Anda di halaman 1dari 15

Pengambilan Keputusan, merupakan suatu tindakan yang menentukan hasil dalam

memecahkan masalah dengan memilih suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif
yang ada melalui suatu proses mental dan berfikir logis dan juga mempertimbangkan
semua pilihan alternatif yang ada yang mempunyai pengaruh negatif atau pun positif.
Pengambilan keputusan mempunyai peranan penting dalam manajemen karena
keputusan yang diambil oleh manajer merupakan keputusan akhir yang harus
dilaksanakan dalam organisasi-nya atau bisnis yang dijalankannya. Keputusan manajer
sangat penting karena menyangkut semua aspek. Kesalahan dalam mengambil
keputusan bisa merugikan organisasi, mulai dari merusak nama baik organisasi atau
perusahaan sampai pada kerugian uang. Maka oleh sebab itu manajer harus berhati –
hati dalam mengambil keputusan.
Beberapa Pengertian Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli, Sebagai Berikut:
1. G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai
pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang
mungkin.
2. P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap
suatu masalah,pengumpulan fakta dan data.
3. Horold dan Cyril O’Donnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan
adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari
perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada
keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah
dibuat.
4. Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan
oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang
termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif.
Contoh kasus dalam tipe-tipe proses pengambilan keputusan : Dalam sepanjang
hidupnya manusia selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan atau alternatif dan
pengambilan keputusan.
Hal ini sejalan dengan teori real life choice,yang menyatakan dalam kehidupan sehari-
hari manusia melakukan atau membuat pilihan – pilihan di antara sejumlah alternatif.
Pilihan-pilihan tersebut biasanya berkaitan dengan alternatif dalam penyelesaian
masalah yakni upaya untuk menutup terjadinya kesenjangan antara keadaan saat ini
dan keadaan yang diinginkan. Begitu pula dengan perusahaan. Perusahaan juga butuh
mengambil keputusan-keputusan yang nantinya akan mempengaruhi perusahaan itu ke
depannya.
Dan tentunya dalam pengambilan keputusan, keputusan-keputusan tersebut harus
dipikirkan secara matang terlebih dahulu agar tidak merugikan perusahaan tersebut dan
pihak-pihak yang terkait. Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai
pemilihan diantara berbagai alternativ.
Pengertian ini mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan masalah.
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
1. Keputusan ter-program/keputusan ter-struktur yaitu keputusan yang berulang-
ulang dan rutin, sehingga dapat di-program. Keputusan ter-struktur terjadi dan
dilakukan terutama pada manajemen tingkat bawah.
Contoh : Manajer produksi dari PT. XYZ selalu melakukan kegiatan rutin disetiap
awal bulan, yaitu dengan melakukan pembelian bahan baku untuk persediaan.
2. Keputusan setengah ter-program / setengah ter-struktur yaitu keputusan yang
sebagian dapat di-program, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak
ter-struktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan
– perhitungan serta analisis yang terperinci.
Contoh : Pak Darwin adalah seorang Menejer Keuangan pada PT. Arta. Pekerjaan
pada divisi keuangan mengharuskan Pak Darwin harus cermat dalam
menginvestasikan serta mengolah keuangan pada PT. Arta. Pada saat itu
diharuskan penggantian mesin di pabrik dan harus menghitung dengan cermat
sebelum melakukan investasi pada mesin yang akan dibeli agar investasi yang
dilakukan tidak merugikan perusahaan. Maka Pak Darwin harus melakukan
keputusan untuk menginvestasikan keuangan perusahaan secara cermat.
3. Keputusan tidak ter-program/ tidak ter-struktur yaitu keputusan yang tidak
terjadi berulang – ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di
manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak ter-struktur
tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari
lingkungan luar.
Langkah – langkah dalam suatu pemecahan masalah :
Ada masalah yang mudah diselesaikan ada pula masalah yang sulit, tergantung
besarnya masalah dan luasnya dengan beberapa faktor. Model yang bermanfaat dan
terkenal sebagai kerangka dasar proses pengambilan keputusan yang dikemukakan
oleh Herbert A. Simon terdiri atas tiga tahap, yaitu:
1. Pemahaman
Menyelidiki lingkungan kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah yang
diperoleh diolah dan diperiksa untuk dijadikan petunjuk yang dapat memecahkan
masalahnya
2. Perancangan
Menemukan, mengembangkan dan menganalisis arah tindakan yang mungkin
dapat digunakan. Hal ini mengandung proses untuk memahami masalah untuk
menghasilkan cara pemecahan dan menguji apakah data pemecahan tersebut
dapat dilaksanakan
3. Pemilihan
Memilih arah tindakan tertentu dari semua arah tindakan yang ada. Pilihan
ditentukan dan dilaksanakan
Model Simon ada hubungannya dengan Sistem Informasi Manajemen. Hubungan ini
diikhtisarkan untuk ketiga tahap model Herbert A. Simon yaitu :
1. Pemahaman
Proses penyelidikan mengandung pemeriksaan data baik dengan cara yang telah
ditentukan maupun dengan cara khusus. Sistem Informasi Manajemen harus
memberikan kedua cara tersebut. Sistem informasi harus meneliti semua data dan
mengajukan permintaan untuk diuji mengenai situasi yang jelas menurut perhatian.
Baik Sistem Informasi Manajemen maupun organisasi harus menyediakan saluran
komunikasi untuk masalah yang diketahui dengan jelas agar disampaikan kepada
organisasi tingkat atas sehingga masalah tersebut dapat ditangani.
2. Perancangan
Sistem Informasi Manajemen harus mengandung model – model keputusan untuk
mengolah data dan menghasilkan pilihan pemecahan alternatif. Model tersebut
harus membantu menganalisis pemecahan alternatif.
3. Pemilihan
Sistem Informasi Manajemen menjadi paling efektif apabila hasil perancangan
disajikan dalam suatu bentuk keputusan. Apabila telah dilakukan pemilihan,
peranan Sistem Informasi Manajemen berubah menjadi pengumpulan data untuk
umpan balik dan penilaian kemudian.
Sistem pengambilan keputusan dibagi menjadi dua berdasarkan sifatnya, terbuka atau
tertutup. Sistem pengambilan keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan
dipisahkan dari masukan yang tidak ketahui dari lingkungannya. Dalam sistem ini,
pengambilan keputusan tertutup dianggap :
 Mengetahui semua alternatif dan akibat atau masing-masing alternatif.
 Mempunyai suatu metode ( aturan, hubungan dan lain – lain ) yang
memungkinkan ia membuat urutan alternatif yang lebih disukai.
 Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu seperti keuntungan, volume
penjualan atau kegunaan.
Sedangkan model keputusan terbuka menganggap bahwa pengambilan keputusan
terbuka menganggap bahwa pengambilan keputusan:
 Tidak mengetahui semua alternatif dan tidak mengetahui semua hasil.
 Melakukan penyelidikan secara terbatas untuk menemukan beberapa
penyelesaian.
 alternatif yang memuaskan.
 Mengambil keputusan yang memuaskan tingkat keinginannya.
Model terbuka adalah dinamis atas urutan pilihan karena tingkat keinginan berubah
menanggapi perbedaan antara hasil dan tingkat keinginan.
Tahapan dalam mengambil keputusan :
Maka dalam mengambil keputusan secara efektif maka diperlukan beberapa tahap agar
keputusan yang diambil dapat membantu pencapaian tujuan organisasi. Berikut tahapan
proses pengambilan keputusan :
Tahap 1 : Pemahaman dan Perumusan Masalah
Pemahaman dan Perumusan Masalah. Para manajer sering menghadapi kenyataan
bahwa masalah yang sebenarnya sulit dikemukakan atau bahkan sering hanya
mengidentifikasi masalah, bukan penyebab dasar. Para manajer dapat mengidentifikasi
masalah dengan beberapa cara. Pertama, manajer secara sistematis menguji hubungan
sebab-akibat. Kedua, manajer mencari penyimpangan atau perubahan dari yang
“normal”
Tahap 2 : Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan
Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan. Setelah manajer menemukan dan
merumuskan masalah, langkah selanjutnya adalah Manajer harus menentukan data-
data apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat dan kemudian
mengolah data tersebut hingga menjadi informasi yang relevan.
Tahap 3 : Pengembangan Alternatif
Pengembangan alternatif-alternatif. Kecenderungan untuk menerima alternatif
keputusan pertama yang “feasible” sering menghindarkan manajer dari pencapaian
penyelesaian yang terbaik untuk masalah manajer. Pengembangan sejumlah alternatif
memungkinkan manajer menolak kecenderunganuntuk membuat keputusan terlalu
cepat dan membuat keputusan yang efektif.
http://41816010007.blog.mercubuana.ac.id/?p=9

Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan.
Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif.
Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat
keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusn alternatif
yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.
Pembuatan keputusan ini bertujuan mengatasi atau memecahkan masalah yang bersangkuatan
sehingga usaha pencapaiian tujuan yang dimaksud dapat dilaksanakan secara baik dan efektif.
Masalah atau problem yang dimaksud dapat dibagi tiga golongan besar, yaitu masalah korektif,
masalah progresif, dan masalanh kreatif.

Keputusan dibagi dalam 3 tipe :

1.             Keputusan terprogram/keputusan terstruktur yaitu keputusan yang berulang- ulang dan


rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada
manjemen tingkat bawah.

2.              Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur yaitu keputusan yang sebagian


dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini
seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan - perhitungan serta analisis yg terperinci.

3.             Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur yaitu keputusan yang tidak terjadi
berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas.
Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak
mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.

Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan

Menurut George R. Terry, dasar-dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :


1.Intuisi
Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi atau perasaan bersifat subjektif, sehingga mudah
terkena pengaruh.
2.Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis.
Karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat
memperhitungkauntung ruginya, baik buruknya keputusan yang akan dihasilkan.
3.Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid, dan
baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih
tinggi,sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan
lapang dada.
4.Wewenang
Biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi
kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya.
5.Rasional
Keputusan yang dihasilkan lebih objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk
memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan
mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.

Proses pengambilan keputusan

Proses pengambilan keputusan memiliki berapa tahap :


Tahap 1
Pemahaman dan Perumusan Masalah. Para manager sering menghadapi kenyataan bahwa
masalah yang sebenarnya sulit dikemukaan atau bahkan sering hanya mengidentifikasikan
masalah, bukan penyebab dasar. Para manager dapat mengidentifi8kasi masaklah dengan
beberapa cara. Pertama, manager secra sistematis menguji hubungan sebab-akibat. Kedua
manager mencari penyimpangan atau perubahan dari yang noirmal.
Tahap 2
Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan. Setelah manajer menemukan dan merumuskan
masalah, manajer harus memutuskan langkah-langkah selanjutnya. Manajer pertama kali harus
menentukan data-data apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat dan kemudiaan
mendapatkan informasi tersebut.
Tahap 3
Pegembangan Alternatif-Alternatif. Kecenderungan untuk menerima alternatif keputusan pertama
yang feasibel sering menghindarkan manager dari pencapaian penyelesaian yang terbaik untuk
masalah manajer.Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan manajer menolak
kecnderungan untuk membuat keputusan terlalu cepat dan membuat keputusan yang efektif.
Manager harus memilih suatu alternatif yang cukup baik, walaupun bukan esuatu yang sempurna
atau ideal.
Tahap 4
Evaluasi Alternatif-Alternatif. Setelah manajer mengembangkan sekumpulan alternatif, mansger
harus mengevaluasi sekumpulan alternati, manager harus mengevaluasi untuk menilai efektifitas
etiap alternatif.
Tahap 5
Pemilihan Alternatif Terbaik. Pembuatan keputusan merupakan hasil evaluasi berbagai alternatif.
Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informasi bagi manager dan ketidaksempurnaan
kebijakan manajer.
Tahap 6
Implementasi Keputusan . Setelah alternatif terbaik dipilih, para manager harus membuat rencana
untuk mengatasi berbagai permasalahan dam masalah yang mungkin dijumpai dalam penerapan
keputusan. Dalam hal ini, manager perlu memperhatikan berbagai resiko dan ketidakpastian
sebagai konsekuensi dibuatnya suatu keputusan. Disamping itu, pada tahapimplementasi
keputusan manager juga perlu menetapkan prosedur laporan kemajuaan periodik dan
memnpersiapkan tindakan korektif bila masalah baru muncul dalam pembuatan kjeputusan, serta
merancang peringatan dini untuk menghadapi berbagai kemungkinan.
Tahap 7
Evaluasi Hasil-Hasil. Keputusan. Implementasi keputusan harus selalu dimonitor. Manajer harus
meangevaluasi apakah implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan memberikan hasil
yang diinginkan
Gaya dan Model Pengambilan Keputusan

Gaya Manajer dalam pengambilan keputusan akan banyak diwarnai oleh beberapa hal seperti
latar belakang pengetahuan, perilaku pengalaman, dan sejenisnya. Cara-cara manajer dala
mendekati masalah tersebut antara lain :
1. Penghindar Masalah
Seorang penghindar masalah mengabaikan informasi yang menunujukkan kesebuah masalah.
Para penghindari masalah ini tidak aktif dan tidak ingin menghadapi masalah.
2. Penyelesian Masalah
Seorang penyelesai masalah mencoba menyelesaikan masalah-masalah apabila masalah-masalah
itu muncul. Mereka bersikap reaktif menghadapi masalah-masalah yang timbul.
3. Pencarian Masalah
Seorang pencari masalah secara aktif mencari masalah-masalah guna diselesaikan atau mencari
peluang-peluang baru untuk dikejar.

http://manajemenhore.blogspot.com/2015/08/proses-pengambilan-keputusan.html

Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam


pemilihan alternative untuk mencapai sasaran. Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
a)      Keputusan Tidak Terstruktur (unstructured decision)
adalah keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu
terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk
pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan
tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar, Pengalaman
manajer merupakan hal yang sangat penting di dalam pengambilan keputusan
tidak terstruktur. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaari lain adalah contoh
keputusan tidak terstruktur
yang jarang terjadi.
b)      Keputusan Setengah Terstruktur (semi-structured decision)
adalah keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan
rutin dan sebagian tidak tersruktur. Keputusan tipe ini seringnya bersifat rumit
dan membutuhkan perhitungan-perhitungan serta analisis yang terperinci. Contoh
dari keputusan tipe ini misalnya adalah keputusan membeli sistem komputer yang
iebih canggih. Contoh yang lainnya misalnya adalah keputusan alokasi dana
promosi.
c)      Keputusan Terstruktur (structured decision)
adalah keputusan yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat
diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manajemen
tingkat bawah. Contoh dari keputusan, tipe ini misalnya adalah keputusan
pemesanan barang, keputusan penagihan piutang dan lain sebagainya

https://i-kuliah.blogspot.com/2016/03/tipe-keputusan-manajemen.html
Tipe Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah
tindakan
manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai
sasaran.

Keputusan dibagi menjadi 3 tipe :

1. Keputusan Terstruktur (structured decision)


adalah keputusan yang berulang-ulang dan rutin,
sehingga dapat diprogram.Keputusan terstruktur terjadi
dan dilakukan terutama pada manajemen tingkat
bawah.

Contoh kasus : 
    
Manajer produksi dari PT. Langit selalu melakukan kegiatan
rutin disetiap awal bulan,yaitu dengan melakukan pembelian
bahan baku untuk persediaan.

2.Keputusan Setengah Terstruktur (semi-


structured decision)
adalah keputusan yang sebagian dapat diprogram,
sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak
tersruktur.Keputusan tipe ini seringnya bersifat rumit
dan membutuhkan perhitungan-perhitungan
serta analisis yang terperinci.

Contoh kasus : 
    
Pak Darwin adalah seorang Menejer Keuangan pada PT. Arta.
Pekerjaan pada devisi keuangan mengharuskan Pak Darwin
harus cermat dalam menginvestasikan serta
mengolah keuangan pada PT. Arta. Pada saat itu diharuskan
penggantian mesin di pabrik dan harus menghitungan dengan
cermat sebelum melakukan investasi pada mesin yang akan
dibeli agar investasi yang dilakukan tidak merugikan
perusahaan.  Maka Pak Darwin harus melakukan keputusan
untuk menginvestasikan keuangan perushaan secara cermat.

3.Keputusan Tidak Terstruktur (unstructured decision)


adalah keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak
selalu terjadi.Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat
atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur
tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan
biasanya berasal dari lingkungan luar.Pengalaman manajer
merupakan hal yang sangat penting di dalam
pengambilan keputusan tidak terstruktur. 

Contoh kasus :
Pak Budi adalah seorang Presiden Direktur PT. Sejahtera. Ia
harus selalu bisa mengambil keputusan dengan cepat demi
kelangsungan perusahaannya. Pengambilan keputusan yang
dia ambil berdasarkan informasi pasar yang harus selalu ia
dengan dan ketahui. Contohnya adalah harga saham yang
selalu berubah. Dia harus bisa menyesuaikan keuangan
perusahaan agar harga saham perusahaan pada bursa efek bisa
selalu stabil.

http://wirandi007.blogspot.com/2017/10/tipe-tipe-keputusan-dan-contoh-kasus.html

Pengambilan keputusan merupakan bagian terpenting  dari manajer, yang dihubungkan dengan
pelaksanaan perencanaan, dalam hal memutuskan tujuan yang akan dicapai, sumber daya yang akan
dipakai, siapa yang melaksanakan, siapa yang bertanggung jawab dalam pekerjaan yang diserahkannya dll.
Pengambilan keputusan (decision making) memegang peranan penting karena keputusan yang diambil
oleh manajer merupakan hasil pemikiran akhir yang harus dilaksanakan oleh bawahannya atau organisasi
yang ia pimpin. Keputusan manajer sangat penting karena menyangkut semua aspek. Kesalahan dalam
mengambil keputusan bisa merugikan organisasi, mulai dari  kerugian citra sampai pada kerugian uang.
Pengambilan keputusan adalh suatu prosespemikiran dalam pemecahan masalah untuk memperoleh hasil
yang akan dilaksanakan. Ada masalah yang mudah diselesaikan ada pula masalah yang sulit,tergantung
besarnya masalah dan luasnya dengan beberapa faktor. Model yang bermanfaat dan terkenal senbagai
kerangka dasar proses pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh Herbert A.Simon terdiri atas tiga
tahap, yaitu :
1. Pemahaman Menyelidiki lingkungan kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah yang diperoleh
diolah dan diperiksa untuk dijadikan petunjuk yang dapat menemukan masalahnya.
2. Perancangan Menemukan, mengembangkan dan menganalisis arah tindakan yang mungkin dapat
digunakan. Hal ini mengandung proses untuk memahami masalah untuk menghasilkan cara pemecahan
dan menguji apakah cara pemecahan tersebut dapat dilaksanakan.
3. Pemilihan Memilih arah tindakan tertentu dari semua arah tindakan yang ada. Pilihan ditentukan dan
dilaksanakan. Model Simon ada hubungannya dengan sisten informasi manajemen.

https://feelinbali.blogspot.com/2013/09/manajemen-pengambilan-keputusan.html

  Macam-Macam Keputusan
a.              Keputusan Auto Generated

Keputusan semacam ini diambil dengan cepat dan kurang memperthatikan.,


mepertimbangkan data, informasi, fakta, dan lapangan keputusannya. Keputusan auto
generated ini kurang baik, sebab resikonya tinggi.

b.               Keputusan Induced

Keputusan induced diambil berdasarkan scientific managemen atau managemen ilmiah,


sehingga keputusan itu logisk, ideal, rasional untuk dilaksanakan dan resikonya relative
kecil; cuma proses pengambilan keputusan lebih lambat.

Pengambilan keputusan adalah manajer (pemimpin) baik secara “individual


decision maupun group decision” yang mempunyai kewenangan untuk memutuskannya.

Individual decision, keputusan “hanya” ditetapkan oleh seorang manajer; sedang


para bawahan hanya dapat berpartisipasi memberikan saran-saran, pendapat-pendapat,
dan informasi saja, tetapi tidak berhak untuk ikut memutuskannya.

a.             Kebaikannya:

1.      Keputusan dapat diambil secara cepat

2.      Penanggungjawab keputusan itu jelas

3.      Biaya pengambilan keputusan relative kecil


4.      Kecakapan seorang manajer dapat dimanfaatkan

b.             Keburukannya :

1.      Keputusan itu kurang baik, sebab kemampuan decision maker terbatas

2.      Prestise manajer akan berkurang, jika keputusannya ternyata salah

3.      Realisasi keputusan mengalami kesulitan, sebab para bawahan kurang meresapinya

4.      Pembinaan bawahan kurang diperhatikan, karena mereka tidak diikutkan dalam


menetapkan keputusan, akibatnya kesinambungan pimpinan oganisasi kurang terjamin

Group decision, keputusan itu ditetapkan oleh para anggota grup, baik atas hasil
mufakat dan musyawarah, maupun atas voting. Dalam proses pengambilan keputusan
anggota grup ikut berperan aktif membicarakan tujuan dari “keputusan, resiko, dan
dampak keputusan serta ikut menetapkan keputusan tersebut”.

a.             Kebaikannya:

1.      Keputusan rewlatif lebih baik, logis, ideal, sebab merupakan hasil pemikiran dari
beberapa orang

2.      Kecenderungan untuk bertibdak otoriter dapat dihindarkan

3.      Kerjasama relative akan dapat ditingkatkan diantara sesama anggota grup

4.      Resiko dan dampak negative dari keputusan semakin kecil

5.      Pembinaan para annggota grup akan lebih baik

b.             Keburukannya:

1.      Pengambilan keputusan relative lama, bahkan sering bertele-tele

2.      Biaya pengambilan keputusan relative lebih banyak

3.      Penanggungjawab keputusan kurang jelas

4.      Minoritas kadang-kadang terpaksa menyetujui keputusan karena kalah suara

Group decision ini hanya dapat ditetapkan dalam organisasi komite dan dalam
pimpinan presidium saja, dimana para anggota mempunyai hak suara yang sama,
misalnya dalam MPR, DPR, dan Koperasi.

 
4.       Basis Pengambilan Keputusan
Basis pengambilan keputusan (decision making) yang dilakukan oleh manajer
(decision maker) biasanya didasarkan atas:
a.             Keyakinan : manajer (decision maker) dalam pengambilan keputusan (decision
making)-nya didasarkan atas keyakinan bahwa “keputusan” (decision) inilah yang
terbaik setelah diperhitungkan dan dianalisis faktor-faktor internal dan eksternal serta
dampak positif dan negative dari keputusan tersebut.

b.             Intuisim ; manajer dalam pengambilan keputusan didasarkan atas suara hati (intuisi)-
nya, bersifat ilham dan perasaan-perasaan (good feeling)-nya. Sasaran-sasaran,
pengaruih, preferensi, dan psikologis individu pengambil keputusan memegang peranan
penting. Disini ilmu subjektif sangat vital. Pengambilan keputusan secara intuitif ini
sacara tidak sadar dipengaruhi oleh pengetahuan masa lalu, latihan-latihan, dan latar
belakang. Biasanya ia seorang aktivis, dinamis, dan senantiasa bertanya tentang
situasi-situasi dan ia menemukan pemecahan atas problem-problem sulit. Pengambilan
keputusan berdasarkan intuisi biasanya mengandalkan naluri, perasaan pribadi,
kemampuan mental, tetapi setiap situasi dihadapinya dengan sikap realistis dan
memutuskannya menurut perasaan saja.

c.             Fakta-Fakta : Pengambilan keputusan didasarkan atas hasil analisis data, informasi,


dan fakta-fakta, serta didukung oleh kemampuan imajinasi, pengalaman, perspektif yang
tepat, dan daya pikir untuk mengimplementasikan situasi dan kondisi masa depan.
Dalam hal ini manajer jangan menjadi robot analisis data informasi, dan fakta yang
komplet. Keputusan (decision) yang ditetapkan berdasarkan fakta-fakta ini relative baik,
logis, rasional, dan dapat dipertanggungjawabkan serta bisa diterapkan pada setiap
situasi dan kondisi.

d.            Pengalaman : manajer dalam pengambilan keputusannya didasarkan kepada


pengalamannya dan pengalaman pihak-pihak lain. Pengalaman sangat berharga,
memberikan petunjuk-petunjuk dan memberikan jawaban atas pertanyaan “apa yang
harus dilakukan dalam situasi dan kondisi ini?”

e.             Kekuasaan : decision maker dalam pengambilan keputusan (decision maker) harus


berpedoman atas kekuasaan (autority) yang dimilikinya, supaya keputusan (decision) itu
sah dan legal untuk diberlakukan. Hal ini disebabkan autority merupakan dasar hukum
untuk bertindak dfan berbuat sesuatu.

5.       Tehnik-Tehnik Pengambilan Keputusan


Manajer dalam pengambilan keputusan dapat melakukannya dengan tehnik-tehnik
:

1)            operation riset; yaitu dengan menggunakan metode-metode scientific (yang meliputi


tehnik-tehnik matematis) dalam analisis dan pemecahan suatu masalah tertentu—
penerapan tehnik ini adalah usaha inventarisasi.
2)            Linear programming; yaitu dengan menggunakan rumus-rumus matematik yang disebut
juga factor analysis.

3)            Gaming war games; yaitu dengan teori yang biasanya digunakan untuk menentukan
strategi.

4)            Probability; yaitu dengan teori kemungkinan yang dapat diterapkan pada kalkulasi
rasional atas hal-hal yang tidak normal, mengenai sebuah keputusan yang
dipertimbangkan dan diperhitungkan.

5)            Ranking and statistical weighting; yaitu dengan cara :

(a)           melokalisasi berbagai factor yang akan mempengaruhi keputusan terakhir.

(b)          menimbang factor-faktor yang dapat dibandingkan dan yang tercakup didalam setiap
alternative.

Scientific management adalah suatu cara yang berupa pemeriksaan dan analisis
yang logis, yang mengarah kepada keputusan yang efektif.
Prosedur pengambilan keputusan berdasarkan scientific management menurut
pendapat :

Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan

1.       Decision maker (manajer) harus mengetahui secara jelas masalah (problem) yang akan
diputuskan dengan merumuskan dan menganalisisnya secara cermat.

2.       Mengumpulkan data, informasi, dan fakta yang ada relevansinya dengan masalah yang
akan diputuskan.

3.       Mengevaluasi dan menganalisis data, informasi, dan fakta yang telah dikumpulkan.

4.       Menetapkan sejumlah alternative keputusan yang akan diambil.

5.       Mengembangkan dan mengimplementasikan alternative pilihan yang ada.

6.       Memilih keputusan yang terbaik dari alternative-alternatif itu.

7.       Menetapkan suatu keputusan, menjadi tindakan yang paling efektif dan efesien.

8.       Keputusan harus diinformasikan untuk ditaati dan dilaksanakan menjadi tindakan nyata
dan mengikat bagi semua karyawan.

G. R. Terry
1.        Merumuskan problem yang bersangkutan

2.        Menganalisis problem tersebut.

3.        Menetapkan sejumlah alternative.

4.        Mengevaluasi masing-masing alternative.

5.        Memilih alternative yang akan menjadio keputusan dan yang akan dilaksanakan.

Peter F. Drucker

1.        Menetapkan masalah.

2.        Menganalisis masalah.

3.        Mengembangkan alternative-alternatif pilihan.

4.        Mengambil keputusan yang tepat.

5.        Mengambil keputusan menjadi tindakan yang efektif.

Prosedur pengambilan keputusan harus dilakukan dengan baik dan cermat,


supaya resiko keputusan itu relative kecil. Harus dihayati bahwa setiap keputusan selalu
menghadapi resiko, dan resiko ini menjadi tanggung jawab decision maker.

Aspek-aspek pengambilan keputusan, yaitu :

1)            Pribadi dan kepribadian decision maker

2)            Sifat masalah yang dihadapi.

3)            Pandangan dan kecakapan factual decision maker terhadap masalah yang dihadapi.

4)            Kondisi institusional (lembaga) bersangkutan.

5)            Situasi umum yang menjadi lingkungan sekitar.

Faktor-faktor penolong pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1)            Harus diperhatikan emosi dan aturan-aturan,baik yang tangibles maupun intangibles

2)            Setiap keputusan harus mendorong tercapainya tujuan

3)            Suatu keputusan tidak selalu memuaskan semua pihak

4)            Hanya ada satu pilihan yang paling memuaskan atau terbaik


5)            Pengambilan keputusan adalah mental action dan harus di transfer ke dalam physical
action

6)            Pengambilan keputusan yang efektip memerlukan waktu,dana,data informasi dan fakta


yang cukup

7)            Membuat keputusan dalam prakteknya,membutuhkan kecakapan, pengalaman, dan


imajinasi

8)            Pengambilan keputusan merupakan awal dan mata rantai aktivitas

9)            Setiap keputusan harus dilaksanakan

6.       BEBERAPA MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN

a.             Model klasik

Model klasik (classical model) yaitu model pengambilan keputusan yang


didasarkan pada asumsi bahwa manajer sebaiknya membuat keputusan yang logis,
yang selaras dengan kepentingan ekonomis organisasi.

b.             Model Administrative

Model administrative ( administrative model ) yaitu model pengambilan keputusan


yang menggambarkan bagaimana manajer membuat keputusan secara nyata, dalam
situasi yang bercirikan keputusan tidak berprogram, ketidak pastian, dan ambiguitas.

c.              Model Politis

Model politis yaitu model pengambilan keputusan yang bermanfaat bagi


pengambilan keputusan tidak terprogram ketika kondisi berada dalam ketidakpastian,
informasi terbatas, dan sedikit persetujuan antar manajer mengenai sasaran apa yang
harus diikuti atau tindakan apa yang harus diambil.

6.             Proses Pengambilan Keputusan

          Enam langkah dalam proses pengambilan keputusan yaitu:

1.             Pengakuan terhadap persyaratan keputusan

2.             Diagnosis dan analisis penyebab


3.             Pengembangan Alternatif

4.             Pemilihan alternative yang diharapkan

5.             Implementasi alternative yang dipilih

6.             Evaluasi dan umpan balik

D.          Penutup
1.            Kesimpulan
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.

Manajer dibagi kedalam beberapa tingkatan sesuai dengan fungsi dan perannya
terhadap perusahaan atau lembaga.

Peran dan Fungsi manajer sangat berpengaruh dalam berjalannya suatu system
dalam perusahaan atau lembaga.

Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif-alternatif mengenai


sesuatu cara bertindakadalah inti dari perencanaan. Suatu rencana dapat dikatakan
tidak ada, jika tidak ada keputusan suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau
reputasi yang telah dibuat.

http://juniskaefendi.blogspot.com/2015/04/dasar-dasar-manajemen-tentang-manajer.html

Anda mungkin juga menyukai