Disusun Oleh:
1. Dengan pertimbangan waktu terjadi yang lampau, yang mana masalah itu yang
timbul dan informasi yang di dapat bisa dikumpulkan.
2. Degan waktu sekarang yang mana keputusan itu sedang dibuat.
3. Dengan waktu yang akan datang yang mana keputusan itu bisa dilaksanakan, dan
juga diadakan sebuah penilaian.
Konsep suatu Ikatan, sebuah keputusan akan di anggap berhasil mana kala telah
mampu menimbulkan sebuah ikatan antara si pengambil keputusan dengan keputusan
yang telah di ambil tersebut. Sebuah ikatan akan di anggap berhasil jika di dalam suatu
organisasi tersebut mampu menyesuaikan serta melaksanakan keputusan tersebut.
Penilaian, ada dua macam faktor dalam pengambilan sebuah keputusan yaitu sebagai
berikut :
1. Seorang pimpinan atau pengambil keputusan menghadapi sebuah pertanyaan
antara 2 pilihan atau pun lebih dari alternatif.
2. Sebuah masalah daripada suatu hasil keputusan itu sendiri yang sudah diambil.
Perilaku dengan sebuah Maksud Tujuan Tertentu, suatu maksud dan tujuan dalam
sebuah organisasi ialah suatu standar untuk mengadakan suatu penilaian daripada
kemungkinan sebuah hasil dari tindakan-tindakan yang berbeda-beda. Oleh sebab itu,
maka suatu tujuan organisasi tersebut ialah dapat bersifat dominanatau terkuat, yang
bisa dihubungkan dengan suatu tujuan pribadi, yang secara sadar ataupun tidak sadar
bagi pimpinannya itu. (Ghani, 2021)
C. Efektivitas Keputusan
Suatu keputusan dapat dibilang efektif atau tidak efektif dengan berdasarkan ciri pada
proses penilaian penerimaan (Acceptability) setelah itu akan dibandingkan dengan kualitas
keputusan itu sendiri. Pengambilan sebuah keputusan yang diterima pastinya akan dipatuhi
oleh pelaksana keputusan, penerimaan keputusan merupakan hal yang subyektif, dan
tergantung dari masing – masing subyek. Secara matematis pengambilan keputusan
dirumuskan sebagai berikut :
𝐷𝑒 = 𝑄 × 𝐴
Keterangan :
- De = Efektivitas Keputusan
- Q = Kualitas
- A = Penerimaan
Berdasarkan rumus tersebut setidaknya terdapat 3 tipe pengambilan keputusan,
diantaranya :
1. Keputusan yang efektif berdasarkan 𝑄/𝐴 merupakan keputusan yang memiliki
nilai kualitas tinggi, tetapi memerlukan penerimaan yang rendah. Artinya faktor
penerimaan dalam keputusan ini kurang penting, yang lebih dipentingkan
adalah kualitas keputusan.
2. Keputusan yang berdasarkan ciri pada 𝐴/𝑄 atau rumusnya 𝐷𝑒 = 𝐴/𝑄 suatu
keputusan yang memerlukan penerimaan tinggi, meskipun segi kualitasnya
kurang berperan. Keputusan semacam ini lebih banyak menyangkut anggota
organisasi yaitu menyangkut kepentingannya.
3. Pengambilan keputusan yang efektif 𝐴=𝑄. Artinya pengambilan keputusan
membutuhkan kualitas dan penerimaan pada level yang sama pentingnya.
Menurut Terry (1989) dalam blog Komunitas Diamond faktor-faktor yang harus
diperhatikan dalam mengambil keputusan sebagai berikut:
1. Hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun
rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
2. Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai
tujuan organisasi;
3. Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi,
perhatikan kepentingan orang lain;
4. Jarang sekali ada 1 pilihan yang memuaskan;
5. Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental
ini kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik;
6. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup
lama;
7. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil
yang baik;
8. Setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah
keputusan yang diambil itu betul; dan
9. Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian
kegiatan berikutnya.