Anda di halaman 1dari 9

1

JENIS-JENIS KEPUTUSAN DAN MASALAHNYA

Sebuah keputusan merupakan pilihan yang dibuat dari alternatif-alternatif yang


ada. Pengambilan keputusan adalah proses dalam mengenali masalah-masalah dan
peluang-peluang untuk kemudian dipecahkan. Pengambilan keputusan
mengharuskan adanya usaha baik sebelum ataupun sesudah dibuatnya pilihan
yang nyata.

Keputusan yang Terprogram dan Tidak Terprogram

Keputusan-keputusan dalam manajemen biasanya dibagi ke dalam dua kategori:


yang terprogram dan yang tidak terprogram.
- Keputusan terprogram adalah keputusan yang diambil untuk merespo
situasi yang sering timbul (terulang).
- Keputusan tak terprogram adalah keputusan yang diambil untuk merespon
situasi yang unik, tidak terjelaskan dengan baik.

Perbedaan Keputusan Terprogram dan Tak Terprogram :


1. Kondisi yang pasti
o Semua informasi untuk pengambil keputusan tersedia
2. Risiko
o Keputusan memiliki tujuan yang jelas
o Tersedianya informasi
o Hasil masa depan dihubungkan dengan peluang tiap alternatif
masing-masing di masa depan
3. Kondisi tak pasti
o Manajer mengetahui tujuan yang hendak dicapai
o Informasi tentang alternatif dan kondisi masa depan tidak lengkap
o Manajer menggunaka pendekatan alternatif kreatif dan
menggunakan penilaian pribadi untuk memilih yang terbaik
4. Ambiguitas
o Merupakan keputusan yang paling sulit
o Tujuan atau permasalahan yang tidak jelas
o Alternatif sulit didefinisikan
o Informasi tentang outcome tidak tersedia

Kondisi yang mempengaruhi tingkat kegagalan keputusan


2

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Ada 3 model pengambilan keputusan :
1. Model klasik
o Decision maker bertindak untuk mencapai tujuan yang diketahui
dan disepakati
o Decision maker mengupayakan kondisi yang pasti
o Kriteria untuk evaluasi alternatif telah diketahui
o Decision maker adalah orang yang rasional dan logis
2. Model administratif
o Manajer mengambil keputusan yang sulit dengan situasi yang
uncertainly dan ambigu
o Manajer tidak mampu mengambil keputusan ekonomi yang
rasional
o Dua konsep yang instrumental dalam pembentukan model
administratif
a. Rasional terbatas : tiap orang punya keterbatasan rasional
b. Pemenuhan : memilih alternatif solusi pertama yang akan
memenuhi kriteria keputusan minimal, terlepas apakah
akan ada alternatif solusi lebih baik berikutnya
o Dianggap sebagai deskriptif, bagaimana manajer seharusnya
membuat keputusan
o Intuitif, berdasarkan pengalaman masa lalu

Bagaimana Sebenarnya Manajer Mengambil Keputusan

Model administrative dianggap bersifat deskriptif yang artinya model


ini menggambarkan bagaimana manajer benar-benar melakukan pengambilan
keputusan dalam situasi yang kompleks dan bukannya mendikte bagaimana
manajer seharusnya mengambil keputusan yang secara ideal. Model
administrative mengenali keterbatasan yang dimiliki manusia dan lingkungan
yang mempengaruhi tingkat rasionalitas manajer dalam proses pengambilan
keputusan.

Rasionalitas yang Terbatas dan Pemuasan

Rasionalitas yang terbatas (bounded rationality) berarti bahwa


manusia memiliki keterbatasan, atau batas-batas dalam kemampuannya untuk
berpikir rasional. Organisasi adalah hal yang benar-benar kompleks, dan manajer
memilki waktu dan kemampuan untuk memproses informasi dalam jumlah yang
terbatas yang akan digunakannya dalam mengambil keputusan.
3

Pemuasan (satisficing) berarti bahwa seseorang pengambil keputusan


memilih alternative solusi pertama yang dapat memuaskan kriteria minimal dalam
membuat sebuah keputusan yang baik. Manajer terkadang menghasilkan
alternative untuk menyelesaikan permasalahan yang kompleks hanya hingga ia
menemukan satu keputusan yang mereka piker akan berhasil.

Model administartif mengandalkan asumsi yang berbeda dari sumsi-


asumsi pada model klasik dan model administrative ini berfokus pada faktor-
faktor di organisasi yang mempengaruhi pengambilan keputusan yang dilakukan
individu. Menurut model administrative:

1. Tujuan-tujuan dari pengambilan keputusan sering kali tidak jelas,


bertentangan, dan kurang adanya consensus diantara para manajer.
2. Prosedur rasional tidak selalu digunakan, dan ketika prosedur rasional
digunakan, prosedur ini dibatasi hingga menjadi sebuah cara sederhana
dalam memandang masalah yang tidak menangkap kompleksitas dari hal-
hal yang sebenarnya terjadi dalam organisasi.
3. Pencarian untuk menemukan alternative yang dilakukan oleh manajer
bersifat terbatas karena manusia, informasi, dan sumberdaya pun bersifat
terbatas.
4. Sebagian besar manajer akhirnya melakukan pemuasan daripada mencari
solusi yang paling baik, sebagian karena manajer-manajer tersebut
memiliki keterbatasan informasi dan sebagian lagi karena mereka hanya
memiliki kriteria yang tidak jelas untuk mencari solusi yang paling baik.

Intuisi (intuition) adalah pemahaman yang cepat terhadap situasi


genting berdasrkan pengalaman di masa lalu tetapi tanpa pemikiran yang sadar.
Pengambilan keputusan yang berdasarkan intiusi tidaklah sewenang-wenang atau
tidak rasional karena didasarkan pada pengalaman aktif selama bertahun-tahun
yang memungkinkan manajer untuk menentukan solusi dengan cepat tanpa harus
melakukan hitungan secara seksama.
4

Model Politik

Model pengambilan keputudan ketiga ini sangatlah berguna dalam


membuat keputusan yang tidak terprogram ketika situasinya tidak jelas,
informasinya terbatas, dan adanya konflik antara manajer tentang tujuan
yang akan dicapai atau tindakan apa yang akan dilakukan. Manajer
seringkali terlibat dalam pembangunan koalisi dalam membuat keputusan
organisasi yang kompleks. Sebuah koalisi (coalition) adalah sebuah aliansi
tidak resmi di antara manajer manajer mendukung sebuah tujuan tertentu.

LANGKAH LANGKAH DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN

Pengenalan Syarat syarat Sebuah Keputusan

Manajer menghadapi syarat syarat dalam mengambil keputusan


dalam bentuk masalah maupun peluang. Sebuah masalah (problem)
muncul ketika pencapaian organisasi kurang dari tujuan yang telah
ditentukan. Ada beberapa aspek dari kinerja bisnis yang tidak memuaskan.
Sebuah peluang (opportunity) muncul ketika manajer melihat pencapaian
yang potensial yang melebihi tujuan organisasi saat itu.

Diagnosis dan Analisis Sebab-Akibat

Diagnosis adalah langkah dalam proses oengambila keputusan di


mana manajer menganalisis faktor faktor sebab akibat penting yang
berhubungan dengan situasi penting.

Pengembangan Alternatif

Alternatif alternative keputusan dapat dianggap sebagai alat untuk mengurangi


perbedaan antara kinerja organisasi saat ini dan kinerja organisasi yang
diharapkan. Misalnya untuk meningkatkan penjualan di perusahaan makanan
cepat saji McDonalds, para eksekutifnya menganggap alternative alternatif
seperti menggunakan pembeli misterius, dan inspeksi mendadak untuk
meningkatkan kualitas layanan dan pelayanan, memotovasi waralaba waralaba
yang sudah patah semangat untuk berinvestasi dalam peralatan dan program
program baru.

Pemilihan Alternatif yang Dikehendaki

Setelah beberapa alternative berhasil dikembangkan, organisasi harus memilih


satu alternative. Pilihan keputusan adalah seleksi dari arah tindakan alternative
yang paling menjanjikan. Alternative terbaik adalah yang solusinya paling sesuai
5

dengan tujuan dan nilai nilai keseluruhan organisasi, serta mencapai hasil yang
dikehendaki dengan menggunakan sumber daya paling sedikit.

Penerapan Alternatif Terpilih

Tahap penerapan (implementation) adalah tahap dimana kemampuan manajerial,


administrative dan persuasive yang dimiliki seorang manajer akan digunakan
untuk menjamin bahwa alternative terpilih akan dijalankan.

Evaluasi dan Umpan Balik

Pada tahap evaluasi, yang merupakan bagian proses pengambilan keputusan, para
pengambil keputusan akan mendapatkan informasi tentang seberapa baiknya
mereka menerapkan keputusan yang telah mereka ambil dan apakah penerapan ini
efektif dalam mencapai keputisan mereka.

Umpan balik adalah hal yang penting karena pengambilan keputusan adalah
proses yang berkelanjutan dan tidak pernah berakhir. Pengambilan keputusan
belum lengkap ketika seorang manajer atau dewan belum mengatakanya atau
tidak. Umpan balik memberikan informasi pada pengambil keputusan yang
nantinya bisa membentuk siklus pengambilan keputusan yang baru.
6

KERANGKA KERJA KEPUTUSAN PRIBADI

Situasi
Terprogram /tidak terprogram
Klasik,administrative, politik
Langkah-langkah pengambilan
keputusan

Pilihan Keputusan
Solusi terbaik untuk
menyelesaikan masalah

Gaya pribadi dalam pengambilan keputusan mengacu pada perbedaan di antara


orang-orang yang berhubungan dengan cara mereka mengevaluasi masalah,
mengembangkan alternative-alternatif, dan membuat pilihan. Sebuah penelitian
telah menemukan 4 gaya pengambilan keputusan, yaitu :

1. Gaya direktif digunakan oleh orang-orang yang lebih memilih solusi


masalah yang sederhana dan jelas. Manajer yang menggunakan gaya ini
sering kali mengambil keputusan dengan cepat karena ia tidak suka
berurusan dengan banyak informasi dan mungkin hanya
mempertimbangkan satu atau dua alternatif. Ia lebih memilih
menggunakan gaya direktif karena bersifat efisien dan rasional dan
memilih untuk mengandalkan peraturan atau prosedur yang ada dalam
mengambil keputusan.

2. Manajer dengan gaya analisis senang mempertimbangkan solusi yang


kompleks berdasarkan data sebanyak mungkin yang dapat mereka
kumpulkan. Orang-orang seperti ini mempertimbangkan alternative-
alternatif dengan hati-hati dan sering kali mendasarkan keputusannya pada
data yang objektif dan rasional dari sistem control manajemen serta
sumber-sumber. Mereka mencari keputusan terbaik yang mungkin ada
berdasarkan informasi yang tersedia.
7

3. Orang-orang yang cenderung ke arah gaya konseptual juga senang


memperhatikan sejumlah besar informasi. Namun, mereka lebih
berorientasi social daripada mereka yang menyukai gaya analisis. Orang
dengan gaya konseptual juga suka berbicara dengan orang lain tentang
permasalahan permasalahan serta alternative yang dapat di capai untuk
memecahkan permasalahan tersebut. Manajer yang menggunakan gaya
konseptual selalu mempertimbangkan alternative yang banyak,
mengandalkan informasi baik dari orang-orang atau pun dari sistem, dan
senang menyelesaikan masalah dengan kreatif.

4. Gaya perilaku adalah gaya yang digunakan oleh manajer uang memiliki
perhatian mendalam terhadap orang lain sebagai idnividu. Manajer yang
menggunakan gaya perilaku senang berbicara dengan orang lain secara
empat mata dan memahami perasaan orang yang diajak bicara mengenai
permasalahan dan dampak dari keputusan yang telah dibuat kepada
mereka. Orang-orang dengan gaya perilaku biasanya berhubungan dengan
perkembangan pribadi orang lain dan dapat membuat keputusan yang
dapat membantu orang lain mencapai tujuan mereka.

MENGAPA MANAJER MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG SALAH ?

Sebagian besar keputusan yang tidak tepat adalah kesalahan penilaian yang
berasal dari kapasitas pikiran manusia yang terbatas dan dalam keberat
sebelahan alami yang diperlihatkan manajer selama proses pengambilan
keputusan. Dengan menyadari 6 keberat sebelahan di bawah ini, manajer
terbantu dalam membuat pilihan lebih seksama.

1. Terpengaruh oleh kesan pertama


Kesan, statistic, atau perhitungan pertama ini bertindak sebagai jangkar
bagi pemikiran dan penilaian kita selanjutnya. Hal yang dapat menjadi
jangkar dapat saja berasal dari komentar apapun dari kolega Anda
manapun atau bisa juga dari statistic yang Anda baca di koran. Kejadian-
kejadian serta tren di masa lalu juga dapat bertindak sebagai jangkar.
2. Membenarkan keputusan-keputusan yang lalu
Banyak manajer yang jatuh kedalam jebakan dengan membuat pilihan
yang membenarkan keputusan - keputusannya yang lalu, bahkan jika
keputusan keputusan tersebut tidak lagi sah. Contohnya adalah ketika
seorang manajer terus memberikan dana untuk proyek yang gagal, dengan
berharap bahwa segalanya akan berubah. Orang - orang tidak suka
melakukan kesalahan, jadi mereka terus saja mendukung keputusan yang
salah dengan maksud untuk membenarkan atau memperbaiki masa lalu.
8

3. Melihat apa yang ingin dilihat


Orang - orang sering kali mencari informasi yang mendukung insting dan
sudut pandang yang mereka percaya dan menghindari informasi yang
bertentangan dengan keyakinan mereka. Manajer sering kali terlalu
membani atau terlalu meremehkan informasi yang bertentangan dengan
pemikiran yang telah dibangunnya. Sangatlah penting bagi manajer untuk
jujur pada dirinya sendiri tentang motif yang dimilikinya serta penting
pula bagi manajer untuk menguji semua butki yang ada dengan cara
menilai yang serata. Memiliki rekan yang selalu mendebat Anda juga
merupakan cara yang baik untuk menghindarkan Anda dari melihat hanya
apa yang ingin Anda lihat.

Pengambilan Keputusan Yanga Inofatif

Kemampuan untuk membentuk keputusan yang cepat, baik, dan berkualitas tinggi
di atas dasar tertentu merupakan keahlian yang penting dalam organisasi yang
bergerak cepat saat ini. Dalam banyak industri dalam realisasinya tingkat
ketidakpastian yang terus berubah-ubah mengharuskan adanya pengambilan
keputusan yang tepat. Dengan demikian para manajer mengambil keputusan
dengan cara-cara sebagai berikut:

Mulailah dengan Curah Gagasan

Curah gagasan mengharuskan adanya sekelompok orang yang berkumpul secara


langsung untuk memberikan alternatif-alternatif dengan cakupan yang sangat luas
secara sepontan untuk melakukan pengambilan keputusan. Kuncinya adalah
setiap orang dapat mengembangkan ide milik orang lain, semua ide dapat diterima,
meskipun ide tersebut kedengaran gila, serta kritik dan evaluasi tidak boleh
disertakan.tujuan dari curah gagasan adalah mengumpulkan ide sebanyak
mungkin. Baru-baru ini muncul pendekatan curah gagasan elektronik, yaitu
mengumpulkan ide dari orang-orang dalam sekelompok, seseorang menulis ide
dilanjutkan angota lain membaca dan meneruskan dengan ide-ide baru.

Terlibat dalam Perdebatan yang Sengit

Dalam pengambilan keputusan dibutuhkan sebuah diskusi dan tidak jarang untuk
menuju ke arah perdebatan yang sengit. Manajer yang baik mengakui bahwa
konflik yang bersifat membangun yang berdasarkan pada pemikiran yang
beragam, dapat memfokuskan suatu masalah, membuat ide menjadi jelas, memicu
pemikiran kreatif, meciptakan pemahaman terhadap masalah dan menciptakan
alternatif-alternatif serta meningkatkan kualitas keputusan yang akan diambil.
9

Hindari Groubthink

Groubthink yaitu kecendrungan anggota kelompok untuk tidak mengutarakan


opini-opini yang bertentangan. Sehingga dalam sebuah diskusi pengambilan
keputusan membuat keputusan buta yang lebih memandang segi keharmonisan
daripada kualitas yang baik. Sehingga jika anggota kelompk jatuh pada
groubthink mereka senua akan lebih mementingkan menjaga persatuan daripada
meragukan permasalahan dan alternatif secara realistis.

Tahu Kapan Harus Gagal

Pada masa lingkungan bergerak cepat manajer yang baik berani mengambil resiko
dan belajar dari kegagalan dan kesalahan, tetapi manajer yang baik juga tidak ragu
untuk menghentikan hal yang tidak akan berhasil. Penelitian telah menemukan
bahwa manajer dan organisasi sering kali terus memberikan waktu dan uang
untuk sesuatu yang yang sudah terbukti akan gagal. Kecendrungan ini dianggap
sebagai komitmen ekskalasi. Dengan hasil penelitian yang dilakukan seorang
manajer yang sukses lebih tidak memperhatikan sinyal-sinyal peringatan. Karena
ia terlalu berkomitmen dengan hal yang dihasilkan nantinya akan berhasil dan
memiliki perubahan yang terus meningkat. Hal ini lebih baik dari pada manajer
yang hanya berdiam diri dan terus memperhatikan sinyal-sinyal peringatan karena
ia tidak mau menanggung resiko di depan jika ia melakukannya.

Anda mungkin juga menyukai