Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan analisis data kualitatif ?
2. Bagaimana cara menganalisis data penelitian kualitatif ?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Analisis Data Kualitatif


Sebelum membahas analisis data secara kualitatif, sebaiknya kita harus
mengetahui terlebih dahulu pengertian analisis data itu sendiri. Analisis data yaitu
salah satu langkah yang penting dalam suatu penelitian yang mana data-data
mentah yang telah kita dapatkan akan diolah sehingga akan menghasilkan suatu
temuan hasil penelitian. Dalam kegiatan penelitian atau riset, data yang mentah
akan memberikan arti atau makna jika dilakukan analisis, ditafsirkan dan dibahas
dengan teknik-teknik yang tepat sehingga akan diperoleh makna dari setiap
temuan yang diperoleh berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Dalam riset
pendidikan jenis data dikategorikan menjadi dua, yaitu data lunak dan data keras.
Data lunak yaitu data yang dituangkan menggunakan kata-kata yang biasanya
dibuat dalam bentuk catatan lapangan, yang diperoleh melalui studi dokumen,
wawancara mendalam dan observasi. Data keras yaitu data yang diperoleh dalam
bentuk angka, baik yang menggambarkan kuantitas maupun skor yang diperoleh
dari angket ataupun tes (Buku : 267).
Analisis data dalam penelitian kualitatif yaitu proses pelacakan dan
pengaturan secara sistematis data yang telah diperoleh dari wawancara, catatan
lapangan, dan bahan-bahan lain yang dikumpulkan untuk memberikan
pemahaman terhadap bahan-bahan tersebut sehingga nantinya dapat
diinterpretasikan temuannya kepada orang lain (Buku : 217)
Jadi, analisis data secara kualitatif yaitu proses pengolahan atau proses
pembahasan dari data-data yang telah dikumpulkan melalui wawancara, observasi
atau dokumentasi menggunakan tahapan-tahapan analisis kualitatif secara tepat
sehingga nantinya akan memberikan temuan hasil penelitian yang akan
disebarluaskan kepada masyarakat.

2.2 Cara-cara Analisis Data Kualitatif


Penelitian kualitatif pada dasarnya merupakan sebuah penelitian yang
melibatkan proses yang cukup kompleks. Hal ini disebabkan karena sebuah
penelitian yang memilih untuk dilakukan secara kualitatif memiliki karakteristik
sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengeksplorasi dan menceritakan
pengalaman seseorang yang terlibat dalam sebuah kejadian tersebut. Oleh sebab
itu diperlukan nya teknik untuk menganalisa data-data kualitatif yang telah
dikumpulkan oleh peneliti untuk medapatkan jawaban-jawaban yang sesuai
dengan rumusan masalah yang ada (Heriyanto, 2018).
Menurut Miles and Huberman (1989), data kualitatif ini bersifat
membumi, kaya akan deskripsi dan juga mampu menjelaskan tentang suatu
proses. Meskipun demikian, dikarenakan data-data yang diperoleh dalam bentuk
kata-kata, kalimat, dan paragraph seringkali peneliti sulit membedakan antara data
dan kesan-kesan pribadi. Oleh sebab itu, sebaiknya data dianalisis terlebih dahulu
agar memberikan makna dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Reduksi data
Pada langkah ini, peneliti harus menyeleksi data-data, memfokuskan data
pada permasalahan yang akan diteliti, melakukan penyederhanaan,
melakukan abstraksi dan melakukan transformasi. Dalam hal ini, berarti
peneliti harus benar-benar memilih mana yang bersifat data dan mana yang
hanya kesan pribadi, dan kesan pribadi itu harus dieliminasi dari proses
analisis. Pada proses seleksi, peneliti juga harus dapat membedakan data yang
penting dan kurang penting, meskipun tidak berarti data yang kurang penting
harus dibuang. Setelah data difokuskan, selanjutnya dilakukan
penyederhanaan, abstraksi dan transformasi. Setelah data difokuskan,
selanjutnya data dipilah-pilah kedalam butir-butir pokok data yang
menggambarkan butir-butir karakteristik, butir-butir kegiatan, dan
sebagaimana yang menjelaskan tentang focus permasalahan yang diteliti. Dari
hasil penyederhanaan ini, selanjutnya dibuat abstraksi yaitu membuat
deskripsi dan penjelasan ringkas, mengacu pada butir-butir karakteristik dan
kegiatan itu. Selanjutnya ditransformasi data dalam arti ditafsirkan dan diberi
makna data yang telah di kumpulkan tadi.
2. Display data
Display data adalah suatu langkah mengorganisasi data dalam suatu tatanan
informasi yang padat atau kaya makna sehingga mudah dibuat kesimpulan.
Display data ini biasanya dibuat dalam bentuk cerita atau teks. Menurut Miles
and Huberman (1989) display yang baik adalah jalan utama menuju analisis
kualitatif yang valid, dan analisis kualitatif yang valid merupakan langkah
penting untuk menghasilkan kesimpulan dari penelitian kualitatif yang dapat
diverifikasi dan direplikasi.
3. Kesimpulan dan Verifikasi
Setelah di reduksi data dan dibuat display data, langkah terakhur adalah
menraik sebuah kesimpulan dan melakukan verifikasi terhadap kesimpulan
yang dibuat. Kesimpulan yang dibuat ini haruslah menjawab dari
permasalahan yang terdapat dalam penelitian tersebut. Valid atau tidaknya
kesimpulan yang dibuat diperlukan verifikasi. Verifikasi adalah upaya yang
membuktikan benar atau tidaknya suatu kesimpulan yang dibuat, atau sesuai
atau tidaknya kesimpulan yang dibuat dengan kenyataan yang ada (buku :
289).
Pada umumnya terdapat beberapa teknik menganalisa data kualitatif yang
sering digunakan. Misalnya, content analysis, discourse analysis, dan thematic
analysis. Tetapi, dari beberapa teknik analisis tersebut yang sering digunakan
adalah thematic analysis (Heriyanto, 2018).
Thematic analysis merupakan salah satu cara untuk menganalisa data
dengan tujuan untuk mengidentifikasi pola untuk menemukan tema melalui data
yang telah dikumpulkan oleh peneliti (Braun & Clarke, 2006). Bahkan Holoway
& Todres (2003) mengatakan bahwa thematic analysis ini merupakan suatu
pondasi atau dasar untuk kepentingan menganalisa suatu penelitian kualitatif.
Berikut terdapat bagan tahap analisis data kualitatif :

Terdapat beberapa tahapan dalam melakukan analisa data kualitatif


metode thematic analysis, yaitu :
1) Memahami data
Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengupas secara mendalam apa yang
terjadi dari sebuah peristiwa melalui perspektif partisipan. Dikarenakan data
yang diperoleh berasal dari wawancara, observasi serta dokumentasi maka
rekaman dari hasil wawancara dengan partisipan diibaratkan sebagai harta
karun bagi peneliti yang harus di eksplorasi lebih mendalam. Peneliti harus
memahami dan menyatu dengan data yang telah diperolehnya. Oleh sebab itu,
peneliti harus kembali mendengarkan rekaman wawancara secara berulang-
ulang atau menonton kembali rekaman video yang telah dibuat selama proses
pengumpulan data (Heriyanto, 2018).
2) Menyusun kode
Data kualitatif ini secara umum mengimplementasikan langkah coding dalam
memahami makna atau pola-pola informasi yang ada pada data kualitatif.
Coding adalah proses menelaah dan menguji data mentah yang ada dengan
melakukan pemberian label dalam bentuk kata-kata, frase atau kalimat.
Terdapat dua tahap dalam langkah coding yakni pengkodean awal (initial
coding) diartikan sebagai pemberian makna atau label dalam bentuk kata-kata
atau frase sesuai dengan data yang ada, dan pengkodean aksial (axial coding)
diartikan sebagai langkah lanjutan dengan cara menciptakan tema-tema atau
kategori-kategori yang didasarkan pada kata-kata atau frasee yang dihasilkan
dari open coding atau initial coding. Setelah itu, peneliti membuat atau
menciptakan konsep-konsep atau gagasan-gagasan teoritis yang berkaitan
dengan kode dan tema-tema tersebut. Strategi yang tepat dalam proses
analisis data ini adalah kemampuan peneliti menghubungkan antara konsep-
konsep yang telah dibuat dengan mengaitkan dengan teori-teori atau literature
yang telah ada. Sehingga, peneliti harus mencari literature yang relevan
dengan isu penelitian yang sedang diteliti.
Dalam melaksanakan coding, beberapa pertanyaan berikut menjadi
tuntunan (guidelines) bagi peneliti:
1) Apa? Apa yang menjadi isu utama dalam penelitian dan data ini?; apa
yang disampaikan/disebutkan oleh informan?
2) Siapa? Siapa saja orang-orang yang terlibat; bagaimana peran orangorang
ini?; bagaimana mereka berinteraksi?
3) Bagaimana? Aspek-aspek apa saja yang disebutkan atau diabaikan?
4) Kapan?Berapa lama? Dimana? Berkaitan dengan waktu dan lokasi; kapan
sesuatu tersebut terjadi; berapa lama sesuatu tersebut terjadi atau berlangsung
dan dimana peristiwa atau kejadian tersebut terjadi?
5) Mengapa? Alasan apa saja yang terdapat dalam data tersebut; atau alasan
apa yang dapat dibangun berdasarkan data tersebut?
6) Untuk apa? Apa maksud dari data pernyataan informan; apa tujuannya?
7) Oleh siapa? Berkaitan dengan makna, strategi, dalam mencapai tujuan; apa
taktik utama dari data tersebut; bagaimana sesuatu itu diselesaikan?
Ketujuh pertanyaan tersebut di atas dapat diimplementasikan
dengan melihat apa yang sedang terjadi, apa yang dilakukan oleh kelompok
atau individu, apa tujuan tindakan atau langkah yang sedang dilakukan dan
bagaimana struktur dan kelembagaan mendukung mempertahankan atau
berperan dalam tindakan atau taktik tersebut? (Ilham, 2016).
3) Mencari tema
Seperti yang direkomendasikan oleh Braun & Clarke (2006), tahap ketiga
dalam thematic analysis ini yaitu mencari tema yang sesuai dengan tujuan
suatu penelitian. Meski dikatakan mencari tema, namun mencari disini bukan
berarti seperti arkeolog yang menggali tanah untuk menemukan tema yang
tersembunyi dibalik itu, melainkan seperti seorang seniman yang menentukan
bagaimana cara memahat batu untuk menghasilkan karya. Batu itu ibaratkan
data dan hasil karya ibaratkan tema. Langkah pertama dalam menentukan
tema adalah dengan menentukan tema tentative terlebih dahulu. Disebut
tentative karena tema-tema yang nantinya akan dibuat merupakan tema awal
hasil analisa dan ada kemungkinan mengalami perubahan sesuai dengan
peninjauan yang dilakukan dengan tema-tema tentative tersebut. Tema
tentative ditentukan berdasarkan hasil observasi peneliti terhadap kode dan
klompok yang memiliki kesamaan ataupun perbedaan makna. Kelompok
yang memiliki kesamaan dikumpulkan menjadi satu kelompok tema tentative.
Selama tahapan ini, peneliti diharapkan melakukan peninjauan ulang terhadap
kode-kode atau transkrip wawancara untuk memastikan bahwa data yang
tertulis konsisten dengan tema yang dibuat (Heriyanto,2018).

Anda mungkin juga menyukai