PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Dosen Pengampu: Drs. Ida Bagus Badjra, M.M
KELAS C2
Disusun Oleh :
Titi Resnawati Nazara 2107511049 (14)
Made Ayu Vivi Lianita 2107511053 (15)
Made Chandra Sintia Dewi Wulandari 2107511056 (16)
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan maksimal dan tepat waktu. Kami
sangat berterimakasih kepada pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi para
pembaca khususnya mahasiswa Universitas Udayana Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Makalah
ini memuat tentang “PENGAMBILAN KEPUTUSAN”.
Dengan membaca makalah ini kami berharap kiranya para pembaca memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi terhadap bagaimanakah bentuk tanggung jawab sosial tersebut serta
etika manajerial melalui sumber lain yang tersedia baik di internet maupun lainnya.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam
penyusunan makalah ini serta sumber-sumber pendidikan yang memberikan andil besar
dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, maka kritik dan saran bagi kesempurnaan makalah ini sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dalam dunia pendidikan ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I ................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................... 4
BAB II.................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN .................................................................................................................. 5
PENUTUP ......................................................................................................................... 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan yang dapat diangkat dari makalah ini adalah:
1. Dapat menjelaskan pengertian keputusan.
2. Dapat mengetahui bagaimana proses pengambilan keputusan.
3. Mengetahui tipe-tipe keputusan Manajer sebagai pengambil keputusan.
4. Dapat menyebutkan dan menjelaskan berbagai gaya dalam mengambil keputusan.
5. Mengetahui metode kuantitatif dalam mengambil keputusan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
5
dilakukan pertimbangan yang dipengaruhi oleh kognitif, analisis, dan pengalaman
untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
6
berbagai alternatif yang dikembangkan. Alat proses pengambilan keputusan yang tepat
tergantung pada sejumlah pengetahuan yang tersedia dan kondisi yang berkaitan dengan
keputusan yang akan diambil. Ada lima kondisi proses pengambilan keputusan yang
diidentifikasi, yaitu :
● Kepastian
Dalam Kondisi ini pengambilan keputusan memiliki pengetahuan yang pasti
tentang hasil dari masing-masing alternatif karena kondisi yang akan ditimbulkan
sudah diketahui. Pengambilan keputusan dapat menghitung nilai dari investasi
tersebut, dan merasa pasti akan hasilnya.
● Ketidakpastian
Keputusan yang dibuat dalam kondisi ketidakpastian jika pengambilan keputusan
tidak mengetahui kondisi tertentu akan terjadi. Dalam kondisi ketidakpastian
pengambilan keputusan menggunakan intuisi atau perkiraan dalam pemilihan
alternatif.
● Resiko
Situasi yang lebih umum ketimbangan pengambilan keputusan menurut kepastian
adalah resiko, yaitu kondisi dimana pengambilan keputusan dapat
mengestimasikan kemungkinan hasil yang pasti. Menurut risiko, manajer
mempunyai data historis dari pengalaman pribadi di masa lalu atau informasi
sekunder yang memperboleh lehkan mereka menempatkan pada alternatif yang
berbeda.
● Melaksanakan Keputusan
Jika Suatu dari alternatif yang terbaik telah dipilih, maka keputusan tersebut
kemudian harus diterapkan. sekalipun langkah ini sudah jelas, akan tetapi
seringkali keputusan yang baik sekalipun mengalami kegagalan karena tidak
diterapkan dengan benar. Dengan tidak mengabaikan batas apapun alternatif
keputusan telah dievaluasi,maka keputusan tersebut tidak akan berarti apabila
tidak diikuti dengan penerapan yang benar.Dalam Mengevaluasi dan memilih
alternatif suatu keputusan seharusnya juga mempertimbangkan kemungkinan
penerapan dari keputusan tersebut.
● Evaluasi dan Pengendalian
Mekanisme sistem Pengendalian dan evaluasi Perlu dilakukan agar apa yang
diharapkan dari keputusan tersebut dapat terealisasi. Penilaian didasarkan atas
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
7
Jenis-Jenis Pengambilan keputusan menurut Herbert Simon membedakan dua
jenis keputusan (dalam Gutosudarmo & Sudita, 2016) Yaitu :
1) Keputusan yang diprogram/Keputusan terstruktur
Merupakan keputusan yang bersifat rutin dan dilakukan secara berulang-ulang
sehingga dapat diprogram. Permasalahan ini umumnya agak sederhana dan solusinya
relatif sangat mudah. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada
manajemen tingkat bawah.Keputusan yang diprogram terdiri dari teknik-teknik
pembuatan Keputusan diantaranya ada dua yaitu secara Modern dan Tradisional.
a) Tradisional
❖ Kebiasaan
❖ Prosedur-Prosedur Pengoperasian standar
b) Modern
❖ Teknik-Teknik riset operasi
❖ pengolahan data elektronik
2) Keputusan setengah terprogram/setengah
Merupakan keputusan baru, tidak terstruktur dan tidak dapat diperkirakan
sebelumnya. Tidak dapat dikembangkan prosedur tertentu untuk menangani suatu
masalah, apakah karena masalah belum pernah terjadi atau karena permasalahannya
sangat kompleks dan penting. Keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian
berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini seringnya
bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan – perhitungan serta analisis yang
terperinci.Keputusan yang tidak diprogram terdiri dari teknik-teknik pembuatan
Keputusan diantaranya ada dua yaitu secara Modern dan Tradisional.
a) Tradisional
❖ coba-coba
❖ Kebijakan Institusi
b) Modern
❖ Penyusunan program-program komputer.
3) Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur
Merupakan keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi.
Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan
8
tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya
berasal dari lingkungan luar.
Dasar-Dasar Pengambilan keputusan
Menurut Terry (dalam Isnaini, 2013) menjelaskan dasar-dasar dari Pengambilan
keputusan yang berlaku antara lain :
1. Intuisi
Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perusahaan lebih bersifat
subjektif yaitu mudah terkena sugesti,pengaruh luar dan faktor kejiwaan lain.
2 Pengalaman
Dalam hal tersebut, Pengalaman memang dapat dijadikan pedoman untuk
menyelesaikan masalah. Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat
bagi pengetahuan praktis. Pengalaman dan kemampuan untuk memperkirakan apa
yang menjadi latar belakang masalah dan bagaimana arah penyelesaian sangat
membantu dalam memudahkan pemecahan masalah.
3. Fakta
Keputusan yang berdasarkan sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup
itu memang merupakan keputusan yang baik dan solid, namun tidak mendapatkan
informasi yang cukup itu sangat sulit.
4. Wewenang
Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata maka akan menimbulkan
sifat rutin dan mengasosiasikan dengan praktik diktatorial. Keputusan berdasarkan
wewenang kadangkala oleh pembuat keputusan sering melewati permasalahan yang
seharusnya dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang jelas.
5. Rasional
Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan gaya guna. Masalah-
masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional.
Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional bersifat objektif.
9
2. Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan. Setiap
keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih
mementingkan kepentingan.
3. Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah alternatif-alternatif
tandingan.
4. Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan yang harus diubah
menjadi tindakan fisik.
5. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
6. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik.
7. Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.
8. Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata
rantai berikutnya.
10
2. Pengambilan keputusan Rasionalitas Terikat
Pendekatan yang lebih realistis untuk menjelaskan bagaimana manajer
mengambil keputusan yang konsep rasionalitas terikat, yang menyatakan bahwa
manajer mengambil keputusan yang rasional, tetapi terbatas oleh kemampuannya
memproses informasi. Karena mereka tidak mungkin menganalisis semua informasi
tentang alternatif.
3. Pengambilan keputusan Peranan Intuisi
Pengambilan keputusan Peranan Intuisi Adalah pengambilan keputusan yang
didasarkan pada pengalaman, perasaan, dan akumulasi pertimbangan. Pengambilan
keputusan intuisi dapat melengkapi pengambilan keputusan rasional maupun rasional
terikat. Pertama, manajer yang berpengalaman dengan masalah atau situasi yang
serupa sering kali dapat bertindak cepat dengan apa yang terlihat sebagai informasi
yang terbatas karena pengalaman terdahulu. Selain itu studi yang dilakukan baru-baru
ini menemukan bahwa individu yang telah mengalami perasaan dan emosi yang
mendalam ketika mengambil keputusan sebesarnya mencapai kinerja pengambilan
keputusan yang lebih tinggi, terutama apabila mereka memahami perasaannya ketika
mengalami keputusan.
4. Mengambil keputusan peran Manajemen Berdasarkan Bukti
Dengan menggunakan pendekatan keputusan yang didorong oleh data,
manajer dapat merancang tes penilaian prakarya yang lebih tepat. Bukti eksternal
yang telah dievaluasi oleh pembuat keputusan. Kunci untuk seorang manajer
mengenali dan memahami pilihan secara sadar mengenai apa yang penting untuk
dipilih dan harus ditekankan saat membuat keputusan.
11
Dicirikan oleh preferensi atas sumber informasi internal (Perasaan dan Intuisi)
serta memproses informasi ini dengan pencerahan dan perasaan untuk memandu
keputusan serta tindakan.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Sebaiknya proses pengambilan keputusan dalam melakukan penerimaan dan
penolakan karyawan pada perusahaan diberikan penuh kepada manajer dari masing-
masing outlet, karena pada dasarnya yang lebih memahami keadaan dan situasi baik itu
disaat restoran ramai atau tidak adalah manajer, sehingga ketika dalam keadaan sekarang
ini yaitu masing masing outlet perusahaan membutuhkan karyawan tambahan
dikarenakan karena adanya beberapa karyawan yang mengundurkan diri bisa segera
terpenuhi. Dan apapun keputusan dari masing-masing manajer perusahaan, itu pasti
sudah dipertimbangkan dengan baik sebelumnya. Setelah kita mengetahui berbagai
macam hal mengenai pengambilan keputusan yang baik dan benar maka ilmu ini
diaktualisasikan ke kehidupan nyata sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan-
tujuannya dan juga dapat meminimalisasi kesalahan kesalahan yang tidak terduga atau
tidak diinginkan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, Stephen P. & Mary Coulter, 2016, Manajemen, Edisi 13 Jilid 1, Edisi Bahasa
Indonesia, Jakarta, Erlangga.
Gea, 2021. Jenis Gaya Pengambilan Keputusan dan Contohnya. Diakses pada 14 Maret
2022, dari https://accurate.id/lifestyle/4-jenis-gaya-pengambilan-keputusan/
Sevirra, T. Tipe-Tipe Dalam Pengambilan Keputusan. Diakses pada 14 Maret 2022, dari
https://taniasev.wordpress.com/2017/11/12/tipe-tipe-dalam-pengambilan-keputusan/ .
Holteendersinthesky. Bentuk-bentuk Pengmbilan Keputusan. Diakses pada 14 Maret
2022, dari https://www.scribd.com/doc/268984886/Bentuk-bentuk-Pengambilan-Keputusan .
Universitas Psikologi. Teori Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli. Diakses
pada 14 Maret 2022, dari https://www.scribd.com/doc/268984886/Bentuk-bentuk-
Pengambilan-Keputusan .
14