3
Keputusan yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram.
Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manajemen
tingkat bawah.Contoh: Keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan
piutang, dan lain-lain.
2) Keputusan setengah terprogram/setengah terstruktur
Keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan
rutin dan sebagian tidak terstruktur.Keputusan ini seringnya bersifat rumit
dan membutuhkan perhitungan-perhitungan serta analisis yang terperinci.
Contoh: Keputusan membeli sistem komputer yang lebih canggih,
keputusan alokasi dana promosi.
3) Keputusan tidak terprogram/tidak terstruktur
Keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu
terjadi.Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas.Informasi untuk
pengambilan keputusan tidak terstruktur dan tidak mudah untuk didapatkan
dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan
luar.Pengalaman manajer merupakan hal yang sangat penting didalam
pengambilan keputusan tidak terstruktur. Keputusan untuk bergabung
dengan perusahaan lain adalah contoh keputusan tdk terstruktur yang jarang
terjadi.
b. Tipe Informasi
Sistem informasi sekarang peranannya tidak hanya sebagai pengumpul data
dan mengolahnya menjadi informasi berupa laporan-laporan keuangan saja, tetapi
mempunyai peranan yang lebih penting di dalam menyediakan informasi bagi
manajemen untuk fungsi-fungsi perencanaan, alokasi-alokasi sumber daya,
pengukuran dan pengendalian.Laporan-laporan dari sistem informasi memberikan
informasi kepada manajemen mengenai permasalahan-permasalahan yang terjadi
di dalam organisasi untuk menjadi bukti yang berguna di dalam menentukan
tindakan yang diambil. Sistem informasi menyediakan 3 macam tipe informasi,
yaitu:
1) Informasi Pengumpulan Data (Scorekeeping Information)
Informasi yang berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab
pertanyaan.Berguna bagi manajer bawah untuk mengevaluasi kinerja
personil-personilnya.
2) Informasi Pengarahan Perhatian (Attention Directing Information)
4
Membantu manajemen memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang
menyimpang, ketidakberesan.Informasi ini membantu manajemen
menengah untuk melihat penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
3) Informasi Pemecahan Masalah (Problem Solving Information)
Informasi untuk membantu para manajer atas mengambil keputusan
memecahkan permasalahan yang dihadapinya.Problem solving biasanya
dihubungkan dengan keputusan yang tidak berulang-ulang serta situasi
yang membutuhkan analisis yang dilakukan oleh manajemen tingkat atas.
c. Karakteristik Informasi
Untuk mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, maka
manajemen membutuhkan informasi yang berguna. Untuk tiap-tiap tingkatan
manajemen dengan kegiatan yang berbeda-beda, dibutuhkan informasi yang
berbeda-beda pula, karakteristik informasi ini antara lain:
1) Kepadatan Informasi
Untuk manajemen tingkat bawah, karakteristik informasinya adalah
terperinci (detail) dan kurang padat, karena terutama digunakan untuk
pengendalian operasi.Sedang untuk manajemen yang lebih tinggi
tingkatannya, mempunyai karakteristik informasi yang semakin tersaring
(terfilter), lebih ringkas dan padat.
2) Luas Informasi
Manjemen bawah karakteristik informasi adalah terfokus pada suatu
masalah tertentu, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai
tugas yang khusus.Untuk manajer tingkat tinggi, karakteristik informasi
yang semakin luas, karena manajemen atas berhubungan dengan masalah
yang luas.
3) Frekuensi informasi
Manajemen tingkat bawah frekuensi informasi yang diterimanya adalah
rutin, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas yang
terstruktur dengan pola yang berulang-ulang dari waktu ke
waktu.Manajemem tingkat tinggi, frekuensi informasinya adalah tidak
rutin atau adhoc (mendadak), karena manajemen atas berhubungan dengan
pengambilan keputusan tidak terstruktur yang pola dan waktunya tidak
jelas.
4) Waktu Informasi
5
Manajemen tingkat bawah, informasi yang dibutuhkan adalah informasi
historis, karena digunakan oleh manajer bawah di dalam pengendalian
operasi yang memeriksa tugas-tugas rutin yang sudah terjadi. Untuk
manajemen tingkat tinggi, waktu informasi lebih ke masa depan berupa
informasi prediksi karena digunakan untuk pengambilan keputusan
strategi yg menyangkut nilai masa depan.
5) Akses Informasi
Level bawah membutuhkan informasi yang periodenya berulang-ulang,
sehingga dapat disediakan oleh bagian sistem informasi yang memberikan
dalam bentuk laporan periodik.Dengan demikian akses informasi tidak
dapat secara online, tetapi dapat secara offline. Sebaliknya untuk level
lebih tinggi, periode informasi yang dibutuhkan tidak jelas, sehingga
manajer-manajer tingkat atas perlu disediakan akses online untuk
mengambil informasi kapan pun mereka membutuhkan.
6) Sumber Informasi
Karena manajemen tingkat bawah lebih berfokus pada pengendalian
internal perusahaan, maka manajer-manajer tingkat bawah lebih
membutuhkan informasi dengan data yang bersumber dari internal
perusahaan sendiri, tetapi manajer tingkat atas lebih berorientasi pada
masalah perencanaan strategi yang berhubungan dengan lingkungan luar
perusahaan, sehingga membutuhkan informasi dengan data yang
bersumber pada eksternal perusahaan.
3. Riset Empiris
Informasi adalah faktor yang amat penting bagi aktivitas organisasi. Informasi
diperlukan oleh manusia untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan
6
keputusan. Pengambilan keputusan selalu menyangkut masa yang akan datang, yang
mengandung ketidakpastian, dan selalu menyangkut pemilihan suatu alternatif yang
tersedia. Oleh karena itu, pengambilan keputusan selalu berusaha mengumpulkan
informasi untuk mengurangi ketidakpastian dalam pemilihan alternatif tersebut.
Informasi adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan di era Globalisasi sekarang
ini.Khususnya, Informasi akuntansi manajemen sangat dibutuhkan untuk organisasi
dalam mengatasi ketidakpastian.Kondisi ini membawa organisasi dan manajemennya
untuk melakukan restrukturisasi, rekapitalisasi serta reorganisasi dalam setiap kegiatan
agar kompeten, efektif, dan efesien.Dibutuhkan suatu sistem perencanaan dan
pengawasan yang terpadu. Segala sesuatu akan berjalan lebih baik apabila direncanakan
dengan prinsip kehati-hatian dan kematangan. Sebelum melaksanakan aktivitas,
sebaiknya perusahaan terlebih dahulu membuat perencanaan kegiatan yang hendak
dilaksanakan agar perusahaan mempunyai pedoman kerja dan dapat mencapai
keuntungan yang maksimal.
Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan selalu menghadapi berbagai
masalah. Diantaranya adalah bagairnana agar perusahaan dapat beroperasi seefisien
mungkin, sehingga dapat tercaya keuntungan yang maksimal. Untuk menghadapi
masalah tersebut, diperlukan suatu sistem pelaporan intern yang memadai, sehingga
kalau terjadi penyelewengan ataupun pemborosan dalam proses produksi dapat segera
diatasi. Dalam sistem pelaporan intern ini diperlukan akuntansi manajemen.
Akuntansi manajemen merupakan jaringan penghubung yang sistematis dalam
penyajian informasi yang berguna dan dapat daya untuk membantu pimpinan perusahaan
dalam usaha mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pengambilan keputusan tentang pemilihan beberapa alternatif pada akuntansi
diferensial dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Keputusan jangka panjang dan
keputusan jangka pendek. Keputusan jangka panjang merupakan keputusan yang diambil
manajer, dimana hasil dari keputusan tersebut dapat memberikan manfaat yang lebih dari
satu tahun. Altematif yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan jangka
panjang antara lain yaitu; membeli atau menyewa mesin, membeli mesin secara tunai
atau angsuran, dan lain-lain. Keputusan jangka pendek merupakan keputusan yang
diambil manajer, dimana hasil dari keputusan tersebut dapat langsung dirasakan pada
tahun dimana keputusan tersebut diambil. Altrenatif yang harus dipertimbangkan dalam
pengambilan keputusan jangka pendek antara lain yaitu; apakah pesanan dibawah harga
7
pokok diterima atau ditolak, menjual sekarang atau memproses lebih lanjut produk
tertentu.
Pembahasan
Pengambilan Keputusan
Winardi (2001:112) mendefenisikan pengambilan Keputusan merupakan pilihan
yang didasarkan atas kriteria tertentu mengenai alternatif kelakuan tertentu dari pada 2
buah alternatif atau lebih.
Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan
Mulyadi (2001:115) menyatakan langkah- langkah dalam pengambilan keputusan
meliputi, antara lain :
a. Pengakuan dan perumusan atau peluang
b. Pencarian tindakan alternatif dan pengkuantifikasian konsekuensi setiap
tindakan alternatif
c. Pemilihan alternatif optimum atau alternatif yang memuaskan
d. Implementasi dan penindaklanjutan
Menurut Mulyadi (2001:293) ada empat metode untuk menilai suatu usulan investasi,
yaitu :
a. Payback Period
b. Average Return on investment
c. Present value
d. Discount Cash Flows
Jenis Informasi Akuntansi Manajemen
Jenis informasi akuntansi manajemen yang dikemukakan oleh Halim dan Supomo
(2005:7) adalah sebagai berikut:
a. Informasi Akuntansi Penuh (Full Accounting Information)
b. Informasi Akuntansi Diferensial (Differential Accounting)
c. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban (Responsibility Accounting)
Informasi Akuntansi Manajemen dalam Proses Pengambilan Keputusan Investasi
Penyusunan program merupakan proses perencanaan jangka panjang yang
didalamnya manajemen merencanakan alokasi sumber daya (resources) kepada berbagai
kegiatan yang akan dilaksanakan dimasa yang akan datang untuk pelaksanaan strategi
dalam pencapaian tujuan perusahaan. Di antara berbagai informasi yang
8
dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan investasi, informasi akuntansi
manajemen, yang berupa aktiva diferensial pendapatan diferensial, dan atau biaya
diferensial merupakan informasi penting untuk menilai kelayakan ekonomis suatu
rencana investasi.
Informasi aktiva diferensial memberikan ukuran berapa jumlah dana tambahan
yang akan ditanamkan pada penggantian aktiva tetap tertentu, sedangkan pendapatan
diferensial dan biaya diferensial memberikan ukuran kenaikan produktivitas yang
diperoleh dengan adanya penggantian aktiva tetap yang direncanakan tersebut. Oleh
karena itu, meskipun untuk perhitungan laba perusahaan , biaya diperhitungkan
berdasarkan azas waktu (accural basis), namun dalam perhitungan kriteria pemilihan
investasi yang memperhitungkan nilai waktu uang, biaya yang diperhitungkan adalah
biaya tunai.
Akuntansi manajemen berperan mengolah masukan data untuk menghasilkan
keluaran berupa informasi yang dibutuhkan oleh pemakai. Dalam pengambilan
keputusan manajemen tentang biaya pada masa yang akandatang dalam berbagai
alternaitif yang akan terjadi, setiap manajer menggunakan biaya relevan. Biaya pada
masa mendatang tidak pernah kita temui dalam pembukuan perusahaan, yang ada
pembukuan di perusahaan adalah catatan historis, oleh karena itu untuk menentukan
biaya-biaya relevan diperlukan kemampuan untuk memprediksi.
Pembahasan
Informasi akuntansi diferensial hanya digunakan untuk memilih salah satu
alternatif dari 2(dua) atau lebih alternatif untuk menjadi keputusan pada masa-masa akan
datang. Dengan kata lain, informasi yang digunakan dalam differential accounting adalah
informasi mendatang (future estimate), dan informasi tersebut merupakan informasi
mengenai perbedaan antara alternatif yang dihadapi pada pembuat keputusan (decision
maker). Informasi akuntansi pertanggungjawaban masa lalu bermanfaat untuk
menganalisis prestasi masing-masing manajer pusat pertanggung jawaban.Untuk tujuan
analisis prestasi tipe informasi ini dari pada informasi akuntansi biaya penuh, karena
prestasi masing-masing manajer dapat lebih diidentifikasikan sesuai dengan pusat
pertanggung jawaban yang dipimpinnya. Disamping itu, informasi akuntansi
pertanggungjawaban masa lalu dapat membantu membangkitkan motivasi para manajer
pusat pertanggungjawaban.
9
Informasi akuntansi pertanggungjawaban yang menyangkut masa yang akan
datang digunakan dalam kegiatan perencanaan, khususnya perencanaan tahunan, yang
dikenal dengan nama anggaran (budget).PT. Cakra Buana Megah, peranan informasi
akuntansi manajemen dalam proses pengambilan keputusan jangka panjang mengenai
investasi aktiva tetap yaitu memutuskan untuk membeli atau menyewakan aktiva tetap
yang didasarkan pada penghematan biaya. Hasil penelitian Tilaar (2015) mengenai
Analisis biaya diferensial dalam pengambilan keputusan membeli atau memproduksi
sendiri bahan baku daging ayam olahan pada UD. Adi Paslah Manado menunjukan
penggunaan informasi biaya diferensial membantu pengambil keputusan untuk
memutusakan membeli dari luar daerah karena pendapatan diferensial lebih besar dari
biaya diferensial dan dapat meningkatkan laba. Informasi aktiva diferensial memberikan
ukuran berapa jumlah dana tambahan yang ditanamkan pada aktiva tetap tertentu,
sedangkan pendapatan differensial memberikan ukuran kenaikan produktivitas yang
diperoleh dengan adanya penghematan biaya aktiva tetap yang direncanakan
tersebut.Peranan informasi akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan investasi
di PT. Cakra Buana Megah dalam mengambil keputusan untuk membeli atau menyewa
aktiva tetap adalah tipe akuntansi differensial.
Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu: PT. Cakra Buana Megah munggunakan
informasi akuntansi differensial dalam pengambilan keputusan mengenai investasi
apakah membeli atau menyewa aktiva tetap dimana informasi akuntansi manajemen
digunakan untuk memilih salah satu alternatif investasi aktiva tetap yang ada, seperti
pada saat pengambilan keputusan membeli atau menyewa excavator. PT. Cakra Buana
Megah menggunakan konsep biaya relevan (relevant cost) dalam proses pengambilan
keputusan jangka panjang mengenai investasi aktiva tetap.Prediksi biaya yang dibuat
tidak tepat maka akan mengakibatkan kesalahan dalam pengambilan keputusan.
Kesalahan menetapkan jumlah sumber ekonomi yang akan dialokasikan kepada
program-program tertentu pada masa yang akan datang dapat mengakibatkan pemilihan
program yang akan dilaksanakan tidak tepat.
10
DAFTAR PUSTAKA
Panjaitan, Duward A.K & Sabijono, Harijanto. (2015). Peranan Informasi Akuntansi
Manajemen Dalam Proses Pengambilan Keputusan Jangka Panjang Mengenai Investasi
Aktiva Tetap Pada Pt. Cakra Buana Megah. Jurnal EMBA, 3(2), 1-8
Rainey, Hal. (1991). Undestanding And Managing Publik Organization. London: Jossey-
Bass Publisher.
Septiani, Yulia. (2017). Konsep Dasar Pengambilan Keputusan Manajemen.
(https://yuliaseptianiblog.wordpress.com/2017/10/25/konsep-dasar-pengambilan-
keputusan-manajemen/, diakses pada 10 April 2019)
Siagian, S. P.(2003).Teori dan Praktek Pengambilan Keputusan. Jakarta: CV Haji Mas
Agung.
Vanessa, Pipit. (2015). Model-Model Pengambilan Keputusan.
(http://pipitvanessa.blogspot.com/2015/10/model-model-pengambilan-keputusan.html,
diakses pada 10 April 2019)
11