Masalah adalah suatu kondisi yg memiliki potensi utk menimbulkan kerugian luar
biasa atau menghasilkan keuntungan luar bisa.
Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberi respon terhadap masalah untuk
menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya.
Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan
tetapi pada konsekuensinya.
Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan.
Pengambilan keputusan adl tindakan memilih strategi atau aksi yg manajer yakini akan
memberikan solusi terbaik atas masalah tsb.
Salah satu kunci pemecahan masalah adalah identifikasi berbagai alternatif keputusan.
Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan untuk
mengevaluasi tiap alternatif.
STRUKTUR MASALAH
PENDEKATAN SISTEM
Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey yang mengidentifikasi
3 seri penilaian yang terlibat dalam memecahkan masalah suatu kontroversi secara memadai
yaitu:
1. Mengenali kontroversi
2. Menimbang klaim alternatif
3. Membentuk penilaian
Kerangka kerja yang dianjurkan untuk penggunaan komputer dikenal sebagai pendekatan
sistem . Serangkaian langkah-langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa masalah
itu pertama-tama dipahami, solusi alternatif dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.
1. Usaha persiapan
3 langkah persiapan tidak harus dilaksanakan secara berurutan, karena ketiganya bersama-
sama menghasilkan kerangka pikir yang diinginkan untuk mengenai masalah.
a) Memandang perusahaan sebagai suatu sistem
b) Mengenal sistem lingkungan
c) Mengidentifikasikan subsistem-subsistem perusahaan
2. Usaha definisi
Usaha definisi mencakup pertama-tama menyadari bahwa suatu masalah ada atau akan ada
(identifikasi masalah) dan kemudian cukup mempelajarinya utk mencari solusi (pemahaman
masalah)
a) Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem
b) Menganalisis bagian sistem dalam suatu urutan tertentu
3. Usaha pemecahan
Usaha pemecahan meliputi pertimbangan berbagai alternatif yang layak (feasible), pemilihan
alternatif terbaik, dan penerapannya.
Tiap Orang memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya mereka mempengaruhi
bagaimana mereka terlibat dalam merasakan masalah, mengumpulkan informasi, dan
menggunakan informasi.
Merasakan masalah (problem solving styles)
Manajer dpt dibagi dlm 3 kategori dasar dlm hal gaya merasakan masalah mereka, yaitu
bagaimana mereka menghadapi masalah.
3. Pencari masalah (problem seeker), pemimpin ini menikmati pemecahan masalah dan
mencarinya.
pemimpin juga cenderung lebih menyukai salah satu dari dua gaya menggunakan
informasi, yaitu cara-cara menggunakan informasi untuk memecahkan suatu masalah.
2. Gaya intuitif (intuitive style), pemimpin tidak lebih menyukai suatu metode tertentu
tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.
Pengambilan Keputusan
1. Model Klasik
Model klasik dalam pengambilan keputusan didasarkan pada asumsi ekonomi rasional dan
keyakinan manajer tentang seperti apakah seharusnya keputusan yang ideal itu. Empat asumsi
yang menggaris bawahi model ini adalah sebagai berikut :
2. Model Administratif
Dalam model administrative asumsi-asumsi ini berfokus pada factor-faktor di organisasi yang
mempengaruhi pengambilan keputusan yang dilakuan oleh individu. Asumsi tersebut yaitu:
1. Tujuan dari pengambilan keputusan sering kali tidak jelas, bertentangan, dan kurang
adanya konsensus di antara para manajer.
2. Prosedur rasional tidak selalu digunakan
3. Pencarian untuk alternatif terbatas karena manusia, informasi dan keterbatasan
sumber daya.
4. Sebagian besar manajer akhirnya melakukan pemuasan daripada mencari solusi yang
paling baik
3. Model Politik
Model poltik ini sangat berguna dalam pengambilan keputusan yang tidak terprogram ketika
situasi-situasinya tidak jelas, informasinya terbatas, dan adanya konflik antara manajer
tentang tujuan yang akan dicapai atau tindakan apa yang akan dilakukan.model politik
dimulai dengan empat asumsi dasar, yaitu :
Baik keputusan itu terprogram ataupun tidak terprogram dan baik model yang dipilih manajer
itu klasik, administrative ataupun politik, ada 6 (enam) langkah yang biasanya dianggap
sebagai proses pengambilan keputusan yang efektif. Langkah-langkah tersebut yaitu :
Dalam memngambil sebuah keputusan seorang manajer harus megerti dahulu apa saja syarat-
syarat yang perlu diperhatikan. Syarat-syarat tersebut yaitu dalam bentuk masalah maupun
peluang. Sebuah masalah muncul ketika pencapaian organisasi kurang dari tujuan yang telah
ditentukan. Sebuah peluang muncul ketika manajer melihat pencapaian yang potensial yang
melebihi tujuan organisasi saat itu. Manajer melihat kemungkinan untuk meningkatkan
kinerja diatas kinerja kerja yang selama ini telah dilakukan.
Diagnosis adaah langkah dalam pengambilan keputusan dimana manajer menganalisis fator-
faktor sebab akibat penting yang berhubungan dengan situasi yang penting. Manajer
sebaiknya menanyakan serangkaian pertanyaan untuk menspesifikasikan sebab-sebab
penting, pertanyaan tersebut antara lain :
3. Pengembangan Alternatif
Untuk keputsan yang terprogram, alternatif-alternatif bisa dengan mudah dikenali dan bahkan
biasanya sudah tersedia dalam peraturan dan prosedur organisasi. Namun keputusan yang
tidak terprogram mengharuskan adanya pengembangan tindakan baru yang akan dapat
menjawab kebutuhan perusahaan. Bagi keputusan-keputusan yang dibuat dibawah kondisi
dengan ketidak pastian yang tinggi, manajer hanya dapat mengembangkan satu atau dua
solusi yang akan bisa menjadi pemuasan dalam mengatasi masalah. Namun penelitian
menunjukkan bahwa membatasi alternatif merupakan sebab utama gagalnya pengambilan
keputusan di organisasi.
4. Pemilihan Alternatif yang Dikehendaki
Alternatif yang terbaik adalah yang solusinya paling sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai
keseluruhan organisasi, serta mencapai hasil yang dikehendaki dengan menggunakan sumber
daya paling sedikit. Manajer mencoba menyeleksi pilihan dengan risiko dan ketidakpastian
paling sedikit. Manajer kemudian mencoba untuk mengukur prospek-prospek menuju sukses.
Manajer dapat mengandalkan intuisi dan penglaman untuk memperkirakan jika suatu arah
tindakan sekiranya akan berhasil.
Tahap penerapan ini adalah tahap dimana kemampuan manajerial, administrative, dan tahap
persuasive yang dimiliki seorang manajer akan digunakn untuk menjamin bahwa alternative
terpilih akan dijalankan. Kesuksesan alternative terpilih ini akan bergantung pada bisa
tidaknya alternative ini diterjemahkan menjadi suatu tindakan
Pada tahap evaluasi yang merupakan bagain proses pengambilan keputusan. Para pengambil
keputusan akan mendapatkan informasi tentang seberapa baiknya mereka menerapkan
keputusan yang telah mereka ambil dan apakah penerapan ini efektif dalam mencapai tujuan
mereka. Umpan balik adalah hal yang penting karena pengambilan keputusan adalah proses
yang berkelanjutan dan tidak pernah berakhir. Umpan balik memberikan informasi pada
pengambil keputusan yang nantinya bisa membentuk siklus pengambilan keputusan yang
baru.