Dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Etika dan Hukum Kesehatan
Disusun Oleh :
PROGRAM D3 Kebidanan
RS Ciremai – Cirebon
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas terselesaikan makalah ini, tentang ”Etika dan
Hukum Kesehatan” yang disajikan secara sistematis dan jelas. Dan juga saya mengucapkan
terima kasih. Dalam penyusunan makalah ini saya menyadari masih banyak kekurangan atau
ketidaksempurnaan. Mudah-mudahan dengan adanya makalah ini dapat menambah ilmu
pengetahuan.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal itu
berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ‘apa yang harus dilakukan’
dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusan
itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara
beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat vital. Jiwa kepemimpinan
seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan mengambil keputusan
yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot dan dapat diterima
bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin yang harus ditegakkan dan
sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang demikian ini juga dinamakan keputusan
yang mendasarkan diri pada human relations
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Definisi dan Dasar pengambilan keputusan
2. Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusab
3. Untuk mengetahui Teori pengambilan keputusan
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Intuisi
Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat
subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan
intuisi ini mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan.
2. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan
praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat
diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang yang
memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam membuat keputusan akan
tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi kini.
3. Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat,
solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan
keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan
yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
4. Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan
terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang
lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini juga
memiliki kelebihan dan kekurangan.
5. Logika/Rasional
Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional
terhadap semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada
pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat
objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai
dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau
sesuai dengan apa yang diinginkan.
Pada pengambilan keputusan secara logika terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu :
Kejelasan Masalah
Orientasi Tujuan : “Kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai”
Pengetahuan Alternatif : “Seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya”
Preferensi yang jelas : “Alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria”
Hasil Maksimal : “Pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasil ekonomis yang
maksimal”
Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi dua bagian yaitu :
Keputusan Rutin
Keputusan Rutin adalah Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta biasanya
telah dikembangkan untuk mengendalikannya.
Keputusan tidak Rutin
Keputusan tidak Rutin adalah Keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak
bersifat rutin.
Menurut George R.Terry (1989) faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengambil
keputusan sebagai berikut:
1. Hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional
perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
2. Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan
organisasi;
7. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik;
Kemudian terdapat 6 faktor lain yang juga ikut mempengaruhi pengambilan keputusan,
yaitu :
1. Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau
kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak
senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.
2. Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara
subjective.
3. Rasional
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi
dan berbagai konsekuensinya.
4. Praktikal
Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang
akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam
bertindak.
5. Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang
keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.
6. Struktural
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin
memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu
Pembuat keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang dapat dibedakan dari
masalah-masalah lain atau setidaknya dinilai sebagai masalah-masalah yang dapat
diperbandingkan satu sama lain.
Teori Inkremental
Teori inkremental dalam pengambilan keputusan mencerminkan suatu teori
pengambilan keputusan yang menghindari banyak masalah yang harus dipertimbangkan
(seperti daram teori rasional komprehensif) dan, pada saat yang sama, merupakan teori
yang lebih banyak menggambarkan cara yang ditempuh oleh pejabat-pejabat pemerintah
dalam mengambil kepurusan sehari-hari.
Teori Pengamatan Terpadu (Mixed Scanning Theory)
Penganjur teori ini adalah ahli sosiologi organisasi Amitai Etzioni. Etzioni setuju
terhadap kritik-kritik para teoritisi inkremental yang diarahkan pada teori rasional
komprehensif, akan tetapi ia juga menunjukkan adanya beberapa kelemahan yang
terdapat pada teori inkremental. Misalnya, keputusan-keputusan yang dibuat oleh
pembuat keputusan penganut model inkremental akan lebih mewakili atau mencerminkan
kepentingan-kepentingan dari kelompok-kelompok yang kuat dan mapan serta kelompok-
kelompok yang mampu mengorganisasikan kepentingannya dalam masyarakat, sementara
itu kepentingan-kepentingan dari kelompok-kelompok yang lemah dan yang secara politis
tidak mampu mengorganisasikan kepentingannya praktis akan terabaikan
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengambilan keputusan (decision making) adalah melakukan penilaian dan
menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan
pertimbangan alternatif.
3.2 Saran
Sebaiknya para pembaca lebih banyak membaca referensi-referensi lain,
khususnya mengenai teori dalam pengambilan keputusan, dan jangan hanya berpacu
pada makalah yang sederhana ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://iskandar-andar.blogspot.com/2016/10/makalah-teori-pengambilan-keputusan.html?
m=1
http://danialrahman206.blogspot.com/2016/11/teori-pengambilan-keputusan.html?m=1
https://mfauzanali-wordpress
com.cdn.ampproject.org/v/s/mfauzanali.wordpress.com/2016/10/15/makalah
pengambilan-keputusan/amp/?amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D#referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&aoh=16033469925095&_tf=Dari
%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Fmfauzanali.wordpress.com
%2F2016%2F10%2F15%2Fmakalah-pengambilan-keputusan%2F