Anda di halaman 1dari 15

PENGANGGURA

N
EKONOMI
KELOMPOK 4
 Angga Bahari Bahtiar
 Muhamad Farras Surya Dio Putra
 Muhammad Dzakiyuddin Haidar
 Salsabila Ayuning Ramadhini
 Yorissa Silviana
 Zahran Ramadhan Nugraha
1. PENGERTIAN PENGANGGURAN

2. JENIS JENIS PENGANGGURAN

3. PENYEBAB PENGANGGURAN
PENGANGGURAN

4. KEADAAN PENGANGGURAN DI
INDONESIA

5. DAMPAK PENGANGGURAN

6. SOLUSI PENGANGGURAN
1. PENGERTIAN
PENGANGGURAN
 Tenaga kerja yaitu penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan.
 Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan.
 Usia pekerja adalah tingkat umur seseorang yang diharapkan dapat bekerja dan memperoleh
pendapatan.
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,
sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang
sedang berusaha mendapatkan pekerjaan.
JENIS JENIS PENGANGGURAN
MENURUT LAMA
WAKTU KERJA

JENIS PENGANGGURAN

MENURUT
PENYEBABNYA
Jenis pengangguran menurut waktu kerja

1. Pengangguran Terselubung adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena
suatu alasan tertentu.
2. Setengah Menganggur adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak
ada lapangan pekerjaan.
3. Pengangguran Terbuka adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai
pekerjaan.
Jenis Pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya :
1. Pengangguran konjungtural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan
gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
2. Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh ketidakcocokan
antara keterampilan (kualifikasi) tenaga kerja yang dibutuhkan dan keterampilan tenaga
kerja yang tersedia.
3. Pengangguran friksional adalah pengangguran yang muncul akibat adanya ketidaksesuaian
antara pemberi kerja dan pencari kerja (pergantian pekerjaan atau pergeseran tenaga
kerja).
4. Pengangguran musiman adalah pengangguran yang muncul akibat pergantian musim
misalnya pergantian musim tanam ke musim panen.
5. Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau
penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
6. Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan
perekonomian (karena terjadi resesi).
PENYEBAB TERJADINYA
PENGANGGURAN
1. Pengaruh Musim
Perubahan musim terjadi bukan hanya disektor pertanian saja. Pada hari menjelang,
sedang dan bulan suci Ramadhan, nampak permintaan antara barang dan jasa meningkat dan
selanjutnya akan membawa dampak otomatis terhadap permintaan tenaga kerja disektor yang
bersangkutan.
2. Adanya hambatan (ketidak lancaran) bertemunya pencari kerja dan lowongan kerja
Jenis pengangguran ini biasanya terjadi karena hambatan teknis (misalnya waktu dan
tempat). Sering terjadi pencari kerja tidak mendapat informasi yang lengkap tentang lowongan
kerja. Sehingga mereka kehilangan kesempatan untuk mendapat lowongan pekerjaan tersebut.
3. Rendahnya Aliran Investasi
Investasi merupakan komponen aggregate demand yang mempunyai daya ungkit terhadap
perluasan tenaga kerja. Secara otomatis meningkatnya output akan membutuhkan sumberdaya
untuk proses produksi (modal, tenaga kerja, dan input lainnya). Dengan demikian permintaan
tenaga kerja akan meningkat dengan adanya peningkatan dan pengeluaran otonom tadi.
4. Rendahnya Tingkat Keahlian
Keahlian dan produktifitas sangan erat. Orang yang memiliki keahlian akan memiliki produktifitas tinggi
karena ia mampu memanfaatkan dirinya pada aktivitas ekonomi produktif.
5. Diskriminasi
Diskriminasi bukan hanya pada warna kulit saja, tetapi pada tingkat pendidikan, ekonomi, hukum,
agama dan lainnya. Bila pendidikan dan pengembangan SDM tidak diberikan seluas-luasnya kepada
publik, dampak selanjutnya adalah terpuruknya sumber SDM. Dan dalam jangka panjang kesempatan
akan sulit diraih oleh tenaga kerja.
6. Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja
Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang
tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.
7. Budaya pilih-pilih pekerjaan
Pada dasarnya setiap orang ingin bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan. Dan lagi ditambah
dengan sifat gengsi maka tak heran kebanyakan yang ditemukan di Indonesia.
8. Pemalas
Malas mencari pekerjaan sehingga jalan keluar lain yang ditempuh adalah dengan menyogok untuk
mendapatkan pekerjaan.
KEADAAN PENGANGGURAN
DI INDONESIA
Pada Agustus 2017 lalu, BPS mengungkapkan bahwa jumlah pengangguran naik menjadi 7,04
juta jiwa, dari yang sebelumnya hanya 7,03 juta jiwa di bulan Agustus 2016. Peningkatan ini
namun diiringi dengan penurunan angka Tingkat Pengangguran terbuka atau TPT, dari 5,61%
menjadi 5,50%. TPT sendiri merupakan persentase jumlah pengangguran yang termasuk dalam
penduduk usia kerja terhadap jumlah angkatan kerja.
Tahun ini, tepatnya pada bulan Februari 2018, BPS melaporkan bahwa jumlah pengangguran
di Indonesia berkurang sebanyak 140.000 jiwa. Persentase TPT yang juga turun ke angka 5,13%
dari 5,33% pada Februari 2017. Total jumlah angkatan kerja tahun 2018 naik sebanyak 2,39 juta
dari Februari 2017 menjadi 133,94 juta jiwa, dengan jumlah pengangguran sebanyak 6,87 juta
dan yang bekerja sebanyak 127,07 juta jiwa.Kepala BPS, Suhariyanto, menyebutkan bahwa TPT
terbanyak berada di Jawa Barat, yang berada di angka 8,16%. Di posisi kedua dan ketiga ada
Banten di angka 7,72% dan Maluku di angka 7,38%. Persentase pengangguran paling rendah
berada di Bali dengan 0,86%, Sulawesi Barat dengan 2,45%, dan Bengkulu dengan 2,70%.
Sedangkan jika dilihat dari tingkat pendidikan, lulusan Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK
menyumbang porsi pengangguran terbanyak, yaitu sebesar 8,92%.
Angka pengangguran yang mengalami penurunan ini sayangnya masih bisa dikatakan
cukup banyak. Penyebabnya ternyata tak lain tak bukan adalah faktor preferensi, di mana masih
banyak lulusan baru yang terlalu memilih-milih pekerjaan. Hal ini disampaikan sendiri oleh
Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kerja dari Kementerian Ketenagakerjaan RI,
Bambang Satrio Lelono, pada tahun 2017 lalu. Menurutnya, masih banyak lulusan sarjana yang
tidak mau melakukan sembarang pekerjaan karena dianggap tidak setara dengan kompetensi
yang dimiliki. Alhasil, para lulusan ini malah menganggur dan tidak bekerja sama sekali.
Selain faktor tersebut, masih ada lagi faktor yang berperan dalam masalah pengangguran,
yaitu tidak sesuainya kompetensi ilmu dengan kebutuhan di dunia kerja dan kualifikasi yang
dimiliki. Kualifikasi yang dimaksud merupakan kemampuan yang tidak sesuai, seperti seorang
sarjana dengan kompetensi rendah, sehingga mendapatkan pekerjaan dengan level yang tidak
sesuai. Faktor ekonomi juga berperan dalam masalah satu ini. Di Indonesia, masih banyak
masyarakat yang belum mampu membiayai pendidikan hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Hal
ini didukung dengan data dari Statistik Persekolahan SMA 2017/2018 yang dirilis Kemdikbud.
Laporan ini menunjukkan sekitar 31.123 murid yang putus sekolah di jenjang SMA.
Pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 8,59 juta orang atau .7,41persen dari total angkatan
kerja yang mencapai 116 juta. Sebenarnya,dibandingkan dengan keadaan pada bulan-bulan sebelumnya,
jumlah ituterus menurun. Pada Februari 2009 misalnya, angka pengangguranterbuka masih mencapai
8,14 persen. Pada Agustus 2009, turun menjadi7,87 persen.
Angka pengangguran di Brunei sekitar 5,1 persen. Menurut DewanEkonomi Brunei (DEB), sekitar
seperempat dari tamatan sekolah antaratahun 2004-2008 akan sulit mendapatkan pekerjaan. Selama ini,
75persen angkatan kerja di Brunei bekerja di pemerintahan.
Sedangkan pengangguran di Singapura kuartal I-2010 secara tahunanturun menjadi 2,2 persen dari
posisi Desember 2009 sebesar 2,3 persen.Level terbaru ini merupakan terendah dalam dua tahun
terakhir.Penurunan terjadi akibat rebound yang cukup cepat dari pelemahanekonomi global. Pengusaha
membuka lapangan kerja lebih banyak padakuartal I-2010. Total penyerapan tenaga kerja naik menjadi
36.500pegawai atau lebih tinggi target awal sebesar 34 ribu. Sementara, tingkatpemutusan hubungan
kerja (PHK) sudah kembali pada level sebelum krisisglobal. 2.400 pekerja telah di-PHK pada kuartal I-
2010, Pada tiga bulanpertama 2009, jumlah PHK mencapai rekor tertinggi sebesar 12.760pekerja namun
tenaga kerja Singapura mengalami kenaikan signifikansetelah Singapura membuka dua casino resorts
tahun ini. Kedua tempatperistirahatan yang memiliki fasilitas judi ini membuka ribuan lapangankerja
baru. Berdasarkan survei Otoritas Moneter Singapura (MAS), 19ekonom memprediksi tingkat
pengangguran akhir 2010 sebesar duapersen. Ekonomi Singapura tumbuh 38,6 persen pada triwulan I-
2010dibandingkan kuartal I-2009 (year on year/yoy).Melihat tingginya aktivitasekonomi, Pemerintah
Singapura merevisi target pertumbuhan 2010hingga dua kali.
DAMPAK PENGANGGURAN
1. Timbulnya kemiskinan. Dengan menganggur, tentunya seseorang tidak akan bisa memperoleh
penghasilan. Bagaimana mungkin ia bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Seseorang
dikatakan miskin apabila pendapatan perharinya dibawah Rp 7.500 perharinya (berdasarkan
standar Indonesia).
2. Pengangguran Dapat Menghilangkan Keterampilan, Karena Tidak Digunakan Apabila Tidak
Bekerja / Produktivitas. Tenaga kerja akan menurun produktivitasnya jika tidak dimanfaatkan.
3. Makin beragamnya tindak pidana kriminal. Seseorang pengangguran dalam keadaan terdesak
bisa saja melakukan tindakan criminal seperti mencuri, mencopet, jambret atau bahkan sampai
membunuh demi mendapat sesuap nasi.
4. Bertambahnya jumlah anak jalanan, pengemis, pengamen, perdagangan anak dan sebagainya.
Selain maraknya tindak pidana krimanal, akan bertambah pula para pengamen atau pengemis
yang kadang kelakuannya mulai meresahkan warga.
5. Pengangguran akan Menimbulkan Ketidakstabilan Sosial dan Politik. Hal ini terjadi karena
adanya ketidaksinambungan antara pemerintah itu sendiri dengan masyarakatnya, sehingga
kontak social dan politik yang ada, tidak berlangsung dengan baik.
SOLUSI PENGANGGURAN
 Memperluas dan membuka lapangan pekerjaan. Salah satunya bisa diwujudkan dengan
memberdayakan sektor informal padat karya, home industry.
 Menciptakan pengusaha-pengusaha baru. Diharapkan dengan demikian para lulusan sekolah
ataupun perguruan tinggi tidak hanya memiliki tujuan sebagai pegawai saja, namun lebih baik
apabila mereka membuat usaha-usaha yang dapat menyerap tenaga kerja sehingga dengan
demikian membantu pemerintah dalam mengatasi jumlah pengangguran yang kian banyak.
 Mengadakan bimbingan, penyuluhan dan keterampilan tenaga kerja, menambah
keterampilan, dan meningkatkan pendidikan.
 Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke
tempat atau sector ekonomi yang kekurangan.
 Pemerintah memberikan bantuan wawasan, pengetahuan dan kemampuan jiwa
kewirausahaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berupa bimbingan teknis dan
manajemen memberikan bantuan modal lunak jangka panjang, perluasan pasar.

Anda mungkin juga menyukai