Beberapa permasalahan sosial yang muncul akibat globalisasi, dalam beragam bentuknya
dari sosial budaya, teknologi, sikap konsumerisme, dan sikap-sikap lainnya. Penjelasan
mengenai permasalahan sosial akbiat globalisasi tersebut antara lain, adalah sebagai
berikut.
Budaya Populer
Budaya populer merupakan tren yang sengaja diciptakan agar dikonsumsi atau digemari
masyarakat secara luas. Budaya populer mendorong kesamaan budaya di seluruh dunia.
Sebagai contoh permasalahan dampak budaya dalam globalisasi ini adanya suatu negara
diikuti oleh negara-negara lain. Kongristnya, seperti K-Pop, J-Pop, dan maraknya selfie
menunjukkan berkembangnya budaya populer yang ada di dalam kehudupan manusia.
Konsumerisme
Konsumenisme menunjukkan perilaku konsumtif, yaltu suatu prilaku membeli barang
dengan lebih mengutamakan keinginan daripada kebutuhan. Perliaku konsumtif dipengaruhi
gaya hidup western, tuntutan gaya hidup, dan akibat persaingan antara produsen lokal dan
produsen internasional dalam menawarkan produknya. Baca juga; Pengertian Westernisasi,
Ciri, dan Contohnya
Neokolonialisme
Neokolonialisme merupakan cerminan negara berdaulat dan merdeka, tetapi sistem
ekonomi dan politiknya ditentukan oleh pihak luar. Walaupun dan segi politik era kolonial
sudah berakhir, penjajah masih berkuasa di berbagai bidang kehidupan dalam bentuk
neokolonialisme.
Beberapa permasalahan lain yang sening muncul akibat neokolonialisme sebagai benikut.
Contoh nyata dalam permasalahan sosial akbiat globalisasi, di Indonesia khususnya adalah
neokolonialisme ini ialah adanya perusahaan-perusahaan yang menjadi penambang emas
atau kekayaan alam lainnya, di Indonesia. Mereka memiliki modal dan pengetahuan untuk
mengelola, akibatnya dengan adnaya modal tersebut sebagian besar warga negara kita
hanya di jadikan pekerja atau hanya diberikan keuntungan sekitar 2 % untuk memenuhi
kebutuhannya.
Kerusakan Lingkungan
Globalisasi ditandai dengan meningkatnya pertumbuhan penusahaan multinasional.
Perusahaan multinasional berusaha mengembangkan usahanya di negana-negara lain.
Akibatnya, tenjadi eksploitasi sumben daya di negana tujuan tempat penusahaan tensebut
mengembangkan usaha.
Permainan anak pada zaman dulu memberikan ruang interkasi sosial yang tinggi, akan
tetapi permainan pada zaman sekarang ini lebih banyak memberikan pendidikan untuk
bersikap individualistik, seperti contohnya permainan game online, atau permainan lainnya.
Yang hubungan sosialnya hanya terjadi secara dunia maya.
Beberapa kelompok pro-globalisme juga mengkritik Bank Dunia dan IMF, mereka
berpendapat bahwa kedua badan tersebut hanya mengontrol dan mengalirkan dana kepada
suatu negara, bukan kepada suatu koperasi atau perusahaan. Sebagai hasilnya, banyak
pinjaman yang mereka berikan jatuh ke tangan para diktator yang kemudian
menyelewengkan dan tidak menggunakan dana tersebut sebagaimana mestinya,
meninggalkan rakyatnya dalam lilitan hutang negara, dan sebagai akibatnya, tingkat
kemakmuran akan menurun. Karena tingkat kemakmuran menurun, akibatnya masyarakat
negara itu terpaksa mengurangi tingkat konsumsinya; termasuk konsumsi barang impor,
sehingga laju globalisasi akan terhambat dan — menurut mereka — mengurangi tingkat
kesejahteraan penduduk dunia.
Gerakan antiglobalisasi
Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis
orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga
yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
“Antiglobalisasi” dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, sementara yang
lainnya menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah gerakan sosial yang
berbeda-beda. Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan
terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini, yang menurut mereka mengikis
lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi
penyebab-penyebab lainnya.
Namun, orang-orang yang dicap “antiglobalisasi” sering menolak istilah itu, dan mereka
lebih suka menyebut diri mereka sebagai Gerakan Keadilan Global, Gerakan dari Semua
Gerakan atau sejumlah istilah lainnya. [sunting] Globalisasi Perekonomian
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan
keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat.
Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam
negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya
produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam
bentuk-bentuk berikut:
Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara
berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang
berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
Globalisasi memengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya
aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh
masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal.
Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu
apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya
apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam
alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan
seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia
(sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal
dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat
ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20
dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak
fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan
komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya
perkembangan globalisasi kebudayaan. [sunting] Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan
Manusia telah berinteraksi dalam kisaran jarak jauh selama ribuan tahun. Sebagai contohnya
adalah Jalur Sutra darat yang menghubungkan Asia, Afrika, dan Eropa dan menyebabkan
banyak perubahan pada peradaban bangsa-bangsa di “Dunia Lama”. Pemikiran, agama,
bahasa, kesenian, dan aspek budaya lainnya menyebar dan bercampur ketika negara-negara
bertukar barang dan ide.
Perpindahan manusia, barang, dan ide secara global meluas pada abad-abad selanjutnya. Pada
abad ke-15 dan 16, bangsa Eropa membuat rintisan terpenting dalam penjelajahan samudra,
salah satunya adalah pelayaran transatlantik ke “Dunia Baru” yang disebut Amerika. Pada
awal abad ke-19, perkembangan bentuk transportasi baru (seperti kapal uap dan rel kereta)
dan telekomunikasi yang menyusutkan ruang dan waktu memungkinan terjadinya interaksi
global dengan sangat cepat. Pada abad ke-20, kendaraan darat, angkutan intermodal, dan
maskapai penerbanganmembuat transportasi semakin cepat. Penemuan telekomunikasi
elektronik, seperti telepon genggam dan Internet, membuat miliaran orang bisa saling
terhubung dengan berbagai cara pada tahun 2010. Abad ini merupakan juga merupakan
millennium III perhitungan masehi. Perubahan abad dan perubahan millennium ini
diramalkan akan membawa perubahan terhadap struktur ekonomi, struktur kekuasaan, dan
struktur kebudayaan dunia.
Fenomena paling menonjol yang terjadi pada kurun waktu ini adalah terjadinya proses
globalisasi. Proses perubahan inilah yang disebut Alvin Toffler sebagai gelombang ketiga,
setelah berlangsung gelombang pertama(agrikultur) dan gelombang kedua (industry).
Perubahan yang demikian menyebabkan terjadinya pula pergeseran kekuasaan dari pusat
kekuasaan yan bersumber pada tanah, kemudian kepada capital/modal, selanjutnya dalam
gelombang ketiga kepada penguasaan terhadap terhadap informasi (ilmu pengetahuan dan
teknologi).
Tentu kalian sudah sering kali mendengar kata ini, bahkan sangat familiar dengan istilah ini.
Dalam pengertiannya, Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan
peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia
dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk
interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.Dengan kata
lain, Globalisasi adalah suatu proses di mana antarindividu, antarkelompok, dan antarnegara
saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas
negara.
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan
internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering
menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau
batas-batas negara. Menurut pendapat Krisna (Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme
Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.internet.public jurnal.september 2005). Sebagai
proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu
dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam
interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang
kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan
lain-lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam
globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi
dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu
globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.
Saat kita telah memasuki era globalisasi, yang dimana waktu, ruang, dan jarak bukan lagi
menjadi pembatas. Globalisasi dapat berpengaruh terhadap nilai-nilai budaya suatu bangsa.
Yang mau tidak mau, suka tidak suka telah datang dan menggeser nilai-nilai yang telah ada.
Nilai-nilai tersebut, ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Semua ini
merupakan ancaman, tantangan, dan sekaligus peluang bagi bangsa untuk berkreasi dan
berinovasi di segala aspek kehidupan.
Di era globalisasi pergaulan antarbangsa semakin kental. Batas antarnegara hampir tidak ada
artinya, batas wilayah tidak lagi menjadi penghalang.di dalam pergaulan yang semakn kental
itu akan terjadi proses akulturasi, proses meniru, dan saling mempengaruhi antar budaya
masing-masing. Adapun yang perlu dicermati dari proses akulturasi tersebut adalah proses
lunturnya nilai budaya suatu bangsa itu sendiri. Arus informasi yang smakin pesat
mengakibatkan akses masyarakat terhadap nilai-nilai asing yang negatif akan makin besar.
Apabila tidak dibendung akan berakibat lebih serius ketika pada puncaknya masyarakat tidak
lagi bangga akan bangsa dan negaranya.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk
Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.
Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi,
budaya dan lain-lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.
A.GLOBALISASI DI BIDANG EKONOMI
Bidang ekonomi merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan,di mana
Negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi
dengan tanpa rintangan batas teritorial Negara. Wujud nyata globalisasi bidang ekonomi
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,antara lain terjadi dalam aspek-aspek berikut :
-Aspek produksi, yaitu suatu perusahaan dapat berproduksi di berbagai Negara, dengan
sasaran agar biaya produksi menjadi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh
yang rendah,tarif bea masuk yang murah,infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim
usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam ini menjadi lokasi manufaktur global.
-Aspek pembiayaan, yaitu suatu perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh
pinjaman atau melakukan investasi di semua Negara & dunia.
-Aspek tenaga kerja, yaitu suatu perusahaan global mampu memanfaatkan tenaga kerja dari
seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja
yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh yang di peroleh dari Negara
berkembang. Dengan globalisasi , human movement akan semakin mudah.
-Aspek jaringan informasi, yaitu masyarakat suatu Negara dengan mudah dan cepat
mendapatkan informasi dari Negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain
melalui televise, radio, media cetak dan lain-lain. Jaringan komunikasi yang semakin maju
telah membantu meluasnya pasar ke berbagai dunia.
Aspek perdagangan, terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta
penghapusan berbagai hambatan non-tarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan
persaingan menjadi semakin ketat, bahkan transaksi menjadi semakin cepat karena less
papers document dalam perdagangan, menggunakan jaringan teknologi telekomunikasi yang
semakin canggih.
Dampak Globalisasi di Bidang Ekonomi
Dampak globalisasi mengarah pada meningkatnya ketergantungan ekonomi antar Negara
melalui peningkatan volume dan keragaman transaksi antar Negara (cross-border capital
flows),pergerakan tenaga kerja (human movement), dan penyebaran teknologi informasi yang
cepat sehingga secara sederhana dapat dikemukakan bahwa globalisasi secara hamper pasti
telah merupakan salah satu kekuatan yang memberikan pengaruh terhadap masyarakat,
kehidupan manusia, lingkungan kerja, & kegiatan bisnis.
Kekuatan ekonomi global menyebabkan bisnis korporasi, termasuk BUMN perlu melakukan
tinjauan ulang terhadap struktur dan strategi usaha serta melandaskan strategi manajemenya
dengan basis entrepreneurship, cost efficiency, & competitive advantages. Mencermati
kondisi Indonesia dalam konteks ekonomi global.
Bangsa Indonesia perlu melakukan prioritas dalam memulihkan ekonomi, jika tidak segera di
lakukan maka akan timbul berbagai konsekuensi serius antara lain :
Semakin meningkatnya harga barang (tingkat inflasi yang tinggi)
Jumlah pengangguran yang semakin meningkat
Kemiskinan structural yang semakin memilukan
Hutang yang semakin meningkat baik dari luar negeri ataupun dalam negeri
Pertumbuhan ekonomi yang semakin rendah
Dampak positif di bidang ekonomi, yaitu :
1. Pasar yang sangat terbuka untuk produk-produk ekspor (dengn catatan produk ekspor
Indonesia dapat bersaing si pasar internasional). Dengan demikian kesempatan pengusaha
Indonesia sangat terbuka dalam menciptakan produk berkualitas yang dibutuhkan oleh pasar
dunia
2. kesempatan kerja lebih terbuka, dan devisa Negara meningkat.
3. Mudah untuk mengakses modal investasi yang berasal dari luar negeri
4. Mudah mendapatkan barang yang dibutuhkan masyarakat dan belum diproduksi di
Indonesia
5. Kegiatan pariwisata akan meningkat sehingga mampu membuka lapangan kerja dan juga
menjadi ajang promosi produk-produk Indonesia