Anda di halaman 1dari 60

MAKALAH EKONOMI

Perdagangan Internasional

Kelompok 3:
 Siti Haeriyah Nur’Apipah
 Yustika Fadillah
 Deanti
 M. Hafid Hakim
 Restu Satria Negara

Kelas: XI IPS 1
SMA NEGERI 1 HAURGEULIS
2021-2022
Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Perdagangan
Internasional” dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi


tugas Mata Pelajaran Ekonomi. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah
wawasan tentang perdagangan
internasional bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Abing selaku guru Mata
Pelajaran Ekonomi. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh


dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun
diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Haurgeulis, 9 Februari 2022


Daftar isi
HALAMAN JUDUL …………………………………… i

KATA PENGANTAR ………………………………… ii

DAFTAR ISI …………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN
…………………………………………

 1.1. Latar Belakang


…………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………

 2.1. Pengertian…………………………………..
…………..
 2.2. Teori…….
…………………………..........................
 2.3. faktor pendorong dan
penghambat…………
 2.4. Manfaat .......................................................
 2.5.
Kebijakan..........................................................
 2.6. Tujuan
kebijakan.........................................
2.7. Alat pembayaran
internasional...................
 2.8. Neraca

perdagangan.....................................
BAB III KESIMPULAN ………………………………………

DAFTAR PUSTAKA.....................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Perdagangan internasional merupakan
salah satu cara yang diperlukan bagi
suatu negara untuk mencapai tujuan
pembangunan nasionalnya. Dengan
didukung kemajuan teknologi dan
aksesbilitas transportasi yang semakin
maju dewasa ini, membuat
perpindahan barang atau jasa oleh
setiap negara di dunia menjadi lebih
cepat dan efisen. Arus informasi telah
memungkinkan setiap negara lebih
mengenal dan memahami negara lain.
Dalam bidang ekonomi, setiap bangsa
akan lebih mudah mengetahui dari
mana barang-barang dapat diperoleh
untuk memenuhi berbagai
kebutuhannya dan sebaliknya kemana
memasarkan produk-produk
unggulannya.
Pada saat ini tidak ada satu negara pun
yang berada dalam kondisi autarki atau
negara yang terisolasi tanpa adanya
hubungan ekonomi dengan negara lain.
Hal ini disebabkan karena tidak ada
negara yang bisa memenuhi
kebutuhannya secara mandiri.
Perdagangan internasional merupakan
salah satu kegiatan yang bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan
hidup masyarakat pada era globalisasi
dan digitalisasi. Perdagangan saat ini
mustahil untuk dapat menghentikan
produk luar negeri yang masuk ke
Indonesia dengan mudah.
Dengan adanya skema pasar dunia
yang semakin bebas dengan tingkat
kompetisi yang tinggi namun
menguntungkan sektor perdagangan
suatu komoditas memiliki resiko dan
keuntungan yang besar. Memiliki
resiko yang tinggi apabila negara tidak
mampu menghadirkan produk barang
atau jasa yang sesuai dengan
permintaan pasar internasional, namun
akan memiliki keuntungan yang
signifikan apabila segala aspek di dalam
perdagangan tersebut dijadikan
sebagai standar mutu suatu barang
atau jasa dari suatu negara. Salah satu
cara untuk mengatasinya adalah
dengan meingkatkan daya saing produk
Indonesia. Pengertian daya saing
sangat luas yang mencakup ruang
lingkup yang sangat besar tentang
masalah makro ekonomi dan mikro
ekonomi seperti pendapatan perkapita,
kinerja lembaga, tingat produktifitas,
biaya komparatif dan banyak lainnya.

Daya saing dalam pasar komoditas


merefleksikan banyak faktor yaitu
faktor komparatif dan faktor kompetitif
(Sarwono dan Pratama, 2014).
Keunggulan komparatif merupakan
dasar perekonomian yang
didayagunakan melalui pembangunan
ekonomi sehingga unggul dalam
melakukan persaingan (competitive
advantage).
Daya saing ekspor dapat
diidentifikasikan dengan nilai
produktivitas dimana tingkat output
yang dihasilkan untuk setiap unit input
yang digunakan.
Dalam laporan yang bertajuk Global
Competitiveness Index 2017-2018
Edition, yang dirilis oleh World
Economic Forum. Dapat dilihat pada
Tabel 1.1. menunjukan ranking daya
saing negara-negara ASEAN. Indonesia
naik 5 peringkat ke posisi 36, setelah
tahun lalu berada di posisi 41.
Peringkat Indonesia masih di bawah
Singapura dengan posisi ke 3 dunia
dengan skor 5,71, diikuti Malaysia yang
memperoleh peringkat ke 23 dengan
skors 5,17 dan Thailand dengan urutan
ke 32 dunia dengan mendapatkan skor
4,72. Dalam laporan tersebut peringkat
Indonesia lebih baik dari Brunei
Darussalam diperingkat 46 dunia diikuti
Vietnam diperingkat 55 dunia dan
Filipina, Kamboja serta Laos dengan
peringkat daya saing global ke 56, 94
dan 98 dunia.
Setidaknya ada 12 pilar yang digunakan
untuk mengukur daya saing global yang
menjadi penentu pertumbuhan jangka
panjang dan faktor esensial dalam
pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat. Adapun
pilar-pilar yang menjadi kekuatan dari
tingkat daya saing global seperti
institusi, infrastruktur, lingkungan,
makroekonomi, kesehatan dan
pendidikan dasar, pendidikan yang
lebih tinggi dan pelatihan, efisiensi
pasar barang, efisiensi pasar tenaga
kerja, perkembangan pasar uang,
kesiapan teknologi, ukuran pasar,
kecanggihan bisnis serta inovasi.
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian
Pengertian perdagangan internasional
adalah suatu kegiatan tukar-menukar
barang atau jasa yang didasarkan atas
kehendak sukarela yang dilakukan
antara dua negara atau lebih untuk
memenuhi kebutuhan bersama melalui
kegiatan ekspor dan impor.
Sementara dikutip dari buku
Perdagangan Internasional (2018)
karya Wahono Diphayana, pengertian
perdagangan internasional juga dapat
didefinisikan sebagai transaksi bisnis
antara pihak-pihak dari lebih satu
negara.
Perdagangan internasional dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan suatu
negara akan barang atau jasa yang
tidak dapat dihasilkan di dalam negeri
karena faktor-faktor tertentu.
B.Teori
1. Keunggulan Mutlak atau Ablosut
(Absolute Advantage)
Adam Smith merupakan orang yang
mengemukakan teori keunggulan
mutlak. Ia berpendapat bahwa teori
keunggulan mutlak dijelaskan sebagai
kondisi dimana suatu negara dapat
menghasilkan atau memproduksi
barang atau jasa lebih banyak
dibandingkan dengan para pesaingnya
dengan mengeluarkan biasa yang lebih
rendah dalam produksinya sehingga
mendapatkan keuntungan yang lebih
besar.

Negara dapat dikatakan mempunyai


keunggulan mutlak apabila dapat
menghasilkan sesuatu yang tidak dapat
dihasilkan negara lain. Sebagai contoh
Jepang adalah negara yang
memproduksi mobil dalam jumlah
besar dengan merk-merk ternama
seperti Honda, Suzuki, dan lain-lain.
Dalam hal ini, Jepang memiliki
keunggulan mutlak dalam produksi
mobil-mobil bermerek tersebut karena
di negara lain tidak dapat
menghasilkannya. Untuk lebih
memahami penerapan keunggulan
mutlak yang sebenarnya terjadi di
lapangan, simak tabel berikut.

Kemampuan Bekerja 1 orang untuk 1


hari

Produksi Nilai
Beras Barang tukar
Negara
elektronik Dalam
negeri
Indonesia 40kg 40 unit 1 kg beras
per per hari
sama
hari dengan 1
unit
barang
elektronik
China 30kg 90 unit 1kg beras
per per hari sama
hari dengan 3
unit
barang
elektronik

Dari tabel di atas diketahui bahwa


Indonesia mampu memproduksi beras
lebih baik daripada China. Dapat
dikatakan Indonesia memiliki
keunggulan absolut pada beras. Akan
tetapi China lebih unggul dalam hal
produksi barang-barang elektronik
sehingga memiliki keunggulan absolut
pada barang-barang elektronik.

Maka dari itu Indonesia sebaiknya


melakukan spesialisasi pada produksi
beras, sementara China melakukan
spesialisasi pada barang-barang
elektronik sehingga ketika kedua
negara melakukan perdagangan
internasional, keduanya akan sama-
sama memperoleh keuntungan.

2. Teori Keunggulan Komparatif


(Comparative Advantage)
Teori ini dikemukakan oleh seorang
bernama David Ricardo. Teori ini
muncul untuk mengatasi kelemahan
dalam teori keunggulan absolut dimana
negara yang tidak memiliki keunggulan
absolut berbeda nasibnya
dibandingkan dengan negara yang
memiliki keunggulan absolut.

Menurutnya, negara yang tidak


memiliki keunggulan absolut tetap
dapat berkontribusi dalam
perdagangan internasional dengan cara
melakukan spesialisasi pada produk-
produk yang dihasilkan di negara
tersebut. Selain itu, keunggulan
komparatif akan muncul ketika negara
dapat memproduksi barang atau jasa
dengan mengeluarkan biaya tenaga
kerja yang lebih murah dibandingkan
dengan negara lain. Untuk lebih
memahami bagaimana konsep dari
teori keunggulan komparatif, simak
tabel di bawah ini.

Kemampuan Bekerja 1 orang untuk 1


hari

Negara Produksi Nilai


Beras Barang Tukar
elektronikDalam
Negeri
Indonesia 40kg 40 unit 1 unit
per per hari barang
hari elektronik
sama
dengan 1
kg beras
China 60kg 120 unit 1 unit
per per hari barang
hari elektronik
sama
dengan
0,5 kg
beras

Dari tabel di atas, China unggul pada


produksi beras dan barang-barang
elektronik. China memiliki keunggulan
terbesar pada barang-barang
elektronik. Sedangkan Indonesia lemah
pada kedua produksi, namun
kelemahan paling kecil ada di produksi
beras.
Seharusnya Indonesia berspesialisasi
pada beras dan China pada barang-
barang elektronik sehingga apabila
kedua negara melakukan perdagangan
internasional, akan saling
menguntungkan satu sama lain. Maka
dari itu, walau Indonesia memiliki
kelemahan absolut, namun tetap dapat
berkontribusi melalui ekspor beras
yang lebih baik daripada China.

C. Pendorong dan Penghambat


A. Pendorong Perdagangan
Internasional
1. Perbedaan sumber daya alam
Setiap negara memiliki sumber daya
alam yang berbeda. Indonesia memiliki
banyak sumber daya alam, antara lain
kayu, minyak bumi, batubara, timah
dan karet, tetapi belum memiliki
kemampuan yang memadai untuk
mengolahnya.
Hal ini mendorong Indonesia untuk
mengekspor bahan mentah/bahan
baku ke negara lain untuk di olah.

2. Biaya Produksi
Bagi negara yang belum memiliki ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk
membuat sendiri produk, seperti mobil
dan handphone, pembuatannya akan
menghabiskan biaya produksi yang
jauh lebih mahal dibandingkan jika
negara tersebut membelinya dari
negara lain.
3. Kebutuhan Nasional
Ada kalanya suatu negara tidak mampu
memenuhi semua barang dan jasa yang
menjadi kebutuhan penduduk sehingga
untuk memenuhinya suatu negara
perlu mengimpor barang dan jasa
tersebut dari luar negeri. Dengan
demikian kebutuhan produk dapat
dipenuhi.

4. Penguasaan Teknologi
Penguasaan teknologi yang tidak
merata antara tiap negara,
menyebabkan terjadinya perdagangan
internasional. Negara dengan teknologi
maju mampu menjual barang dengan
harga murah kepada negara yang
memiliki teknologi sederhana.

5. Selera
Setiap negara dalam memproduksi
barang-barang, kemungkinan
mempunyai kesamaan. Meski
demikian, setiap negara mempunyai
selera yang berbeda-beda. Hal inilah
yang mendorong kegiatan
perdagangan antarnegara.

B. Faktor penghambat perdagangan


internasional

1. Perbedaan Mata Uang


Antarnegara
Perbedaan mata uang setiap dapat
menghambat perdagangan
antarnegara. Negara yang melakukan
kegiatan ekspor, biasanya meminta
kepada negara pengimpor untuk
membayar dengan menggunakan mata
uang negara pengekspor.
Namun, agar kedua negara
diuntungkan dan lebih mudah proses
perdagangannya perlu adanya
penetapan mata uang sebagai standar
internasional.

2. Kualitas Sumber Daya yang


Rendah
Sumber daya manusia rendah bisa
membuat kualitas hasil produksi akan
rendah pula. Suatu negara yang
memiliki kualitas barang rendah, akan
sulit bersaing dengan barang-barang
yang dihasilkan oleh negara lain yang
kualitasnya lebih baik.

3. Pembayaran Antarnegara Sulit dan


Berisiko
Pada saat melakukan kegiatan
perdagangan internasional, negara
pengimpor biasanya akan mengalami
kesulitan dalam hal pembayaran.
Apabila membayarnya dilakukan secara
langsung akan mengalami kesulitan
dan berisiko.
Oleh karena itu negara pengekspor
tidak mau menerima pembayaran
dengan tunai, akan tetapi melalui
kliring internasional atau telegraphic
transfer.

4. Kebijaksanaan Impor dari Suatu


Negara
Setiap negara pastinya akan
melindungi barang-barang hasil
produksinya. Mereka tidak ingin
barang-barang produksinya tersaingi
oleh barang-barang dari negara lain.
Hal tersebut yang membuat setiap
negara akan memberlakukan kebijakan
untuk melindungi barang-barang dalam
negeri, seperti dengan menetapkan
tarif impor.
Apabila tarif impor tinggi, barang impor
tersebut akan menjadi lebih mahal
daripada barang-barang dalam negeri
sehingga mengakibatkan masyarakat
menjadi kurang tertarik untuk membeli
barang impor.

5. Adanya Organisasi-Organisasi
Ekonomi Regional
Organisasi ekonomi regional biasanya
akan mengeluarkan peraturan ekspor
dan impor khusus untuk negara
anggotanya. Jadi, apabila ada negara di
luar anggota organisasi tersebut
melakukan perdagangan dengan
negara anggota, akan mengalami
kesulitan.
D.Manfaat
2. Menaikan devisa negara
Manfaat perdagangan internasional
adalah sebagai penambah devisa.
Bagaimana caranya? Melalui
pertukaran perdagangan dengan cara
mengimpor maupun mengekspor
barang yang ada di dalam ke luar
negeri dan begitu pula sebaliknya.
Apabila devisa negara meningkat,
maka akan menyebabkan beberapa
hal ini.

3. Pertumbuhan ekonomi
Manfaat perdagangan internasional
kedua adalah untuk pertumbuhan
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi atau
kenaikan produk nasional bruto (GDP)
ini dihasilkan melalui faktor produksi
milik warga negaranya yang tinggal di
dalam maupun luar negeri dan warga
negara yang tinggal di dalamnya
maupun yang tinggal di luar negeri
tidak termasuk dalam GDP, jadi hanya
faktor produksinya saja.

4. Mempengaruhi stabilitas harga


barang ekspor
Manfaat perdagangan luar negeri
berikutnya adalah stabilitas harga.
Stabilitas harga yang dimaksud
merupakan cara pemerintah
mempertahankan harga ketika terjadi
fenomena inflasi yang mulai
meninggi. Inflasi sendiri merupakan
peningkatan ketersediaan uang,
sehingga dapat menyebabkan
kenaikan harga barang.
5. Eksistensi tenaga kerja
Eksistensi tenaga kerja merupakan
salah satu faktor yang dapat
memengaruhi kelancaran dari segala
tindakan yang berhubungan dengan
pengadaan barang maupun jasa.
Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di
suatu negara dapat membuat
perusahaan pengekspor akan
menerima banyak pesanan, sehingga
perusahaan akan membutuhkan
tenaga kerja tambahan agar dapat
menyelesaikan pesanan permintaan
konsumen.

6. Memenuhi kebutuhan di negara lain


Kerjasama perdagangan internasional
dapat membuat negara lain yang tidak
memiliki barang maupun jasa yang
diinginkan menjadi terpenuhi.
Contohnya, Indonesia merupakan salah
satu negara di Asia yang mengolah
kedelai menjadi tempe, berbeda
dengan negara di Eropa maupun
Amerika.
Oleh karena itu dengan menjalin kerja
sama dengan negara-negara di Eropa
maupun Amerika, negara tersebut
dapat memenuhi kebutuhan pangan
nabatinya, yaitu kedelai yang diolah
menjadi tempe. Begitu pula sebaliknya.
Perdagangan internasional dilakukan
dan disetujui oleh kedua negara yang
bekerja sama untuk memenuhi
kebutuhan yang ada di negara lain,
ketika negara tersebut tidak dapat
memproduksi kebutuhan yang
dimaksud. Alasan tak dapat
memproduksi kebutuhan tersebut bisa
bermacam-macam salah satunya
adalah iklim negara yang berbeda.

7. Memperoleh keuntungan internal


serta eksternal
Kebijakan perdagangan internasional
ini tentu memiliki tujuan untuk
mendapatkan keuntungan secara
internal maupun eksternal. Seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya,
negara tidak akan mampu untuk
memenuhi kebutuhan penduduknya
apabila negara tersebut tidak
melakukan kerja sama dengan negara
lain dan hanya mengandalkan dana
atau anggaran dari pungutan pajak
saja.

Oleh karena itu, untuk memenuhi


kebutuhan penduduk, negara akan
berusaha meraih keuntungan yang
dapat diperoleh melalui persetujuan
kerja sama perdagangan internasional
antar negara.
Keuntungan internal yang dimaksud
merupakan keuntungan yang dapat
dimiliki oleh sebuah perusahaan,
contohnya seperti keuntungan yang
didapatkan melalui banyaknya pesanan
permintaan barang atau jasa dari luar
negeri.
Sedangkan keuntungan eksternal
merupakan keuntungan spesialisasi
yang diperoleh melalui fungsi dalam
yang digunakan untuk mempertinggi
keefektifan penggunaan faktor
produksi.

8. Memperluas pasar
Manfaat perdagangan internasional
adalah perluasan pasar. Perdagangan
internasional memiliki tujuan agar
sebuah perusahaan yang ada dalam
negara tersebut dapat menjalankan
mesin produksinya secara maksimal
dan dapat menjual stock produknya
tanpa perlu mengkhawatirkan
kelebihan produksi yang dapat
mengakibatkan turunnya harga produk
maupun jasa yang dijual.

9. Transfer teknologi modern


Terakhir, manfaat perdagangan
internasional adalah sebagai transfer
teknologi. Perdagangan internasional
juga dilakukan demi memperoleh
keuntungan dalam hal teknologi
modern yang tidak bisa atau belum
diproduksi atau diperoleh dari dalam
negeri, sehingga membutuhkan kerja
sama dengan pihak luar.

Transfer teknologi modern yang


dimaksud dapat berupa mesin maupun
vaksin seperti saat ini, Indonesia belum
bisa memproduksi dan menguji
keefektifan dari vaksin untuk virus
Covid-19, sehingga negara lain
memberikan vaksin hal produksinya
untuk Indonesia dan lain sebagainya.
Itulah beberapa manfaat perdagangan
internasional atau manfaat
perdagangan luar negeri.

E.Kebijakan
A.Perdagangan Internasional bidang
Ekspor
Kebijakan perdagangan internasional
bidang ekspor
Kebijakan ini bisa mempengaruhi
secara langsung ataupun tidak,
terhadap transaksi atau kelancaran
usaha, struktur dan komposisi.
Kebijakan tersebut di antaranya:
1. Pemberian Subsidi Ekspor
Subsidi diberikan untuk meningkatkan
atau memajukan ekspor. Subsidi ini
bisa dalam bentuk pembebasan pajak,
pemberian fasilitas, pengurangan biaya
produksi atau lainnya. Tujuan subsidi
ini ialah supaya produk ekspor bisa
memiliki daya saing di negara tujuan.
2. Penetapan Prosedur Ekspor
Sebelum melakukan ekspor, tentu
eksportir (pihak yang melakukan
ekspor) harus melakukan beberapa
prosedur tertentu. Pemerintah
memberlakukan kebijakan yang
setidaknya bisa mempermudah alur
ekspor.
3. Dumping
Adalah kebijakan penetapan harga
barang ekspor lebih murah dibanding
di dalam negeri. Dengan arti lain,
dumping merupakan kebijakan menjual
hasil produksi di luar negeri lebih
rendah dari di dalam negeri. Biasanya
kebijakan ini diterapkan apabila
pemerintah dapat mengendalikan
harga barang di dalam negeri terlebih
dahulu.
4. Larangan Ekspor
Merupakan kebijakan pelarangan
untuk mengekspor barang tertentu ke
luar negeri. Alasan pelarangan ini bisa
karena ekonomi, politik, sosial ataupun
budaya. Contohnya larangan ekspor
minyak bumi, barang bersejarah, kayu
ataupun lainnya.
5. Diskriminasi Harga
Artinya barang ekspor ditetapkan
dengan harga yang berbeda untuk tiap
negara. Biasanya hal ini dilakukan
sesuai dengan perjanjian. Misalnya
negara A mengekspor pakaian ke
negara B dengan harga murah,
sedangkan pakaian yang diekspor
negara A ke negara C tergolong relatif
mahal.
6. Politik Dagang Bebas
Pemerintah memberikan kebijakan
untuk bebas melakukan kegiatan
ekspor atau impor. Kebebasan ini
diharapkan nantinya bisa membawa
beberapa keuntungan, contohnya
mendapat barang produksi berkualitas
tinggi atau barang yang harganya lebih
murah.
B.Perdagangan Internasional bidang
Impor
Kebijakan perdagangan internasional
secara impor, yaitu:
1.Pemberlakuan kuota
Pemerintah menetapkan kuota impor
dalam jangka waktu tertentu.
Tujuannya supaya tidak mengganggu
kegiatan produksi dalam
negeri.Namun, apabila suatu negara
telah menetapkan kebijakan politik
dagang bebas, pemberlakuan kuota
tidak bisa dilakukan karena bisa
mengganggu perdagangan
internasional.
2.Pemberian subsidi
Beberapa barang impor bisa jadi lebih
murah dibanding barang produksi
dalam negeri. Maka dari itu,
pemerintah memberikan subsidi
supaya harga barang dalam negeri bisa
jauh lebih murah. Subsidi ini diberikan
kepada produsen, misalnya dengan
pengurangan biaya produksi.
3.Larangan impor
Kebijakan pelarangan impor berlaku
untuk beberapa barang yang dianggap
bisa membahayakan lingkungan
masyarakatnya. Contoh impor senjata
berapi. Selain itu, larangan impor ini
juga sering diberlakukan untuk
menghemat devisa.
4.Tarif
penetapan tarif dilakukan pada barang
impor, bisa jadi lebih murah atau
mahal. Jika harga barang impor lebih
mahal, hal ini bisa mendorong
masyarakat untuk lebih memilih
memakai produk dalam
negeri.Sedangkan untuk negara
penganut politik dagang bebas,
biasanya cenderung memberi harga
impor lebih murah atau sama dengan
barang dalam negeri.
F.Tujuan Kebijakan Perdagangan
Internasional
Tujuan kebijakan perdagangan
internasional untuk suatu negara
adalah meningkatkan kesejahteraan
masyarakatnya. Tujuan kebijakan
perdagangan internasional ialah untuk
mendapatkan manfaat perdagangan
yang akan menambah pendapatan dari
suatu negara.
Tidak hanya itu, tujuan kebijakan
perdagangan internasional lainnya
adalah sebagai berikut:
- Memenuhi kebutuhan negara
- Memperluas wilayah
perdagangan dan meningkatkan
produksi
- Meningkatkan devisa negara
melalui kegiatan ekspor produk
ke negara lain.
- Meningkatkan pertumbuhan
sektor ekonomi, menstabilkan
harga barang, dan menyerap
banyak tenaga kerja.
- Melakukan transfer teknologi
modern untuk membantu
meningkatkan efisiensi dalam
proses produksi.
- Mendorong terbentuknya
sumber daya manusia yang
semakin mahir, terampil, dan
unggul untuk mengikuti
perkembangan teknologi.
- Memperkenalkan sumber alam
negara pada negara lainnya
- Membantu negara lain untuk
mencukupi kebutuhannya
- Membantu mempererat
hubungan dengan negara-negara
lainnya
- Meningkatkan produksi kedua
belah pihak
G.Alat Pembayaran Internasional
1.Kontan / Tunai (Full Bodied Money)
Pembayaran kontan adalah
pembayaran yang dilakukan dengan
menggunakan uang fisik secara
langsung. Itu artinya, pembayar
menyerahkan uang saat terjadi
pembelian barang. Bisa dengan
rupiah, maupun berbagai mata uang
lain. Selama kita memberikan uang
secara langsung kepada penjual, hal
ini dinamakan dengan tunai/kontan.
Adapun orang (internasional) yang
melakukan pembayaran dengan
kontan adalah turis, jemaah haji,
tenaga kerja yang bekerja di luar
negeri, dan sebagainya.
2.Telegrafik Transfer (Cable Order)
Telegrafik transfer adalah sistem
pembayaran yang dilakukan dengan
menggunakan cek yang diteruskan
oleh telegram. Nah,  kira-kira siapa ya
yang menggunakan telegrafik transfer
sebagai alat pembayaran? Betul,
biasanya cara ini dilakukan oleh bank
di dalam negeri kepada pelanggan di
luar negeri. Untuk dapat melakukan
pembayaran dengan cara ini, sumber
dana yang digunakan oleh bank
adalah sumber dana dari rekening si
pembayar.

3.Wesel (Bill of Exchange)


Alat pembayaran internasional bisa
juga dilakukan oleh bank dengan
kesepakatan pembeli dan penjual
sebelumnya. Dengan menggunakan
wesel, berarti pihak bank dalam negeri
akan mengeluarkan surat perintah
pembayaran kepada bank di luar negeri
sesuai dengan tujuan, jumlah uang,
dan nama orang yang tertulis di dalam
wesel.
4.Letter of Credit (L/C)
Alat pembayaran internasional Letter
Of Credit

Pada prinsipnya, letter of credit (L/C)


merupakan fasilitas atau jasa untuk
memperlancar transaksi jual beli
barang, terutama yang berkaitan
dengan transaksi internasional. Dalam
perdagangan internasional, pembeli
dan penjual sering dibatasi oleh jarak
yang berjauhan, bahkan berlainan
pulau atau negara. Kondisi ini
menimbulkan permasalahan dalam hal
penyelesaian transaksi jual beli barang.
Kenapa?

Karena penjual tidak berani melepas


barang sebelum ada kepastian
pembayaran dari pembeli, dan pembeli
pun tidak berani membeli sebelum ada
kepastian dari penjual. Oleh karena itu,
bank berperan sebagai pihak perantara
yang menjamin barang dengan
pemberian kredit.
5.Cek (Cheque)
Alat pembayaran internasional Cek
Pembayaran internasional dapat pula
dilakukan dengan cek. Pembayaran
dilakukan dengan cara importir
mengirimkan cek kepada eksportir
melalui bank yang ditunjuk di negara
eksportir. Bank yang ditunjuk biasanya
adalah bank yang mempunyai cabang
di negara importir agar eksportir dapat
dengan mudah mencairkan cek
tersebut.
6.Emas
Alat pembayaran internasional Emas
Pembayaran dengan emas dilakukan
dengan menentukan berapa nilai suatu
barang terhadap emas, baru kemudian
dibayar sesuai dengan harga emas dari
barang tersebut. Sistem ini digunakan
untuk menjaga nilai dari harga suatu
barang supaya tidak “rusak” oleh
inflasi. Sistem pembayaran dengan
emas biasanya dilakukan untuk
pembayaran barang berharga yang
cukup tinggi nilainya.

7. Kompensasi Pribadi
Cara ini dilakukan dengan memberikan
kemudahan antara eksportir dengan
importir dalam satu negara.
H.Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan atau neraca
ekspor-impor adalah perbedaan antara
nilai ekspor dan impor suatu negara
pada periode waktu tertentu, diukur
menggunakan mata uang yang
berlaku.Neraca positif artinya terjadi
surplus perdagangan jika nilai ekspor
lebih tinggi dari impor, dan sebaliknya
untuk neraca negatif. Neraca
pedagangan sering kali dibagi
berdasarkan sektor barang dan sektor
jasa.

Peta neraca perdagangan kumulatif per


kapita berbagai negara di dunia antara
tahun 1980-2008 berdasarkan data IMF
Kebijakan ekonomi di berbagai negara
di Eropa pada abad pertengahan
dikelompokkan dalam merkantilisme.
Pemahaman awal mengenai
ketidakseimbangan perdagangan
muncul dari praktik dan
penyelewengan pada merkantilisme
ketika sumber daya alam dari koloni di
benua Amerika diekspor untuk ditukar
dengan barang jadi dari Inggris, yang
lalu memicu Revolusi Amerika.
I.Devisa
1.Pengertian Devisi
Adalah semua benda yang dapat
digunakan sebagai alat pembayaran
luar negeri dan dapat diterima di dunia
internasional. Istilah devisa mengacu
pada pemilikan dan kegiatan
memperdagangkan valuta asing.
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), devisa adalah alat
pembayaran luar negeri yang dapat
ditukarkan dengan uang luar negeri.
Dalam suatu kegiatan perdagangan
yang bersifat internasional seperti
ekspor impor, diperlukan suatu alat
pembayaran yang telah diakui dunia, di
sinilah devisa diperlukan.
Bentuknya dapat berupa valuta asing
(valas) atau mata uang asing yang
diakui secara internasional. Setidaknya
ada delapan mata uang yang dianggap
sebagai mata uang kuat atau biasa
disebut dengan hard currencies.
Ketujuh mata uang tersebut ialah US
Dolar (AS), Yen (Jepang), Poundsterling
(Inggris), dollar (Kanada), Franc
(Prancis), Deuscthe Mark (Jerman), dan
Euro (Eropa).
Untuk mengetahui dan memahami
lebih dalam tentang devisa, bisa
mencari tahu jenis, fungsi hingga
manfaatnya.
2.Mekanisme Pasar Devisa
Devisa atau valuta asing adalah semua
alat pembayaran luar negeri. Devisa
(dalam arti luas) adalah tagihan-
tagihan yang dinyatakan dalam bentuk
valuta asing. Devisa umum adalah
devisa yang diperoleh dari hasil
kegiatan ekspor, penjualan jasa atau
transfer. Devisa kredit adalah devisa
yang diperoleh dari bantuan-bantuan,
sumbangan, dan pemberian kredit luar
negeri.

3. Hubungan Kurs Devisa dengan


Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran berkaitan deng
an
transaksi luar negeri yaitu ekspor da
n impor baik barang maupun jasa, n
ilai ekspor impor ini tidak bisa dilepa
skan dengan nilai tukar/kurs mata u
ang sebagai alat pembayarannya

BAB III
Kesimpulan
Ekonomi perdagangan internasional
merupakan bagian dari ilmu ekonomi
makro yang khusus membahas tentang
hubungan antara suatu negara dan
negara lainnya dalam mengalokasikan
sumber daya atau faktor produksi yang
tersedia di masing-masing negara.
Adanya hubungan ekonomi
perdagangan internasional sangat
berguna dalam rangka mencapai
kesejahteraan masyarakat dunia.
Motivasi hubungan dagang
internasional tidak lain adalah sebagai
upaya menciptakan efisiensi dalam
mengalokasikan sumber daya ekonomi
antar negara dalam rangka
meningkatkan utilitas sumber daya
dunia untuk mencapai kemakmuran
setiap bangsa dan negara. Pada
prinsipnya ada dua faktor utama yang
menyebabkan timbulnya perdagangan
internasional, yakni faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan dan
penawaran.

Daftar Pustaka
Kompas.com, 28 November
2021
;https://amp.kompas.com/money/rea
d/2021/11/28/185437226/pengertian
-perdagangan-internasional
Laeli Nur Azizah oktober ;
https://www.gramedia.com/literasi/t
eori-perdagangan-internasiona/
Id.berita.yahoo.com12 Januari
2021https://id.berita.yahoo.com/fakt
or-pendorong-dan-penghambat-
perdagangan-104014976.html
Kompas.com, 1 Desember
2021https://amp.kompas.com/money
/read/2021/12/01/213040926/8-
manfaat-perdagangan-internasional
Kompas.com, 21 Juni 2021,
https://www.kompas.com/skola/read
/2021/06/21/131212369/kebijakan-
perdagangan-internasional-bidang-
ekspor-dan-impo
Id.berita.yahoo.com 23 Juli 2021
https://id.berita.yahoo.com/tujuan-
kebijakan-perdagangan-internasional-
bentuk-130050598.html
Kresnoadi Feb 12,
2018https://www.ruangguru.com/blo
g/alat-pembayaran-internasional
Id.m.wikipedia.org 7 September 2021
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Nerac
a_perdagangan
m.bola.com Faozan Tri Nugroho pada
27 Agu stus 2021
https://m.bola.com/ragam/read/4642
369/pengertian-devisa-jenis-fungsi-
sumber-dan-kegunaannya

Anda mungkin juga menyukai