Nim : 2155201031
2. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan
praktis, karena dengan pengalaman yang dimiliki seseorang, maka dapat memperkirakan
keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung-ruginya dan baik-buruknya keputusan yang
akan dihasilkan.
3. Wewenang
4. Fakta
5. Rasional
Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasio, keputusan yang dihasilkan
bersifat objektif, logis, lebih transparan dan konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai
dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai
dengan apa yang diinginkan. Pengambilan keputusan secara rasional ini berlaku sepenuhnya
dalam keadaan yang ideal.
Pada pengambilan keputusan secara rasional terdapat beberapa hal sebagai berikut:
a. Kejelasan masalah: tidak ada keraguan dan kekaburan masalah.
b. Orientasi tujuan: kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai.
c. Pengetahuan alternatif: seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya.
d. Preferensi yang jelas: alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria.
e. Hasil maksimal: pemilihan alternatif terbaik berdasarkan atas hasil ekonomis yang
maksimal
1. Posisi kedudukan
Masalah atau problem adalah apa yang menjadi penghalang untuk tercapainya tujuan,
yang merupakan penyimpangan daripada apa yang diharapkan, direncanakan atau
dikehendaki dan harus diselesaikan. Sebenarnya, masalah tidak selalu dapat dikenal dengan
segera, ada yang memerlukan analisis, ada pula yang bahkan memerlukan riset tersendiri.
3. Situasi
Situasi adalah keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan, yang berkaitan satu sama
lain, dan secara bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa yang hendak
kita perbuat. Situasi ini ada yang bersifat tetap dan ada juga yang berubah-ubah.
4. Kondisi
Kondisi adalah keseluruhan dari faktor-faktor yang secara bersama-sama menentukan
daya gerak, daya berbuat atau kemampuan kita. Sebagian besar faktor-faktor tersebut
merupakan sumber daya-sumber daya.
5. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit (kesatuan), tujuan
organisasi, maupun tujuan usaha, pada umumnya telah ditentukan. Tujuan yang telah
ditentukan dalam pengambilan keputusan merupakan tujuan antara atau objectif.
1. Internal organisasi seperti ketersediaan dana, SDM, kelengkapan peralatan, teknologi, dan
sebagainya. Biasanya faktor ini berada di dalam suatu organisasi itu sendiri untuk
terciptanya suatu keputusan dalam organisasi.
2. Eksternal organisasi seperti keadaan sosial politik, ekonomi, hukum, dan sebagainya.
Faktor ini berasal dari luar yang terkait dalam organisasi.
3. Ketersediaan informasi yang diperlukan, seberapa banyaknya informasi yang ada atau
seberapa lengkap dan akuratnya informasi yang didapatkan untuk menjadi pertimbangan
dalam pengambilan keputusan yang tepat.
4. Kepribadiaan dan kecakapan pengambil keputusan, dalam faktor ini dibutuhkan
kebijaksanaan dan ketegasan dalam mengambil keputusan dengan tidak bersifat
merugikan.
Ada Pria dan Wanita, Di lihat dari sisi Psikologi Pria lebih mengedepankan
Rasionalitas sedangkan Wanita lebih mengedepankan Perasaannya.
2. Peranan Pengambilan Keputusan
3. Keterbatasan Kemampuan
Di mana setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda dari segi IQ, hal ini tentu
saja akan mempengaruhi pengambilan keputusan.
4. Waktu
Seorang pengambil keputusan yang memiliki waktu luang yang lebih besar akan lebih
Komprehensif dalam mempertimbangkan keputusan yang akan ia ambil sementara orang
yang memiliki waktu yang sempit ia akan cenderung tergesa-gesa dalam mengambil
keputusannya.
5. Kepraktisan
Misalkan Manajer mempertimbangkan apakah keputusannya nanti bisa diterapkan
dengan mudah atau tidak.
6. Pelembagaan
Kelembagaan disini artinya apakah keputusan ini nanti bisa dijadikan keputusan resmi
organisasi di mana tepat si pengambil keputusan itu berada.
7. Kegiatan Berikutnya
b. Emosional
Orang akan bereaksi pada suatu situasi ssecara subjective dan didasarkan pada
perasaan atau sikap.
c. Rasional
Memahami situasi dan berbagai konsekuensinya, didasarkan pada
pengetahuan orang-orang yang mendapatkan informasi.
d. Praktikal
Seseorang dapat menilai potensi dan kepercayaan dirinya melalui
kemampuannya dalam bertindak dan didasarkan pada kemampuan melaksanakan
dan individualnya.
e. Interpersonal
Tindakan individual dapat mempengaruhi hubungan satu orang ke orang
lainnya, didasarkan oleh pengaruh jaringan sosial.
f. Struktural
Mengkritik suatu tingkah laku adalah lingkungan kita sendiri, yang
didasarkan oleh lingkup politik, ekonomi, dan politik. Didasarkan pada lingkup
sosial, ekonomi dan politik.
DAFTAR PUSTAKA
Zahra Hayati. 2019. Teori-Teori Pengambilan Keputusan. Jurnal Universitas Padang.1(1).