Anda di halaman 1dari 13

Etika dan Hukum Kesehatan

“Teori Pengambilan Keputusan”

Dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Etika dan Hukum Kesehatan

Dosen Mata Kuliah : Anggit Kartikasari SSiT, M.Kes

Disusun Oleh :

1. Bernica Viona Melinda


2. Herni Melyatul Hasanah
3. Nurjanah

Tingkat 2 Semester III

PROGRAM D3 Kebidanan

Kampus 2 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan (STIKKu)

RS Ciremai – Cirebon

Jl. Pangeran Drajat No. 40A, Cirebon 45133


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas terselesaikan makalah ini, tentang ”Etika dan
Hukum Kesehatan” yang disajikan secara sistematis dan jelas. Dan juga saya mengucapkan
terima kasih. Dalam penyusunan makalah ini saya menyadari masih banyak kekurangan atau
ketidaksempurnaan. Mudah-mudahan dengan adanya makalah ini dapat menambah ilmu
pengetahuan.

Saya menyadari adanya kekurangan - kekurangan dalam pembuatan makalah ini.


Harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kepada sejawat
pembaca saya mohon maaf bila dalam penyajian makalah ini masih banyak kekurangan atau
kesalahan. Saya sangat harapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan
selanjutnya.

Cirebon, 22 Oktober 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.Definisi dan Dasar Pengambilan Keputusan

2.2 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan

2.3 Teori Pengambilan Keputusan

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal itu
berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ‘apa yang harus dilakukan’
dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusan
itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara
beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.

Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat vital. Jiwa kepemimpinan
seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan mengambil keputusan
yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot dan dapat diterima
bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin yang harus ditegakkan dan
sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang demikian ini juga dinamakan keputusan
yang mendasarkan diri pada human relations

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Definisi dan Dasar pengambilan keputusan?
2. Apa saja faktor faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan?
3. Apa itu Teori pengambilan keputusan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Definisi dan Dasar pengambilan keputusan
2. Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusab
3. Untuk mengetahui Teori pengambilan keputusan
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Definisi dan Dasar pengambilan keputusan.

Definisi Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses
mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara
beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu
menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau
suatu opini terhadap pilihan.

Definisi Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli :


1. Menurut George R. Terry pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif
perilaku(kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
2. Menurut Sondang P. Siagian pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang
sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang
menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
3. Menurut James A. F. Stoner pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan
untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu adalah suatu
cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan
suatu masalah dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.

Dasar Pengambilan Keputusan :

Menurut George R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari


pengambilan keputusan yang dapat digunakan yaitu :

1. Intuisi
Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat
subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan
intuisi ini mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan.
2. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan
praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat
diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang yang
memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam membuat keputusan akan
tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi kini.

3. Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat,
solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan
keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan
yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.

4. Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan
terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang
lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini juga
memiliki kelebihan dan kekurangan.

5. Logika/Rasional
Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional
terhadap semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada
pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat
objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai
dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau
sesuai dengan apa yang diinginkan.

Pada pengambilan keputusan secara logika terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu :
Kejelasan Masalah
Orientasi Tujuan : “Kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai”
Pengetahuan Alternatif : “Seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya”
Preferensi yang jelas : “Alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria”
Hasil Maksimal : “Pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasil ekonomis yang
maksimal”

2.2. Jenis-jenis keputusan Organisasi

Jenis keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya


waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut, bagian mana organisasi
harus dapat melibatkan dalam mengambil keputusan dan pada bagian organisasi mana
keputusan tersebut difokuskan.

Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi dua bagian yaitu :

Keputusan Rutin
Keputusan Rutin adalah Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta biasanya
telah dikembangkan untuk mengendalikannya.
Keputusan tidak Rutin
Keputusan tidak Rutin adalah Keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak
bersifat rutin.

2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan

Menurut George R.Terry (1989) faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengambil
keputusan sebagai berikut:

1. Hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional
perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;

2. Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan
organisasi;

3. Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan


kepentingan orang lain;
4. Jarang sekali ada 1 pilihan yang memuaskan;

5. Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini


kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik;

6. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama;

7. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik;

8. Setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan


yang diambil itu betul; dan

9. Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan


berikutnya.

Kemudian terdapat 6 faktor lain yang juga ikut mempengaruhi pengambilan keputusan,
yaitu :

1. Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau
kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak
senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.

2. Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara
subjective.

3. Rasional
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi
dan berbagai konsekuensinya.

4. Praktikal
Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang
akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam
bertindak.

5. Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang
keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.

6. Struktural
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin
memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu

2.4. Komponen dalam Pengambilan Keputusan


Agar pengambilan keputusan dapat lebih terarah, maka perlu diketahui unsur-unsur
atau komponen-komponen dalam melakukan pengambilan keputusan, yaitu :
1. Tujuan dari pengambilan keputusan
Mengetahui lebih dahulu apa tujuan dari pengambilan keputusan itu. Misalnya : jika anda
akan membeli mobil baru, maka anda harus mengetahui lebih dahulu tujuannya.
2. Identifikasi alternatif-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah. Mengadakan
identifikasi alternatif yang akan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk itu perlu
kiranya membuat daftar macam-macam tindakan yang memungkinkan untuk mengadakan
pilihan.
3. Perhitungan mengenai faktor-faktor yang dapat diketahui sebelumnya atau di luar
jangkauan manusia.
Perhitungan mengenai faktor-faktor di luar jangkauan manusia. Keberhasilan setiap
alternatif keputusan dikaitkan dengan tujuan yang dikehendaki, ini sangat dikehendaki,
ini sangat tergantung pada keadaan yang mungkin berada di luar jangkauan manusia.
Peristiwa di luar jangkauan manusia ada-lah peristiwa yang dapat dibayangkan
sebelumnya, namun manusia tidak sanggup atau kurang berdaya untuk mengatasinya.
Keputusan untuk membeli mobil baru itu perlu dikaitkan dengan biaya-biaya yang
dikeluarkan, misalnya : biaya pembelian bensin karena hal ini akan berpengaruh terhadap
penghematan bagi pemakaian kendaraan tersebut. Anda dapat memprediksi harga bensin
nantinya sebagai peristiwa di luar jangkauan manusia.
4. Sarana atau alat untuk mengevaluasi atau mengukur hasil dari suatu pengambilan
keputusan. Adanya sarana dan alat untuk mengevaluasi atau mengukur keberhasilan dari
pengambil-an keputusan itu. Selanjutnya alternatif-alternatif keputusan dan peristiwa di
luar jangkauan manusia itu perlu dirinci dengan menggunakan sarana/alat untuk
mengukur pengeluaran yang perlu dilakukan dari setiap alternatif kombinasi keputusan di
luar jangkauan manusia tersebut.

2.5. Teori Pengambilan Keputusan


Teori Rasional Komprehensif
Teori pengambilan keputusan yang paling dikenal dan mungkin pula yang banyak
diterima oleh kalangan luas ialah teori rasional komprehensif. Unsur-unsur utama dari
teori ini dapat dikemukakan sebagai berikut :

Pembuat keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang dapat dibedakan dari
masalah-masalah lain atau setidaknya dinilai sebagai masalah-masalah yang dapat
diperbandingkan satu sama lain.

Tujuan-tujuan, nilai-nilai, atau sasaran yang mempedomani pembuat keputusan amat


jelas dan dapat ditetapkan rangkingnya sesuai dengan urutan kePentingannya Berbagai
altenatif untuk memecahkan masalah tersebut diteliti secara saksama. Akibat-akibat
(biaya dan manfaat) yang ditmbulkan oleh setiap altenatif Yang diPilih diteliti. Setiap
alternatif dan masing-masing akibat yang menyertainya, dapat diperbandingkan dengan
alternatif-altenatif lainnya. Pembuat keputusan akan memilih alternatif’ dan akibat-
akibatnya’ yang dapat memaksimasi tercapainya tujuan, nilai atau Sasaran yang telah
digariskan.

Teori Inkremental
Teori inkremental dalam pengambilan keputusan mencerminkan suatu teori
pengambilan keputusan yang menghindari banyak masalah yang harus dipertimbangkan
(seperti daram teori rasional komprehensif) dan, pada saat yang sama, merupakan teori
yang lebih banyak menggambarkan cara yang ditempuh oleh pejabat-pejabat pemerintah
dalam mengambil kepurusan sehari-hari.
Teori Pengamatan Terpadu (Mixed Scanning Theory)
Penganjur teori ini adalah ahli sosiologi organisasi Amitai Etzioni. Etzioni setuju
terhadap kritik-kritik para teoritisi inkremental yang diarahkan pada teori rasional
komprehensif, akan tetapi ia juga menunjukkan adanya beberapa kelemahan yang
terdapat pada teori inkremental. Misalnya, keputusan-keputusan yang dibuat oleh
pembuat keputusan penganut model inkremental akan lebih mewakili atau mencerminkan
kepentingan-kepentingan dari kelompok-kelompok yang kuat dan mapan serta kelompok-
kelompok yang mampu mengorganisasikan kepentingannya dalam masyarakat, sementara
itu kepentingan-kepentingan dari kelompok-kelompok yang lemah dan yang secara politis
tidak mampu mengorganisasikan kepentingannya praktis akan terabaikan
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengambilan keputusan (decision making) adalah melakukan penilaian dan
menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan
pertimbangan alternatif.
3.2 Saran
Sebaiknya para pembaca lebih banyak membaca referensi-referensi lain,
khususnya mengenai teori dalam pengambilan keputusan, dan jangan hanya berpacu
pada makalah yang sederhana ini.
DAFTAR PUSTAKA

http://iskandar-andar.blogspot.com/2016/10/makalah-teori-pengambilan-keputusan.html?
m=1

http://danialrahman206.blogspot.com/2016/11/teori-pengambilan-keputusan.html?m=1

https://mfauzanali-wordpress
com.cdn.ampproject.org/v/s/mfauzanali.wordpress.com/2016/10/15/makalah
pengambilan-keputusan/amp/?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D#referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&aoh=16033469925095&amp_tf=Dari
%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fmfauzanali.wordpress.com
%2F2016%2F10%2F15%2Fmakalah-pengambilan-keputusan%2F

Anda mungkin juga menyukai