0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
100 tayangan6 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang analisis data kualitatif dan cara menganalisis data penelitian kualitatif,
(2) Analisis data kualitatif adalah proses pengolahan data yang telah dikumpulkan melalui wawancara, observasi, atau dokumentasi menggunakan tahapan-tahapan analisis kualitatif,
(3) Cara menganalisis data kualitatif meliputi reduksi data, display data, dan k
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang analisis data kualitatif dan cara menganalisis data penelitian kualitatif,
(2) Analisis data kualitatif adalah proses pengolahan data yang telah dikumpulkan melalui wawancara, observasi, atau dokumentasi menggunakan tahapan-tahapan analisis kualitatif,
(3) Cara menganalisis data kualitatif meliputi reduksi data, display data, dan k
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang analisis data kualitatif dan cara menganalisis data penelitian kualitatif,
(2) Analisis data kualitatif adalah proses pengolahan data yang telah dikumpulkan melalui wawancara, observasi, atau dokumentasi menggunakan tahapan-tahapan analisis kualitatif,
(3) Cara menganalisis data kualitatif meliputi reduksi data, display data, dan k
1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan analisis data kualitatif ? 2. Bagaimana cara menganalisis data penelitian kualitatif ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Analisis Data Kualitatif
Sebelum membahas analisis data secara kualitatif, sebaiknya kita harus mengetahui terlebih dahulu pengertian analisis data itu sendiri. Analisis data yaitu salah satu langkah yang penting dalam suatu penelitian yang mana data-data mentah yang telah kita dapatkan akan diolah sehingga akan menghasilkan suatu temuan hasil penelitian. Dalam kegiatan penelitian atau riset, data yang mentah akan memberikan arti atau makna jika dilakukan analisis, ditafsirkan dan dibahas dengan teknik-teknik yang tepat sehingga akan diperoleh makna dari setiap temuan yang diperoleh berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Dalam riset pendidikan jenis data dikategorikan menjadi dua, yaitu data lunak dan data keras. Data lunak yaitu data yang dituangkan menggunakan kata-kata yang biasanya dibuat dalam bentuk catatan lapangan, yang diperoleh melalui studi dokumen, wawancara mendalam dan observasi. Data keras yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka, baik yang menggambarkan kuantitas maupun skor yang diperoleh dari angket ataupun tes (Buku : 267). Analisis data dalam penelitian kualitatif yaitu proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis data yang telah diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain yang dikumpulkan untuk memberikan pemahaman terhadap bahan-bahan tersebut sehingga nantinya dapat diinterpretasikan temuannya kepada orang lain (Buku : 217) Jadi, analisis data secara kualitatif yaitu proses pengolahan atau proses pembahasan dari data-data yang telah dikumpulkan melalui wawancara, observasi atau dokumentasi menggunakan tahapan-tahapan analisis kualitatif secara tepat sehingga nantinya akan memberikan temuan hasil penelitian yang akan disebarluaskan kepada masyarakat.
2.2 Cara-cara Analisis Data Kualitatif
Penelitian kualitatif pada dasarnya merupakan sebuah penelitian yang melibatkan proses yang cukup kompleks. Hal ini disebabkan karena sebuah penelitian yang memilih untuk dilakukan secara kualitatif memiliki karakteristik sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengeksplorasi dan menceritakan pengalaman seseorang yang terlibat dalam sebuah kejadian tersebut. Oleh sebab itu diperlukan nya teknik untuk menganalisa data-data kualitatif yang telah dikumpulkan oleh peneliti untuk medapatkan jawaban-jawaban yang sesuai dengan rumusan masalah yang ada (Heriyanto, 2018). Menurut Miles and Huberman (1989), data kualitatif ini bersifat membumi, kaya akan deskripsi dan juga mampu menjelaskan tentang suatu proses. Meskipun demikian, dikarenakan data-data yang diperoleh dalam bentuk kata-kata, kalimat, dan paragraph seringkali peneliti sulit membedakan antara data dan kesan-kesan pribadi. Oleh sebab itu, sebaiknya data dianalisis terlebih dahulu agar memberikan makna dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Reduksi data Pada langkah ini, peneliti harus menyeleksi data-data, memfokuskan data pada permasalahan yang akan diteliti, melakukan penyederhanaan, melakukan abstraksi dan melakukan transformasi. Dalam hal ini, berarti peneliti harus benar-benar memilih mana yang bersifat data dan mana yang hanya kesan pribadi, dan kesan pribadi itu harus dieliminasi dari proses analisis. Pada proses seleksi, peneliti juga harus dapat membedakan data yang penting dan kurang penting, meskipun tidak berarti data yang kurang penting harus dibuang. Setelah data difokuskan, selanjutnya dilakukan penyederhanaan, abstraksi dan transformasi. Setelah data difokuskan, selanjutnya data dipilah-pilah kedalam butir-butir pokok data yang menggambarkan butir-butir karakteristik, butir-butir kegiatan, dan sebagaimana yang menjelaskan tentang focus permasalahan yang diteliti. Dari hasil penyederhanaan ini, selanjutnya dibuat abstraksi yaitu membuat deskripsi dan penjelasan ringkas, mengacu pada butir-butir karakteristik dan kegiatan itu. Selanjutnya ditransformasi data dalam arti ditafsirkan dan diberi makna data yang telah di kumpulkan tadi. 2. Display data Display data adalah suatu langkah mengorganisasi data dalam suatu tatanan informasi yang padat atau kaya makna sehingga mudah dibuat kesimpulan. Display data ini biasanya dibuat dalam bentuk cerita atau teks. Menurut Miles and Huberman (1989) display yang baik adalah jalan utama menuju analisis kualitatif yang valid, dan analisis kualitatif yang valid merupakan langkah penting untuk menghasilkan kesimpulan dari penelitian kualitatif yang dapat diverifikasi dan direplikasi. 3. Kesimpulan dan Verifikasi Setelah di reduksi data dan dibuat display data, langkah terakhur adalah menraik sebuah kesimpulan dan melakukan verifikasi terhadap kesimpulan yang dibuat. Kesimpulan yang dibuat ini haruslah menjawab dari permasalahan yang terdapat dalam penelitian tersebut. Valid atau tidaknya kesimpulan yang dibuat diperlukan verifikasi. Verifikasi adalah upaya yang membuktikan benar atau tidaknya suatu kesimpulan yang dibuat, atau sesuai atau tidaknya kesimpulan yang dibuat dengan kenyataan yang ada (buku : 289). Pada umumnya terdapat beberapa teknik menganalisa data kualitatif yang sering digunakan. Misalnya, content analysis, discourse analysis, dan thematic analysis. Tetapi, dari beberapa teknik analisis tersebut yang sering digunakan adalah thematic analysis (Heriyanto, 2018). Thematic analysis merupakan salah satu cara untuk menganalisa data dengan tujuan untuk mengidentifikasi pola untuk menemukan tema melalui data yang telah dikumpulkan oleh peneliti (Braun & Clarke, 2006). Bahkan Holoway & Todres (2003) mengatakan bahwa thematic analysis ini merupakan suatu pondasi atau dasar untuk kepentingan menganalisa suatu penelitian kualitatif. Berikut terdapat bagan tahap analisis data kualitatif :
Terdapat beberapa tahapan dalam melakukan analisa data kualitatif
metode thematic analysis, yaitu : 1) Memahami data Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengupas secara mendalam apa yang terjadi dari sebuah peristiwa melalui perspektif partisipan. Dikarenakan data yang diperoleh berasal dari wawancara, observasi serta dokumentasi maka rekaman dari hasil wawancara dengan partisipan diibaratkan sebagai harta karun bagi peneliti yang harus di eksplorasi lebih mendalam. Peneliti harus memahami dan menyatu dengan data yang telah diperolehnya. Oleh sebab itu, peneliti harus kembali mendengarkan rekaman wawancara secara berulang- ulang atau menonton kembali rekaman video yang telah dibuat selama proses pengumpulan data (Heriyanto, 2018). 2) Menyusun kode Data kualitatif ini secara umum mengimplementasikan langkah coding dalam memahami makna atau pola-pola informasi yang ada pada data kualitatif. Coding adalah proses menelaah dan menguji data mentah yang ada dengan melakukan pemberian label dalam bentuk kata-kata, frase atau kalimat. Terdapat dua tahap dalam langkah coding yakni pengkodean awal (initial coding) diartikan sebagai pemberian makna atau label dalam bentuk kata-kata atau frase sesuai dengan data yang ada, dan pengkodean aksial (axial coding) diartikan sebagai langkah lanjutan dengan cara menciptakan tema-tema atau kategori-kategori yang didasarkan pada kata-kata atau frasee yang dihasilkan dari open coding atau initial coding. Setelah itu, peneliti membuat atau menciptakan konsep-konsep atau gagasan-gagasan teoritis yang berkaitan dengan kode dan tema-tema tersebut. Strategi yang tepat dalam proses analisis data ini adalah kemampuan peneliti menghubungkan antara konsep- konsep yang telah dibuat dengan mengaitkan dengan teori-teori atau literature yang telah ada. Sehingga, peneliti harus mencari literature yang relevan dengan isu penelitian yang sedang diteliti. Dalam melaksanakan coding, beberapa pertanyaan berikut menjadi tuntunan (guidelines) bagi peneliti: 1) Apa? Apa yang menjadi isu utama dalam penelitian dan data ini?; apa yang disampaikan/disebutkan oleh informan? 2) Siapa? Siapa saja orang-orang yang terlibat; bagaimana peran orangorang ini?; bagaimana mereka berinteraksi? 3) Bagaimana? Aspek-aspek apa saja yang disebutkan atau diabaikan? 4) Kapan?Berapa lama? Dimana? Berkaitan dengan waktu dan lokasi; kapan sesuatu tersebut terjadi; berapa lama sesuatu tersebut terjadi atau berlangsung dan dimana peristiwa atau kejadian tersebut terjadi? 5) Mengapa? Alasan apa saja yang terdapat dalam data tersebut; atau alasan apa yang dapat dibangun berdasarkan data tersebut? 6) Untuk apa? Apa maksud dari data pernyataan informan; apa tujuannya? 7) Oleh siapa? Berkaitan dengan makna, strategi, dalam mencapai tujuan; apa taktik utama dari data tersebut; bagaimana sesuatu itu diselesaikan? Ketujuh pertanyaan tersebut di atas dapat diimplementasikan dengan melihat apa yang sedang terjadi, apa yang dilakukan oleh kelompok atau individu, apa tujuan tindakan atau langkah yang sedang dilakukan dan bagaimana struktur dan kelembagaan mendukung mempertahankan atau berperan dalam tindakan atau taktik tersebut? (Ilham, 2016). 3) Mencari tema Seperti yang direkomendasikan oleh Braun & Clarke (2006), tahap ketiga dalam thematic analysis ini yaitu mencari tema yang sesuai dengan tujuan suatu penelitian. Meski dikatakan mencari tema, namun mencari disini bukan berarti seperti arkeolog yang menggali tanah untuk menemukan tema yang tersembunyi dibalik itu, melainkan seperti seorang seniman yang menentukan bagaimana cara memahat batu untuk menghasilkan karya. Batu itu ibaratkan data dan hasil karya ibaratkan tema. Langkah pertama dalam menentukan tema adalah dengan menentukan tema tentative terlebih dahulu. Disebut tentative karena tema-tema yang nantinya akan dibuat merupakan tema awal hasil analisa dan ada kemungkinan mengalami perubahan sesuai dengan peninjauan yang dilakukan dengan tema-tema tentative tersebut. Tema tentative ditentukan berdasarkan hasil observasi peneliti terhadap kode dan klompok yang memiliki kesamaan ataupun perbedaan makna. Kelompok yang memiliki kesamaan dikumpulkan menjadi satu kelompok tema tentative. Selama tahapan ini, peneliti diharapkan melakukan peninjauan ulang terhadap kode-kode atau transkrip wawancara untuk memastikan bahwa data yang tertulis konsisten dengan tema yang dibuat (Heriyanto,2018).