Anda di halaman 1dari 14

MATA KULIAH MANAJEMEN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Dosen Pengampu: Drs. Ida Bagus Badjra, M.M

KELAS C2
Disusun Oleh :
Titi Resnawati Nazara 2107511049 (14)
Made Ayu Vivi Lianita 2107511053 (15)
Made Chandra Sintia Dewi Wulandari 2107511056 (16)

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan maksimal dan tepat waktu. Kami
sangat berterimakasih kepada pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi para
pembaca khususnya mahasiswa Universitas Udayana Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Makalah
ini memuat tentang “PENGAMBILAN KEPUTUSAN”.
Dengan membaca makalah ini kami berharap kiranya para pembaca memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi terhadap bagaimanakah bentuk tanggung jawab sosial tersebut serta
etika manajerial melalui sumber lain yang tersedia baik di internet maupun lainnya.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam
penyusunan makalah ini serta sumber-sumber pendidikan yang memberikan andil besar
dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, maka kritik dan saran bagi kesempurnaan makalah ini sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dalam dunia pendidikan ini.

Denpasar 15 Maret 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3

BAB I ................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ............................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 4

1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 4

BAB II.................................................................................................................................. 5

PEMBAHASAN .................................................................................................................. 5

2.1 Pengertian Pengambilan Keputusan ......................................................................... 5

2.2 Proses Pengambilan Keputusan ................................................................................ 6

2.3 Manajer Mengambil Keputusan/Tipe-tipe manajer mengambil keputusan ......... 10

2.4 Gaya mengambil keputusan .................................................................................... 11

2.5 Metode Kuantitatif dalam pengambilan keputusan ............................................... 12

BAB III .............................................................................................................................. 13

PENUTUP ......................................................................................................................... 13

3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 13

3.2 Saran ........................................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Pembuatan
keputusan (decision making) menggambarkan proses bagaimana keputusan yang dipilih
sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu. Kualitas keputusan-keputusan manajer akan
menentukan efektifitas rencana yang disusun. Pengambilan keputusan yang baik
merupakan bagian penting dari manajemen yang baik karena setiap keputusan yang
diambil akan menentukan bagaimana sebuah organisasi dapat mencapai tujuan-
tujuannya.
Namun, mengapa manajer mengambil keputusan yang salah? Di dalam
pembahasan kami ini, akan memaparkan hal-hal yang harus diketahui oleh seorang
manajer untuk dapat menetapkan dan memutuskan keputusan yang harus diambil
keputusan terbaik dengan mempertimbangkan hal-hal yang menyangkut perusahaan
secara menyeluruh.

1.2 Rumusan Masalah


Dari Latar belakang diatas, Adapun rumusan masalah yang dapat diangkat dari
makalah ini adalah:
1) Apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan?
2) Bagaimana proses pengambilan keputusan?
3) Apa saja tipe-tipe keputusan Manajer sebagai pengambil keputusan?
4) Sebutkan dan jelaskan berbagai gaya dalam pengambilan keputusan?
5) Bagaimana metode kuantitatif dalam mengambil keputusan?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan yang dapat diangkat dari makalah ini adalah:
1. Dapat menjelaskan pengertian keputusan.
2. Dapat mengetahui bagaimana proses pengambilan keputusan.
3. Mengetahui tipe-tipe keputusan Manajer sebagai pengambil keputusan.
4. Dapat menyebutkan dan menjelaskan berbagai gaya dalam mengambil keputusan.
5. Mengetahui metode kuantitatif dalam mengambil keputusan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

a) Difenisi Pengambilan keputusan


Pengambilan keputusan adalah inti dari manajemen. Itu adalah hal yang
dilakukan para manajer, dan semua manajer akan suka mengambil keputusan yang baik
karena mereka dinilai dari hasil keputusan tersebut. Keputusan adalah cara bertindak
yang dipilih oleh manajer untuk mencapai sasaran dan pemecahan masalah. Pengambilan
keputusan adalah suatu proses pemikiran dalam pemecahan masalah untuk memperoleh
hasil yang akan dilaksanakan. Adapun masalah yang mudah diselesaikan ada pula
masalah yang sulit, tergantung besarnya masalah dan luasnya dengan beberapa faktor.
Oleh karena itu, pengambilan keputusan menjadi fungsi yang utama bagi seorang
pemimpin, baik di sebuah perusahaan maupun lembaga publik.
Kemampuan pembuat keputusan dalam memutuskan sebuah keputusan sangat
terkait dengan kualitas dari keputusan itu sendiri, dimana sebuah keputusan yang baik
akan diterima oleh semua pihak yang terkait dengan keputusan dan output dari keputusan
akan mengacu pada tujuan dibuatnya keputusan tersebut.
Adapun Pengertian Pengambilan Keputusan Berdasarkan Menurut Para Ahli
yaitu Sebagai Berikut :
1. Menurut Suharnan
Menurut Suharnan Pengertian Pengambilan Keputusan adalah suatu Proses
memilih atau menentukan tentang berbagai kemungkinan diantara saat situasi-situasi
yang tak Pasti.
2. Menurut Baron dan Bayner (dalam Zulkifli, 2018)
Menjelaskan Pengambilan Keputusan merupakan suatu proses melalui
kombinasi individu dan kelompok dan mengintegrasikan informasi yang ada dengan
tujuan memilih satu dari berbagai kemungkinan tindakan, Pengambilan Keputusan
sebagai suatu proses mengevaluasi pilihan-pilihan yang ada untuk mendapatkan hasil
yang diharapkan.
Berdasarkan Pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Pengambilan
Keputusan adalah Proses Pemikiran yang berupa pilihan satu diantara beberapa
alternatif yang digunakan sebagai penentu dari sejumlah pilihan, serta dicapai setelah

5
dilakukan pertimbangan yang dipengaruhi oleh kognitif, analisis, dan pengalaman
untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

2.2 Proses Pengambilan Keputusan


Keputusan itu merupakan pilihan dan pertimbangan yang matang peranan yang
penting dalam apa yang harus dilakukan perusahaan. Manajer pada semua tingkatan dan
semua area di organisasi pasti akan mengambil keputusan. Mengambil keputusan bukan
hal satu-satunya yang dilakukan manajer, semua anggota organisasi akan mengambil
keputusan yang mempengaruhi pekerjaan.
Proses pengambilan keputusan ada beberapa langkah yaitu:
Prosesnya meliputi penetapan tujuan, mengidentifikasi permasalahan,
mengembangkan dan menilai berbagai alternatif dan penerapannya, mengendalikan dan
melakukan tindakan korektif (dalam Gitosudarmo & Sudita, 2016)
a) Menetapkan Tujuan
Pengambilan keputusan harus memiliki tujuan yang akan mengarahkan
tujuannya,
apakah spesifik yang dapat diukur hasilnya ataupun sasaran yang bersifat umum. Tanpa
penetapan tujuan, pengambilan keputusan tidak bisa menilai alternatif atau memilih
suatu tindakan. Keputusan pada tingkat individu,tujuan ditentukan oleh masing-masing
orang sesuai dengan sistem nilai seseorang.
b) Mengidentifikasi Permasalahan
Proses pengambilan keputusan umumnya dimulai setelah permasalahan
diidentifikasi. Permasalahan merupakan kondisi dimana adanya ketidaksamaan antara
kenyataan yang terjadi dengan apa yang diharapkan. Pengambilan keputusan yang
efektif memerlukan adanya identifikasi yang tepat atas penyebab permasalahan.
3. Mengembangkan Sejumlah Alternatif
Proses pengambilan keputusan yang rasional mengharuskan pengambilan
keputusan untuk mengkaji semua alternatif pemecahan masalah yang potensial. Akan
tetapi dalam kenyataannya seringkali terjadi bahwa proses pencarian alternatif
pemecahan masalah sering kali terbatas.
4. Penilaian dan Pemilihan alternatif
Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, kemudian dilakukan evaluasi terhadap
masing-masing alternatif yang telah dikembangkan dan dipilih sebuah alternatif yang
baik. Bidang Ilmu statistik dan riset Operasi merupakan model yang baik untuk menilai

6
berbagai alternatif yang dikembangkan. Alat proses pengambilan keputusan yang tepat
tergantung pada sejumlah pengetahuan yang tersedia dan kondisi yang berkaitan dengan
keputusan yang akan diambil. Ada lima kondisi proses pengambilan keputusan yang
diidentifikasi, yaitu :
● Kepastian
Dalam Kondisi ini pengambilan keputusan memiliki pengetahuan yang pasti
tentang hasil dari masing-masing alternatif karena kondisi yang akan ditimbulkan
sudah diketahui. Pengambilan keputusan dapat menghitung nilai dari investasi
tersebut, dan merasa pasti akan hasilnya.
● Ketidakpastian
Keputusan yang dibuat dalam kondisi ketidakpastian jika pengambilan keputusan
tidak mengetahui kondisi tertentu akan terjadi. Dalam kondisi ketidakpastian
pengambilan keputusan menggunakan intuisi atau perkiraan dalam pemilihan
alternatif.
● Resiko
Situasi yang lebih umum ketimbangan pengambilan keputusan menurut kepastian
adalah resiko, yaitu kondisi dimana pengambilan keputusan dapat
mengestimasikan kemungkinan hasil yang pasti. Menurut risiko, manajer
mempunyai data historis dari pengalaman pribadi di masa lalu atau informasi
sekunder yang memperboleh lehkan mereka menempatkan pada alternatif yang
berbeda.
● Melaksanakan Keputusan
Jika Suatu dari alternatif yang terbaik telah dipilih, maka keputusan tersebut
kemudian harus diterapkan. sekalipun langkah ini sudah jelas, akan tetapi
seringkali keputusan yang baik sekalipun mengalami kegagalan karena tidak
diterapkan dengan benar. Dengan tidak mengabaikan batas apapun alternatif
keputusan telah dievaluasi,maka keputusan tersebut tidak akan berarti apabila
tidak diikuti dengan penerapan yang benar.Dalam Mengevaluasi dan memilih
alternatif suatu keputusan seharusnya juga mempertimbangkan kemungkinan
penerapan dari keputusan tersebut.
● Evaluasi dan Pengendalian
Mekanisme sistem Pengendalian dan evaluasi Perlu dilakukan agar apa yang
diharapkan dari keputusan tersebut dapat terealisasi. Penilaian didasarkan atas
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

7
Jenis-Jenis Pengambilan keputusan menurut Herbert Simon membedakan dua
jenis keputusan (dalam Gutosudarmo & Sudita, 2016) Yaitu :
1) Keputusan yang diprogram/Keputusan terstruktur
Merupakan keputusan yang bersifat rutin dan dilakukan secara berulang-ulang
sehingga dapat diprogram. Permasalahan ini umumnya agak sederhana dan solusinya
relatif sangat mudah. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada
manajemen tingkat bawah.Keputusan yang diprogram terdiri dari teknik-teknik
pembuatan Keputusan diantaranya ada dua yaitu secara Modern dan Tradisional.
a) Tradisional
❖ Kebiasaan
❖ Prosedur-Prosedur Pengoperasian standar
b) Modern
❖ Teknik-Teknik riset operasi
❖ pengolahan data elektronik
2) Keputusan setengah terprogram/setengah
Merupakan keputusan baru, tidak terstruktur dan tidak dapat diperkirakan
sebelumnya. Tidak dapat dikembangkan prosedur tertentu untuk menangani suatu
masalah, apakah karena masalah belum pernah terjadi atau karena permasalahannya
sangat kompleks dan penting. Keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian
berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini seringnya
bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan – perhitungan serta analisis yang
terperinci.Keputusan yang tidak diprogram terdiri dari teknik-teknik pembuatan
Keputusan diantaranya ada dua yaitu secara Modern dan Tradisional.
a) Tradisional
❖ coba-coba
❖ Kebijakan Institusi
b) Modern
❖ Penyusunan program-program komputer.
3) Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur
Merupakan keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi.
Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan

8
tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya
berasal dari lingkungan luar.
Dasar-Dasar Pengambilan keputusan
Menurut Terry (dalam Isnaini, 2013) menjelaskan dasar-dasar dari Pengambilan
keputusan yang berlaku antara lain :
1. Intuisi
Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perusahaan lebih bersifat
subjektif yaitu mudah terkena sugesti,pengaruh luar dan faktor kejiwaan lain.
2 Pengalaman
Dalam hal tersebut, Pengalaman memang dapat dijadikan pedoman untuk
menyelesaikan masalah. Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat
bagi pengetahuan praktis. Pengalaman dan kemampuan untuk memperkirakan apa
yang menjadi latar belakang masalah dan bagaimana arah penyelesaian sangat
membantu dalam memudahkan pemecahan masalah.
3. Fakta
Keputusan yang berdasarkan sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup
itu memang merupakan keputusan yang baik dan solid, namun tidak mendapatkan
informasi yang cukup itu sangat sulit.
4. Wewenang
Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata maka akan menimbulkan
sifat rutin dan mengasosiasikan dengan praktik diktatorial. Keputusan berdasarkan
wewenang kadangkala oleh pembuat keputusan sering melewati permasalahan yang
seharusnya dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang jelas.
5. Rasional
Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan gaya guna. Masalah-
masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional.
Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional bersifat objektif.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan


Menurut Terry (dalam Isnaini, 2013) faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan:
1. Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang
rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan

9
2. Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan. Setiap
keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih
mementingkan kepentingan.
3. Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah alternatif-alternatif
tandingan.
4. Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan yang harus diubah
menjadi tindakan fisik.
5. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
6. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik.
7. Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.
8. Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata
rantai berikutnya.

Menurut Kotler (dalam Isnaini, 2013), faktor-faktor yang mempengaruhi


pengambilan keputusan antara lain:
1. Faktor Budaya, yang meliputi peran budaya, sub budaya dan kelas sosial.
2. Faktor sosial, yang meliputi kelompok acuan, keluarga, peran dan status.
3. Faktor pribadi, yang termasuk usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan
ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.
4. Faktor Psikologi, yang meliputi motif, persepsi, pengetahuan, keyakinan, dan
pendirian.

2.3 Manajer Mengambil Keputusan/Tipe-tipe manajer mengambil keputusan


3 perspektif tentang manajer mengambil keputusan:
1. Mengambil keputusan Rasionalitas
Pengambilan keputusan yang rasional akan sangat objektif dan logis. Masalah
yang dihadapi akan menjadi jernih dan tidak mendua, serta membuat keputusan akan
mempunyai tujuan yang jelas dan spesifik serta mengetahui semua alternatif yang
mungkin dan tahu konsekuensinya. Mengambil keputusan yang rasional akan secara
konsisten menghasilkan pemilihan alternatif yang memaksimalkan kemungkinan
tercapainya tujuan tersebut. Asumsi ini berlaku pada semua keputusan personal atau
manajerial.

10
2. Pengambilan keputusan Rasionalitas Terikat
Pendekatan yang lebih realistis untuk menjelaskan bagaimana manajer
mengambil keputusan yang konsep rasionalitas terikat, yang menyatakan bahwa
manajer mengambil keputusan yang rasional, tetapi terbatas oleh kemampuannya
memproses informasi. Karena mereka tidak mungkin menganalisis semua informasi
tentang alternatif.
3. Pengambilan keputusan Peranan Intuisi
Pengambilan keputusan Peranan Intuisi Adalah pengambilan keputusan yang
didasarkan pada pengalaman, perasaan, dan akumulasi pertimbangan. Pengambilan
keputusan intuisi dapat melengkapi pengambilan keputusan rasional maupun rasional
terikat. Pertama, manajer yang berpengalaman dengan masalah atau situasi yang
serupa sering kali dapat bertindak cepat dengan apa yang terlihat sebagai informasi
yang terbatas karena pengalaman terdahulu. Selain itu studi yang dilakukan baru-baru
ini menemukan bahwa individu yang telah mengalami perasaan dan emosi yang
mendalam ketika mengambil keputusan sebesarnya mencapai kinerja pengambilan
keputusan yang lebih tinggi, terutama apabila mereka memahami perasaannya ketika
mengalami keputusan.
4. Mengambil keputusan peran Manajemen Berdasarkan Bukti
Dengan menggunakan pendekatan keputusan yang didorong oleh data,
manajer dapat merancang tes penilaian prakarya yang lebih tepat. Bukti eksternal
yang telah dievaluasi oleh pembuat keputusan. Kunci untuk seorang manajer
mengenali dan memahami pilihan secara sadar mengenai apa yang penting untuk
dipilih dan harus ditekankan saat membuat keputusan.

2.4 Gaya mengambil keputusan


1. Gaya berpikir linier
Berpikir linier adalah proses pemikiran mengikuti siklus yang diketahui atau
tahap demi tahap meningkat dimana respon terhadap setiap tahap harus ada sebelum
tahap yang lain dilakukan. Dicirikan oleh preferensi orang untuk menggunakan data
dan fakta eksternal serta memproses informasi ini secara rasional, berpikir logistik
untuk memandu keputusan dan tindakannya.
2. Gaya berpikir nonlinear

11
Dicirikan oleh preferensi atas sumber informasi internal (Perasaan dan Intuisi)
serta memproses informasi ini dengan pencerahan dan perasaan untuk memandu
keputusan serta tindakan.

2.5 Metode Kuantitatif dalam pengambilan keputusan


Metode Kuantitatif dalam Pengambilan Keputusan Secara umum, terdapat dua
pendekatan dalam pengambilan keputusan, yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan
kuantitatif. Secara sederhana, pendekatan kualitatif mengandalkan penilaian subyektif
terhadap suatu masalah, sedangkan pendekatan kuantitatif mendasarkan keputusan pada
penilaian obyektif yang didasarkan pada model matematika yang dibuat.Umumnya
pendekatan kuantitatif dalam pengambilan keputusan yang menggunakan model-model
matematika. Untuk kasus yang lebih kompleks tentu saja dibutuhkan model matematika
yang lebih rumit. Telah banyak model analisis kuantitatif yang dikembangkan dalam
mengambil keputusan.
● Kelebihan metode kuantitatif :
a. Dapat digunakan untuk menduga atau meramal
b. Hasil analisis dapat diperoleh dengan pasti dan akurat jika digunakan sesuai
aturan yang telah ditetapkan
c. Dapat digunakan untuk mengukur interaksi hubungan antara dua/lebih
variabel
d. Dapat mengetahui realisasi permasalahan yang kompleks dan rumit dalam
sebuah model
● Kekurangan model Kuantitatif :
a. Pada berdasarkan anggapan (asumsi)
b. Asumsi tidak sesuai dengan realitas yang terjadi atau menyimpang jauh maka
kemampuannya tidak dapat dijamin menyesatkan
c. Data harus berdistribusi normal dengan skala pengukuran data yang harus
digunakan adalah interval dan rasio
d. Tidak dapat digunakan untuk menganalisis dengan (sampel) yang berjumlah
sedikit

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pemimpin adalah seseorang yang melaksanakan beberapa hal yang benar.


Manajer adalah seseorang yang harus melaksanakan sesuatu secara benar.
Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap
pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab
terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin. Sehingga jika seorang pemimpin
tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin.
Pengambilan keputusan merupakan proses pemecahan masalah dengan menentukan
pilihan dari beberapa alternatif untuk menetapkan suatu tindakan di masa depan.
Pengambilan keputusan merupakan sikap yang hati-hati dalam bertindak untuk
menentukan sebuah pilihan dari beberapa alternatif.
Pengambilan keputusan adalah proses berpikir dan bertindak yang mencakup
semua aktivitas pemecahan masalah, termasuk; (1) Menentukan tujuan yang akan
dicapai, (2) Masalah masalah, (3) mencari berbagai alternatif solusi, (4) Mengevaluasi
alternatif, (5) Memilih alternatif yang baik, (6) Melaksanakan keputusan, dan (7)
Mengevaluasi hasil keputusan yang telah menjadi kebijakan.

3.2 Saran
Sebaiknya proses pengambilan keputusan dalam melakukan penerimaan dan
penolakan karyawan pada perusahaan diberikan penuh kepada manajer dari masing-
masing outlet, karena pada dasarnya yang lebih memahami keadaan dan situasi baik itu
disaat restoran ramai atau tidak adalah manajer, sehingga ketika dalam keadaan sekarang
ini yaitu masing masing outlet perusahaan membutuhkan karyawan tambahan
dikarenakan karena adanya beberapa karyawan yang mengundurkan diri bisa segera
terpenuhi. Dan apapun keputusan dari masing-masing manajer perusahaan, itu pasti
sudah dipertimbangkan dengan baik sebelumnya. Setelah kita mengetahui berbagai
macam hal mengenai pengambilan keputusan yang baik dan benar maka ilmu ini
diaktualisasikan ke kehidupan nyata sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan-
tujuannya dan juga dapat meminimalisasi kesalahan kesalahan yang tidak terduga atau
tidak diinginkan.

13
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, Stephen P. & Mary Coulter, 2016, Manajemen, Edisi 13 Jilid 1, Edisi Bahasa
Indonesia, Jakarta, Erlangga.
Gea, 2021. Jenis Gaya Pengambilan Keputusan dan Contohnya. Diakses pada 14 Maret
2022, dari https://accurate.id/lifestyle/4-jenis-gaya-pengambilan-keputusan/
Sevirra, T. Tipe-Tipe Dalam Pengambilan Keputusan. Diakses pada 14 Maret 2022, dari
https://taniasev.wordpress.com/2017/11/12/tipe-tipe-dalam-pengambilan-keputusan/ .
Holteendersinthesky. Bentuk-bentuk Pengmbilan Keputusan. Diakses pada 14 Maret
2022, dari https://www.scribd.com/doc/268984886/Bentuk-bentuk-Pengambilan-Keputusan .
Universitas Psikologi. Teori Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli. Diakses
pada 14 Maret 2022, dari https://www.scribd.com/doc/268984886/Bentuk-bentuk-
Pengambilan-Keputusan .

14

Anda mungkin juga menyukai