DECISION MAKING
MATA KULIAH PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
KELAS 22-F
Dosen Pengampu:
Stevi B Sengkey, S.Psi., M.A
Disusun Oleh:
Abdi Marpaung (22101070)
Feylan Wowor (22101060)
Enjelina Wisky (22101143)
Angraini Ivana (22101221)
Angeli Mangundap (2210101191)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang tekah
memberikan kasih dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “decision making”
ini dapat tersusun dengan baik.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Psikologi Industri dan Organisasi. Selain itu, diharapkan makalah ini dapat menambah
ilmu, wawasan, dan pemahaman kepada para pembaca dan pada penulis tentang konsep
kekuasaan dan wewenang dalam bernegara dan bermasyarakat.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Stevi B Sengkey, S.Psi., M.A selaku dosen
pengampu Mata Kuliah psikologi industri dan organisasi yang telah memberikan tugas
ini sehingga memotivasi dan menyemangati kami untuk terus belajar dan menambah
pengetahuan khususnya pemahaman kami tentang materi tersebut.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna yang memiliki
banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
kami harapkan demi kesempurnaan dan perbaikan makalah ini,
Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Decision making, atau pengambilan keputusan, merupakan proses inti yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari baik dalam konteks pribadi, profesional, maupun
organisasi. Setiap individu, mulai dari mahasiswa hingga profesional di berbagai
bidang, dihadapkan pada berbagai pilihan dan keputusan yang harus diambil setiap
harinya. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang konsep, proses, dan implikasi
dari decision making menjadi sangat penting.
Keputusan yang diambil secara efektif dan efisien dapat berkontribusi pada
keberhasilan individu, organisasi, dan masyarakat secara keseluruhan. Sebaliknya,
keputusan yang tidak tepat dapat berdampak negatif dan menghambat pencapaian
tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, memahami bagaimana pengambilan
keputusan berlangsung, faktor-faktor yang mempengaruhi, serta strategi untuk
meningkatkan kualitas keputusan menjadi hal yang krusial.
Dalam latar belakang materi ini, akan dianalisis konsep dasar decision making,
tahapan-tahapan yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan, serta faktor-
faktor yang mempengaruhi keputusan yang diambil. Selain itu, akan dibahas pula
tantangan dan kompleksitas yang sering muncul dalam pengambilan keputusan, baik
dalam konteks individu maupun kelompok. Terakhir, akan diuraikan strategi dan
pendekatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan decision making
yang efektif.
Dan menurut Gary Klein (1998). Decision making adalah proses mental yang
melibatkan penilaian, pengambilan risiko, dan pilihan berdasarkan informasi yang
ada, pengalaman sebelumnya, dan pengetahuan intuitif.
Ada tiga hal yang menyebabkan decision making menjadi hal yang penting,
yaitu:
1. Metode Rasional
1. Mengenali masalah
2. Identifikasi tujuan pengambilan keputusan
3. Identifikasi data dan analis situasi
4. Mengembangkan alternatif
5. Memilih alternatif terbaik
6. Mengimplementasikan keputusan
7. Mengumpulkan umpan balik atau hasil keputusan
8. Revisi keputusan bila diperlukan
2. Metode Kaleng Sampah
Namun, penting untuk diingat bahwa metode kaleng sampah bukanlah satu-
satunya metode pengambilan keputusan yang ada, dan tidak selalu cocok untuk setiap
situasi. Metode ini lebih cocok digunakan untuk keputusan yang kompleks atau sulit,
di mana terdapat banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Tetaplah menggunakan
nalar dan penilaian pribadi dalam mempertimbangkan faktor-faktor yang terkait
dengan keputusan Anda.
3. Metode transenden
4. Metode intuitif
Pengambilan keputusan diawali dari penetapan goal khusus dan objektif dan
pengukuran hasil. Sebagai contoh adalah, ketika tujuan anda adalah laba, maka berapa
laba yang ingin diperoleh perbulannya, ini yang dimaksud oleh pengukuran hasil.
Penetapan goal dan objektif mengarahkan pada hasil mana yang sudah dicapai
dan pengukuran mana yang menunjukkan hasil yang sesuai dengan yang dinginkan.
2. Identifikasi masalah
Adanya masalah menunjukkan adanya gap antara goal atau objektif organisasi
dengan hasilnya atau kinerja aktual.
3. Pengembangan alternatif
4. Evaluasi alternatif
Setelah anda menetapkan pilihan maka hal yang dapat dilakukan adalah
penerapan keputusan atau eksekusi, setelah melakukan keputusan anda harus
melakukan evaluasi kembali pengambilan keputusan tersebut yang tujuannya adalah
untuk pengendalian.
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
1. Jhon D. Millet
2. George R Terry
3. Faktor lainnya
Hal ini dapat dibuktikan pada Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia PT.
654 dimana mereka meningkatkan kualitas pada perusahaanya, salah satunya dengan
meningkatkan fasilitas dalam pelatihan dan pelayanan karyawan pelatih atau
pembimbing di tempat pelatihan. Karena dengan ditingkatkannya dua faktor tersebut
para calon tenaga kerja akan merasa nyaman dan puas ketika berada di tempat
pelatihan PT. 654. Sehingga calon karyawan dapat mengambil suatu keputusan yang
rasional karena pada perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia memberikan dan
memasimalkan keuntungan atau manfaat pada calon karyawan tersebut.
Dendi Hamidi (2021). Proses pengambilan keputusan dan faktor-faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan.
Denik Wahyu Nilasari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen Universitas
Narotama,Jl Arif Rahman hakim,Surabaya, Indonesia. Pengambilan Keputusan dalam
Menetapkan Strategi Persaingan pada Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia PT.654
Surabaya.