Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses
mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa
alternatif yang tersedia.Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu
pilihan final. Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan atau tindakan.

Pembuatan keputusan diperlukan pada semua tahap kegiatan organisasi dan


manajemen. Misalnya, dalam tahap perencanaan diperlukan banyak kegiatan pembuatan
keputusan sepanjang proses perencanaan tersebut. Keputusan-keputusan yang dibuat dalam
proses perencanaan ditujukan kepada pemilihan alternative program dan prioritasnya. Dalam
pembuatan keputusan tersebut mencakup kegiatan identifikasi masalah, perumusan masalah,
dan pemilihan alternatif keputusan berdasarkan perhitungan dan berbagai dampak yang
mungkin timbul. Begitu juga dalam tahap implementasi atau operasional dalam suatu
organisasi, para manajer harus membuat banyak keputusan rutin dalam rangka
mengendalikan usaha sesuai dengan rencana dan kondisi yang berlaku. Sedangkan dalam
tahap pengawasan yang mencakup pemantauan, pemeriksaan, dan penilaian terhadap hasil
pelaksanaan dilakukan untuk mengevalusai pelaksanaan dari pembuatan keputusan yang
telah dilakukan.

2. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian dari pengambilan keputusan


b. Apa saja jenis-jenis pengambilan keputusan
c. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengambilan keputusan
d. Implikasi manajerial dalam pengambilan keputusan

3. Tujuan

a. Mengetahui definisi pengambilan keputusan


b. Mengetahui jenis-jenis pengambilan keputusan
c. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
d. Mengetahui implikasi manajerial dalam pengambilan keputusan

4. Manfaat

a. Agar dapat digunakan sebagai bahan bacaan oleh para mahasiswa untuk menambah
pengetahuan mengenai pengambilan keputusan.
b. Para pembaca dapat mengetahui pengertian, jenis dan faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan.
BAB II

ISI DAN PEMBAHASAN

1. Definisi dan Dasar Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses
mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan diantara beberapa
alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu
pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.

Definisi pengambilan keputusan menurut para ahli:

a. Menurut George R. Terry :


Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari
dua atau lebih alternatif yang ada.
b. Menurut Sondang P. Siagian :
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat
alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan
merupakan tindakan yang paling cepat.
c. Menurut James A. F. Stoner :
Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan
sebagai cara pemecahan masalah.

Dasar Pengambilan Keputusan

Menurut George R. Terry, dasar-dasar pengambilan keputusan adalah :

a. Intuisi
Suatu proses bawah sadar/tdk sadar yang timbul atau tercipta akibat pengalaman yang
terseleksi. Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intusi atau perasaan memiliki sifat
subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh.
b. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan
praktis. Karena pengalaman seseorang dapat mempekira-kan keadaan sesuatu, dapat
memperhitungkan untung ruginya, baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan. Karena
pengalaman, seseorang yang menduga masalahnya walaupun hanya dengan melihat sepintas
saja mungkin sudah dapat menduga cara penyelesaiannya.
c. Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat,
solid, dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan
dapat lebih tinggi, sehingga orang dpt menerima keputusan-keputusan yang dapat dibuat
dengan rela dan lapang dada.
d.Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pim-pinan
terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang lebih rendah
kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan we-wenang juga memiliki beberapa
kelebihan dan kelemahan.
e. Rasional
Pada pengambilan keputusan yg berdasar-kan rasional, keputusan yg dihasilkan ber-
sifat objektif, logis, lebih transparan, kon-sisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai
dalam batas kendala tertentu, shg dpt dikatakan mendekati kebenaran atau se-suai dgn apa yg
diinginkan.

2. Jenis-Jenis Keputusan Organisasi

Jenis keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya


waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut, bagian mana organisasi harus
dapat melibatkan dalam mengambil keputusan dan pada bagian mana organisasi mana
keputusan tersebut difokuskan.

Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi dua bagian:

a. Keputusan Rutin
Keputusan Rutin adalah Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta
biasanya telah dikembangkan untuk mengendalikannya.
b. Keputusan tidak Rutin
Keputusan tidak Rutin adalah Keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan
tidak bersifat rutin.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan

Menurut George R. Terry, faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengambil


keputusan sebagai berikut:
a. Hal-hal yang berwujud maupun tidak berewujud, yang emosional maupun rasional perlu
diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
b. Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
c. Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan kepentingan
orang lain.
d. Jarang sekali ada 1 pilihan yang memuaskan.
e. Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini harus diubah
menjadi tindakan fisik.
f. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
g. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik.
h. Setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan yang
diambil itu betul.
i. Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan berikutnya.

Kemudian terdapat 6 faktor yang juga ikut mempengaruhi pengambilan keputusan:


a. Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan.
Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang,
sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.
b. Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara
subjective.

c. Rasional
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi dan
berbagai konsekuensinya.

d. Praktikal
Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan
menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.

e. Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang keorang
lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.

f. Struktural
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil
yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu.

4. Implikasi Manajerial Dalam Pengambilan Keputusan

Proses Pengambilan Keputusan dalam partisipatif dalam organisasi sekolah


Manajerial yang baik. Rendahnya kemapuan kepala sekolah akan berpengaruh terhadap
perolehan dukungan dari masyarakat khususnya dukungan dalam mengambilan keputusan
yang dikeluarkan sekolah terkait dengan kebijakan dan rencana program pengembangan
sekolah.

Implikasi Manajerial dalam Pengambilan Keputusan :


a. Gaya Direktif (Pengarahan)
adalah Suatu gaya pengambilan keputusan dengan ambiguitas/ketidakjelasan yang rendah
dan cara berpikirnya yang rasional

b. Gaya Analitis
adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi terhadap
ambiguitas/ketidakjelasan dan cara berpikirnya rasional

c. Gaya Konseptual
adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi untuk ambiquitas
/ketidakjelasan dan cara berpikir intuitif yang tinggi juga

d. Gaya Perilaku
adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang rendah untuk
ambiquitas/ketidakjelasan dengan cara berpikir intuitif yang tinggi
5. Studi Kasus Bagian Umum Setda Pemda Takalar

Setretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Takalar adalah suatu Organisasi Pemerintah


yang bertugas untuk mengawal proses pemerintahan baik administrasi persuratan hingga
proses legalisasi rancangan peraturan daerah, hal tersebut agar sesuai dengan garis-garis besar
aturan ketatanegaraan, mulai dari Undang – Undang, Peraturan Pemerintah, sampai pada
Keputusan Bupati/ Wakil Bupati.

Sekretariat daerah kabupaten takalar dipimpin oleh seorang pejabat Eselon II a (Dua)
yakni Sekretaris Daerah. Pejabat Sekda adalah perpanjangan tangan bupati/wakil bupati
dalam mennjalankan tata pemerintahan khususnya dalam optimalisasi pelayanan administrasi
skala kabupaten, dalam menjalankan tugas sekda dibantu oleh 3 Asisten Daerah (Eselon 2 b)
dan 9 Kepala Bagian (Eselon 3 a).

Bagian umum pada setda pemerintah kabupaten takalar adalah bagian yang memiliki
tupoksi untuk melaksanakan pengelolaan surat menyurat sandi dan telekomunikasi,
kearsipan, dan administrasi umum. Selain itu bagian umum juga bertanggung jawab terhadap
segala fasilitas, sarana dan prasarana dalam proses pemerintahan lingkup setda.

Dipimpin oleh seorang kepala bagian yang memiliki tugas menjalankan rencana kerja
tahunan dan kegiatan harian bagian umum dibantu oleh 3 orang Kepala Sub Bagian yang
memiliki tugas lebih rinci dalam tata kelola bagian umum. Menjadi leading sektor, setiap
kegiatan rapat pimpinan menjadi tanggung jawab bagian umum mulai dari kesiapan ruangan
sampai dengan konsumsi.

Penyusunan jadwal yang baik menjadi kunci terselenggaranya kegiatan rapat


pimpinan, yang menjadi masalah adalah ketika kurangnya koordonasi membuat acara
menjadi tidak beraturan/bertabrakan padahal urgensi dari kedua kegiatan sama penting.
Membutuhkan kemampuan pengambilan keputusan yang tepat dan cepat agar semua kegiatan
dapat dilaksanakan dengan baik.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Pengambilan keputusan di lingkup bagian umum setda kabupaten takalar dapat dianggap
sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada
pemilihan suatu jalur tindakan diantara beberapa alternatif yang tersedia.

Menurut George R. Terry, dasar-dasar pengambilan keputusan adalah :


a. Intuisi
b. Pengalaman
c. Fakta
d. Wewenang
e. Rasional

Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi dua bagian:


a. Keputusan rutin
b. Keputusan tidak rutin

6 faktor yang juga ikut mempengaruhi pengambilan keputusan:


a. Fisik
b. Emosional
c.Rasional
d. Praktikal
e.Interpersonal
f. Struktural

Anda mungkin juga menyukai