Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PERBENDAAN KEUNGGULAN ABSOLUT DAN KEUNGGULAN KOMPARATIF


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Bisnis Internasional
Dosen pengampu : Oktora Yogi Sari, S.Sos., M.T.

Oleh
Rivaldi Surya Permna (0218101465)

KELAS L
JURUSAN MANEJEMEN
FAKULTAS BISNIS & MANAJEMEN
UNIVERSITAS WIDYATAMA
2020

1
Daftar isi

Daftar isi…………………………………………………………………………………………...2
BAB 1 Pendahuluan
Latar Belakang ……………………………………………………………………………………3
BAB 2 Pembahasan
Keunggulan absolut..…………………………………………………………………………..….4
a. Spesialisasi internasional dan efisiensi produksi…………………….…………………...……4
b. Kelemahan teori keunggulan absolut………………………………………………………..…5
c. Contoh keunggulan absolut........................................................................................................5
d. Asumsi Pokok Keunggulan Absolut……………………………………………………………6

KEUNGGULAN Komparatif
a. Pengertian………………………………………………………………………………………7
b. Asumsi Teori Komparatif……………………………………………………………………...7
c. Kelemahan Teori Komparatif………………………………………………………………….8
BAB 3 Penutupan
Kesimpulan…………………………………………………………..……………………………9
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………..9

2
BAB 1 Pendahuluan

LATAR BELAKANG
Perdagangan internasional merupakan kegiatan jual beli skala dunia yang
dilakukan antara satu negara dengan negara lain dengan kesepakatan yang disetujui
masing-masing Negara, perdagangan yang dilakukan (ekspor dan impor), baik
berupa barang maupun jasa atas pertimbangan tertentu akibat adanya interaksi antara
permintaan dan penawaran.
Perdagangan internasional hanya akan terjadi jika tidak ada satu pihak yang
memperoleh keuntungan dan tidak ada pihak lain yang dirugikan. Manfaat yang
diperoleh dari perdagangan internasional tersebut disebut manfaat perdagangan.
Terjadinya perdagangan internasional ditandai dengan adanya kegiatan ekspor dan
impor atau pertukaran komoditas antar dua negara atau lebih. Kegiatan ini dapat
terjadi karena adanya perbedaan permintaan dan penawaran serta adanya perbedaan
tingkat harga antar negara-negara tersebut.
Konsep perdagangan internasional sudah muncul sejak abad ke tujuh belas
dan delapan belas mengenai filosofi ekonomi yang disebut merkantilisme. Menurut
teori tersebut bahwa satu-satunya cara bagi sebuah negara untuk menjadi kaya dan
kuat adalah dengan melakukan sebanyak mungkin ekspor dan sesedikit mungkin
impor.
dalam lingkup perdagangan internasional, terkenal dengan teori ekonomi yang
mampu membawa perubahan pada perekonomian dunia. Terdapat dua teori yang
menonjol yaitu teori keunggulan absolut yang digagas oleh Adam Smith dan teori
keunggulan komparatif yang dikemukakan oleh David Ricardo
Adam Smith, seorang filsuf asal skotlandia yang menjadi pelopor ilmu
ekonomi modern, mengatakan bahwa suatu negara bisa dikatakan memiliki
keunggulan mutlak dibandingkan negara lain, ketika negara tersebut mampu
menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak daripada negara lain. Tapi dengan
asumsi bahwa sumber daya alam yang digunakan itu sama. David Ricardo, seorang
pakar ekonomi politik asal Inggris, mengatakan bahwa keunggulan komparatif terjadi
ketika sebuah negara lebih unggul dalam 2 macam produk yang dihasilkan, dan
dengan biaya tenaga kerja yang lebih murah dibandingkan dengan biaya tenaga kerja
di negara lain. . Apakah ada perbedaan dari kedua teori ekonomi ini?

3
BAB 2 Pembahasan

KEUNGGULAN ABSOLUT
Adam Smith menjelaskan bahwa suatu negara akan bertambah kekayaan jika
sejalan dengan peningkatan keterampilan dan efisiensi keterlibatan para tenaga kerja
dan penduduk di negara tersebut dalam proses produksi. Teori ini menjelaskan bahwa
suatu negara dikatakan memiliki keunggulan mutlak jika mampu memproduksi suatu
barang dengan biaya yang lebih rendah dibanding negara lain. Barang hasil
produksinya secara mutlak mempunyai keunggulan. Kelebihan produksi yang tidak di
konsumsi di dalam negri kemudian diekspor ke negara lain. Dan menjelaskan bahwa
eefisiensi penggunaan faktor produksi tenaga kerja enjadi sangat menentukan
keunggulan atau daya saing dari negara bersangkutan.
Keunggulan absolut bisa diartikan sebagai keunggulan yang dimiliki suatu
Negara karena memiliki keistimewaan. Contohnya suatu negara memiliki kekayaan
alam dan keahlian penduduk sehingga dapat memproduksi barang tertentu dengan
biaya lebih murah disbanding negara lain terhadap produk yang sama.
Adam Smith mengemukakan dua ide utama dalam teorinya terkait dengan
perdagangan internasional sebagai berikut.

Spesialisasi internasional dan efisiensi produksi


Dalam perdagangan internasional akan selalu ada pihak yang bertindak
sebagai eksportir dan importir. Suatu negara akan mengimpor barang dari negara lain
apabila barang tersebut diproduksi di dalam negeri justru tidak akan efisien atau
kurang menguntungkan. Sebab itulah, suatu negara dapat melakukan spesialisasi pada
produksi barang yang menguntungkan, sehingga dapat diperoleh keunggulan absolut.

Adanya pembagian kerja internasional (division of labour)


Pembagian kerja internasional yang dimaksudkan di sini adalah perpindahan
ruang industri pabrikan. Artinya, proses produksi suatu barang tidak terbatas di suatu
negara saja. Dengan adanya pembagian kerja internasional, suatu negara dapat
melakukan proses produksi barang dengan biaya yang lebih murah dari negara lain.
Efisiensi biaya produksi yang dicapai melalui pembagian kerja internasional dinilai
mampu mendorong perolehan keunggulan absolut di saat negara melakukan
perdagangan internasional.

4
Kelemahan teori keunggulan absolut
1.Teori keunggulan absolut tidak menjelaskan dengan mekanisme apa dunia
memperoleh keuntungan dan output dan bagaimana dibagikan di antara para
penduduk masing-masig negara.
2.Dalam model teori keunggulan absolut tidak menjelaskan bagaimana jikalau
negara yang satu sudah mengadakan spesialisasi sedangkan yang lain masih
memproduksikan kedua produk.
3.Labor productivity berbeda-beda.
4.Adam Smith tak terpikirkan adanya negara negara yang sama sekali tidak
memiliki keunggulan absolut.

Contoh keunggulan absolut

(Produksi 1 orang dalam 1 hari kerja)

Negara
Hari kerja per Dasar Tukar Dalam Negeri
satuan output Elektronik (DTD)

Beras Elektronik 50 unit/hari 1 kg beras = 1 unit elektronik

Indonesia 50 kg/hari 80 unit/hari 1 kg beras = 4 unit elektronik

(Produksi 1 orang dalam 1 hari kerja)


Dari tabel di atas tampak bahwa Indonesia lebih unggul dalam memproduksi
beras dibandingkan dengan Jepang. Sebaliknya, Jepang lebih unggul memproduksi
elektronik daripada Indonesia. Berdasarkan data tersebut, seharusnya Indonesia
melakukan spesialisasi pada produk beras, sedangkan Jepang pada produk elektronik.

5
Jika kedua negara tersebut melakukan perdagangan internasional, maka masing-
masing dapat memperoleh keuntungan.

Untuk Indonesia, diketahui DTD-nya 1 kg beras akan mendapatkan 1 unit


elektronik, sedangkan Jepang 1 kg beras sebanding dengan 4 unit elektronik. Apabila
Indonesia menukarkan beras dengan produk elektronik Jepang, maka akan
mendapatkan keuntungan sebesar 3 unit elektronik yang diperoleh dari 4 unit
elektronik dikurangi 1 unit elektronik.
Sementara keuntungan untuk Jepang dengan DTD 1 unit elektronik sebanding
dengan 0,25 kg beras, sedangkan di Indonesia 1 unit elektronik sebanding dengan 1
kg beras. Jika Jepang melakukan barter dengan Indonesia, maka akan memperoleh
keuntungan sebesar 0,75 kg beras yang diperoleh dari 1 kg beras dikurangi 0,25 kg
beras.

ASUMSI POKOK KEUNGGULAN ABSOLUT


Teori keunggulan absolut ini didasarkan pada beberapa asumsi pokok antara
lain sebagai berikut :
1. Faktor produksi yang diperhitungkan hanya tenaga kerja
2. Kualitas barang yang diproduksikan kedua negara sama.
3. Pertukaran dilakukan secara barter (tanpa menggunakan uang).
4. Biaya transport diabaikan.

KEUNGGULAN KOMPARATIF

PENGERTIAN
Teori keunggulan komparatif diperkenalkan oleh David Ricardo yang
menyatakan bahwa perdagangan internasional dapat terjadi walaupun suatu negara

6
tidak memiliki keunggulan absolut.. Cukup dengan memiliki keunggulan komparatif
pada harga untuk suatu komoditi yang relatif berbeda. Teori keunggulan komparatif
David Ricardo lahir dari adanya kelemahan yang ditemukan pada teori keunggulan
absolutnya Adam Smith. Atas dasar kelemahan-kelemahan itulah, David Ricardo
mengemukakan gagasan baru dalam lingkup perdagangan internasional berupa teori
keunggulan komparatif. Menurut Ricardo, negara yang tidak memiliki keunggulan
absolut bisa ikut terlibat dalam perdagangan internasional yang menguntungkan
apabila mampu melakukan spesialisasi produksi barang yang memiliki biaya relatif
lebih rendah dibandingkan negara lain. Sebab, negara yang berhasil memproduksi
barang dengan harga relatif lebih murah memiliki keunggulan komparatif.
Keunggulan komparatif adalah keunggulan yang dimiliki suatu negara karena
memiliki keunggula lebih besar pada satu barang disbanding barang lain, sedangkan
negara lain yang memiliki kelemahan yang lebih kecil pada barang lainnya.
David Ricardo berpendapat bahwa meskipun suatu negara mengalami
kerugianmutlak (dalam artian tidak mempunyai keunggulan mutlak dalam
memproduksi kedua jenis barang bila dibandingkan dengan negara lain), namun
perdagangan internasional yang salingmenguntungkan kedua belah pihak masih dapat
dilakukan, asalkan negara tersebutmelakukan spesialisasi produksi terhadap barang
yang memiliki biaya relatif terkecil darinegara lain. 1ni menjelaskan bahwa mengapa
suatu negara yang memiliki sumber daya yang lengkap, negara tersebut memilih
mengimpor atau mengekspor daripada memproduksi untuk digunakan sendiri.

ASUMSI TEORI KOMPARATIF


Teori keunggulan komparatif ini bisa diterapkan dengan menggunakan asumsi
sebagai berikut.
 Perdagangan internasional hanya dilakukan diantara dua negara.
 Objek barang atau komoditi yang diperdagangkan hanya ada dua jenis saja.

7
 Setiap negara hanya memiliki dua unit faktor produksi saja.
 Skala produksi bersifat content return to scale, yang artinya harga relatif
barang-barang komoditas tersebut sama pada berbagai kondisi produksi.
 Berlaku teori nilai tenaga kerja (labor theory of value) yang menyatakan harga
barang sama dengan atau dapat dihitung dari jumlah jam kerja tenaga kerja
yang digunakan dalam proses produksi barang tersebut.
Dari berbagai asumsi tersebut, keunggulan komparatif terjadi apabila suatu
negara mampu melakukan proses produksi barang dengan biaya tenaga kerja yang
lebih murah dibandingkan dengan biaya tenaga kerja di negara lain.
Terdapat beberapa kelemahan Teori Keunggulan Komparatif, antara lain:
1. Perbedaan fungsi faktor produksi menimbulkan terjadinya perbedaan
produktivitas ataupun perbedaan efisiensi. akibatnya, terjadi perbedaan harga barang
sejenisdiantara dua negara
2. Jika fungsi faktor produksi atau produktivitas dan efisiensi di dua
negarasama, maka tentu tidak akan terjadi perdagangan internasional karena harga
barang sejenisakan menjadi sama di dua negara.
3. Tidak dapat dijelaskan mengapa terjadi perbedaan harga untuk barang atau
produk sejenis walaupun fungsi faktor produksi di kedua negara sama.
4. adanya perbedaan jumlah faktor produksi yang dimiliki oleh masing-
masing negara

KELEMAHAN TEORI KOMPARATIF


timbulnya ketergantungan dari Dunia Ketiga terhadap negara-negara maju
karena keterbelakangan teknologi.

Untuk itu bagi negara yang tidak memiliki faktor-faktor produksi yang
menguntungkan,dapat melakukan perdagangan internasional, asalkan negara tersebut
mampu menghasilkan satuatau beberapa jenis barang yang paling produktif
dibandingkan negara lainnya.
BAB 3 Penutupan
KESIMPULAN
Kedua teori tersebut sangatlah berperan penting bagi jalannya kehidupan
perdagangan suatu negara, tetapi kedua teori tersebut memiliki sudut pandang dan
pengertian yang berbeda meskipun kedua teori tersebut memiliki tujuan yang sama
yaitu untuk memajukan perdagangan negara serta meng kaya kan negara.

8
Menurut Adam Smith teori keunggulan absolut merupakan suatu negara akan
bertambah kekayaan jika sejalan dengan peningkatan keterampilan dan efisiensi
keterlibatan para tenaga kerja dan penduduk di negara tersebut dalam proses
produksi, meskipun tidak menjelaskan dengan mekanisme apa dunia memperoleh
keuntungan dan output dan bagaimana dibagikan di antara masing-masing negara.
Menurut David Ricardo mengenai teori keunggulan komparatif menyatakan
bahwa perdagangan internasional dapat terjadi walaupun suatu negara tidak memiliki
keunggulan absolut karena adanya kelemahan yang ditemukan pada teori keunggulan
absolutnya meskipun memiliki ketergantungan dari Dunia Ketiga terhadap negara-
negara maju karena keterbelakangan teknologi asalkan negara tersebut mampu
menghasilkan satuatau beberapa jenis barang yang paling produktif dibandingkan
negara lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
 https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_keunggulan_mutlak
 https://blog.ruangguru.com/ekonomi-11-perdagangan-internasional-dan-
agenda-lain-pertemuan-imf-di-bali
 https://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-internasional/teori-keunggulan-mutlak-
komparatif/
 https://www.simulasikredit.com/teori-keunggulan-teori-adam-smith-vs-teori-
david-ricardo/
 http://bbs.binus.ac.id/ibm/2017/06/teori-perdagangan-internasional-ii/
 https://www.academia.edu/12457314/MAKALAH_TEORI_KEUNTUNGAN
_KOMPARATIF_COMPARATIVE_ADVANTAGE_
 https://www.kajianpustaka.com/2018/05/teori-perdagangan-internasional.html
 https://www.coursehero.com/file/p6uak10f/Kelemahan-teori-Adam-Smith-1-
Teori-keunggulan-absolut-tidak-menjelaskan-dengan/
 https://www.academia.edu/9773814/KEUNGGULAN_MUTLAK_EKO_INT
ERNATIONAL
 http://xcontohmakalah.blogspot.com/2013/03/teori-keunggulan-absolut.html

Anda mungkin juga menyukai