Anda di halaman 1dari 2

NAMA : STEVANI ANGELIA

NIM : 7193220007
KELAS : AKUNTANSI
MATAKULIAH: MANAJEMEN KEUANGAN

RINGKASAN MATERI COMMON STOCK VALUATION

Saham merupakan aset finansial yang dapat dijadikan investasi. Penilaian saham dilakukan
untuk menentukan apakah saham yang akan dibeli atau dijual akan memberikan tingkat return
yang sesuai dengan return yang diharapkan. Nilai dari saham dibedakan menjadi tigas jenis,
yaitu nilai buku, nilai pasar, dan nilai intrinsik. Nilai buku per lembar saham adalah nilai aktiva
bersih (net assets) yang dimiliki pemilik dengan memiliki satu lembar saham. Nilai buku dapat
dihitung dari total ekuitas/jumlah saham biasa yang beredar. Nilai pasar merupakan harga
saham di bursa saham pada saat tertentu. Nilai pasar ditentukan oleh permintaan dan
penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa. Nilai intrinsik adalah nilai sebenarnya atau
yang seharusnya dari suatu saham. Calon investor menghitung nilai instrinsik saham untuk
memutuskan strategi investasinya. Apabila nilai pasar lebih besar dari nilai instrinsik (overvalued)
dimana para investor cenderung menjual sahamnya. Sedangkan apabila nilai pasar lebih kecil
dari nilai instrinsik (undervalued ) maka investror cenderung membeli saham. Untuk menentukan
nilai intrinsik terdapat dua cara analisis, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis
fundamental menghitung nilai instrinsik menggunakan data keuangan perusahaan.Analisis
teknikal menghitung nilai instrinsik dari data perdagangan saham (harga dan volumen penjualan)
yang telah lalu. Dalam menganalisis saham melalui analisis fundamental, investor dapat melalui
proses analisis Top_down sebagai berikut:

1. Analisis ekonomi dan pasar modal Dalam tahapan pertama, Analisis ekonomi, investor dapat
menganalisis variabel ekonomi makro suatu negara, seperti: Produk domestik bruto (GNP),
Tingkat pengangguran, tingkat inflasi, kurs valuta asing, investasi swasta, dan tingkat
bunga.Terdapat hubungan yang erat antara kondisi ekonomi global dan nasional terhadap
kinerja pasar modal suatu negara, apalagi terhadap suatu perusahaan.

2. Analisis industri Diperlukan untuk memilih industri yang memiliki prospek yang
menguntungkan. Beberapa penelitian menyebutkan; Industri yang berbeda mempunyai tingkat
return yang berbeda Tingkat return masing-masing industri berbeda disetiap tahunnya
Tingkat return perusahaan-perusahaan di suatu industri yang sama, Tingkat risiko industri juga
beragam Tingkat risiko suatu industri relatif stabil sepanjang waktu
terlihat cukup beragam

3. Analisis perusahaan Terdapat dua pendekatan dalam analisis fundamental yaitu, Present
value approach (capitalization of income method) dan Price earning ratio approach. Pendekatan
Present value nilai saham dihitung dengan mendiskontokan arus kas masa depan yang diterima
investor (diwakili oleh dividen) atau disebut juga dividend discounted model. Sedangkan P/E
ratio approach dihitung dengan rasio harga pasar saham terhadap laba, menunjukkan berapa
besar investor menilai harga saham dari kelipatan laba yang dilaporkan perusahaan. Dua
komponen utama dalam menganalisis perusahaan, yaitu Earning per share (EPS) dan Price
Earning Ratio (PER). Kedua komponen dapat dipakai mengestimasi nilai instrinsik saham.
Dividen yang dibayarkan berasal dari earning. Terdapat hubungan antara perubahan earning
dengan perubahan harga saham Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga
saham dengan mengamati perubahan harganya di waktu lalu. Analsis ini didasarkan pada
argumen bahwa harga saham mencerminkan informasi yang relevan. Informasi yang relevan
ditunjukkan oleh perubahan harga di waktu lalu. Perubahan harga saham akan mempunyai pola
tertentu dan pola tersebut akan berulang. Alat analisis pada analisis teknikal adalah didasarkan
pada grafik atau chart. Jenis analisis ini merupakan analisis yang sering dipakai para praktisi di
bursa. Saham memiliki dua karakteristik yang kemudia membagi jenis saham menjadi dua, yaitu
saham preferen dan saham biasa. Pembahasan lebih ditekankan pada penilaian saham biasa.
Penilaian saham biasa dapat melalui Expected Return, Dividend Discount Model, Constant
Growth Model, dan Nonconstant Growth Rate. Expected Return berisi persentase yield dari
investasi tertentu selama jangka waktu tertentu. Yang disebut juga Holding Period Return (HPR).
Expected return merupakan gabungan dari dividend yield dan capital gain. Dividend Discount
Model merupakan Perhitungan harga saham sekarang yang menyatakan bahwa nilai saham
sama dengan present value dari semua dividen yang diharapkan di terima di masa yang akan
datang. Constant Growth Model atau Dividen Bertumbuh Secara Konstan, merupakan Model
yang mengasumsikan bahwa dividen tumbuh pada suatu tingkat tertentu (g) / konstan.
Dalam model ini, dividen tumbuh sesuai dengan tingkat pertumbuhan perusahaan. Model ini
cocok untuk perusahaan yang mature dengan pertumbuhan yang stabil. Model yang berikutnya
adalah Nonconstant Growth Rate atau Dividen Tumbuh Secara Tidak Konstan. Umumnya,
tingkat pertumbuhan dividen tidak konstan karena kebanyakan perusahaan-perusahaan
mengalami siklus hidup organisasi. Untuk menghitung saham dengan Nonconstant Growth Rate,
berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan:
1. Menentukan estimasi pertumbuhan dividen ( g )
2. Menghitung present value dividen selama periode dimana dividen tumbuh tidak konstan
3. Menghitung nilai saham pada periode pertumbuhan tidak konstan
4. Menjumlahkan 2 dan 3 untuk mendapatkan P0

Anda mungkin juga menyukai