Anda di halaman 1dari 14

Makala

PENERAPAN KERANGKA PENGAMBILAN


KEPUTUSAN BERETIKA, ANALISIS BIAYA
MANFAAT, DAN ANALISA DAMPAK STAKEHOLDER

Di susun oleh:
Muhammad Althoofian (A031211004)
Gebi massing (A031211019)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan rahmat serta karunia-Nya lah, kami selaku
penulis mampu menyelesaikan dan melewati hambatan selama proses
pembuatan makalah yang berjudul “PENERAPAN KERANGKA
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERETIKA, ANALISIS BIAYA
MANFAAT, DAN ANALISA DAMPAK STAKEHOLDER” yang
diamanahkan kepada kami sebagai bentuk tanggung jawab kami
dalam mata kuliah Etika Profesi Akuntan yang dibina oleh Prof. Dr.
Kartini, SE.,M.Si.Ak.CA.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar
pada makalah ini, maka besar harapan kami bagi para pembaca untuk
memberikan masukan serta saran agar kami bisa lebih baik ke
depannya. Ucapan maaf kami juga sertai atas banyaknya kesalahan
dalam makalah ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih atas
perhatiannya dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita sekalian.

Makassar 18, maret 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Keputusan merupakan hal yang harus dipikirkan dengan matang dan diambil
secara tepat. Keputusan ini adalah opsi-opsi alternatif dari berbagai pilihan yang
bisa diambil seorang manajer. Sebagai contoh, seorang owner bertugas
menentukan tujuan bisnisnya, produk apa yang dihasilkan, atau jasa apa yang
akan ditawarkan. Keputusan dibuat biasanya ketika ada masalah yang terjadi
dalam suatu organisasi, atau ketika ada rencana yang tak berjalan dengan
semestinya. Keputusan yang diambil harapannya dapat merubah situasi menjadi
lebih baik dan memunculkan pemikiran baru untuk melanjutkannya. Pengambilan
keputusan ini adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap suatu masalah,
pengumpulan fakta dan data, pemikiran yang matang atas alternatif yang dihadapi,
dan memperhitungkan tindakan yang dianggap paling tepat. Pengambilan
keputusan memiliki beberapa tujuan, seperti misalnya tujuan yang bersifat tunggal
(terdapat satu masalah dan tidak berkaitan dengan masalah lain) ataupun tujuan
yang bersifat ganda (masalah saling berkaitan). Seorang pemimpin yang berada
dalam fase pengambilan keputusan kerap kali dihadapkan dengan dilema etika
dan moral, sebab keputusan yang diambil pemimpin tentunya akan memiliki
pengaruh terhadap orang lain. Bahkan mungkin, kerap menimbulkan pro dan
kontra. Idealnya, seorang pemimpin memiliki integritas yang menjunjung tinggi
nilai moral dan etika. Sehingga, dari keputusan yang diambilnya tidak hanya
mengacu terhadap kepentingan dan prinsip diri sendiri, melainkan juga
kepentingan orang banyak termasuk lingkungannya. Proses pengambilan
keputusan sangat berkaitan erat dengan perilaku dan pola komunikasi manusia
sebagai individu-individu dalam suatu organisasi. Kriteria yang idealnya terdapat
dalam pengambilan keputusan adalah pertimbangan etis, oleh sebab itu makalah
ini akan membahas lebih banyak tentang pendekatan pengambilan keputusan
dimana terdiri dari analisis biaya manfaat serta analisis etis untuk pemecahan
suatu masalah.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah adalah
sebagai berikut :
1. Apa itu Etika dalam Pengambilan Keputusan?
2. Bagaimana pendekatan yang dilakukan dalam pengambilan keputusan yang
etis?
3. Apa itu Analisis Biaya Manfaat?
4. Bagaimana analisis etika untuk pemecahan suatu masalah?

1.3. Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari makalah ini adalah
membahas, mengetahui, serta memahami :
1. Etika dalam pengambilan keputusan
2. Pendekatan yang dilakukan dalam pengambilan keputusan
3. Analisis biaya manfaat
4. Analisis untuk pemecahan suatu masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengambilan Keputusan

Para individu dalam organisasi membuat keputusan (decision),artinya


mereka membuat pilihan-pilihan dari dua alternative atau lebih. Sebagai contoh,
manajer puncak bertugas menentukan tujuan-tujuan organisasi, produk atau jasa
yang ditawarkan, cara terbaik untuk membiayai berbagai operasi, produk atau jasa
yang menempatkan pabrik manufaktur yang baru. Manajer tingkat menengah dan
bawah menentukan jadawal produksi, menyeleksi karyawan baru, dan
merumuskan bagaimana meningkatkan bayaran karyawan. Karyawan
nonmanajerial juga membuat keputusan yang mempengaruhi pekerjaan dan
organisasi tempat mereka bekerja. Semakin banyak organisasi memberikan
karyawan nonmanajerial otoritas pembuatan keputusan yang berkaitan dengan
pekerjaan, maka pengambilan keputusan individual merupakan satu bagian
penting dari perilaku organisasi.

Pengambilan keputusan mengandung arti pemilihan alternatif terbaik dari


sejumlah Alternatif yang tersedia. Teori-teori pengambilan keputusan bersangkut
paut dengan masalah bagaimana pilihan-pilihan semacam itu dibuat. Beberapa
pegertian tentang keputusan menurut beberapa tokoh (dhino ambargo: 2) adalah
sebagai berikut :

- Menurut Davis (1988) keputusan adalah hasil dari pemecahan masalah


yang dihadapinya dengan tegas. Hal ini berkaitan dengan jawaban atas
pertanyaanpertanyaan mengenai apa yang harus dilakukan dan seterusnya
mengenai unsur-unsur perencanaan. Keputusan dibuat untuk menghadapi
masalah-masalah atau kesalahan yang terjadi terhadap rencana yang telah
digariskan atau penyimpangan serius terhadap rencana yang telah
ditetapkan sebelumnya. Tugas pengambilan keputusan tingkatnya
sederajad dengan tugas pengambilan rencana dalam organisasi.
- Siagian (1996) menyatakan, pada hakikatnya pengambilan keputusan
adalah suatu pendekatan sistematis terhadap hakikat suatu masalah,
pengumpulan fakta-fakta dan data. Penentuan yang matang dari altenatif
yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan
merupakan tindakan yang paling tepat.

- Claude S. George, Jr (2005) menyatakan, proses pengambilan keputusan


itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan
pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan di antara
sejumlah alternatif.

- Horolddan Cyril O'Donnell (2005) juga berpendapat bahwa pengambilan


keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara
bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan
tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya,
petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.

- Dee Ann Gullies (1996) menjelaskan definisi Pengambilan keputusan


sebagai suatu proses kognitif yang tidak tergesa-gesa terdiri dari rangkaian
tahapan yang dapat dianalisa, diperhalus, dan dipadukan untuk
menghasilkan ketepatan serta ketelitian yang lebih besar dalam
menyelesaikan masalah dan memulai tindakan. Definisi yang lebih
sederhana dikemukakan oleh Handoko (1997), pembuatan keputusan
adalah kegiatan yang menggambarkan proses melalui serangkaian kegiatan
dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu.

- Ralp C. Davis dalam Imam Murtono (2009) menyatakan keputusan dapat


dijelaskan sebagai hasil pemecahan masalah, selain itu juga harus didasari
atas logika dan pertimbangan, penetapan alternatif terbaik, serta harus
mendekati tujuan yang telah ditetapkan. Seorang pengambil keputusan
haruslah memperhatikan hal-hal seperti; logika, realita, rasional, dan
pragmatis.

Dari beberapa penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa


pengambilan keputusan ini adalah sesuatu pendekatan yang sistematis terhadap
hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang
dari alternatif yang dihadapi, dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan
merupakan tindakan yang paling tepat.

Pengambilan keputusan yang dilakukan biasanya memiliki beberapa tujuan ,


seperti ; tujuan yang bersifat tunggal (hanya satu masalah dan tidak berkaitan
dengan masalah lain) dan tujuan yang bersifat ganda (masalah saling berkaitan,
dapat bersifat kontradiktif ataupun tidak kontradiktif).

Adapun faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan


adalah :

1. Hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun


rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
2. Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai
tujuan organisasi;
3. Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi,
perhatikan kepentingan orang lain;
4. Jarang sekali ada 1 pilihan yang memuaskan;
5. Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental
ini kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik;
6. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup
lama;
7. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil
yang baik;
8. setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah
keputusan yang diambil itu betul; dan
9. setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian
kegiatan berikutnya.

Pada dasarnya pengambilan keputusan adalah suatu akibat adanya reaksi atas
sebuah masalah (problem), yang artinya ada ketidaksesuian antara perkara saat ini
dan keadaan yang diinginkan, yang membutuhkan pertimbangan untuk membuat
beberapa tindakan alternative. Namun, berpaling dari hal ini keputusan yang
dibuat haruslah keputusan yang baik, rasional, dan mengandung nilai-nilai etis
dalam batasan-batasan tertentu. Oleh karena itu haruslah ada kerangka kerja
pengambilan keputusan yang etis atau ethical decision making (EDM)
Framework.

B. Analisis Biaya Manfaat

Analisis biaya-manfaat (ABM) dapat digunakan untuk:a. Menentukan proyek apa


yang harus dilakukanb. Untuk memantau kinerja sebuah perusahaan atau
proyekPenggunaan analis biaya manfaat, dibagi menjadi 2 yakni:

1) Organisasi sektor swastaa. Dukungan untuk subsidi pemerintah, hibah atau


tarif.b. Perkiraan dampak pencemaran terhadap masyarakatc. Penilaian waktu
karyawan yang dihabiskan untuk kegiatan publikEvaluasialokasi sumber
daya untuk proyek-proyek atau kampanye kepentingan umumd. Dukungan untuk
klaim kerusakan yang timbul dari hilangnya nyawa, mata,tungkai dan
lain-lain.e. Perhitungan waktu luang.

2) Organisasi sektor publikEvaluasi alternative program social mengarah pada


alokasi sumber daya untuk:

a. Program Kesehatan

b. Program Pendidikan

c. Fasilitas rekreasid. Proyek konservasie. Proyek-proyek perbaikan transportasif.


Perumusan peraturan untuk pengendalian polusi
C. Analisis Dampak Pemangku Kepentingan – Perangkat Komprehensif
untuk Menilai Keputusan dan Tindakan
DAFTAR PUSTAKA

https://ikma11.weebly.com/uploads/1/2/0/7/12071055/ekokes_kel_7.pdf
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-hasanuddin/akuntansi-
keuangan/kerangka-kerja-pengambilan-keputusan-etis/35302001

https://id.scribd.com/document/393186889/Makalah-Pendekatan-Dalam-
Pengambilan-Keputusan-Kel-3#

Anda mungkin juga menyukai