1. Keunggulan Absolut
Smith memandang kemakmuran rakyat di suatu negara dapat dicapai melalui produksi
dan perdagangan. Untuk menghasilkan kekayaan yang universal, maka produksi dan
perdagangan harus dilakukan secara maksimal.
Logika yang dikembangkan, jika biaya produksi antar-negara sama, maka tidak ada
alasan untuk melakukan perdagangan internasional. Atas dasar itulah, Smith
mengemukakan dua ide utama dalam teorinya terkait dengan perdagangan
internasional sebagai berikut.
Dalam perdagangan internasional akan selalu ada pihak yang bertindak sebagai eksportir
dan importir. Suatu negara akan mengimpor barang dari negara lain apabila barang
tersebut diproduksi di dalam negeri justru tidak akan efisien atau kurang
menguntungkan. Sebab itulah, suatu negara dapat melakukan spesialisasi pada produksi
barang yang menguntungkan, sehingga dapat diperoleh keunggulan absolut.
Keuntungan Absolut
(Produksi 1 orang dalam 1 hari kerja)
Dari tabel di atas tampak bahwa Indonesia lebih unggul dalam memproduksi beras
dibandingkan dengan Jepang. Sebaliknya, Jepang lebih unggul memproduksi elektronik
daripada Indonesia. Berdasarkan data tersebut, seharusnya Indonesia melakukan
spesialisasi pada produk beras, sedangkan Jepang pada produk elektronik. Jika kedua
negara tersebut melakukan perdagangan internasional, maka masing-masing dapat
memperoleh keuntungan.
Keunggulan komparatif adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh individu, negara
maupun perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa dengan menggunakan
sejumlah biaya yang lebih rendah dibandingkan biaya yang dikeluarkan oleh pesaingnya.
Keunggulan komparatif dapat memberikan kemampuan untuk menjual barang dan jasa
dengan harga yang lebih rendah daripada pesaingnya. Selain itu, keunggulan komparatif
juga dapat membantu para pengusaha menyadari margin penjualan yang lebih kuat.
Pengeluaran biaya dalam jumlah cukup besar oleh pesaing yang memiliki keunggulan
komparatif belum tentu akan mendapatkan hasil lebih baik dibandingkan dengan yang
lain dalam memproduksi barang atau jasa. Hal itu membuktikan bahwa suatu
pengorbanan berupa pengeluaran biaya atau modal yang lebih besar belum tentu dapat
menghasilkan suatu keuntungan.
Teori ini memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap negara yang hendak
melakukan perdagangan internasional sehingga sangat disarankan untuk melakukan
spesialisasi produk dan mengekspor produk yang memiliki keunggulan komparatif.
Sedangkan produk yang tidak memiliki keunggulan komparatif hendaknya dilakukan
impor saja sehingga tidak memberikan dampak inflasi.
Peran negara dalam memproduksi barang yang memiliki nilai keunggulan komparatif
dibandingkan negara lainnya sangatlah penting demi mendapatkan kesuksesan dalam
melakukan ekspor. Keunggulan komparatif merupakan suatu kondisi dimana suatu
negara memiliki keunggulan lebih besar terhadap suatu barang tertentu dibandingkan
barang lainnya, sedangkan dalam kondisi yang sama negara lain justru memiliki
keunggulan lebih kecil dan kelemahan pada barang tersebut.
Teori ini menyatakan bahwa sistem perdagangan masih dapat berjalan dengan baik dan
tetap memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak meskipun hanya ada satu negara
yang memiliki keunggulan komparatif pada kedua jenis barang sebagai contoh yaitu
tenaga kerja yang terampil.
Contoh lainnya dari keunggulan komparatif yaitu antara negara Cina dengan Amerika
Serikat dalam bentuk tenaga kerja murah. Para pekerja Cina memproduksi barang-
barang konsumen sederhana dengan biaya pengeluaran yang jauh lebih rendah.
Sedangkan keunggulan komparatif Amerika Serikat terletak pada tenaga kerja khusus
yang memiliki banyak modal. Pekerja Amerika Serikat mampu menghasilkan peluang
investasi dengan biaya peluang yang lebih rendah.
Intinya, keunggulan komparatif menjelaskan alasan dari suatu negara yang dapat
memproduksi dan melakukan ekspor sesuatu meskipun para penduduknya tampak tidak
memiliki keterampilan dalam memproduksi jika dibandingkan negara lainnya. Oleh
karena itu, akan lebih baik apabila suatu negara mengkhususkan diri dalam
memproduksi barang-barang tertentu yang mana mereka memiliki keunggulan
komparatif di dalamnya.
Karena adanya kemajuan teknologi , mesin-mesin yang canggih serta tenaga kerja yang
terampil terkadang suatu negara dapat memproduksi semua barang secara efisien
sehingga menurut David Ricardo dalam hal ini maka negara tersebut hanya akan
mengekspor barang yang mempunyai keunggulan komparatif tinggi dan mengimpor
barang yang mempunyai keunggulan komparatif rendah, maka dengan demikian suatu
negara tidak akan mengalami kerugian.
2.1. Studi Kasus Keunggulan Komparatif
Misalkan saja:
Negara
INDONESIA SWISS
produksi
JAM TANGAN 6 2
KERAMIK 6 4
Dengan demikian maka Swiss memiliki keunggulan komparatif dalam produksi jam
tangan dan Indonesia unggul dalam produksi keramik. Dengan demikian maka akan
mendorong perdagangan antar negara dimana dari hal tersebut maka Indonesia akan
mengekspor keramik dan Swiss akan mengekspor jam tangan, dengan demikian maka
kedua negara sama – sama mendapatkan keuntungan.
Daftar Pustaka
https://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/01/18/keunggulan-komparatif/
https://www.simulasikredit.com/apa-itu-keunggulan-komparatif/
https://erfanrosyadi.blogspot.com/2015/04/keunggulan-absolut-keunggulan-
komperatif.html
https://jurnal.ugm.ac.id/jieb/article/download/39572/22376