Anda di halaman 1dari 8

Perbedaan Keunggulan Absolut dan Keunggulan Komparatif

1. Keunggulan Absolut

Menurut Adam Smith, perdagangan antara dua Negara didasarkan padakeunggulan


absolut. Ketika satu Negara lebih efisien daripada (atau memilikikeunggulan absolut
atas) yang lain dalam produksi satu komoditas tetapi kurangefisien daripada (atau
memiliki kelemahan absolut terhadap) Negara lain dalammemproduksi komoditas yang
kedua, kedua Negara dapat mendapatkan manfaatdengan masing-masing
mengkhususkan diri dalam produksi komoditas yangmemiliki keunggulan absolut dan
bertukar hasil dengan Negara lain untukkomoditas yang memiliki kelemahan absolut.
Dengan proses ini, sumber dayadigunakan dengan cara yang paling efisien dan hasil dari
kedua komoditas akannaik. Peningkatan dalam hasil komoditas keduanya merupakan
ukuran keuntungan dari spesialisasi dalam produksi yang tersedia untuk dibagi antarake
dua Negara melalui perdagangan.

Smith memandang kemakmuran rakyat di suatu negara dapat dicapai melalui produksi
dan perdagangan. Untuk menghasilkan kekayaan yang universal, maka produksi dan
perdagangan harus dilakukan secara maksimal.

Sebab itulah, Smith menganjurkan agar pemerintah di setiap negara memberikan


kebebasan ekonomi kepada rakyat untuk melakukan perdagangan bebas baik dalam
lingkup domestik maupun internasional. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi
dapat dicapai melalui pertumbuhan penduduk dan total output yang dihasilkan.

Total output menggambarkan tingkat produksi barang dan jasa yang dipengaruhi oleh


ketersediaan sumber daya alam, tenaga kerja, dan persediaan barang. Untuk
memaksimalkan pertumbuhan output, maka segala sumber daya alam yang ada harus
dikelola secara efektif dan efisien oleh tenaga kerja dengan barang modal. Dengan
pertumbuhan output yang maksimal akan mampu menghasilkan keuntungan yang
maksimal pula.
Dalam teorinya, Adam Smith mengungkapkan bahwa keuntungan absolut dapat
diperoleh suatu negara apabila berhasil membuat biaya produksi barang lebih murah
dibandingkan dengan negara lain.

Logika yang dikembangkan, jika biaya produksi antar-negara sama, maka tidak ada
alasan untuk melakukan perdagangan internasional. Atas dasar itulah, Smith
mengemukakan dua ide utama dalam teorinya terkait dengan perdagangan
internasional sebagai berikut.

 Spesialisasi internasional dan efisiensi produksi

Dalam perdagangan internasional akan selalu ada pihak yang bertindak sebagai eksportir
dan importir. Suatu negara akan mengimpor barang dari negara lain apabila barang
tersebut diproduksi di dalam negeri justru tidak akan efisien atau kurang
menguntungkan. Sebab itulah, suatu negara dapat melakukan spesialisasi pada produksi
barang yang menguntungkan, sehingga dapat diperoleh keunggulan absolut.

 Adanya pembagian kerja internasional (division of labour)

Pembagian kerja internasional yang dimaksudkan di sini adalah perpindahan ruang


industri pabrikan. Artinya, proses produksi suatu barang tidak terbatas di suatu negara
saja. Dengan adanya pembagian kerja internasional, suatu negara dapat melakukan
proses produksi barang dengan biaya yang lebih murah dari negara lain. Efisiensi biaya
produksi yang dicapai melalui pembagian kerja internasional dinilai mampu mendorong
perolehan keunggulan absolut di saat negara melakukan perdagangan internasional.

Suatu produsen (individual, perusahaan, atau negara) memiliki keunggulan absolut


apabila produsen tersebut dapat memproduksi lebih banyak suatu produk barang atau
jasa dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit. Dengan kata lain, keunggulan
absolut adalah kemampuan produsen untuk menghasilkan lebih banyak barang atau jasa
dibandingkan produsen yang lain, apabila mereka menggunakan jumlah sumber daya
yang sama. Konsep keunggulan mutlak ini dipelopori oleh Adam Smith pada akhir abad
ke-18 sebagai bagian dari merkantilisme.
Ada beberapa asumsi dari keunggulan Absolut ini

·         Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja

·         Kualitas barang yang diproduksi kedua Negara sama

·         Pertukaran dilakukan secara barter tanpa mengeluarkan uang

·         Biaya ditanspor ditiadakan.

1.1. Studi Kasus Keunggulan Absolut

Keuntungan Absolut
(Produksi 1 orang dalam 1 hari kerja)

Hari kerja per satuan output

Negara Beras Elektronik Dasar Tukar Dalam Negeri (DTD)

Indonesia 50 kg/hari 50 unit/hari 1 kg beras = 1 unit elektronik

Jepang 20 kg/hari 80 unit/hari 1 kg beras = 4 unit elektronik

Dari tabel di atas tampak bahwa Indonesia lebih unggul dalam memproduksi beras
dibandingkan dengan Jepang. Sebaliknya, Jepang lebih unggul memproduksi elektronik
daripada Indonesia. Berdasarkan data tersebut, seharusnya Indonesia melakukan
spesialisasi pada produk beras, sedangkan Jepang pada produk elektronik. Jika kedua
negara tersebut melakukan perdagangan internasional, maka masing-masing dapat
memperoleh keuntungan.

Untuk Indonesia, diketahui DTD-nya 1 kg beras akan mendapatkan 1 unit elektronik,


sedangkan Jepang 1 kg beras sebanding dengan 4 unit elektronik. Apabila Indonesia
menukarkan beras dengan produk elektronik Jepang, maka akan mendapatkan
keuntungan sebesar 3 unit elektronik yang diperoleh dari 4 unit elektronik dikurangi 1
unit elektronik.
Sementara keuntungan untuk Jepang dengan DTD 1 unit elektronik sebanding dengan
0,25 kg beras, sedangkan di Indonesia 1 unit elektronik sebanding dengan 1 kg beras.
Jika Jepang melakukan barter dengan Indonesia, maka akan memperoleh keuntungan
sebesar 0,75 kg beras yang diperoleh dari 1 kg beras dikurangi 0,25 kg beras.
2. Teori Keunggulan Komparatif

Keunggulan komparatif adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh individu, negara
maupun perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa dengan menggunakan
sejumlah biaya yang lebih rendah dibandingkan biaya yang dikeluarkan oleh pesaingnya.

Keunggulan komparatif dapat memberikan kemampuan untuk menjual barang dan jasa
dengan harga yang lebih rendah daripada pesaingnya. Selain itu, keunggulan komparatif
juga dapat membantu para pengusaha menyadari margin penjualan yang lebih kuat.

Pengeluaran biaya dalam jumlah cukup besar oleh pesaing yang memiliki keunggulan
komparatif belum tentu akan mendapatkan hasil lebih baik dibandingkan dengan yang
lain dalam memproduksi barang atau jasa. Hal itu membuktikan bahwa suatu
pengorbanan berupa pengeluaran biaya atau modal yang lebih besar belum tentu dapat
menghasilkan suatu keuntungan.

Teori ini memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap negara yang hendak
melakukan perdagangan internasional sehingga sangat disarankan untuk melakukan
spesialisasi produk dan mengekspor produk yang memiliki keunggulan komparatif.
Sedangkan produk yang tidak memiliki keunggulan komparatif hendaknya dilakukan
impor saja sehingga tidak memberikan dampak inflasi.

Peran negara dalam memproduksi barang yang memiliki nilai keunggulan komparatif
dibandingkan negara lainnya sangatlah penting demi mendapatkan kesuksesan dalam
melakukan ekspor. Keunggulan komparatif merupakan suatu kondisi dimana suatu
negara memiliki keunggulan lebih besar terhadap suatu barang tertentu dibandingkan
barang lainnya, sedangkan dalam kondisi yang sama negara lain justru memiliki
keunggulan lebih kecil dan kelemahan pada barang tersebut.

Teori ini menyatakan bahwa sistem perdagangan masih dapat berjalan dengan baik dan
tetap memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak meskipun hanya ada satu negara
yang memiliki keunggulan komparatif pada kedua jenis barang sebagai contoh yaitu
tenaga kerja yang terampil.

Contoh lainnya dari keunggulan komparatif yaitu antara negara Cina dengan Amerika
Serikat dalam bentuk tenaga kerja murah. Para pekerja Cina memproduksi barang-
barang konsumen sederhana dengan biaya pengeluaran yang jauh lebih rendah.
Sedangkan keunggulan komparatif Amerika Serikat terletak pada tenaga kerja khusus
yang memiliki banyak modal. Pekerja Amerika Serikat mampu menghasilkan peluang
investasi dengan biaya peluang yang lebih rendah.

Intinya, keunggulan komparatif menjelaskan alasan dari suatu negara yang dapat
memproduksi dan melakukan ekspor sesuatu meskipun para penduduknya tampak tidak
memiliki keterampilan dalam memproduksi jika dibandingkan negara lainnya. Oleh
karena itu, akan lebih baik apabila suatu negara mengkhususkan diri dalam
memproduksi barang-barang tertentu yang mana mereka memiliki keunggulan
komparatif di dalamnya.

Keunggulan komparatif sangat bertolak belakang dengan keuntungan absolut. Dimana


keunggulan absolut lebih mengacu pada kemampuan menghasilkan suatu barang dan
jasa yang lebih banyak atau lebih baik dibandingkan orang lain. Sedangkan keunggulan
komparatif lebih mengacu pada kemampuan untuk menghasilkan barang dan jasa
dengan biaya pengeluaran yang lebih rendah, namun tidak harus pada volume atau
kualitas yang lebih besar.

Karena adanya kemajuan teknologi , mesin-mesin yang canggih serta tenaga kerja yang
terampil terkadang suatu negara dapat memproduksi semua barang secara efisien
sehingga menurut David Ricardo dalam hal ini maka negara tersebut hanya akan
mengekspor barang yang mempunyai keunggulan komparatif tinggi dan mengimpor
barang yang mempunyai keunggulan komparatif rendah, maka dengan demikian suatu
negara tidak akan mengalami kerugian.
2.1. Studi Kasus Keunggulan Komparatif

Misalkan saja:

DATA KEBUTUHAN HARI KERJA UNTUK MEMBUAT BARANG PRODUKSI

                      Negara
INDONESIA SWISS
produksi

JAM TANGAN 6 2

KERAMIK 6 4

Dari data diatas maka dapat kita lihat bahwa:

Swiss        : 2 jam tangan = 4 keramik, berarti 1 jam tangan = 2 keramik

Indonesia : 6 jam tangan = 6 keramik, berarti 1 jam tangan = 1 keramik

Dengan demikian maka Swiss memiliki keunggulan komparatif dalam produksi jam
tangan dan Indonesia unggul dalam produksi keramik. Dengan demikian maka akan
mendorong perdagangan antar negara dimana dari hal tersebut maka Indonesia akan
mengekspor keramik dan Swiss akan mengekspor jam tangan, dengan demikian maka
kedua negara sama – sama mendapatkan keuntungan.
Daftar Pustaka

https://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/01/18/keunggulan-komparatif/

https://www.simulasikredit.com/apa-itu-keunggulan-komparatif/

https://erfanrosyadi.blogspot.com/2015/04/keunggulan-absolut-keunggulan-
komperatif.html

https://jurnal.ugm.ac.id/jieb/article/download/39572/22376

Anda mungkin juga menyukai