan menggunakan pengambilan keputusan rasional yaitu,mereka akan membuat pilihan logis dan konsisten untuk memaksimalkan nilai. Manajer memilikisegala macam alat dan teknik untuk membantu mereka menjadi pengambil keputusan yang rasional.Akan tetapi, manajer tidak selalu rasional. Apa artinya menjadi pengambil keputusan yang "rasional"? Asumsi dari Rasionalitas Seseorang pembuat keputusan yang rasional akan sepenuhnya obyektif dan logis. Masalah yang dihadapi akan menjadi jelas dan tidak ambigu, dan pengambil keputusan akan memiliki tujuan yang jelas dan spesifik dan mengetahui semua alternatif yang mungkin dan konsekuensinya. Akhirnya,membuat keputusan secara rasional akan secara konsisten mengakibatkan pemilihan alternatif yang memaksimalkan kemungkinan untuk mencapai tujuan tersebut. Asumsi ini berlaku untuk setiap pengambilan keputusan, pribadi ataupun manajerial. Namun, untuk pengambilan keputusan manajerial, kita perlu menambahkan satu tambahan asumsi: bahwa keputusan dibuat untukkepentingan terbaik organisasi. Asumsi rasionalitas ini mungkin tidak sangat realistis, tapi konsep berikutnya dapat membantu menjelaskan bagaimana sebagian besar keputusan dibuat dalamorganisasi. b. Membuat Keputusan: Rasionalitas yang Terbatas Sebuah pendekatan yang lebih realistis untuk menggambarkan bagaimana manajer membuat keputusan adalah konsep pengambilan keputusan dengan rasionalitas yang terbatas, yang mengatakan bahwa manajer membuat keputusan rasional, tetapi terbatas (dibatasi) oleh kemampuan mereka untuk memproses informasi. Karena mereka tidak mungkin menganalisis semua informasi tentang semua alternatif, manajer cenderung satisfice (membuat dirinya merasa puas), daripada memaksimalkan nilai dari keputusannya. Artinya, mereka menerima solusi yang "cukup baik." Merekaitu rasional, akan tetapi dibatasi oleh kemampuan mereka untuk memproses informasi. c. Membuat Keputusan: Peran dari Intuisi Manajer sering menggunakan intuisi mereka untuk membantu membuat keputusan. Apa itu pengambilan keputusan secara intuitif? Itu artinya membuat keputusan atas dasar pengalaman,perasaan dan akumulasi penilaian. Seberapa sering pengambilan keputusan secara intuitif dilakukanoleh manajer? Sebuah survei menemukan bahwa hampir setengah dari yang disurvei menggunakanintuisi lebih sering daripada analisis formal untuk menjalankan perusahaan mereka.Pengambilan keputusan secara intuitif dapat melengkapi pengambilan keputusan rasional dan pengambilan keputusan dengan rasionalitas yang terbatas. Pertama-tama, seorang manajer yang telah memiliki pengalaman terhadap tipe masalah yang sama atau situasi yang sama sering dapat bertindak cepat berdasarkan dengan apa yang tampaknya merupakan sebuah informasi yangterbatas karena dari pengalaman masa lalu. Selain itu, sebuah penelitian terbaru menemukan bahwaorang yang mengalami perasaan dan emosi secara intens ketika membuat keputusan sebenarnya mencapai kinerja pengambilan keputusan yang lebih tinggi, terlebih lagi apabila mereka mengerti perasaan mereka ketika mereka membuat keputusan. Keyakinan lama bahwa manajer harus mengabaikan emosi saat membuat keputusan mungkin bukan saran terbaik. d. Membuat Keputusan: Peran Evidence-Based Management/Manajemen Berbasiskan Bukti Misalkan menunjukkan beberapa gejala fisik yang aneh dan membingungkan. Dalam rangka untuk membuat keputusan terbaik mengenai diagnosa dan pengobatan yang tepat, inginkah Anda agar dokter mendasarkan keputusannya pada bukti terbaik yang tersedia? Sekarang anggaplahbahwa Anda seorang manajer yang dihadapkan pada permasalahan dalam organisasi anda. Inginkah Anda agar keputusan Anda didasarkan pada bukti terbaik yang tersedia?" Setiap proses pengambilan keputusan kemungkinan akan ditingkatkan melalui penggunaan bukti yang relevan dan dapat diandalkan, apakah itu membelikan seseorang sebuah hadiah ulang tahun atau bertanya-tanya mesincuci baru apa yang cocok untuk dibeli." Itulah alasan di balik adanya evidence-based management(EBMgt)/manajemen berbasiskan bukti yang merupakan "penggunaan bukti terbaik yang tersedia secara sistematis untuk meningkatkan praktek manajemen." EBMgt kini cukup relevan terhadap pengambilan keputusan-keputusan manajerial. Referensi : Buku manajemen jilid 1 edisi kedelapan bab 9 http://meyka.blogdetik.com/2013/05/11/pengambilan-keputusan-dalam-manajemen/