Anda di halaman 1dari 15

M A K A L A H

PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERPROGRAM

Disusun oleh :
Kelompok I :

1. Iskandar
2. Amiruddin
3. Karmila Susanti

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YAPIS DOMPU
2021-2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.


Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita masih
diberikan kesempatan hidup dan berbuat baik kepada sesama.

Kami berterimakasih juga kepada seluruh sumber dan penulis web maupun
buku yang telah membantu kami menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah yang
kami buat ini dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. Kami menyadari
makalah kami ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami mohon kritik dan
saran dari semua pihak untuk membantu kami memperbaiki dan membangun
makalah ini agar menjadi makalah yang lebih baik.

Akhir kata, kami ucapkan terimakasih karena sudah berkenan membaca


makalah yang kami buat, dan semoga semua pihak diberikan kesehatan dan ilmu
yang berlimpah dari Allah SWT. Aamiin.

Dompu, 2021
Penyusun Makalah,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...........................................................................1
1.3 TUJUAN....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................3
2.1 Pengertian Pengambilan Keputusan...........................................................3
2.2 Pengambilan Keputusan Sebagai Sebuah Ilmu dan Seni...........................4
2.3 Tujuan dan Fungsi Pengambilan Keputusan..............................................5
2.4 Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan........................................................6
2.5 Keputusan yang Terprogram......................................................................8
2.6 Penerapan Kasus......................................................................................10

BAB III PENUTUP...................................................................................................13


3.1 Kesimpulan..............................................................................................13
3.2 Saran.........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi
individu maupun organisasi. Pengambilan keputusan bisa menjadi hal yang
sulit. Kemudahan atau kesulitan dalam mengambil keputusan tergantung pada
banyaknya alternatif yang tersedia. Semakin banyak alternatif yang tersedia,
kita akan semakin sulit dalam mengambil keputusan.

Kegiatan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat merupakan


bagian dari kegiatan administrasi dimaksudkan agar permasalahan yang akan
menghambat roda organisasi dapat segera terpecahkan dan terselesaikan
sehingga suatu organisasi dapat berjalan secara efisien dan efektif dalam
rangka mencapai suatu tujuan organisasi. Sehingga, pengambilan keputusan
membutuhkan tahapan atau proses yang cukup panjang. Karena keputusan ini
nantinya akan berpengaruh terhadap kelangsungan sebuah organisasi atau
perusahaan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dengan memperhatikan ulasan singkat latar belakang di atas, maka
dapat disusunlah rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan?
2. Apa pengertian pengambilan keputusan sebagai seni dan ilmu?
3. Apa tujuan dan fungsi pengambilan keputusan?
4. Apa saja dasar-dasar dalam pengambilan keputusan?
5. Bagaimana keputusan yang terprogram?
6. Bagaimana penerapan teorinya?

1.3 TUJUAN
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengambilan Keputusan

1
2. Untuk mengetahui pengertian dari pengambilan keputusan.
3. Untuk mengetahui pengertian pengambilan keputusan sebagai seni dan
ilmu.
4. Untuk mengetahuitujuan dan fungsi dari pengambilan keputusan.
5. Untuk mengetahui dasar-dasar dalam pengambilan keputusan.
6. Untuk mengetahui penerapan teorinya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau
keluaran dari proses kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur
tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses
pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keputusan
dibuat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan atau tindakan.

Pengambilan keputusan pada dasarnya adalah proses pemecahan


masalah yang menghambat tercapainya tujuan. Agar masalah dapat
dipecahkan, terlebih dahulu harus dikenali apa masalahnya. Banyak jenis
keputusan yang berbeda harus dibuat dalam organisasi. Seperti bagaimana
membuat suatu produk, bagaimana memelihara mesin, bagaimana menjamin
kualitas produk dan bagaimana membentuk hubungan yang saling
menguntungkan dengan pelanggan.
Definisi Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli :
a. Menurut George R. Terry pengambilan keputusan adalah pemilihan
alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang
ada.
b. Menurut Sondang P. Siagian pengambilan keputusan adalah suatu
pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan
mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang
paling cepat.
c. Menurut James A. F. Stoner pengambilan keputusan adalah proses yang
digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

2.2 Pengambilan Keputusan Sebagai Sebuah Ilmu dan Seni


Pengambilan keputusan merupakan ilmu dan seni yang harus dicari,
dipelajari, dimiliki, dan dikembangkan secara mendalam oleh setiap orang.

3
Bila manusia gagal menguasai bidang tersebut, maka muncullah beragam
masalah. Masalah yang muncul dalam pencapaian tujuan dapat dihubungkan
dengan ketidakmampuan dalam melakukan proses pengambilan keputusan.

Pengambilan keputusan disebut sebagai seni, karena kegiatan tersebut


selalu dihadapkan pada sejumlah peristiwa yang memiliki karakteristik
keunikan tersendiri. Pengambilan keputusan yang merupakan seni selalu
terikat pada tujuan yang hendak dicapai, jenis masalah yang dihadapi, serta
faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi. Pengambilan keputusan
sebagai seni juga dipengaruhi oleh perbedaan beragam faktor lingkungan
internal organisasi, seperti: budaya dan stuktur organisasi, gaya
kepemimpinan atasan dan sistem komunikasi dalam organisasi.

Pengambilan keputusan merupakan ilmu, karena aktivitas tersebut


memilik sejumlah cara, metode, atau pendekatan tertentu yang bersifat
sistematis, teratur, dan terarah. Pengambilan keputuan bersifa teratur dan
terarah berarti aktivitas tersebut selalu diarahkan untuk menghasilkan solusi
serta tindakan yang tegas bagi pencapaian tujuan. Ilmu pengambilan
keputusan didasarkan atas penerapan gaya pemikiran yang dianut oleh
sesorang dan persepsinya atas lingkungan dan masalah.

Pengambilan keputusan sebagai ilmu menandakan bahwa kajian


tersebut dapat dipelajari oleh siapapun dan pendekatannya dapat diterapkan
oleh yang mempelajarinya.

2.3 Tujuan dan Fungsi Pengambilan Keputusan


Tujuan
Secara umum, tujuan dari pengambilan keputusan adalah untuk
memperoleh pilihan terbaik dari alternatif-alternatif pilihan yang ada, agar
tujuan yang hendak dituju terlaksana dengan baik. Tujuan pengambilan
keputusan dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :

4
1. Bersifat tunggal
Tujuan pengambilan keputusan bersifat tunggal terjadi apabila keputusan
yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah saja, dalam artian bahwa
sekali diputuskan maka tidak ada kaitannya dengan masalah lain.
2. Bersifat ganda
Tujuan pengambilan keputusan bersifat ganda terjadi apabila keputusan
yang dihasilkan menyangkut lebih dari satu masalah, dalam artian bahwa
keputusan yang diambil tersebut sekaligus memecahkan dua (atau lebih)
masalah yang sifatnya kontradiktif atau yang bersifat tidak kontradiktif.

Fungsi
Pengambilan keputusan dilakukan apabila seorang individu dihadapkan
pada suatu masalah. Dalam proses menyelesaikan masalah tersebut, tentunya
akan dihadapkan pada alternatif-alternatif pilihan pemecah masalah yang
dapat digunakan, dalam hal inilah fungsi dari pengambilan keputusan bekerja.
Pengambilan keputusan sebagai suatu kelanjutan dari cara pemecahan
masalah memiliki fungsi antara lain :
1. Pangkal permulaan dari seluruh aktivitas manusia yang sadar dan terarah
baik secara individual ataupun secara kelompok, baik itu secara
institusional maupun organisasional.
2. Sesuatu yang bersifat futuristik, dalam artian menyangkut masa depan/
masa yang akan datang, di mana efeknya akan berpengaruh cukup lama.

2.4 Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan


Menurut George R. Terry, dasar-dasar dalam pengambilan keputusan ada 5,
yaitu :
1. Intuisi
Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah pengambilan
keputusan berdasarkan perasaan yang sifatnya subjektif, pengambilan
keputusan berdasarkan intuisi ini mengandung beberapa kebaikan dan
kelemahan.

5
Kelebihan :
a. Waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relative lebih
pendek
b. Untuk masalh yang masalahnya terbatas, pengambilan keputusan
akan memberikan keputusan pada umumnya.
c. Kemampuan mengambilan keputusan dari pengambilan keputusan
akan berperan, dan itu perlu dimanfaatkan dengan baik.
Kelemahanya :
a. Keputusan yang dihasilkan relative kurang baik.
b. Sulit mencari alat pembandingnya, sehingga sulit diukur kebenaran
dan keabsahanya.
c. Dasar - dasar lain dalam pengambilan keputusan sering kali
diabaikan.
2. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman adalah memberi
manfaat bagi pengetahuan praktis, karena dengan pengalaman yang
dimiliki seseorang maka dapat memperkirakan keadaan sesuatu serta
dapat memperhitungkan untung ruginya dan baik buruknya keputusan
yang akan di hasilkan.
3. Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan
oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi
kedudukannya kepada orang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan
keputusan berdasarkan wewenang juga memiliki beberapa kelebihan dan
kelemahan.
Kelebihan :
a. Kebanyakan penerimanya adalah bawahan, terlepas apakah
penerimaan tsb secara sukarela ataukah terpaksa.
b. Keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yg cukup lama.
c. Memiliki otentisitas (otentik).

6
Kelemahan :
a. Dapat menimbulkan sifat rutinitas
b. Mengasosiasikan dengan praktek dictatorial
c. Sering melewati permasalahan yg seharusnya dipecahkan sehingga
dapat menimbulkan kekaburan.
4. Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan
keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat
kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga
orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela
dan lapang dada.
5. Rasional
Pada pengambilan keputusan yg berdasarkan rasional, keputusan
yg dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk
memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, shg dpt
dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dgn apa yg diinginkan.
Pada pengambilan keputusan secara rasional terdapat beberapa hal sebagai
berikut :
1. Kejelasan masalah: tidak ada keraguan dan kekaburan masalah.
2. Orientasi tujuan: kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai.
3. Pengetahuan alternatif: seluruh alternatif diketahui jenisnya dan
konsekuensinya.
4. Preferensi yang jelas: alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria.
5. Hasil maksimal: pemilihan alternatif terbaik berdasarkan atas hasil
ekonomis yang maksimal.

2.5 Keputusan yang Terprogram


Keputusan terprogram adalah tindakan menjatuhkan pilihan yang
berlangsung berulang kali, dan diambil secara rutin dalam organisasi.
Keputusan terprogram biasanya menyangkut pemecahan masalah-masalah

7
yang sifatnya teknis serta tidak memerlukan pengarahan dari tingkat
manajemen yang lebih tinggi.

Keputusan terprogram merupakan keputusan yang berulang dan telah


ditentukan sebelumnya, dalam keputusan terprogram merupakan prosedur
yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami
organisasi. Keputusan terprogram memiliki struktur yang baik karena pada
umumnya kriteria bagaimana suatu kinerja diukur sudah jelas, informasi
mengenai kinerja saat ini tersedia dengan baik terdapat banyak alternatif
keputusan, dan tingkat kepastian relatif yang tinggi. Tingkat kepastian relatif
adalah perbandingan tingkat keberberhasilan antara 2 alternatif atau lebih.

Pengambilan keputusan terprogram akan berjalan efektif apabila


empat kriteria dasar terpenuhi, yaitu :
1. Tersedia waktu dan dana yang memadai untuk pengumpulan dan analisis
data
2. Tersedia data yang bersifat kuantitatif.
3. Kondisi lingkungan yang relatif stabil.
4. Tersedia tenaga terampil untuk merumushakn permasalahan secara tepat.

Pengambilan keputusan yang terprogram digunakan untuk


menyelesaikan masalah terstruktur melalui :
1. Prosedur, yaitu serangkaian langkah yang berhubungan dan berurutan
yang harus dilalui oleh pengambilan keputusan.
2. Aturan, yaitu ketentuan yang mengatur apa yang harus dan apa yang tidak
boleh dilakukan oleh pengambilan keputusan.
3. Kebijakan, yaitu pedoman yang menetukan parameter untuk membuat
keputusan.

8
2.6 Penerapan Kasus
Penerapan teori keputusan yang terprogram di dalam Pelayanan
Permohonan Data Kependudukan dengan SOP yang dibuat oleh Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa
Timur. SOP atau Standar Operasional Prosedur merupakan salah satu contoh
pengambilan keputusan yang terprogram karena merupakan suatu hal yang
bersifat rutin dilaksanakan oleh suatu instansi sebagai pedoman atau petunjuk
prosedural bagi seluruh individu yang ada dalam unit pelayanan dalam proses
pemberian pelayanan kepada masyarakat atau pelanggan yang ditetapkan
secara tertulis serta sudah melalui prosedur, aturan, dan kebijakan yang ada di
dalam suatu instansi.

SOP akan bermanfaat sebagai pedoman bagi setiap pegawai atau


pejabat dalam memberikan pelayanan rutin, membantu penelusuran terhadap
kesalahan-kesalahan prosedur dalam memberikan pelayanan, menjamin
proses pelayanan tetap berjalan dalam berbagai macam situasi, membantu
memberikan informasi yang diperlukan, sekaligus dapat memberikan
informasi bagi kinerja pelayanan dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas
dalam pengelolaan pelayanan.

Sebagaimana keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara


Nomor : PER/21/M.PAN/11/2008 tentang pedoman Penyusunan Standar
Operasional Prosedur (SOP), secara eksplisit dinyatakan bahwa SOP adalah
pedoman yang menunjukkan apa yang harus dilakukan, kapan hal tersebut
harus dilakukan, dan siapa yang melakukan, sehingga dalam pelaksanaan
tugas tidak ada keterlambatan, tidak ada saling menunggu, tidak ada tumpang
tindih, tidak ada saling serobot dan sebagainya.

Ruang lingkup penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) ini


adalah Perekaman E-KTP baik internal maupun eksternal dan

9
penyelenggaraan administrasinya pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Banyuwangi.

Di dalam SOP Pelayanan Permohonan Data Kependudukan ini,


terdapat syarat-syarat dan pedoman yang harus ditaati baik oleh pegawai
maupun masyarakat yang berkepentingan. Serta di dalam SOP ini terdapat
banyak dasar hukum untuk memperkuat syarat serta pedoman yang berlaku.

Terdapat jangka waktu pelayanan, persyaratan pelayanan,


biaya/retribusi, serta tinjau lokasi di dalam SOP ini yang harus diperhatikan
oleh semua pihak karena akan menjadi acuan dan pedoman proses pelayanan
Pencatatan Sipil kepada masyarakat yang diberikan oleh Aparatur Dinas
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi


menyusun SOP ini dengan maksud dan tujuan untuk sinergitas dan upaya
menyelaraskan pelayanan dengan visi pada Dinas Kependudukan Dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi, yaitu “Pelayanan Terbaik adalah
Prioritas Kami”. Oleh karena itu maka pada tahun 2013, Dinas
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi mempersiapkan
dan melaksanakan perubahan dan paradigma pelayanan terkait dengan
prosedur dan mekanisme yang mudah dan sederhana.

SOP ini sudah melalui beberapa tahap dalam menyusunnya dan


dirancang sebaik-baiknya. SOP Permohonan Data Kependudukan merupakan
suatu pengambilan keputusan yang teprogram karena menyangkut pelayanan
terhadap mayarakat dan memudahkan pegawai untuk memberikan pelayanan
yang baik terhadap masyarakat.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengambilan keputusan pada dasarnya adalah proses pemecahan
masalah yang menghambat tercapainya tujuan. Secara umum, tujuan dari
pengambilan keputusan adalah untuk memperoleh pilihan terbaik dari
alternatif-alternatif pilihan yang ada. Fungsi dari pengambilan keputusan
adalah Pangkal permulaan dari seluruh aktivitas manusia yang sadar dan
terarah dan Sesuatu yang bersifat futuristik. Dasar pengambilan keputusan
menurut George R. Terry, yaitu : Intuisi, pengalaman, wewenang, fakta, dan
rasional. Serta jenis pengambilan keputusan ada pengambilan keputusan
terprogram dan tidak terprogram.

Penerapan teori keputusan yang terprogram di dalam Pelayanan


Permohonan Data Kependudukan dengan SOP yang dibuat oleh Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa
Timur. SOP atau Standar Operasional Prosedur merupakan salah satu contoh
pengambilan keputusan yang terprogram karena merupakan suatu hal yang
bersifat rutin dilaksanakan oleh suatu instansi sebagai pedoman atau petunjuk
prosedural bagi seluruh individu yang ada dalam unit pelayanan dalam proses
pemberian pelayanan kepada masyarakat atau pelanggan yang ditetapkan
secara tertulis serta sudah melalui prosedur, aturan, dan kebijakan yang ada di
dalam suatu instansi.

3.2 Saran
Saran saya sebagai penulis makalah ini adalah saya menyarankan agar
seluruh pemimpin organisasi maupun pegawai saat mengambil keputusan
memperhatikan dasar-dasar pengambilan keputusan yang ada agar tidak
terjadi perpecahan di dalam suatu organisasi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Buku-buku :
Dermawan, Ali. 2013. Pengambilan Keputusan: Landasan Filosofis, Konsep dan
Aplikasi. (Cetakan ketiga). Bandung: Alfabeta.

Siagian, S,. Teori dan Praktek Pengambilan Keputusan. (Cetakan pertama).


Jakarta: CV Haji Masagung.

Lain-lain :
Wikipedia, Indonesia.
Nn. (2018). Tujuan dan Fungsi Pengambilan Keputusan. [Online]. Tersedia:
https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2018/09/tujuan-dan-fungsi-
pengambilan-keputusan.html yang direkam pada 12 September 2018.
[28 September 2019].

Abdullah, Taufiq. (2017). Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan. [Online].


Tersedia: http://taufiqabd.blogspot.com/2017/08/dasar-dasar-
pengambilan-keputusan.html yang direkam pada 10 Agustus 2017.
[28 September 2019].

Nn. (2013). Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Permohonan Data


Kependudukan. [Online]. Tersedia: https://docplayer.info/20611184-
Standar-operasional-prosedur-sop-pelayanan-permohonan-data-
kependudukan.html yang direkam pada 20 November 2013. [28
September 2019].

Nn. (2018). Keputusan Terprogram & Tidak Terprogram. [Online]. Tersedia:


http://kuliahbisa.blogspot.com/2018/02/keputusan-terprogram-tidak-
terprogram.html yang direkam pada 25 November 2018. [28
September 2019].

Budi, Isman. (2015). Definisi dan Dasar Pengambilan Keputusan. [Online].


Tersedia: https://ismaan.wordpress.com/2015/05/19/definisi-dan-
dasar-pengambilan-keputusan/ yang direkam pada 19 Mei 2015. [28
September 2019].

12

Anda mungkin juga menyukai