Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

DINAMIKA KELOMPOK

DOSEN PENGAMPU :
Romiaty, S.Psi, M.Pd, Psikologi
Dra. Nonsihai, M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 6

Lia Suspita Sari 223020216036


Dewa Damar Wulan Putra Santosa 223020216037
Grenika Yona Roserina Damanik 223020216038
Hendra Putra Rolando Situmorang 223020216039
Eva Yuni Purnamasari 223030216040
Safiah Ivy Anggita 223030216041
Siti Nur Hazizah 193020216012

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING ( BK )


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP )
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yag telah memberikan
Rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
dengan baik. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Dinamika Kelompok. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan para pembaca.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah
ini, Ibu Dra. Nonsihai M. Pd, dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyelesaian makalah ini
Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran kami hardapan demi perbaikan
makalah berikutnya

Palangka Raya, Oktober 2022

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................5
C. TUJUAN MAKALAH.......................................................................................5
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................................6
DEFINISI PENGAMBILAN KEPUTUSAN……………...................……………..6
BAB III PENUTUP ...................................................................................................12
A. KESIMPULAN................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengambilan keputusan mempunyai arti penting bagi maju atau mundurnya
organisasi. Pengambilan keputusan yang tepatlah yang akan menghasilkan suatu
perubahan terhadap sekolah ke arah yang lebih baik, tapi sebaliknya pengambilan
keputusan yang salah akan berdampak buruk pada sekolah.
Pengambilan keputusan khususnya disekolah merupakan hal yang sangat
substansial dan harus dilakukan. Kondisi ini mengingat bahwa sekolah merupakan
institusi yang harus diperhadapkan dengan berbagai persoalan yang memerlukan
pemecahan masalah. Usaha untuk mencari solusi yang tepat atas berbagai masalah
yang muncul tersebut harus melalui proses pengambilan keputusan yang tepat.
Sejalan dengan hal tersebut Handoko (2012:130), mengemukakan bahwa
pengambilan keputusan dapat di definisikan sebagai penentuan serangkaian
kegiatan untuk mencapai hasil yang di inginkan. Pembuatan keputusan ini tidak
hanya dilakukan oleh para manajer puncak, tetapi juga para manajer menengah dan
lini pertama. Setiap jabatan kepala sekolah dalam lembaga formal tertentu di
harapkan mampu melaksanakan pengambilan keputusan sesuai dengan tugas
sebagai pimpinan.
Suatu hal yang sangat prinsip untuk diperhatikan dalam proses pengambilan
keputusan yaitu tingkat kualitas keputusan, manfaatnya bagi organisasi serta
adanya dukungan yang positif dari segenap stakeholder 2 pendidikan disekolah.
Hal tersebut menunjukkan perlunya keterlibatan semua pihak terhadap proses
pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan di sekolah dapat dilakukan
sejak awal sampai dengan lahirnya keputusan. Hal ini perlu dilakukan agar
keputusan yang dihasilkan berkualitas dan dapat di ketahui dengan pasti alur
pengambilan keputusan yang dilakukan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitiaan ini, yaitu :
1) Apa saja pengertian dari pengambilan keputusan?
2) Apa masalah dari faktor pengambilan keputusan?
3) Apa saja metode pengambilan keputusan?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai, yaitu :
a) Untuk mengetahui pengertian dari pengambilan keputusan.

b) Untuk mengetahui mengenal faktor pengambilan keputusan.

c) Untuk mengetahui metode apa saja dalam pengambilan keputusan.


BAB II
KAJIAN TEORI

DEFINISI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1.1 Konsep Dasar Pembuatan Keputusan


Manejer dipenuhi dengan kehidupan sejalan pembuatan keputusan. Kegiatan
ini memainkan peranan penting, karena kualitas keputusan-keputusan manajer
akan menentukan keaktifan rencana yang disusun. Secara umum, pengertian
pengambilan keputusan telah ditemukan oleh para ahli, Salah satunya adalah :
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap
hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut
perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat (S.p.Siagian).
Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu
tindakan sebagai cara pemecahan masalah (James.A.F.Stoner).
Dari kesimpulan definisi di atas bahwa pengambilan keputusan itu adalah
suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat
menyelesaikan suatu masalah agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.

1.2 Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan


Penilaian individu adalah menyediakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan.
Pribadi Seseorang adalah ciri khas seseorang yang membedakan org tersebut
dengan orang lain.
Posisi Kedudukan Seseorang adalah perwujudan atau pencerminan dari hak
dan kewajiban individu dalam tingkah lakunya.
 Masalah adalah pengaruh pada hal-hal penting sehingga tujuan jadi tertunda
 Situasi Dan Kondisi Pemahaman dan perumusan masalah
 Waktu diwajibkan bisa mengimbangi dahulu keputusan tersebut
Emosional yang Semakin tinggi emosi cara berfikir nya semakin tinggi
kemampuan pengambilan keputusan, begitupun sebaliknya semakin rendah emosi
seseorang maka semakin rendah kemampuan pengambilan keputusan. Rasional
mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.
1. Penilaian Individu

1
2. Pribadi Seseorang
3. Posisi kedudukan seseorang
4. Masalah
5. Situasi dan kondisi
6. Waktu
7. Emosional
8. Rasionalitas

1.3 Dasar, Fungsi dan Tujuan Pengambilan keputusan


Pengambilan keputusan adalah memilih satu dari beberapa alternatif yang
tersedia.
Secara umum tujuan dari pengambilan keputusan adalah untuk memperoleh
pilihan terbaik dari alteratif-alternatif yang tersedia agar tujun yang dicapai dapat
berjalan dengan baik.
Tujuan pengambilan keputusan dapat dibedaan menjadi dua yaitu:
1. Tujuan yang berifat tunggal
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal hanya dapat
menyelesaikan satu masalh saja dan keutuan tunggal ini tidak memiliki kaitan
dengan masalah yang lainnya
2. Tujuan yang bersifat ganda
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi apabila keputusan
yang dihasilkan terapat dari satu masalah, yang artinya bahwa keputusan yang
di ambil tersebut dapat menyelesaikan permasalahan tersebut secara sekaligus
George R. Terry menyebutkan 5 dasar (basis) dalam pengambilan keputusan,
yaitu :
1. Instuisi
2. Pengalaman
3. Fakta
4. Wewenang
5. Rasional
Pengambilan keputusan berfungsi sebagai pengakhiran dari proses suatu
pemikiran mengenai satu permasalahan dengan menjadikan pilihan pada salah satu
alternatif.

2
1.4 Mekanisme Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan secara teori ada 4 gaya pengambilan keputusan yang
biasanya dilakukan oleh seorang pemimpin. Keempat gaya tersebut adalah:
a. Gaya Direktif
 Cenderung bersifat aktif, logika, instan, dan sistematis dalam
memecahkan suatu masalah.
 Berfokus pada kenyataan dalam penyelesaian masalah secara lebih
cepat.
 Cenderung berfokus jangka pendek.
 Gemar menggunakan kekuasaan, ingin mengontrol, secara umum.
b. Gaya Analitik
 Hasil keputusan didasarkan atas inputan hasil analisis.
 Lebih banyak mempertimbangkan beragam informasi lain
dibandingkan gaya direktif.
 Pengambilan keputusan diambil dalam jangka waktu agak lama.
 Menggambarkan pemimpin yang mengambil segala keputusan dari diri
sendiri .
c. Gaya Konseptual
 Memecahkan masalah dengan Melihat situasi yang ada.
 Suka mempertimbangkan banyak pilihan .
 Melibatkan banyak orang untuk memperoleh informasi dan banyak
menggunakan ide dalam pengambilan keputusan .
 Berani mengambil resiko untuk menemukan solusi yang baru .
 Ketidakpastian dalam pengambilan keputusan.
d. Gaya Perilaku
 Cenderung terbuka dengan orang lain dan siap menerima solusi orang
lain.
 Cenderung menerima dan sportif pada orang lain.
 Suka informasi dan menghindari konflik serta peduli pada kebahagiaan
org lain.
 Terkadang, keputusan akan berdampak kerugian pada orang lain jika
tidak menemukan keputusan yang tegas.
Adapun 7 rangkaian pengambilan keputusan :
1. Identifikasi keputusan yang perlu diambil

3
2. Kumpulkan informasi relevan
3. Cari solusi alternatif
4. Pertimbangan bukti
5. Pilih dari sejumlah alternatif
6. Ambil tindakan
7. Tinjau keputusan dan pengaruh (baik dan buruk)

1.5 Metode Pengambilan Keputusan


1. Model pengambilan keputusan rasional
a. Mendefinisikan masalah tersebut secara jelas dan gamblang, atau mudah untuk
dimengerti.
b. Membuat daftar masalah yang akan dimunculkan, dan menyusunnya secara
prioritas dengan maksud agar adanya sistematika yang lebih terarah dan
terkendali.
c. Melakukan identifikasi dari setiap masalah tersebut dengan tujuan untuk lebih
memberikan gambaran secara lebih tajam dan terarah secara lebih spesifik.
d. Memetakan setiap masalah tersebut berdasarkan kelompoknya masing-masing
yang kemudian selanjutnya dibarengi dengan menggunakan model atau alat uji
yang akan dipakai.
e. Memastikan kembali bahwa alat ujian dipergunakan tersebut telah sesuai
dengan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah yang berlaku pada umumnya.
Simon (1960) mengatakan, pengambilan keputusan berlangsung melalui empat
tahap yaitu intelligence, design, choice, dan implementation. Intelligence adalah
proses pengumpulan informasi yang bertujuan mengidentifikasi permasalahan.
Design adalah tahap perancangan solusi terhadap masalah. Choice adalah tahap
mengkaji kelebihan dan kekurangan dari berbagai macam alternatif yang ada dan
memilih yang terbaik. Implementation adalah tahap pengambilan keputusan dan
melaksanakannya.
2. Model pengambilan keputusan intuitif
Mendeteksi potensi masalah tersebut dan menyelidiki pola dengan melihat
pada pengalaman, keahlian, latar belakang dan informasi lainnya.
3. Model pengambilan keputusan berdasarkan pengenalan
Menggabungkan penilaian konstektual dan evaluasi.
4. Model pengambilan keputusan TDODAR

4
 Time
 Diagnosis
 Option
 Dedice
 Act or assign
 Review
5. Model pengambilan keputusan The Kepner-Tregoe
 Penilaian situasi
 Analisis masalah
 Analisis keputusan
 Analisis masalah potensional

1.7 Contoh kegiatan pengambilan keputusan di kampus


 Pemilihan struktur organisasi.
 Disaat seorang teman mengajak keluar, kita berhak mengatakan iya atau tidak.

5
BAB II
KESIMPULAN
Pengambilan keputusan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang
terutana bagi seorang pemimpin. Organisasi akan berjalan sesuai fungsinya, apabila para
pemimpinya memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan dan mampu
menerapkannya kepada anggota organisasi. Keputusan biasanya diambil ketika terjadi
masalah, untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam suatu organisasi atau dalam
perusahaan diperlukan suatu kebijakan dalam pengambilan keputusan yang baik dalam
menentukan strategi, sehingga menimbulkan pemikiran tentang cara-cara baru untuk
mengatasi permasalahn tersebut.
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses
mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara
beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu
menghasilkan satu pilihan final. Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui
pelaksanaan atau tindakan.
Setiap keputusan mempunyai kadar tingkatan yang berbeda-beda. Keputusan
biasanya memiliki empat tingkatan yaitu keputusan otomatis, keputusan yang berdasarkan
informasi yang diharapkan, keputusan yang berdasarkan pertimbangan, serta keputusan
bedasarkan ketidakpastian ganda. Keputusan otomatis merupakan bentuk keputusan yang
dibuat dengan sangat sederhana. Contohnya seorang pengemudi mobil memperoleh
informasi di perempatan jalan berupa lampu merah, secara langsung seorang pengemudi
tersebut membuat keputusan otomatis untuk berhenti. Keputusan berdasarkan informasi
yang diharapkan merupakan tingkatan keputusan yang telah mempunyai informasi yang
sedikit kompleks, artinya informasi yang ada telah memberi aba- aba untuk mengambil
keputusan. Akan tetapi keputusan belum dibuat karena informasi perlu dipelajari terlebih
dahulu. Keputusan berdasarkan berbagai pertimbangan merupakan tingkat keputusan
yang lebih banyak membutuhkan informasi dan informasi tersebut dikumpulkan serta
dianalisis untuk dipertimbangkan agar menghasilkan keputusan.

6
DAFTAR PUSTAKA

Senjaya dkk. (2020). Pengambilan Keputusan Kelompok. Diakses dari:


https://www.researchgate.net/publication/350653703_Pengambilan_Keputusan_Kelompok

Universitas Pendidikan Indonesia. (Februari 2022). Konsep Dasar Pembuatan Keputusan.


Diakses dari:
https://www.studocu.com/id/n/22334539?sid=01661741769

Universitas Bangsa. (2020). Pembuatan Keputusan. Diakses dari :


http://repository.potensi-utama.ac.id/jspui/bitstream/123456789/559/2/Bab%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai