Anda di halaman 1dari 12

Presentasi

Presentasi

MATA KULIAH : AKUNTANSI BIAYA


DOSEN PENGAMPU: SIGIT MULYANTO, S.Pd., M.Akt
NAMA KELOMPOK 3 :
1. RISKA SULISWATI (1762401000916)
2. RIKA NOVILIANI (1762401000921)
3. FIFIN WIDIYANTI (1762401000931)
4. YOLANDANI HARMIANOVI (1762401000942)
5.RIYANUR (1762401000936)
6. SUGIAN (1762401000928)
7. MUHAMMAD SAID (1762401000948)

FAKULTAS BISNIS
SEMESTER III
Materi :

BIAYA BAHAN BAKU


Pendahuluan
Pemahaman mengenai biaya penting sekali karena penerapan biaya yang tepat dapat
digunakan untuk membantu proses perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan
ekonomi. Ketidaktepatan atau kesalahtafsiran biaya, bisa berakibat pembuatan keputusan
yang kurang tepat. Sebelum kita mengetahui macam-macam biaya dan penggolongannya,
terlebih dahulu harus mengerti tentang arti biaya tersebut.

Pengertian biaya menurut R.A Supriyono (1987 : 185) mengemukakan sebagai berikut :
Biaya didefinisikan sebagai pengorbanan ekonomis yang dibuat untuk memperoleh barang
atau jasa. Dengan kata lain biaya adalah harga perolehan barang atau jasa yang diperlukan
oleh organisasi. Besarnya biaya diukur dalam satuan moneter, di Indonesia adalah rupiah,
yang jumlahnya dipengaruhi oleh transaksi dalam rangka pemilihan barang dan jasa
tersebut.

D-III AKUNTANSI

1
A. Pengertian Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku merupakan komponen biaya yang terbesar dalam pembuatan
produk jadi. Dalam perusahaan manufaktur, bahan baku diolah menjadi produk jadi
dengan mengeluarkan biaya konversi.

Bahan yang digunakan untuk produksi diklasifikasikan menjadi bahan baku (bahan
langsung) dan bahan pembantu (bahan tidak langsung). Bahan langsung yaitu
bahan yang digunakan untuk produksi yang dapat diidentifikasikan ke produk.

Biaya Bahan Baku


2
B. Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku

Proses produksi dan kebutuhan bahan baku bervariasi sesuai dengan ukuran dan
jenis industry dari perusahaan, pembelian dan penggunaan bahan baku biasanya
meliputi langkah-langkah :

1. Menentukan rute (routing) untuk setiap produk,


2. Anggaran produksi ( production budget )
3. Bukti permintaan pembelian atau ( purchase requisition )
4. Pesanan pembelian ( purchase order )
5. Laporan penerimaan (receiving report )
6. Bukti permintaan bahan baku (material requisition)
7. Kartu catatan bahan baku ( material record card )

Biaya Bahan Baku


3
C. Pembelian Bahan Baku
dalam organisasi besar, pembelian bahan baku biasanya dilakukan oleh departemen
pembelian, yang dikelola oleh agen pembelian.

D. Formulir Pembelian
formulir utama yang diperlukan dalam pembelian adalah bukti permintaan
pembelian dan pesanan pembelian.

E. Penerimaan
Departement penerimaan berfungsi :
- membongkar bahan baku yang rusak
- membandingkan dengan jumlah yang diterima dengan daftar perusahaan perkapalan
- mencocokan bahan baku yg diterima dengan deskripsi dalam pesanan pembelian
- membuat laporan penerimaan

Biaya Bahan Baku


4
F. Persetujuan Faktur dan Pemrosesan Data

Persetujuan faktur adalah penting bagi pengendalian bahan baku, karena proses
tersebut memverifikasi bahwa barang telah diterima sesuai dengan pesanan dan
pembelian dapat dilakukan. Pada saat bahan baku sama di department penerimaan,
perusahaan biasanya juga menerima faktur dari pemasok. Faktur dan satu salinan
pesanan pembelian disimpan di department akuntansi.

G. Biaya Perolehan Bahan Baku


Harga yang tercantum dalam faktur pemasok dan bahan transportasi adalah biaya
pembelian barang yang paling jelas terlihat. Sementara, biaya yang tidak terlalu
jelas keliatan adalah biaya yang dapat disebut biaya akuisisi, yaitu biaya untuk
melakukan fungsi pembelian, penerimaan, pembongkaran, pemeriksaan, asuransi,
penyimpanan, dan akuntansi.

Biaya Bahan Baku


5
H. Metode Penghitungan Biaya Bahan Baku :

1. Metode identifikasi khusus


2. Metode masuk pertama keluar pertama
3. Metode masuk terakhir keluar pertama
4. Metode rata-rata bergerak
5. Metode biaya standar
6. Metode rata-rata harga pokok bahan baku pada akhir bulan

Biaya Bahan Baku


6
I. METODE PENCATATAN BIAYA BAHAN BAKU

Ada dua macam metode pencatatan biaya bahan baku yang dipakai dalam
produksi:

Metode Mutasi Persediaan Metode Persediaan Fisik


(perpetual inventory method) (fisycal inventory method)

-Dalam Metode Mutasi Persediaan, setiap mutasi bahan baku dicatat dalam kartu persediaan.
cocok digunakan dalam perusahaan yang harga pokok produksinya dikumpulkan dengan
metode harga pokok pesanan.

-Dalam Metode Persediaan Fisik, hanya tambahan persediaan bahan baku dari pembelian saja
yang dicatat, sedangkan mutasi berkurangnya bahan baku karena pemakaian tidak dicatat
dalam kartu persediaan. cocok digunakan dalam penentuan biaya bahan baku dalam
perusahaan yang harga pokok produksinya dikumpulkan dengan metode harga pokok proses.

Biaya Bahan Baku


7
Kesimpulan

Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk


jadi. Bahan baku yang diolah perusahaan manufaktur dapat diproleh dari
pembelian local, impor, atau dari pengelolaan sendiri. Di dalam memperoleh
bahan baku, perusahaan tidak hanya mengeluarkan biaya sejumlah harga beli
bahan baku saja, tetapi juga mengeluarkan biaya-biaya pembelian, pergudangan,
dan biaya-biaya perolehan lain.

Biaya bahan baku merupakan komponen biaya yang terbesar dalam pembuatan
produk jadi. Dalam perusahaan manufaktur, bahan baku diolah menjadi produk
jadi dengan mengeluarkan biaya konversi. Bahan yang digunakan untuk produksi
diklasifikasikan menjadi bahan baku (bahan langsung) dan bahan pembantu
(bahan tidak langsung).

Bahan langsung yaitu bahan yang digunakan untuk produksi yang dapat
diidentifikasikan ke produk. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
merupakan biaya utama (prime cost) yang dibebankan kepada persediaan produk
dalam proses. Bahan tidak langsung meliputi semua bahan yang bukan
merupakan bahan baku. Biaya bahan tidak langsung dibebankan pada biaya
overhead pabrik saat bahan tersebut digunakan untuk produksi.

Biaya Bahan Baku


8

Anda mungkin juga menyukai