Anda di halaman 1dari 9

BAB 4 SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK-EKONOMI INDONESIA MASA ORDE

BARU (1966-1998)
D. Dampak Kebijakan Ekonomi Masa Orde Baru
KELAS 12 MIPA 3
KELOMPOK 5
Carlla Arsyanda
Feri Ardhana
Ferizal Al Rasyid
M Dzakiyuddin
M Ihsan
Yorissa Silviana
Zain Naziihah
Carlla Keadaan Perekonomian Awal Orde Baru

Sejak awal, pemerintah Orde Baru menyadari bahwa kebijakan anti Barat yang merupakan
suatu ciri mencolok dari pemerintah Soekarno juga telah menimbulkan kesulitan bagi
Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah Orde Baru memutuskan untuk meninggalkan
kebijakan “memandang ke dalam” (inward-looking policies) yang hanya membawa
kebangkrutan bagi Indonesia dan menggantikannya dengan kebijakan “memandang
keluar” (out-ward policies). Kebijakan ini dicirikan oleh kebijakan perdagangan luar
negeri dan kebijakan investasi asing yang bersifat lebih liberal itu artinya, pemerintah
Indonesia mulai menerapkan kebijakan yang dapat menghapus atau mengurangi berbagai
rintangan atas perdagangan luar negeri dan investasi asing.
BUY
SELL

SELL

BUY
Feri Kebijakan Perekonomian Indonesia Era Orde Baru

Salah satu tindakan pertama Soeharto setelah mengambil alih pimpinan negara adalah
menugaskan tim penasihat ekonominya, yang terdiri atas kelima dosen FEUI, yaitu
Widjojo Nitisastro, Ali Wardhana, Mohammad Sadli, Soebroto, dan Emil Salim untuk
menyusun suatu program stabilisasi dan rehabilitasi. Tujuan utama dari program ini adalah
memulihkan stabilitas makro ekonomi dengan menghentikan hiperinflasi setinggi 600%
yang telah berkecamuk pada akhir masa pemerintahan Soekarno. Alat kebijakan utama
untuk menurunkan laju inflasi adalah anggaran berimbang (balance budget), artinya
pengeluaran pemerintah dibatasi oleh penerimaan pemerintah.
1. Periode 1974-1981: “Boom” Minyak Bumi, Intervensi Pemerintah yang Lebih Besar
dan Pertumbuhan Ekonomi yang Pesat.
a. Kebijakan Pertanian
b. Kebijakan Industri
2. Periode 1983-1996: Era Pasca “Boom” Minyak Bumi, Deregulasi, dan Pertumbuhan
Ekonomi yang Pesat.
Kondisi Ekonomi Indonesia Pada Saat Akhir Masa Orde Baru
Pada masa ini pemerintah lebih menitikberatkan pada sektor bidang ekonomi.
Pembangunan ekonomi ini berkaitan dengan industri dan pertanian serta pembangunan
dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pendukungnya.
Perbedaan ekonomi antar daerah, antar golongan pekerjaan, antar kelompok dalam
masyarakat terasa semakin tajam. Terciptalah kelompok yang terpinggirkan (Marginalisasi
sosial). Pembangunan hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi
kehidupan politik, ekonomi, dan sosial yang demokratis dan berkeadilan. Pembagunan
pun tidak merata.
Tampak dengan adanya kemiskinan di sejumlah wilayah yang menjadi penyumbang
devisa terbesar seperti Riau, Kalimantan Timur, dan Irian. Faktor inilah yang selanjutnya
ikut menjadi penyebab terpuruknya Perekonomian Nasional Indonesia menjelang akhir
tahun1997. Membuat perekonomian Indonesia gagal menunjukan taringnya. Namun
pembangunan ekonomi pada masa Orde Baru merupakan pondasi bagi pembangunan
ekonomi selanjutnya.
Ferizal
Dampak Perekonomian Orde Baru Terhadap
Hasil Pembangunan Di Indonesia
Swasembada Beras
Sejak tahun 1968 sampai dengan tahun 1992, produksi padi sangat meningkat. Prestasi yang
besar khususnya di sektor pertanian ini telah mengubah posisi Indonesia dari negara
pengimpor beras terbesar di dunia dalam tahun 1970-an menjadi negara yang mencapai
swasembada pangan sejak tahun 1984 dan kenyataan bahwa swasembada pangan yang
tercapai pada tahun itu selanjutnya juga selama lima tahun terakhir sampai dengan tahun
terakhir Repelita V tetap dapat dipertahankan. Di samping itu meningkatnya penyediaan
pangan selama ini mempunyai pengaruh sangat besar terhadap usaha mengurangi jumlah
penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan.

M Dzakiyuddin
Dampak Perekonomian Orde Baru Terhadap
M Ihsan Hasil Pembangunan Di Indonesia

Kesejahteraan Penduduk
Strategi yang mendahulukan pembangunan pertanian disertai dengan
pemerataan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar rakyat, yang
antara lain meliputi penyediaan kebutuhan pangan, peningkatan gizi,
pemerataan pelayanan kesehatan, keluarga berencana, pendidikan
dasar, air bersih, perumahan sederhana dan sebagainya. Strategi ini
dilaksanakan secara konsekuen setiap Repelita. Dengan strategi inilah
pemerintah telah berhasil mengurangi kemiskinan di Tanah Air.
Hasilnya adalah sangat menurunnya jumlah penduduk miskin di
Indonesia. Pada tahun 1970-an ada 60 orang di antaranya yang hidup
miskin dari setiap 100 orang penduduk. Jumlah penduduk yang
miskin ini sangat besar, yaitu sekitar 55 juta orang. Penduduk
Indonesia yang miskin ini terus bertambah kecil jumlahnya dari tahun
ke tahun.
Yorissa Dampak Positif Kebijakan Ekonomi Orde Baru
1. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi karena setiap
program pembangunan pemerintah terencana dengan
baik dan hasilnya pun dapat terlihat secara konkrit.
2. Indonesia mengubah status dari negara pengimpor
beras terbesar menjadi bangsa yang memenuhi
kebutuhan beras sendiri (swasembada beras).
3. Penurunan angka kemiskinan yang diikuti dengan
perbaikan kesejahteraan rakyat.
4. Penurunan angka kematian bayi dan angka partisipasi
pendidikan dasar yang semakin meningkat.
5. Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada
tahun 1968 hanya AS$70 dan pada 1996 telah
mencapai lebih dari AS$1.000.
6. Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia
7. Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta
produk dalam negeri.
Zain Dampak Negatif Kebijakan Ekonomi Orde Baru

1. Perbedaan ekonomi antardaerah, dalam masyarakat terasa


semakin tajam.
2. Terciptalah kelompok yang terpinggirkan (Marginalisasi N
sosial).
3. Menimbulkan konglomerasi dan bisnis yang erat dengan
E
KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme). G
4. Pembangunan hanya mengutamakan pertumbuhan
ekonomi tanpa diimbangi kehidupan politik, ekonomi, dan
A
sosial. T
5. Meskipun pertumbuhan ekonomi meningkat tapi secara
fundamental pembangunan ekonomi sangat rapuh.
I
6. Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena F
kesenjangan pembangunan, terutama di Aceh dan Papua
7. Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para
transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai