Disusun oleh:
Disampaikan kepada:
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga paper ringkasan materi kuliah yang berjudul “Teori Perdagangan Internasional” ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya. Kami sangat berharap semoga ringkasan ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca serta memudahkan pembaca dalam memahami materi. Bahkan
kami berharap lebih jauh lagi agar ringkasan ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan
sehari- hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan paper ringkasan ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan paper ini.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER ……………………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………...
PEMBAHASAN MATERI
Teori perdagangan Internasiona dalam teori pra klasik merupakan perdagangan yang
dilakukan dalam dunia yang bebas serta dapat memberikan manfaat yang sama bagi negara
yang terlibat,
A. .Teori Merkantilisme
a. Suatu Negara / Raja akan kaya/makmur dan kuat bila ekspor lebih besar daripada
impor(X>M)
b. Surplus yang diperoleh dari selisih (S-M) atau ekspor neto yang positif tersebut
diselesaikan dengan pemasukan logam mulia(LM), terutama emas dan perak dari luar
negeri. Dengan demikian, semakin besar ekspor neto, maka akan semakin banyak yang
dimiliki atau diperoleh dari luar negeri.
c. Pada waktu itu LM (emas maupun perak) digunakan seabgai alat pembayaran (uang),
sehingga Negara/raja yang memiliki LM yang banyak akan kaya/makmur dan kuat.
d. LM yang banyak tersebut digunakan oleh raja untuk membiayai armada perang guna
memperluas perdagangan luar negeri ini diikuti dengan kolonialisasi di Amerika Latin,
Afrika, dan Asia terutama dari abad XVI s.d. XVIII.
Kebijakan merkantilisme di atas, pada saat ini masih dijalankan oleh banyak Negara
dalam bentuk “Neo Merkantilisme”, yaitu kebijakan proteksi untuk melindungi dan
mendorong ekonomi industry nasional dengan menggunakan kebijakan tariff atau Tariff
Barrier (TB) dan kebijakan Non-tariff Barrier (NTB). Biasanya Tariff Barrier dilaksanakan
dengan menggunakan countervailing duty, bea anti dumping, dan surcharge. Dalam hal ini,
kebijakan proteksi yang lebih banyak digunakan biasanya dalam bentuk Non-tariff Barrier
(NTB), seperti larangan, system quota, ketentuan teknis, harga patokan (customs value),
peraturan kesehatan/karantina, dan lain-lain.
Teori perdagangan internasional dalam teori klasik ini bisa dikatakan kebalikan dari
teori perdagangan internasional pra klasik. Dimana teori klasik merupakan pada perdagangan
dunia bebas akan dapat memberikan manfaat yang sama bagi semua negara yang terlibat.
Perdagangan internasional dapat dilakukan oleh dua negara yang saling memiliki
keunggulan mutlak atau absolut yang berbeda sehingga saling menguntungkan antara kedua
belah pihak. Selanjutnya muncullah teori klasik atau absolute advantage dari Adam Smith.
Menurut Hamdy (2004:27), berdasarkan Price-Specie Flow Mechanism dari David Hume
tersebut, A. Smith mengkritik aliran merkantilisme dengan mengemukakan pendapatnya
sebagai berikut.
Sebagai kesimpulan, menurut teori klasik A. Smith, suatu Negara akan memperoleh ma nfaat
dari perdagangan internasional (gain from trade) dan meningkatkan kemakmurannya bila:
Perdagangan internasional dapat dilakukan meski salah satu dari dua negara tidak
memiliki kenggulan absolut. Meski salah satu negara tidak memiliki keunggulan absolut
terhadap negara mitra namun tetap dapat memperoleh keuntungan. Teori ini sekaligus juga
menjawab kekurangan dari teori keunggulan absolut apabila salah satu dari dua negara tidak
memiliki keunggulan mutlak dari negara mitra.
Secara umum, teori ini mencoba melihat kuntungan atau kerugian dalam perbandingan
relatif. Teori ini berlandaskan pada asumsi:
1. Labor Theory of Value, yaitu bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga
kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang tersebut, dimana nilai barang yang
ditukar seimbang dengan jumlah tenaga kerja yang dipergunakan untuk
memproduksinya.
2. Perdagangan internasional dilihat sebagai pertukaran barang dengan barang.
3. Tidak diperhitungkannya biaya transportasi dan lain-lain dalam hal pemasaran
4. Produksi dijalankan dengan biaya tetap, hal ini berarti skala produksi tidak berpengaruh.
5. Faktor produksi sama sekali tidak mobile antar negara. Oleh karena itu , suatu negara
akan melakukan spesialisasi dalam produksi barang-barang dan mengekspornya
bilamana negara tersebut mempunyai keuntungan dan akan mengimpor barang-barang
yang dibutuhkan jika mempunyai kerugian dalam memproduksi.
C. Biaya Relatif
Penjelasan mengenai biaya relatif pertama kali dicetuskan oleh David Ricardo dan erat
kaitannya dengan teori keunggulan komparatif dimana teori ini menyatakan bahwa
perdagangan luar negeri dilakukan dengan nilai/value. Menurut Ricardo nilai/value sesuatu
barang yang di produksi di tentukan oleh tergantung banyaknya jumlah tenaga kerja. Teori ini
didasari oleh nilai dari tenaga kerja.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Teori perdagangan Internasional dalam teori pra klasik merupakan perdagangan yang
dilakukan dalam dunia yang bebas serta dapat memberikan manfaat yang sama bagi negara
yang terlibat, jadi teori ini tidak mengakibatkan perubahan dalam distribusi pendapatan antar
negara. Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan
suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang disimpan oleh negara yang
bersangkutan, dan bahwa besarnya volume perdagangan global teramat sangat penting.
3.2 SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang disampaikan pada paper ini, penulis berharap agar
dikemudian hari teori-teori mengenai perdagangan internasional ini dapat menjadi acuan yang
baik bagi masyarakat maupun peneliti di bidang ekonomi. Dan sebaiknya, bagi pihak yang
ingin meneliti mengenai perdagangan luar negeri disarankan untuk menggunakan teori
perdagangan internasional sebagai sentral dan/atau alat pertimbangan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Sadono Sukirno, 1995. Pengantar Teori Makro ekonomi, Edisi Kedua, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.