BIOLOGI
Perdagangan Internasional
DISUSUN OLEH :
XII-IPA
GURU MAPEL :
NANDANG RUKMANA
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat nya
sehingga portofolio ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Portofolio ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari mata pelajaran
Ekonomi Dan sebagai salah satu syarat kelulusan di SMA PGRI SALAWU.
Saya menyadari bahwa portofolio ini masih jauh dari sempurna oleh karena
itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan dimasa
yang akan datang. Akhinya saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penulisan dan penyusuna hingga selesai
Penyusun
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................................................................2
2.1 Pengertian Perdagangan Internasional..................................................................................2
2.2 Teori Perdagangan Internasional...........................................................................................4
2.3 Manfaat Perdagangan Internasional......................................................................................5
2.4 Faktor Pendorong Perdagangan Internasional.......................................................................6
2.6 Kebijakan Perdagangan Internasional...................................................................................8
2.7 Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional.....................................................................10
2.8 Neraca Pemabayaran...........................................................................................................11
BAB 3 PENUTUP........................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................13
3.2 Saran....................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam beberapa tahun terakhir, perekonomiaan global telah mengalami peningkatan luar
biasa dalam perpindahan factor produksi dan barang. Memang globalisasi membawa dunia
bersama-sama dalam konsumsi layanan, barang, nama merek, serta pengetahuan. Terbukti
bahwa teori perdagangan internasional yang komprehensif sangat penting tidak hanya untuk
ekonomi profesional tetapi juga untuk setiap orang yang ingin memahami mekanisme
globalisasi dan hubungan antar bangsa. Teori perdagangan seharusnya memberikan wawasan ke
dalam mekanisme perdagangan internasional dan penentu pola perdagangan, dan interaksi
perdangangan dan pertumbuhan ekonomi.
Pentingnya perdagangan dapat dilihat dari luasnya spesialisasi dalam masyarakat. Bahkan
dalam masyarakat yang paling primitif orang berkerja sama dalam penggunaan sumber daya
mereka yang terbatas. Tingkat tinggi spesialisasi dalam masyarakat membuat standar hidup
semakin tinggi dan persediaan barang dan jasa lebih banyak. Tanpa perdagangan spesialisasi
tidak terjadi. Pertukaran barang dan jasa antara penduduk Negara yang berbeda disebut
perdagangan internasional. Setiap negara cenderung untuk mengkhususkan diri dalam produksi
komoditas yang dapat menghasilkan degan biaya yang realtif lebih murah dibandingkan dengan
negara lain.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1. Dapat membuat tugas akhir dengan baik dan benar
2. Dapat mengapresiasi tugas akhir yang diberikan oleh guru mata pelajaran
3. Dapat memahami salah satu materi dalam setiap mata pelajaran secara mendalam
4. Dapat merefleksi diri atas tugas yang diberikan dari setiap mata pelajaran
3
BAB 2
PEMBAHASAN
Setiap negara cenderung untuk mengkhusukan diri dalam produksi komoditas yang dapat
mereka hasilkan dengan biaya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan negara lain. Oleh
karena itu, pembagian kerja internasional dan spesialisasi meriyatkan perdagangan internasional.
Tanpa perdagangan internasional hal itu tidak dapat terjadi.
Perdagangan Internasional adalah suatu proses tukar-menukar atau jual beli barang dan
jasa yang terjadi antara dua negara atau lebih. Ada dua macam perdagangan internasional yaitu
ekspor dan impor. Ekspor adalah kegiatan menjual barang, jasa, atau faktor produksi ke luar
negeri dengan tujuan memperoleh keuntungan sedangkan Impor adalah kegiatan membeli
barang, jasa, atau faktor produksi dari luar negeri dengan memperoleh keuntungan.
Menurut beberapa ahli terdapat beberapa pengertian perdagangan internasional antara lain:
Amir M.S
1. Amir M.S yang menyatakan bahwa “Dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam
negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks.” Kerumitan tersebut antara
lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat
perdagangan.
4
Adam Smith
2. Adam Smith yang menyatakan bahwa “Memfokuskan pada keuntungan mutlak yang
menyatakan bahwa suatu negara akan memperoleh keuntungan mutlak dikarenakan negara
tersebut mampu memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan negara
lain.”
Ricardian
3. Ricardian yang menyatakan bahwa “Memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin
merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan internasional.” Tidak seperti model
lainnya, rangka kerja model ini memprediksi dimana negara-negara akan menjadi spesialis
secara penuh dibandingkan memproduksi bermacam barang komoditas. Ricardian tidak secara
langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam
negara.
5
Ohlin
4. Heckscgher-Ohlin yang menyatakan bahwa “Alternatif dari model Ricardian dan dasar
kelebihan komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih rumit model ini tidak
membuktikan prediksi yang lebih akurat.”
Adam Smith
Suatu negara disebut memiliki keunggulan mutlak dari negara lain jika negara tersebut
mampu memproduksi lebih banyak barang daripada negara lain. Biasanya, menggunakan
sumber produksi yang sama. Menurut teori ini dengan melakukan spesialisasi pada produksi
barang yang produktivitasnya lebih tinggi dibandingkan negara lain, negara itu akan
memperoleh keuntungan dalam perdagangan internasional.
6
2. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage Theory)
Teori ini dikemukan oleh David Ricardo
David Ricardo merupakan murid dari Adam Simth, ia melangkapi teori gurunya yang
mengatakan bahwa perbedaan keunggulan komparatif juga dapat memberi keuntungan. Dua
negara akan tetap dapat melkukan pertukaran melalui perdagangan internasional walaupun salah
satu negara mempunyai semua keunggulan.
7
Suatu negara yang tidak memproduksi barang yang terspesialisasi, akan tetap bisa
menikmati barang dari negara lain yang telah dibayar.
9. Memungkinkan Terjadinya Spesialisasi
Suatu negara tidak perlu untuk memproduksi barang komoditi, karena negara itu akan
mendapatkan barang yang negara perlukan. Karena biaya yang mahal menjadi salah satu negara
dalam memproduksi barang.
10. Meningkatkan Produktivitas dan Efesiensi Produksi
Dengan berkonsentrasi memproduksi barang – barang yang biaya produksinya murah,
sehingga faktor produksinya bisa dialihkan untuk memproduksi barang itu. Sehingga
produktivitas imput akan meningkat dan proses produksi menjadi lebih efisien.
Adanya banyak faktor yang mendorong negara – negara di dunia melakukan perdagangan
internasional. Faktor tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Perbedaan Sumber Daya Alam
Perbedaan sumber daya alam mengakibatkan setiap negara menghasilkan produk yang
berbeda, jarang suatu negara memiliki sumber daya alam yang lengkap untuk memenuhi
konsumsi. Hal ini mendorong terjadinya perdagangan di antara negara yang memiliki sumber
daya yang berbeda, dengan cara melakukan pertukaran antarnegara.
2. Perbedaan Barang dan Jasa yang Diproduksi
Karena keterbatasan yang dimiliki, suatu negara tidak mungkin memproduksi sendiri
semua barang dan jasa yang dibutuhkan warga negaranya. Hal ini yang menyebabkan ada
perbedaan barang dan jasa yang diproduksi. Dan juga, sangat memungkinkan untuk melakukan
perdagangan internasional.
3. Perbedaan Selera Konsumen
Selera konsumen akan memengaruhi jenis barang dan jasa yang akan diimpor atau
diekspor suatu negara. Misalnya warga Eropa menyukai produk yang bernuansa alam, maka
Indonesia berkesempatan dalam mengekspor produk yang bernuansa alam ke Eropa.
4. Penghematan Biaya Produksi (Efisiensi)
Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara dapat memasarkan hasil produksi
pada banyak negara. Negara yang berproduksi dalam jumlah yang besar sehingga dapat
menurunkan biaya produksinya. Barang yang diproduksi dalam jumlah besar maka akan murah,
sebaliknya barang yang diproduksi dalam jumlah yang kecil akan mahal. Masalah ini yang
menjadi alasan tidak berproduksinya barang yang berteknologi tinggi oleh negara berkembang.
8
5. Perbadaan Harga Barang yang Diproduksi
Perbadaan ini terjadi karena adanya perbedaan biaya produksi untuk menghasilkan barang
tersebut. Perbedaan biaya produksi disebabkan karena adanya perbedaan kemampuan negara
dalam mengolah sumber daya ekonomi yang dimiliki. Dengan demikina, akan menyebabkan
suatu negara memilih untuk mengimpor barang yang biaya produksinya di dalam negeri lebih
mahal sehingga harganya akan lebih mahal.
6. Perbedaan Teknologi
Beberapa negara telah berhasil dalam memproduksi teknologi maju. Dan sebagian lagi
belum dapat menerapkan teknologi maju dengan baik. Negara yang menggunakan teknologi
maju akan menjual barang dengan murah pada negara yang teknologinya masih sederhana.
7. Keinginan Membuka Kerja Sama dengan Negara Lain.
Faktor ini akan mendorong terjadinya perdagangan internasional yang pada gilirannya
akan menyebabkan kerja sama antarnegara di bidang lain juga semakin erat.
8. Era Globalisasi
Era globalisasi yang salah satunya terwujud dengan perdagangan bebas dunia yang akan
segara menyearang negara berkembang mau tidak mau harus di hadapi oleh negara itu.
9
Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional karena jika
sumber daya manusianya rendah, maka kualitas dari hasil produksi(produk) akan rendah. Suatu
negara yang memiliki kualitas produk rendah akan sulit bersaing dengan barang yang dihasilkan
oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik. Dan ini akan menjadi penghambat bagi negara
yang bersangkutan untuk melakukan perdagangan internasional.
Kebijakan perdagangan internasional adalah rangkaian tindakan yang akan diambil untuk
mengatasi kesulitan atau masalah hubungan perdagangan internasional guna melindungi
kepentingan nasional.
Adapun tujuan yang akan ditargetkan pemerintah dari kebijakan perdagangan internasional
itu antara lain :
1. Melindungi kepentingan dalam ekonomi nasional terhadap berbagai kemungkinan pengaruh
buruk/negatif dari berbagai negara lain
2. Melindungi kepentingan industri di dalam negeri dari berbagai kemungkinan persaingan yang
tidak sehat maupun kondisi yang kurang menguntungkan.
3. Melindungi lapangan kerja agar bisa tetap tersedia.
4. Menjaga keseimbangan dan stabilitas neraca terhadap pembayaran internasional
5. Mampu mendorong laju ekspor
6. Menjaga tingkatpertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil.
7. Menjaga stabilitas nilai tukar atau kurs.
Adapun macam-macam kebijakan perdagangan internasional adalah sebagai berikut :
1. Kebijakan Perdagangan Bebas
Perdagangan bebas adalah kebijakan perdagangan yang menginginkan adanya kebebasan
perdagangan, dengan demikian tidak ada rintangan yang menghalangi arus produk dan ke luar
negeri.
2. Kebijakan Perdagangan Proteksionis
Kebijakan perdagangan proteksionis adalah kebijakan perdagangan yang melindungi
produk-produk dalam negeri agar mampu bersaing dengan produk asing yang dilakukan dengan
cara membuat berbagai rintangan/hambatan arus produksi dari dan keluar negeri.
10
Jenis – jenis dari kebijakan perdagangan internasional dapat diberlakukan untuk impor dan
ekspor.
1. Kebijakan Perdagangan Internasional di Bidang Impor
Kebijakan perdagangan internasional untuk impor antara lain adalah kuota, tarif, subsidi,
dan larangan impor.
a. Kuota
Kuota merupakan jumlah yang ditetapkan untuk suatu kegiatan dalam satu masa atau
suatu waktu tertentu. Jadi, kuota dalam impor adalah jumlah total jumlah barang yang dapat
diimpor dalam masa tertentu. Kuota dapat dibedakan menjadi 4:
a) Absolute/Unilateral Quota yaitu kuota yang beasr kecilnya ditentukan oleh satu negara tanpa
persetujuan negara lain.
b) Negotiated/Bilateral Quota yaitu kuota yang besar kecilnya ditentukan oleh perjanjian 2
negara atau lebih.
c) Tarif Quota yaitu gabungan antara tarif dan quota.
d) Mixing Quota yaitu kuota yang dimaksudkan untuk membatasi penggunaan bahan mentah
yang diimpor dalam proses produksi.
b. Tarif
Kebijkan ini diambil pemerintah dengan menetapkan tarif tinggi untuk mengimpor suatu
jenis barang. Dengan pengenaan tarif, harga barang impor menjadi mahal, sehingga barang
sejenis yang diproduksi di dalam negeri akan memiliki daya saing dan dibeli konsumen.
Tarif dapat dibedakan menjadi 3 macam anatara lain sebagai berikut :
1. Tarif Ad Valorem yaitu tarif yang besarnya dinyatakan dalam presentase dari nilai yang
dikenakan tarif.
2. Tarif Specific yaitu tarif yang besarnya dihitung atas dasar satuan/ukuran fisik barang yang
diimpor.
3. Tarif Specific Ad Valorem yaitu tarif hasil kombinasi antara tarif Ad Valorem dan Specific.
c. Subsidi
Karena ada perbedaan harga antara barang impor dan barang dalam negeri, kemungkinan
harga barang impor lebih murah daripada harga barang produksi dalam negeri. Agar harga
produksi dalam negeri dapat ditekan pemerintah dapat memberi subsidi pada produsen dalam
negeri.
Ada 2 tujuan pemberian subsidi terkait dengan perdagangan internasional yaitu untuk
mengurangi ketergantugan terhadap barang impor dan untuk mendorong produsen dalam negeri
agar mampu memproduksi lebih banyak.
11
Pembarian subsidi pada perusahaan yang beorientasi ekspor akan mendorong produsen
memproduksi lebih banyak, sehingga mampu mengekspor lebih banyak. Subsidi biasanya
diberikan pemerintah dalam bentuk modal, keahlian, mesin-mesin, peralatan, keringanan pajak,
pengembalian pajak, fasilitas kredit, dan subsidi harga.
d. Larangan Impor
Larangan impor adalah kebijakan perdagangan internasional yang melarang secara mutlak
impor komoditas tertentu karena alasan – alasan khusus, baik yang bersifat ekonomi maupun
politis.
Dengan berbagai alasan, terdapat barang tertentu yang dilarang impor. Larangan impor
bisa jadi dilakukan untuk membalas tindakan negar lain yang telah terlebih dahulu melarang
impor dan bisa juga dilakukan untuk menghemat devisa.
2. Kebijakan Perdagangan Internasional di Bidang Ekspor
Bebarapa kebijakan perdagangan internasional di bidang ekspor adalah sebagai berikut:
a. Diskriminasi Harga
Diskriminasi harga adalah suatu tindakan dalam penetapan harga barang yang berbeda
untuk suatu negara dengan negara lainnya. Dalam perdagangan internasional, diskriminasi harga
dapat diberlakukan di negara yang berbeda untuk barang yang sama. Dan harga untuk negara
yang satu lebih mahal atau lebih murah daripada negara lainnya. Hal ini dilakukan atas dasar
perjanjian atau dalam rangka perang tarif.
b. Pemberian Premi (Subsidi)
Kebijakan ini diambil pemerintah untuk memajukan ekspor adalah dengan memberi premi
kepada badann usaha yang melakukan ekspor. Pemberian premi biasanya dalam bentuk uang,
serta pembebasan pajak dan fasilitas lain. Dengan tujuan agar barang ekspor memiliki daya
saing di luar negeri. Dan biasanya premi di berikan ketika suatu perusahaan mencapai target
produksi yang di tentukan oleh pemerintah.
c. Dumping
Dumping adalah kebijakan yang menetapkan harga jual di luar negeri lebih murah dibandingkan
harga di dalam negeri. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk menguasai pasar internasional.
Cara dumping ini dapat dilakukan jika pasar dalam negeri dapat dikendalikan atau dikontrol oleh
pemerintah.
d. Politik Dagang Bebas
Kebijakan ini merupakan pemberian kebebasan dalam ekspor dan impor oleh masing-
masing pemerintah. Kebebasan dalam perdagangan ini akan membawa beberapa keuntungan
seperti mutu barang yang tinggi dan harga yang relatif murah.
e. Larangan Ekspor
Larangan ekspor merupakan kebijakan pemerintah yang melarang baran dan jasa dijual
keluar melewati batas negara (ekspor) karena alasan – alasan khusus, baik yang besifat ekonomi,
politis, sosial, atau budaya. Umumnya ada dalih yang digunakan untuk memberlakukan
kebijakan tersebut seperti alasan keamanan atau kesehatan.
12
perdagangan internasional di bidang ekspor juga di tujukan untuk melindungi produksi dalam
negeri di samping memperoleh keuntugan.
Dari pemeparan di atas terdapat lagi beberapa tujuan kebijakan perdagangan internasional
adalah sebagai berikut :
1. Mengendalikan Ekspor dan Impor
Setiap negara dapat menggunakan kebijakan perdagangan internasional untuk
mengendalikan ekspor dan impor. Kebijakan perdagangan bebas berusaha meningkatkan ekspor
dengan cara menghapus hambatan perdagangan. Sedangkan kebijakan perdagangan proteksionis
berusaha meningkatkan ekspor antara lain dengan cara menurunkan tarif ekspor.
2. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Perekonomian akan tumbuh dengan baik bila hasil produksi yang melimpah dapat
diekspor ke berbagai negara. Perekonomian akan tumbuh dengan baik bila negara bisa
melindungi industri dalam negeri, di antaranya dengan cara memberlakukan kuota impor
(batasan impor) atau bahkan larangan untuk mengimpor barang tertentu.
3. Menyehatkan Neraca Pembayaran
Untuk menghindari defisit (kekurangan) dalam neraca pembayaran, negara dapat
menggunakan kebijakan perdagangan proteksionis sebagai salah satu alat. Caranya yaitu dengan
berusaha meningkatkan ekspor dan sekaligus menekan impor dengan berbagai cara, seperti
pemberlakuan kuota impor, tarif impor dan larangan impor.
13
Neraca pembayaran terbentuk dari beberapa komponen utama yaitu sebagai berikut :
a. Neraca Belanja
Neraca belanja adalah jumlah saldo dari neraca perdagangan transaksi unulateral.
1. Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan terdiri atas :
a) Neraca perdagangan barang
b) Neraca perdagangan jasa
Kemungkinan yang terjadi pada suatu negara pada neraca perdagangan yaitu surplus,
defisit, atau seimbang. Surplus terjadi apabila ekspor lebih besar dari impor. Defisit terjadi
apabila impor lebih besar dai ekspor. Seimbang terjadi apabila ekspor sama dengan impor.
2. Transaksi Unilateral
Transaksi unilateral merupakan transaksi yang tidak menimbulkan hak atau kewajiban secara
yuridis bagi negara yang menerimanya.
b.
Neraca Lalu Lintas Modal
Neraca lalu lintas modal mencatat arus modal pemerintah dan swasta.
14
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
2. Terdapat 2 teori tentang perdagangan internasional yaitu teori keunggulan mutlak dan teori
keunggulan komparatif.
3. Manfaat dari perdagangan internasional sangat banyak seperti memperluas lapangan kerja,
memperluas dareh pemasaran, memperoleh devis, dan lain-lain.
4. Kita harus bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain untuk saling tukar menukar hasil produksi.
Sebelum kami mengakhiri makalah ini terlebih dahulu memberikan saran-saran, semoga
dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya dan masyarakat pada umumnya. Salah satu saran
yang dapat kami tulis adalah :
1. Bentuklah suatu peraturan-peraturan tentang bagaimana cara pembayaran antar negara agar
tercipta negara yang damai.
3. Apabila seseorang ingin membeli barang yang tidak bisa dihasilkannya maka dia harus
mempunyai daya beli.
Demikian saran-saran yang dapat kami sampaikan, semoga bisa membawa manfaat bagi
kita semua khususnya bagi pembuat makalah dan juga bisa bermanfaat bagi pembaca untuk bisa
mengetahui tentang betapa pentingnya perdagangan.
15
DAFTAR PUSTAKA
R. Fitria Hartatik, Aisyah Nur Mimin. Ekonomi Untuk SMA dan MA Kelas XI Jilid 2. Jakarta:
Pusat Pembukuan.
www.google.com/perdagangan-internasional
www.google.com/makalah-perdagangan-internasional
www.google.com/foto-perdagangan-internasional
www.google.com/foto-table-neraca-pembayaran
www.google.com/foto-adam-smith
www.google.com/foto-david-ricardo
www.google.com/kebijakan-perdagangan-internasional
www.google.com/
16