Anda di halaman 1dari 10

RINGKASAN MATA KULIAH

PENGANTAR EKONOMI INTERNASIONAL

TEORI PERDANGAN INTERNASIONAL

Disusun oleh:

I Dewa Bagus Agung Satria Indra Putra/2107511277

Kelas EMI 201 B4

Disampaikan kepada:

Ni Ketut Budiningsih, M.Sc

(Dosen Pengampu Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Internasional)

PROGRAM STUDI EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga paper ringkasan materi kuliah yang berjudul “Teori Perdagangan Internasional” ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya. Kami sangat berharap semoga ringkasan ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca serta memudahkan pembaca dalam memahami materi. Bahkan
kami berharap lebih jauh lagi agar ringkasan ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan
sehari- hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan paper ringkasan ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan paper ini.

Gianyar, 11 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

COVER ……………………………………………………………………………………

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………...

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………

1.1. Latar belakang …………………………………………………………………


1.2. Rumusan masalah ……………………………………………………………..
1.3. Tujuan …………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………….

2.1. Teori Perdagangan Pra-Klasik …………………………………………………


A. Teori Merkantilisme …………………………………………………
2.2. Teori Perdagangan Klasik ……………………………………………………..
A. Teori Keunggulan Mutlak ……………………………………………
B. Teori Keunggulan Komperhensif …………………………………...
C. Biaya Relatif ………………………………………………………..
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………….

3.1. Kesimpulan …………………………………………………………………….


3.2. Saran ……………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perdagangan internasional memiliki tujuan agar sebuah perusahaan yang ada
dalam negara tersebut dapat menjalankan mesin produksinya secara maksimal dan dapat
menjual stock produknya tanpa perlu mengkhawatirkan kelebihan produksi yang dapat
mengakibatkan turunnya harga produk maupun jasa yang dijual. Konsep perdagangan
internasional merupakan salah satu indikator untuk dapat mengetahui maju tidaknya
pertumbuhan perekonomian dalam negeri. Kegiatan utama yang berjalan di dalamnya ada dua,
yaitu impor dan ekspor. Impor merupakan kegiatan membeli barang atau jasa dari luar negeri
dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri, sedangkan ekspor merupakan kegiatan menjual
barang atau jasa kepada suatu negara untuk dipakai dalam memenuhi kebutuhan negara yang
bersangkutan Maka dari itu setiap orang harus mempelajari mengenai teori teori perdangan
internasional.

1.2 RUMUSAN MASALAH


A. Bagaimana penjelasan teori pra klasik ?
B. Bagaimana penjelasan teori klasik ?
1.3 TUJUAN
A. Untuk mengetahui teori pra klasik
B. Untuk mengetahui teori klasik
BAB II

PEMBAHASAN MATERI

2.1. TEORI PERDANGAN PRA KLASIK

Teori perdagangan Internasiona dalam teori pra klasik merupakan perdagangan yang
dilakukan dalam dunia yang bebas serta dapat memberikan manfaat yang sama bagi negara
yang terlibat,

A. .Teori Merkantilisme

Merkantilisme adalah suatu aliran/filsafat ekonomi yang tumbuh dan berkembang


dengan pesat pada abad XVI s.d. XVIII di Eropa Barat. Ide pokok Merka ntilisme adalah
sebagai berikut:

a. Suatu Negara / Raja akan kaya/makmur dan kuat bila ekspor lebih besar daripada
impor(X>M)
b. Surplus yang diperoleh dari selisih (S-M) atau ekspor neto yang positif tersebut
diselesaikan dengan pemasukan logam mulia(LM), terutama emas dan perak dari luar
negeri. Dengan demikian, semakin besar ekspor neto, maka akan semakin banyak yang
dimiliki atau diperoleh dari luar negeri.
c. Pada waktu itu LM (emas maupun perak) digunakan seabgai alat pembayaran (uang),
sehingga Negara/raja yang memiliki LM yang banyak akan kaya/makmur dan kuat.
d. LM yang banyak tersebut digunakan oleh raja untuk membiayai armada perang guna
memperluas perdagangan luar negeri ini diikuti dengan kolonialisasi di Amerika Latin,
Afrika, dan Asia terutama dari abad XVI s.d. XVIII.

Kebijakan merkantilisme di atas, pada saat ini masih dijalankan oleh banyak Negara
dalam bentuk “Neo Merkantilisme”, yaitu kebijakan proteksi untuk melindungi dan
mendorong ekonomi industry nasional dengan menggunakan kebijakan tariff atau Tariff
Barrier (TB) dan kebijakan Non-tariff Barrier (NTB). Biasanya Tariff Barrier dilaksanakan
dengan menggunakan countervailing duty, bea anti dumping, dan surcharge. Dalam hal ini,
kebijakan proteksi yang lebih banyak digunakan biasanya dalam bentuk Non-tariff Barrier
(NTB), seperti larangan, system quota, ketentuan teknis, harga patokan (customs value),
peraturan kesehatan/karantina, dan lain-lain.

2.2. TEORI PERDAGANGAN KLASIK

Teori perdagangan internasional dalam teori klasik ini bisa dikatakan kebalikan dari
teori perdagangan internasional pra klasik. Dimana teori klasik merupakan pada perdagangan
dunia bebas akan dapat memberikan manfaat yang sama bagi semua negara yang terlibat.

A. Teori Keunggulan Mutlak

Perdagangan internasional dapat dilakukan oleh dua negara yang saling memiliki
keunggulan mutlak atau absolut yang berbeda sehingga saling menguntungkan antara kedua
belah pihak. Selanjutnya muncullah teori klasik atau absolute advantage dari Adam Smith.
Menurut Hamdy (2004:27), berdasarkan Price-Specie Flow Mechanism dari David Hume
tersebut, A. Smith mengkritik aliran merkantilisme dengan mengemukakan pendapatnya
sebagai berikut.

• Ukuran kemakmuran suatu Negara, bukanlah ditentukan oleh banyaknya LM yang


dimilikinya.
• Kemakmuran suatu Negara ditentukan oleh besarnya GDP dan sumbangan
perdagangan luar negeri terhadap pembentukan GDP Negara tersebut
• Untuk meningkatkan GDP dan perdagangan luar negeri, maka pemerintah harus
mengurangi campur tangannya seingga tercipta perdagangan bebas atau free trade
• Dengan adanya free trade maka akan menimbulkan persaingan atau competition yang
semakin ketat. Hal ini akan mendorong masing-masing Negara untuk melakukan
spesialisasi dan pembagian kerja internasional dengan berdasarkan kepada
keunggulan absolute atau absolute advantage yang dimiliki masing-masing Negara.
• Spesialisasi dan pembagian kerja internasional yang didasarkan kepada absolute
advantage yang dimiliki masing-masing Negara.

Sebagai kesimpulan, menurut teori klasik A. Smith, suatu Negara akan memperoleh ma nfaat
dari perdagangan internasional (gain from trade) dan meningkatkan kemakmurannya bila:

• Terdapat free trade (perdagangan bebas)


• Melakukan spesialisasi berdasarkan keunggulan absolute (absolute advantage) yang
dimiliki.
Keunggulan mutlak bisa didapatkan sebuah negara jika dapat menukarkan produknya dengan
negara lain terutama jika diproduksi oleg negara tersebut hanya dapat memberikan laba sedikit
dan memerlukan biaya produksi yang mahal. Manfaat dari teori ni yaitu :

• Memungkinkan kita dengan secara sederhana menjelaskan tentang spesialisasi dan


keuntungan dari pertukaran
• Meskipun pada teori berikutnya (teori modern) kita tidak menggunakan teori
tenagakerja namun prinsip teori ini tetap tidak bisa ditinggalkan (tetap berlaku)

B. Teori Keunggulan Komperhensif

Perdagangan internasional dapat dilakukan meski salah satu dari dua negara tidak
memiliki kenggulan absolut. Meski salah satu negara tidak memiliki keunggulan absolut
terhadap negara mitra namun tetap dapat memperoleh keuntungan. Teori ini sekaligus juga
menjawab kekurangan dari teori keunggulan absolut apabila salah satu dari dua negara tidak
memiliki keunggulan mutlak dari negara mitra.

Secara umum, teori ini mencoba melihat kuntungan atau kerugian dalam perbandingan
relatif. Teori ini berlandaskan pada asumsi:

1. Labor Theory of Value, yaitu bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga
kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang tersebut, dimana nilai barang yang
ditukar seimbang dengan jumlah tenaga kerja yang dipergunakan untuk
memproduksinya.
2. Perdagangan internasional dilihat sebagai pertukaran barang dengan barang.
3. Tidak diperhitungkannya biaya transportasi dan lain-lain dalam hal pemasaran
4. Produksi dijalankan dengan biaya tetap, hal ini berarti skala produksi tidak berpengaruh.
5. Faktor produksi sama sekali tidak mobile antar negara. Oleh karena itu , suatu negara
akan melakukan spesialisasi dalam produksi barang-barang dan mengekspornya
bilamana negara tersebut mempunyai keuntungan dan akan mengimpor barang-barang
yang dibutuhkan jika mempunyai kerugian dalam memproduksi.

C. Biaya Relatif

Penjelasan mengenai biaya relatif pertama kali dicetuskan oleh David Ricardo dan erat
kaitannya dengan teori keunggulan komparatif dimana teori ini menyatakan bahwa
perdagangan luar negeri dilakukan dengan nilai/value. Menurut Ricardo nilai/value sesuatu
barang yang di produksi di tentukan oleh tergantung banyaknya jumlah tenaga kerja. Teori ini
didasari oleh nilai dari tenaga kerja.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Teori perdagangan Internasional dalam teori pra klasik merupakan perdagangan yang
dilakukan dalam dunia yang bebas serta dapat memberikan manfaat yang sama bagi negara
yang terlibat, jadi teori ini tidak mengakibatkan perubahan dalam distribusi pendapatan antar
negara. Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan
suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang disimpan oleh negara yang
bersangkutan, dan bahwa besarnya volume perdagangan global teramat sangat penting.

3.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang disampaikan pada paper ini, penulis berharap agar
dikemudian hari teori-teori mengenai perdagangan internasional ini dapat menjadi acuan yang
baik bagi masyarakat maupun peneliti di bidang ekonomi. Dan sebaiknya, bagi pihak yang
ingin meneliti mengenai perdagangan luar negeri disarankan untuk menggunakan teori
perdagangan internasional sebagai sentral dan/atau alat pertimbangan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

Boediono, 2000. Ekonomi Internasional. Edisi 1, BPFE Jogyakarta.

Jeffrey Edmund Curry, 2001. Ekonomi Internasional. PPM, Jakarta.

Nopirin, 1995. Ekonomi Internasional, Edisi ke Tiga, BPFE Yogyakarta.

Sadono Sukirno, 1995. Pengantar Teori Makro ekonomi, Edisi Kedua, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai