Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nathania Abigail Siregar

NIM : 2007511108

Absen : 09

RMK 5
Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengambilan Keputusan, merupakan suatu tindakan yang menentukan hasil


dalam memecahkan masalah dengan memilih suatu jalur tindakan di antara beberapa
alternatif yang ada melalui suatu proses mental dan berfikir logis dan juga
mempertimbangkan semua pilihan alternatif yang ada yang mempunyai pengaruh
negatif atau pun positif.

Pengambilan keputusan mempunyai peranan penting dalam manajemen karena


keputusan yang diambil oleh manajer merupakan keputusan akhir yang harus
dilaksanakan dalam organisasi-nya atau bisnis yang dijalankannya. Keputusan manajer
sangat penting karena menyangkut semua aspek. Kesalahan dalam mengambil
keputusan bisa merugikan organisasi, mulai dari merusak nama baik organisasi atau
perusahaan sampai pada kerugian uang. Maka oleh sebab itu manajer harus berhati –
hati dalam mengambil keputusan.

Proses Pengambilan Keputusan

Ada 7 langkah dalam pengambilan keputusan yaitu :

1. Mengidentifikasi keputusan. Langkah pertama dalam membuat keputusan yang


tepat adalah mengenali permasalahan serta memutuskan untuk mengatasi hal
itu, dan juga menentukan alasan tentang mengapa keputusan ini akan membuat
perubahan bagi konsumen atau karyawan.

2. Mengumpulkan informasi. Selanjutnya, saatnya untuk mengumpulkan informasi


sehingga dapat membuat keputusan berdasarkan data dan fakta. Tahap ini
membutuhkan penilaian untuk memnentukan informasi apa yang relevan dengan
keputusan yang ada dan bagaimana cara mendapatkannya. Supaya efektif,
sebelumnya definisikan apa yang perlu diketahui yag berpengaruh dengan
keputusan, dan tentukan siapa saja yang perlu dilibatkan.
3. Mengidentifikasi alternatif. Dengan memahami permasalahan, mengidentifikasi
kemungkinan dan mensimuulasikannya akan lahir opsi-opsi keputusan. Opsi
tersebut yang diperyimbangkan utuk diambil salah satunya sebagai keputusan.

4. Menimbang bukti. Menurut pakar manajemen Phil Higson dan Anthony Sturgess,


dalam langkah ini diperlukan "mengevaluasi kelayakan, penerimaan dan
keinginan" untuk mengetahui alternatif manakah yang terbaik. Pengambil
keputusan baik itu manajer/eksekutif atau pelaku usaha harus mampu
mempertimbangkan pro dan kontra kemudian memilih opsi yang memiliki
peluang keberhasilan tertinggi. Mencari opini kedua yang dipercaya mampu
memberikan perspektif baru terhadap permasalahan juga mungkin akan sangat
membantu.

5. Memilih diantara alternatif pilihan. Ketika tiba waktunya untuk membuat suatu


keputusan, pastikan bahwa adanya resiko yang menempel pada keputusan yang
dipilih. Atau, alternatif lainya, dengan memilih kombinasi dari beberapa alternatif
setelah sepenuhnya memahami informasi serta potensi resikonya.

6. Bertindak. Selanjutnya, setelah keputusan diambil harus segera dibuat rencana


implementasi. Hal ini melibatkan kegiatan mengidentifikasi sumberdaya yang
diperlukan serta mendapatkan dukungan dari karyawan dan para pemangku
kepentingan. Mengumpulkan orang lain yang setuju dengan keputusan yang
diambil adalah komponen kunci untuk melaksanakan rencana kita secara efektif. 

7. Meninjau kembali. Langkah penting namun paling sering diabaikan dalam proses


pengambilan keputusan adalah mengevaluasi keputusan . Apabila keputusan
yang diambil tidak sesuai dengan apa yang telah direncanakan,segeralah tinjau
kembali dan telusuri secara runtut apa yang menyimpang atau tidak sesuai.

Tipe-Tipe Keputusan Manajer Sebagai Pengambil Keputusan

Tipe Keputusan Manajer dibagi dalam 3 tipe :


1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur :
Keputusan yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan
terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manjemen tingkat bawah. Contoh :
keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll.
2. Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur :
keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan
sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini sering bersifat rumit dan membutuhkan
perhitungan-perhitungan serta analisis yang terperinci. Contoh : Keputusan membeli
sistem komputer yang lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi.

3. Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur :


keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini
terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak
terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya
berasal dari lingkungan luar.

Berbagai Gaya Dalam Pengambilan Keputusan

1. Gaya Direktif
-Cenderung bersifat efisien, logis, pragmatis, dan sistematis dalam memecahkan
masalah
-Berfokus pada fakta dan penyelesaian masalah secara lebih cepat
-Cenderung berfokus jangka pendek
-Gemar menggunakan kekuasaan, ingin mengontrol, secara umum
menggambarkan kekeuasaan yang otokratik

2. Gaya Analitik
-Hasil keputusan didasarkan atas inputan hasil analisis
-Lebih banyak mempertimbangkan beragam informasi dan alternetif
dibandingkan gaya direktif
-Pengambilan keputusan diambil dalam jangka waktu agak lama
-Menggambarkan pemimpin yang otokratik

3. Gaya Konseptual
-Memecahkan masalah dengan pandangan yang luas
-Suka mempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan masa depan
-Melibatkan banyak orang untuk memperoleh beragam informasi dan banyak
menggunakan intuisi dalam peng keputusan
-Berani mengambil resiko dan seringkali menemukan solusi yang kreatif
-Ketidakpastian dalam pengambilan keputusan
4. Gaya Perilaku
-Cenderung bekerja dengan orang lain dan terbuka dalam pertukaran pendapat
-Cenderung menerima saran, sportif dan bersahabat
-Suka informasi yang verbal dan menghindari konflik serta peduli pada
kebahagiaan org lain
-Terkadang, keputusannya tidak tegas dan sulit mengatakan tidak jika keputusan
tersebut akan berdampak kerugian pada orang lain.

Metode Kuantitatif Dalam Pengambilan Keputusan

Metode kuantitatif pengambilan keputusan dikenal dengan nama teknik


management science dan operations research. Riset operasi menggambarkan,
memahami, dan memperkirakan perilaku berbagai sistem yang komplek dalam
kehidupan manusia. Tujuannya menyediakan informasi yang akurat. Secara umum,
terdapat dua pendekatan dalam pengambilan keputusan, yaitu pendekatan kualitatif
dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif mengandalkan penilaian subyektif
terhadap suatu masalah, sedangkan pendekatan kuantitatif mendasarkan keputusan
pada penilaian obyektif yang didasarkan pada model matematika yang dibuat. Jika anda
meramalkan cuaca mendasarkan pada pengalaman, maka pendekatan yang digunakan
adalah kualitatif.

Anda mungkin juga menyukai