Pengertian komunikasi organisasi yaitu proses pengiriman dan penerimaan berbagai
pesan di dalam organisasi baik yang terjadi di dalam kelompok formal maupun kelompok informal di dalam organisasi. Komunikasi formal merupakan komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi pada organisasi. Isi dari komunikasi formal berupa persoalan koordinasi, pembahasan proyek-proyek, evaluasi kinerja organisasi, dan sebagainya. Sedangkan komunikasi informal merupakan komunikasi yang disetujui secara sosial yang tidak berorientasi pada organisasi, tetapi berorientasi pada para anngotanya secara individual. Contoh dari komunikasi informal yaitu pembicaraan tentang keluarga, kesehatan, persoalan dalam masyarakat, dan sebagainya. Komunikasi informal ini dapat meningkatkan semangat kerja, komitmen, serta partisipasi bawahan secara baik. Adapun komunikasi non verbal yaitu komunikasi yang disampaikan melalui pesan-pesan selain perkataan seperti ekspresi wajah, intonasi suara, kontak mata, gerakan tubuh, dan kecepatan berbicara. Komunikasi non verbal ini akan menegaskan kesungguhan pemimpin di mata bawahannya. Kemampuan dalam mengatur dan mengendalikan komunikasi non verbal akan menentukan keberhasilan pemimpin dalam mempengaruhi dan mengajak perasn serta bawahannya memajukan organisasi. Terdapat enam fungsi komunikasi non verbal yaitu sebagai berikut : 1. Untuk menekankan, pemimpin dapat menggunakannya untuk menonjolkan atau memberikan penekanan pada informasi atau kata-kata yang diungkapkannya. 2. Untuk melengkapi, pemimpin bijak juga menggunakan komunikasi non verbal untuk melengkapi pesan verbal yang hendak disampaikan. 3. Untuk menunjukkan kontradiksi, ketika pemimpin sedang membicarakan kejelekkan dari kinerja karyawan ia dapat memujinya sambil menunjukkan jari jempol ke bawah dengan ekspresi kecewa. 4. Untuk mengatur, komunikasi non verbal juga dapat digunakan untuk mengatur pembicaraan pemimpin kepada bawahannya. 5. Untuk mengulangi, komunikasi non verbal dapat digunakan untuk mengulangi kata atau kalimat yang telah ia sampaikan sebelumnya. Mengapa Kemampuan Pemimpin dalam Membangun Komunikasi Informal dan Non- Verbal sangat Penting? Hal ini terkait dengan asumsi bahwa pemimpin selalu dijadikan contoh dan teladan, pemimpin ditonton dan disaksikan oleh para pengikutnya sehingga penampilan, perilaku,tindakan-tindakannya serta sikap-sikapnya akan menciptakan image dan bermakna bagi pengikutnya. Bawahan juga akan menilai integritas dan komitmen pemimpin berdasarkan adanya kesesuaian antara apa yang dikatakannya secara verbal dengan apa yang dimunculkannya dalam tindakan (non verbal).