Anda di halaman 1dari 9

A.

Teknik Pengambilan Keputusan


Pengertian Pengembalian Keputusan Menurut Para Ahli

Berikut Ini Merupakan Pengertian Pengembalian Keputusan Menurut Para Ahli

1. George R. Terry
Menurut George R. Terry menyatakan bahwa Pengambilan keputusan ialah  suatu pemilihan
alternatif tingkah laku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada

2. S.P. Siagian

Menurut S.P. Siagian menyatakan bahwa Pengambilan keputusan ialah sebuah pendekatan yang


sistematis terhadap sebuah hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil suatu tindakan yang
menurut perhitungan adalah suatu tindakan yang paling tepat.

3. James A.F. Stoner

Menurut James A.F. Stoner  Pengambilan keputusan ialah suatu proses yang digunakan untuk
memilih suatu tindakan yang sebagai cara pemecahan masalah.

4. (Kuswardani,2006)

Menurut Kuswardani menyatakan bahwa Pengambilan keputusan ialah seorang individu yang


tidak merasa puas dengan sebuah situasi yang ada atau dengan prospek situasi yang mendatang
dan yang memiliki otoritas untuk berinisiatif dalam mengambil langkah untuk menanggulangi
suatu keadaan tersebut.

Macam-Macam Pengambil Keputusan


1. Keputusan Auto Generated
Pada Keputusan yang satu ini keputusannya diambil dengan cepat dan kurang memperhatikan,
mempertimbangkan data, informasi, fakta, dan pada lapangan keputusan nya.

2. Keputusan Induced

Dan Keputusan induced ini diambil dengan berdasarkan scientific management atau manajemen


ilmiah, yang sehingga keputusan itu logis, ideal, rasional untuk dilaksanakan dan resiko nya
relatif kecil, dalam proses pengambilan keputusan lebih lambat.

1
Tujuan Pengambil Keputusan
Dalam mengambil keputusan mempunyai tujuan dalam pengambilan keputusan itu dapat
dibedakan menjadi :

1. Tujuan yang bersifat tunggal

Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal yaitu terjadi apabila dalam keputusan yang
dihasilkan hanya menyangkut satu masalah, yang artinya bahwa sekali diputuskan, tidak ada
kaitannya dengan masalah lain.

2. Tujuan yang bersifat ganda

Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda yaitu terjadi jika keputusan yang dihasilkan
itu menyangkut lebih dari satu masalah, yang artinya keputusan yang diambil itu sekaligus
memecahkan dua (atau lebih) masalah yang sifatnya kontradiktif atau yang sifatnya tidak
kontradiktif.

Fungsi Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan sebagai suatu kelanjutan dari cara pemecahan masalah memiliki fungsi
antara lain

1.Awal dari semua aktivitas manusia yg sadar dan terarah, baik secara individual maupun secara
kelompok, baik secara institusional maupun secara organisasional

2.Suatu yang bersifat futuristik, artinya bersangkut  paut dengan hari depan, masa yg
akan datang, dimana efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup lama.

Teknik Pengambilan Keputusan


1. Operation Research
merupakan dengan menggunakan suatu metode-metode scientific (yang terdiri dari teknik-teknik
matematis) dalam analisis dan pemecahan suatu maslah tertentu, penerapan dalam teknik ini
yaitu usaha inventarisasi.

2. Linear Programming

merupakan dengan memakai rumus-rumus matematik yang disebut juga dengan vector analysis.

3. Gaming War Games

merupakan dengan teori yang biasa dipakai dalam menentukan strategi.

2
4. Probabilitiy

merupakan dengan sebuah teori kemungkinan yang bisa diterapkan pada kalkulasi rasionalitas


hal-hal yang tidak normal, dalam mengenai sebuah keputusan yang dipertimbangkan dan
diperhitungkan.

5. Rangking and statistical weighting

Yaitu dengan cara:

 Menempatkan berbagai faktor yang akan mempengaruhi suatu keputusan akhir


 menimbang suatu faktor-faktor yang bisa dibandingkan dan yang tercakup didalam setiap
alternatif.

Didalam hal memilih suatu harus mengambil suatu keputusan yang disebut dengan pengambilan
suatu keputusan.

Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan


Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan Menurut Simon (1960) yaitu sebagai berikut :

 Intelligence
yaitu suatu pengumpulan informasi untuk mengindetifikasikan suatu permasalahan

 Design
yaitu suatu tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif dalam pemecahan masalah.

 Choice
yaitu suatu tahap memilih dari solusi dari alternatif – alternatif yang telah disediakan.

 Implementation
yaitu suatu tahap melaksanakan suatu keputusan dan melaporkan hasilnya.

Unsur Pengambilan Keputusan


Berikut Ini Merupakan Unsur Pengambilan Keputusan.

 yang pertama yaitu Tujuan dari pengambilan keputusan


 yang kedua Identifikasi alternatif keputusan yang memecahkan suatu permasalahan

3
 Yang ketiga perhitungan tentang suatu faktor-faktor yang tidak bisa diketahui
sebelumnya atau di luar jangkauan manusia
 Dan yang terakhir Sarana dan perlengkapan untuk mengevaluasi atau mengukur suatu
hasil dari suatu pengam

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam Pengambilan Keputusan


Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan menurut Terry, yaitu :

1. Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang
rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
2. Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi
3. Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih
mementingkan kepentingan organisasi.
4. Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-alternatif
tandingan.
5. Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus diubah
menjadi tindakan fisik.
6. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
7. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik
8. Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.
9. Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata rantai
berikutnya.

partisipatif mencakup individu atau kelompok dalam proses. Seorang pimpinan yang
menggunakan teknik partisiaptif dalam pengambilan keputusan dilakukan secara formal maupun
informal, dan memerlukan keterlibatan intelektual, emosional, dan fisik. Tingkat partisipasi
sangat dipengaruhi oleh faktor pengalaman individu atau kelompok dan sifat tugas. Semakin
banyak pengalaman, semakin terbuka, serta semakin tidak terstrukturnya tugas, maka tingkat
partisipasi akan semakin tinggi.

Penerapan teknik partisipasi pada pengambilan keputusan dapat dilakukan secara


informal pada individu atau tim atau secara formal pada program. Teknik partisipasi individu
terjadi apabila pengambilan keputusan yang dilakukan pimpinan dipengaruhi oleh karyawan.
Sedangkan teknik partisipasi kelompok terjadi apabila keputusan yang diambil oleh pimpinan
melalui teknik konsultasi dan demokrasi. Pimpinan meminta dan menerima keterlibatan
karyawan dalam partisipasi konsultasi, akan tetapi pimpinan mempertahankan hak untuk
membuat keputusan. Dalam bentuk demokrasi, keputusan akhir diambil berdasarkan
konsensus atau suiara terbanyak melalui partisipasi total dan kelompok, bukan partisipasi

4
individu. Pimpinan perlu menyeimbangkan kondisi, data dan perilaku bawahan untuk
mengevaluasi keefektifan keputusan yang diambil dalam penggunaan

teknik pengambilan keputusan partisipatif. Teknik pengambilan keputusan ini


termasuk teknik yang sulit karena melibatkan unsur-unsur seperti gaya kepemimpinan atau
kepribadian serta faktor situasional, lingkungan, dan kontekstual serta ideologi. Walaupun
didukung oleh analisis data dan situasi, penggunan teknik partisipasi pada situasi yang
berbeda akan memberikan hasil yang berbeda. Permasalahan yang terjadi adalah
kecenderungan adanya partisipasi palsu dalam teknik pengambilan keputusan. Banyak
pimpinan meminta partisipasi, tetapi saat bawahan menanggapinya dengan memberi saran
atau coba memberi masukan pada sebuah keputusan, mereka diabaikan dan tidak pernah
menerima umpan balik apa pun. Hasilnya akan negatif apabila pimpinan mengharapkan
partisipasi karyawannya, namun tidak melibatkan mereka secara intelektual atau emosional
serta selalu mengesampingkan saran mereka. Kerugian dari teknik pengambilan keputusan
partisipasi adalah memakan banyak dan pelemparan tanggung jawab, namun apabila dilihat
dari sudut pandang perilaku teknik ini lebih banyak menguntungkan daripada kerugiannya.

2.Teknik pengambilan Keputusan

Teknik Pengambilan Keputusan Kelompok Kemajuan yang terjadi dalam pengambilan


keputusan selama beberapa tahun belakangan ini dikarenakan teknologi informasi. Sistem
informasi manajemen (SIM), sistem pendukung keputusan (DSS) melalui teknologi
informasi, data warehousing dan mining, dan sistem canggih dan para ahli semakin banyak
digunakan untuk membantu manajer membuat keputusan yang lebih baik. Pendekatan
berdasarkan informasi mempunyai dampak dan kesuksesan besar.. Teknik pengambilan
keputusan kelompok membantu pimpinan untuk mengambil keputusan lebih efektif. Pada
saat ini teknik perilaku partisipasi yang telah dibahas sejauh ini yang tersedia untuk
pimpinan. Kreativitas pengambilan keputusan dapat diterapkan pada individu atau kelompok.
Seringkali pengambilan keputusan dalam organisasi sangat terbantu oleh pengambilan
keputusan individu. Pada konteks ini pemahaman dinamika kelompok dan tim menjadi
relevan dengan pengambilan keputusan. Misalnya, pembahasan masalah dan fenomena
kesesuaian nilai dan etika kelompok seperti perubahan resiko (kemungkinan kelompok
membuat keputusan lebih beresiko daripada

5
4. Teknik Kelompok Nominal

Dalam pengambilan keputusan teknik pendekatan kelompok nominal dikembangkan


menjadi teknik khusus, dengan nama nominal group technique (NGT) dengan langkah-
langkah 1) Pembangkitan ide yang tidak diungkapkan melalui tulisan;

2) Umpan balik round-robin dari anggota kelompok, yang mencatat setiap ide dalam frasa
pendek pada papan tulis;

3) Pembahasan setiap ide tercatat untuk klarifikasi dan evaluasi;

4) Pengambilan keputusan secara voting individu terhadap ide prioritas, , mempunyai kontak
langsung dan berkomunikasi secara langsung. Beberapa studi yang menkaji masalah
pendekatan dalam pengambilan keputusan telah dilakukan, diantaranya adalah

salah satu studi yang menemukan bahwa kinerja yang dicapai kelompok NGT
mempunyai tingkat akurasi yang sama dengan anggota yang paling pandai, namun pada studi
lain ditemukan bahwa kelompok NGT tidak memiliki kinerja, secara pervasif kelompok
pesertanya menyadari atas permasalahan kelompok dan tidak seorangpun yang lebih
dominan sehingga menghalangi orang lain untuk mengkomunikasikan ide atau gagasan.
Berdasarkan hasil studi tersebut kita ketahui bahwa individu yang bekerja sendiri dan
kemudian masuk dalam kelompok nominal menjadi superior, akan tetapi untuk
pembangkitan ide atau gagasan melalui komputer, kelompok yang utuh menghasilkan lebih
banyak ide atau gagasan daripada orang yang bekerja dalam sub-kelompok atau individu
dalam kelompok nominal.

B. Konsep Pengambil Keputusan

1.      Definisi Pengambilan Keputusan

Pada dasarnya pengambilan keputusan adalah merupakan tahap-tahap yang harus


digunakan untuk membuat keputusan. Pengambilan keputusan merupakan pusat dari kegiatan
organisasi Bahkan Perron dalam Salusu (1996:45), menyatakan bahwa pengambilan
keputusan merupakan kunci kepemimpinan,sedangkan Gore (1959), menyebut sebagai inti
kepemimpinan,Moore (1966),menyebut sebagai jantung admnistratif.
Sedangkan yang dimaksud dengan pengambilan keputusan menurut Siagian
(2004:39), adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap suatu masalah yang

6
dihadapi.Pendekatan yang sistematis itu menyangkut pengetahuan tentang hakikat alternative
yang dihadapi,pengumpulan fakta dan data yang relevan dengan masalah yang
dihadapi,analisis masalah dengan menggunakan fakta dan data,mencari alternativ
pemecahan,menganalisis setiap alternative sehingga ditemukan alternative yang paling
rasional,dan penilaian dari hasil yang dicapai sebagai keputusan yang diambil.
Dari pengertian-pengertian pengambilan keputusan diatas,dapat disimpulkan bahwa
pengmbilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternativ terbaik dari beberapa
alternative secara sistematis untuk ditindaklanjuti(digunakan)sebagai suatu cara pemecahan
masalah.
Jadi pengambilan keputusan rasional adalah membuat beberapa pilihan-pilihan yang
konsisten dan memaksimalkan nilai dalam batasan-batasan tertentu.

Jadi teori pengambilan keputusan adalah teori-teori atau teknik-teknik atau


pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam suatu proses pengambilan keputusan.Seorang
pemimpin birokrasi yang ideal adalah pemimpin yang dapat menggunakan teori-teori
pengambilan keputusan yang tepat dengan situasi yang tepat karena keputusan pemimpin
birokrasi berpengaruh terhadap pengikutnya yang pada  gilirannya akan berpengaruh
terhadap kualitas pelayanan yangdiberikan masyarakat.

2.      Definisi Keputusan
Pada dasarnya keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan
tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan.Keputusan
harus dapat menjawab perrtanyaan tentang apa yang dibicarakan dalam hubungannya dengan
perencanaan.Keputusan dapat pula berupa tindakan terhadap pelaksanaan yang menyimpang
dari rencana semula.Jadi keputusan berarti pilihan,yaitu pilihan dari dua atau lebih
kemungkinan altternatif.
Menurut Robbins (2006:180) keputusan adalah pilihan yang dibuat dari dua atau
lebih alternative.Stoner(1996),menyatakan bahwa keputusan adalah pemilihan diantara
alternative-alternatif.
Dari pengertian-pengertiam keputusan diatas,dapat disimpulkan bahwa keputusan
merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum lah sebagai suatu hukum situasi
yang dilakukan melalui pemilihan satu alternative dari beberapa alternative.Jadi dapat
dikatakan pengambilan keputusan dilakukan karena adanya masalah,dan keputusan
merupakan finalisasi dari pemilihan alternative.

7
3.      Definisi Masalah
Pada prinsipnya,masalah muncul karena adanya gap atau kesenjangan antara “das
sollen”dan “das sein”atau perbedaan antara apa yang seharusnya dengan apa yang tidak
seharusnya,antara apa yang yang dibutuhkan dengan apa yang tersedia,antara apa yang
diharapkan dengan apa yang menjadi kenyataan. Robbins(2006:180),menyatakan bahwa
masalah adalah penyimpangan antara keadaan dewasa ini dengan keadaan yang
diinginkan.Sedangkan Stoner (1996:240) menyatakan bahwa masalah adalah  situasi yang
terjadi kenyataan suatu keadaan berbeda dari keadaan yang digunakan.
Dari pengertian masalah diatas,dapat disimpulkan,bahwa masalah adalah perbedaan
seharusnya dengan apa yang tidak seharusnya atau perbedaan ideal normative dengan aktual
empirik.Oleh karena itu,masalah merupakan salah satu alasan untuk melakukan suatu
penelitian,untuk memecahkan atau memberikan jawaban dan paling tidak memperkecil
kesenjangan tersebut.Selain itu masalah merupakan landasan untuk mengambil suatu
keputusan.

4.      Perbedaan Masalah Privat dan Masalah Publik


Menurut Jones(1991:71),perbedaan masalah privat dan masalah publik adalah:
1.      Masalah privat adalah masalah yang dapat diatasi tanpa mempengaruhi atau
melibatkan pemerintah.Masalah privat merupakan asalah pribadi seseorang yang
tidak perlu melibatkan orang lain atau pemerintah dalam penyelesaiannya.
2.      Masalah publik adalah masalah yang dapat diselesaikan dengan melalui
kebijakan pemerintah.Masalah publik merupakan masalah yang terkait dengan
kepentingan orang banyak atau publik yang penyelesaiannya harus melibatkan
orang lain atau pemerintah. Misalnya pelayanan KTP, surat nikah, surat kematian
dan lain sebagainya.

5.      Sifat-sifat Masalah Publik


Menurut Dunn (1994:140-141),masalah publik mempunyai karakteristik
sebagai berikut:
a)      Saling ketergantungan (interdepence) antara berbagai masalah.Suatu masalah
public bukanlah masalah yang berdiri sendiri,tetapi saling terkait antara satu
masalah dengan masalah lainnya,

8
b)      Subjektivitas dari masalah kebijakan.Masalah dalam lingkungan tertentu,bisa
jadi bukan masalah untuk lingkungan yang lain,
c)      Artificiality masalah suatu fenomena dianggap sebagai masalah karena
adanya keinginan manusia untuk mengubah situasi,
d)     Dinamika masalah:solusi terhadap masalah selalu berubah,masalah yang sama
belum tentu dapat dipecahkan dengan kebijakan yang sama kalau lingkungannya
berbeda.

Anda mungkin juga menyukai