Anda di halaman 1dari 9

REVIEW MATA KULIAH MANAJEMEN

“Pengambilan Keputusan”

Disusun oleh Kelompok 3:

Kadek Winata Kusuma (25 / 2207531181)

I Made Astika Wibawa (26 / 2207531190)

Blasius Bryan Budidarman (27 / 2207531213)

I Kadek Reza Palguna Dwi Putra (28 / 2207531271)

Ni Made Feby Kharisma Dewi (29 / 2207531274)

Ayu Ary Susanti (30 / 2207531275)

Dosen Pengampu :

Dr. Henny Rahyuda, S.E., M.M., Ak.

UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JIMBARAN

2023
A. Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan


menjatuhkan pilihan. Keputusan in diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan
pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin
akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi
masalah utama, menyusun alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan
keputusan yang terbaik.

Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli,
diantaranya adalah :

- G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai


pemilihan yang didasarkan Kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang
mungkin.
- Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu
dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan
pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara
seiumlah alternatif.
- Horold dan Cyril ODonnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan
keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenal suatu cara bertindak
yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika
tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi
yang telah dibuat.
- P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap
suatu masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian yang matang atas
alternatif dan tindakan

B. Proses Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan serta pembuatan keputusan rasional oleh manajer melewati


beberapa tahapan, sebagai berikut:
1. Pemahaman dan perumusan masalah

Hal pertama yang harus dilakukan oleh manajer dalam pembuatan keputusan
adalah memahami masalah yang sedang dihadapi, dan peka terhadap
masalahmasalah. Setelah masalah telah dipahami dengan baik, selanjutnya
menentukan bagian-bagian masalah yang harus dipecahkan. Para manajer dapat
mempermudah identifikasi masalah dengan cara sistematik menguji hubungan
sebab-akibat.

2. Pengumpulan dan analisa data yang relevan

Setelah manajer menentukan dan merumuskan masalah mereka harus mulai


memutuskan langkah-langkah selanjutnya. Manajer pertama kali harus
menentukan data-data apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang
tepat, dan kemudian mendapatkan informasi tersebut.

3. Pengembangan alternatif-alternatif

Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan manajer menolak


kecendrungan untuk membuat keputusan terlalu cepat dan membuat lebih
mungkin pencapaian keputusan yang efektif.

4. Evaluasi alternatif-alternatif

Setelah manajer mengembangkan alternatif-alternatif, mereka harus


mengevaluasinya untuk menilai efektifitas setiap alternatif. Efektifitas dapat
diukur dengan dua kriteria : apakah alternatif tersebut realistik bila dihubungkan
dengan tujuan dan sumber daya organisasi/perusahaan, dan seberapa baik
alternatif akan membantu pemecahan masalah.
5. Pemilihan alternatif terbaik

Tahap kelima pembuatan keputusan merupakan hasil evaluasi berbagai


alternatif. Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informasi yang
tesedia bagi manajer dan ketidak sempurnaan kebijakan manajer.

6. Implementasi keputusan

Setelah alternatif terbaik dipilih, para manajer harus membuat rencana-rencana


untuk mengatasi berbagai persyaratan dan masalah yang mungkin dijumpai
dalam penerapan keputusan. Implementasi keputusan menyangkut lebih dari
sekedar pemberian perintah. Manajer harus menetapkan anggaran atau jadwal
rencana kegiatan, mengadakan dan mengalokasikan sumber daya-sumber daya
yang diperlukan, serta menugaskan tanggung jawab dan wewenang pelaksanaan
tugas-tugas tertentu.

7. Evaluasi hasil-hasil keputusan

Implementasi keputusan harus dimonitor terus memnerus. Manajer harus


mengevaluasi apakah implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan
memberikan hasil-hasil yang diinginkan.

C. Tipe-Tipe Keputusan Manajer sebagai Pengambil Keputusan

Terdapat 3 tipe keputusan manajer sebagai pengambil keputusan yaitu:

1. Programmed Decisions (Keputusan Terprogram)

Keputusan ini bersifat rutin dan sering terjadi dalam operasi sehari-hari.
Keputusan ini berdasarkan pada aturan, kebijakan, dan prosedur yang telah
ditetapkan sebelumnya oleh organisasi. Contoh keputusan terprogram adalah
memutuskan apakah sebuah transaksi harus disetujui atau tidak berdasarkan
batas nilai transaksi yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Non-programmed Decisions (Keputusan Tidak Terprogram)

Keputusan ini bersifat tidak rutin dan sering kali memiliki implikasi jangka
panjang. Keputusan ini biasanya dilakukan oleh manajer tingkat atas yang
memerlukan pengambilan keputusan strategis. Keputusan non-terprogram
melibatkan pertimbangan informasi yang tidak pasti, tidak tersedia, atau tidak
lengkap. Contoh keputusan non-terprogram adalah memutuskan apakah
perusahaan harus memasuki pasar baru atau tidak.

3. Crisis Decisions (Keputusan Krisis)

Keputusan ini diambil ketika organisasi menghadapi situasi yang tidak terduga
dan berpotensi merusak operasi bisnis. Keputusan ini harus diambil dengan
cepat dan biasanya melibatkan manajer tingkat atas. Keputusan krisis
melibatkan pengambilan keputusan dalam situasi yang kompleks dan tidak
pasti, di mana tidak ada aturan atau kebijakan yang dapat diikuti. Contoh
keputusan krisis adalah memutuskan bagaimana merespon serangan siber yang
mengancam data penting organisasi.

D. Gaya Dalam Pengambilan Keputusan

Penelitian mengenai gaya pengambilan keputusan lebih lanjut diinisiasi dan dilakukan
oleh Alan J. Rowe, seorang profesor emeritus dalam bidang manajemen dan organisasi
dari Marshall School of Business. Ia mengajukan empat gaya pengambilan keputusan
yang dikembangkan dari teori kepribadian psikolog Carl Gustav Jung. Gaya
pengambilan keputusan itu adalah Langsung (Directive), Analitis (Analytic),
Konseptual (Conceptual), dan Perilaku (Behavior). Masing-masing gaya pengambilan
keputusan ini mempunyai strategi berbeda agar bisa memperoleh hasil yang efektif.

1. Langsung ( directive )
Tipe ini adalah tipikal pengambil keputusan yang cepat, dimana orang yang
memiliki karakter ini tidak ingin membuang waktu berlama-lama dalam melakukan
analisis pilihan yang ada dan segera mengambil tindakan yang runtut. Pengambilan
keputusan didasarkan kepada pengalaman, sehingga akan sangat mudah
menghadapi situasi yang berulang, tetapi cenderung mengalami kesulitan dalam
menentukan keputusan untuk situasi baru yang belum pernah dihadapi. Umumnya
mereka tidak terlalu tertarik untuk mendengarkan masukan orang lain terutama
yang memiliki pandangan berbeda. Bagi seseorang dengan gaya seperti ini,
mengambil keputusan yang tepat lebih baik dibanding mengikuti pendapat orang
lain.

2. Analistis ( analytic )

Ini adalah tipikal pengambil keputusan yang sangat berhati-hati, dan khawatir
membuat keputusan yang salah karena tergesa-gesa dan merasa tidak nyaman
apabila harus mengambil keputusan segera. Data dan informasi adalah hal yang
penting sebagai pertimbangan pengambilan keputusan. Karena harus
mempertimbangkan dan menganalisis semua informasi untuk setiap pilihan
sebelum memutuskan, seringkali membutuhkan waktu yang lama untuk
menghasilkan keputusan. Orang dengan gaya ini menikmati situasi-situasi baru
yang tidak pasti, dan berusaha mencari data dan informasi untuk mendapatkan
kepastian. Selain itu, terbuka untuk mendengarkan pendapat orang-orang di sekitar,
dan memiliki kemampuan yang sangat baik pada situasi yang menyediakan
beberapa pilihan sulit.

3. Konseptual ( Conceptual )

tipikal pengambil keputusan yang terbuka dengan cara-cara baru dan berani
menghadapi risiko, memiliki visi untuk mengambil keputusan jangka panjang,
tetapi kurang cepat dalam menentukan rencana tindakan jangka pendek yang harus
segera diterapkan. Orang dengan gaya ini memiliki ide-ide yang original dan
berbeda, hanya saja kurang terdorong untuk melakukan tindakan nyata hingga dapat
mewujudkannya. Mereka lebih menikmati proses berpikir dan merencanakan
daripada bertindak, memiliki rasa percaya diri dan optimisme tinggi bahwa
keputusan akan membawa keberhasilan, memiliki keinginan yang kuat untuk
mencapai prestasi serta mendapatkan pengakuan dari pihak lain, dan lebih
mengutamakan intuisi daripada data.

4. Perilaku ( Behavior )

Ini adalah tipikal pengambil keputusan yang mempedulikan dampaknya terhadap


orang lain. Seseorang dengan gaya ini memperhatikan kepentingan kelompok yang
dianggap lebih utama daripada kepentingan pribadi, sehingga berusaha keras untuk
senantiasa menjaga hubungan baik dengan semua pihak. Oleh karena itu, mereka
merasa selalu membutuhkan masukan dan saran dari orang lain terlebih dahulu
sebelum mengambil keputusan. Mereka akan memastikan keputusan yang diambil
akan menyenangkan semua pihak, sehingga tidak perlu terjadi konflik dengan orang
lain. Karena sangat bergantung pada lingkungan dan pandangan orang lain,
membuat mereka sering berubah-ubah pendapat.

E. Metode Kuantitatif Dalam Pengambilan Keputusan

Metode kuantitatif dalam pengambilan keputusan adalah metode yang menggunakan


analisis matematis dan statistik untuk memperkirakan hasil dari berbagai alternatif
keputusan yang mungkin terjadi. Metode kuantitatif dapat membantu manajer dalam
membuat keputusan dengan menggunakan data yang tersedia dan mengurangi
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan.

Beberapa metode kuantitatif yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan,


antara lain:

1. Analisis regresi: Analisis regresi digunakan untuk mengukur hubungan antara satu
atau lebih variabel independen dengan variabel dependen. Metode ini dapat
digunakan untuk memprediksi hasil dari suatu keputusan berdasarkan pada data
historis dan tren yang terjadi.
2. Analisis statistik: Analisis statistik melibatkan penggunaan berbagai teknik statistik,
seperti uji hipotesis, analisis varians, dan analisis korelasi, untuk memperkirakan
hasil dari berbagai alternatif keputusan yang mungkin terjadi.

3. Analisis risiko: Analisis risiko digunakan untuk memperkirakan kemungkinan


terjadinya risiko dan dampaknya terhadap hasil dari suatu keputusan. Metode ini
dapat membantu manajer dalam mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi dan
mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi risiko tersebut.

4. Analisis keputusan: Analisis keputusan adalah metode untuk memilih alternatif


keputusan yang paling optimal berdasarkan pada kriteria yang telah ditentukan
sebelumnya. Metode ini melibatkan penggunaan teknik matematis, seperti model
matematis dan pengambilan keputusan multi-kriteria, untuk memperkirakan hasil
dari suatu keputusan.

Robert D. Spech mengelompokkan model dalam rangka analisis kebijakan


pengambilan keputusan kedalam 5 kategori yakni sebagai berikut :

- Untuk mengetahui apakah hubungan yang bersifat tunggal dari unsur-unsur itu ada
relevansinya terhadap masalah yang akan dipecahkan diselesaikan itu.
- Untuk memperjelas (secara eksplisit) mengenai hubungan signifikan diantara
unsur-unsur itu.
- Untuk merumuskan hipotesis mengenai hakikat hubungan-hubungan antar variabel.
Hubungan ini biasanya dinyatakan dalam bentuk matematika.
- Untuk memberikan pengelolaan terhadap pengambilan keputusan.

Pengambilan keputusan secara kuantitatif memiliki beberapa keistimewaan


diantaranya:
- Dapat memberi pandangan yang luas.
- Dapat memberi identitas dan ukuran dari sasaran.
- Memberi kuantitas dari variabel-variabel yang relevan.
- Menggunakan model-model (biasanya dalam perumusan sistematis) yang
memperlihatkan hubungan secara kuantitatif.
- Optimalisasi atau minimalisasi fungsi-fungsi tertentu.
- Berfikir secara teratur dengan metode yang logis
Daftar Pustaka

Alief, F. (2014, Juni 4). prezi. Retrieved Maret 27, 2023, from MACAM-MACAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN SECARA KUALITATIF : https://prezi.com/gc7vdsega_ns/macam-macam-
pengambilan-keputusan-secara-kualitatif-dan-
kuan/#:~:text=Pengambilan%20keputusan%20secara%20kuantitatif%20adalah,berupa%20pr
ogram%2Dprogram%20untuk%20computer.

Budiherlando, A. (2013). PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN. Retrieved Maret 27,


2023, from academia:
https://www.academia.edu/35087852/PENGAMBILAN_KEPUTUSAN_DALAM_MANAJEMEN_
docx

Maidiana, S. P. (2021, Juli 3). Pembuatan Keputusan Dalam Proses Manajemen Dan Aspek
Manajemen. Journal Ability : : Journal of Education and Social Analysis, II, 83-92. Retrieved
Maret 27, 2023, from https://pusdikra-
publishing.com/index.php/jesa/article/download/222/187

Stephen P. Robbins, M. C. (2016). Manajemen Edisi ketigabelas jilid 1. Erlangga. Retrieved Maret 22,
2023

Anda mungkin juga menyukai