Anda di halaman 1dari 16

ANALISA PENGANGGURAN YANG TERJADI DI INDONESIA

TAHUN 2019

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Makro


Dosen Pengampu: Tiara Widya Antikasari, M.M.

Oleh:

Ahmad Distoni (402200003)/ PS A.

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PONOROGO
2020/2021
ANALISA PENGANGGURAN YANG TERJADI DI INDONESIA TAHUN 2019

Ahmad Distoni
Perbankan Syariah A
IAIN Ponorogo
Email:distoniahmad699@gmail.com

Abstrak: The high unemployment rate open in 2019, a problem that must be solved because
it will have implications for economic development. The government is expected to be
overcome with cultivate the spirit of entrepreneurship, SMEs (small medium enterprises) by
providing training - training to the unemployed. The role of education also participate in the
creation of superior human resources in order to compete in the free market and to reduce
unemployment. Because pengaguran very bad for economic, social, and mental. Immediately
followed up with the problem of unemployment will impact on the creation of an independent
community. and will increase the economic growth of a nation.
Keywords: unemployment, in Indonesia.
Abstrak: Tingginya angka pengangguran terbuka di tahun 2019 menjadi masalah yang harus
diselesaikan karena akan berimplikasi pada pembangunan ekonomi. Pemerintah diharapkan
dapat mengatasi dengan menumbuhkan jiwa kewirausahaan UMKM (Usaha Kecil
Menengah) dengan memberikan pelatihan - pelatihan kepada para penganggur. Peran
pendidikan juga turut serta dalam penciptaan sumber daya manusia yang unggul agar mampu
bersaing di pasar bebas dan mengurangi pengangguran. Karena pengaguran sangat buruk bagi
ekonomi, sosial, dan mental. Masalah pengangguran yang segera ditindaklanjuti akan
berdampak pada terciptanya masyarakat yang mandiri. dan akan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi suatu bangsa.
Kata Kunci: Pengangguran, di Indonesia.
A. Pendahuluan
Pengangguran merupakan salah satu masalah utama yang selalu dihadapi setiap negara.
Jika berbicara tentang masalah pengangguran, berarti tidak hanya berbicara tentang masalah
sosial tetapi juga berbicara tentang masalah ekonomi, karena pengangguran selain
menyebabkan masalah sosial juga memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
suatu negara khususnya negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Di Indonesia
pengangguran merupakan masalah yang sangat penting untuk diselesaikan mengingat angka
atau besaran tingkat pengangguran yang mengalami kenaikan tiap tahunnya diikuti
bertambahnya jumlah penduduk dan jumlah 3 angkatan kerja Indonesia.1
Masalah pengangguran yang saat ini sudah mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan
di Indonesia. Jumlah penganggur mengalami peningkatan. Sementara itu tingkat
pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan-pemborosan sumber daya dan potensi

1
yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat
mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal, dan dapat menghambat pembangunan
dalam jangka panjang.
Menurut Todaro (1997) pembangunan ekonomi tidak dapat diukur sematamata dari
tingkat pertumbuhan pendapatan atau pendapatan per kapita, namun harus pula melihat
bagaimana pendapatan tersebut didistribusikan kepada penduduk dan mengetahui siapa yang
mendapat manfaat dari pembangunan tersebut. Pembangunan ekonomi sebuah negara dapat
dilihat dari beberapa indikator perekonomian. Salah satu diantaranya adalah tingkat
pengangguran. Berdasarkan tingkat pengangguran dapat dilihat kondisi suatu negara, apakah
perekonomiannya berkembang atau lambat dan atau bahkan mengalami kemunduran. Selain
itu dengan tingkat pengangguran, dapat dilihat pula ketimpangan atau kesenjangan distribusi
pendapatan yang diterima suatu masyarakat negara tersebut. Pengangguran dapat terjadi
sebagai akibat dari tingginya tingkat perubahan angkatan kerja yang tidak diimbangi dengan
adanya lapangan pekerjaan yang cukup luas serta penyerapan tenaga kerja yang cenderung
kecil persentasenya. Hal ini disebabkan rendahnya tingkat pertumbuhan penciptaan lapangan
kerja untuk menampung tenaga kerja yang siap bekerja.
Tentunya apabila suatu wilayah memiliki populasi penduduk yang besar maka harus
diimbangi dengan adanya lapangan kerja yang mencukupi , sehingga penduduk yang masuk
usia kerja dan menginginkan pekerjaan bisa mendapatkan pekerjaan, namun apabila jumlah
lapangan pekerjaan yang tersedia di suatu wilayah tidak sebanding dengan jumlah penduduk
yang ada maka wilayah tersebut akan tercipta suatu kondisi dimana seseorang yang masuk
angkatan kerja tetapi tidak memiliki pekerjaan atau yang sering disebut dengan
pengangguran.
Sukirno menjelaskan bahwa pengangguran merupakan keadaan dimana penduduk yang
masuk usia kerja, yang menginginkan pekerjaan namun belum mendapatkannya, dari
penjelasan Sukirno di atas jelas bahwa yang masuk kategori pengangguran ini terbatas pada
orang-orang atau penduduk yang sudah masuk usia kerja dan yang menginginkan pekerjaan
atau ingin mendapatkan pekerjaan saja , sehingga anak-anak sekolah , ibu rumah tangga ,
maupun anak orang kaya yang tidak bekerja serta tidak aktif mencari pekerjaan , maka tidak
disebut sebagai pengangguran2.
Apabila suatu wilayah memiliki lapangan pekerjaan yang lebih sedikit dari pada jumlah
angkatan kerja yang ada , maka seseorang yang menginginkan pekerjaan memungkinkan
untuk mencari kerja di luar wilayahnya , berwirausaha sendiri atau bahkan bekerja menjadi
Tenaga Kerja Indonesia di negara lain, sehingga seseorang tersebut mendapakan pekerjaan
dan tidak menjadi pengangguran.Seperti yang dikemukakan oleh Todaro , dimana seseorang
akan pindah dari desa ke kota dengan harapan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi,
selain itu Bogue juga mengemukakan faktor penyebab migrasi salah satunya adalah bahwa
lingkungan tempat tujuan memiliki daya tarik tersendiri untuk mendapatkan pekerjaan baru
dikarenakan tempat asalnya hanya ada sedikit lapangan pekerjaan yang tersedia.

2
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/14473/4/BAB
Pengangguran di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor. Banyak sekali faktor yang
mempengaruhinya, dan banyak sekali cara untuk mengatasi pengangguran yang terjadi di
Indonesia. Analisis pengangguran pada tahun 2019 yang terjadi di Indonesia.
B. Kajian Teori
a .Pengertian Pengangguran
Menurut Sadono Sukirno (1994), pengangguran adalah suatukeadaan di mana seseorang
yangtergolong dalam angkatan kerja inginmendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya. Penganguran adalah keadaan dimana orang ingin bekerja namun tidak
mendapat pekerjaan. Di Indonesia angka penggangguran makin meningkat Pengangguran.
Dalam menangani masalah pengangguran Pemerintah harus cepat tanggap dalam
pemecahan masalah pengangguran . Masalah Pengangguran memang tidak mudah,
Pemerintah harus mengikutsertakan peran pendidikan dalam menurunkan tingkat
pengangguran.Sebuah Negara yang ingin berubah harus meningkatkan tingkat
pendidikannya.Pendidikan berperan penting dalam menciptakan Sumber daya Manusia yang
berkopeten.Semakin banyaknya sumber daya manusia yang kopeten maka akan mampu
mengurangi angka pengangguran.
b. Jenis – Jenis Pengangguran
Pengangguran sering diartikan sebagai orang yang ingin bekerja namun tidak memiliki
pekerjaan. Pengangguran terdiri dari 3 macam 1.Pengangguran Terselubung adalah tenaga
kerja yang tidak bekerja secara maksimal karena suatu alas an tertentu. 2. Setengah
Menganggur adalah tenaga kerja yang kurang dari 35 jam perminggu.
3.PengangguranTerbuka adalah tenagakerja yang sungguh- sungguh tidak memiliki
pekerjaan. Indonesia merupakan Negara yang memiliki sumber daya manusia yang banyak,
namun sumber daya manusia yang banyak tidak menjamin memiliki sumber daya
manusia yang kopeten. Salah satu factor banyaknya pengangguran adalah sedikitnya
angkatan kerja yang berkopeten.Budaya malas juga menjadi salah satu factor makin
meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia.
c. Penyebab Pengangguran
Pengangguran adalah suatu hal yang tidak dikehendaki, namun suatu penyakit yang terus
menjalar di beberapa Negara, dikarenakan banyak faktor – faktor yang mempengaruhinya.
Mengurangi jumlah angka pengangguran harus adanya kerjasama lembaga pendidikan
,masyarakat, dan lain – lain. Berikut adalah beberapa faktor peyebab pengangguran:
1. Sedikitnya lapangan pekerjaan yang menampung para pencari kerja. Banyaknya para
pencari kerja tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang dimiliki oleh Negara
Indonesia
2. Kurangnya keahliah yang dimiliki oleh para pencari kerja. Banyak jumlah Sumber
daya manusia yang tidak memiliki keterampilan menjadi salah satu penyembab
makin bertambahnya angka pengangguran di Indonesia.
3. Kurangnya informasi , dimana pencari kerja tidak memiliki akses untuk mencari tau
informasi tentang perusahaan yang memilli kekurangan tenaga pekerja.
4. Kurang meratanya lapangan pekerjaan, banyaknya lapangan pekerjaan di kota , dan
sedikitnya perataan lapangan pekerjaan.
5. Masih belum maksimal nya upaya pemerintah dalam memberikan pelatihan untuk
meningkatkan softskill.
6. Budaya malas yang masih menjangkit para pencari kerja yang membuat para pencari
kerja mudah menyerah dalam mencari peluang kerja.
Indonesia sedang mengalami perubahan perekonomian, dimana Indonesia sedang
melakukan perubahan perekonomian dari sector pertanian ke sector industry.Dengan
meningatnya perekonomian kearah industry diharapkan perekonomian Indonesiaik, jauh lebih
baik. Dalam banyaknya tingkat pengangguran sangat berdampak ke berbagai sector.
Dampak dari pengangguran berimbas pada menurunnya tingkat perekenomian Negara,
berdampak pada ketidakstabilan politik, berdampak pada para investor, dan pada social dan
mental. Banyak sekali dampak yang ditimbulkan dari pengangguran. Beberapa dampak yang
timbul oleh pengangguran.
1. Ditinjau dari segi Ekonomi Pengangguran akan meningkatkan jumlah kemiskinan.
Karena banyaknya yang menganggur berdampak rendahnya pendapata ekonomi
mereka. sementara biaya hidup terus berjalan. Ini akan membuat mereka tidak dapat
meandiri dalam menghasilkan finansial untuk kebutuhan hidup para pengangguran.
2. Ditinjau dari segi social, dengan banyaknya pengangguran yang terjadi maka akan
meningkatnya jumlah kemiskinan, dan banyaknya pengemis, gelandangan, serta
pengamen. Yang dapat mempengaruhi terhadap tingkat kriminal, karena sulitnya
mencari pekerjaan, maka banyak orang melakukan tindak kejahatan seperti
mencuri,merampok, dan lain – lain untuk memenuhi kehidupan mereka.
3. Ditinjau dari segi mental, dengan banyaknya penganguran maka rendahnya
kepercayaan diri , keputusan asa, dan akan menimbulkan depresi.
4. Ditinjau dari segi politik maka akan banyaknya demonstrasi yang terjadi. Yang akan
membuat dunia politik menjadi tidak stabil, banyaknya demosntrasi para serikat kerja
karena banyaknya pengangguran yang terjadi.
5. Ditinjau dari segi keamanan, banyaknya pengangguran membuat para pengangur
melakukan tindak kejahatan demi menghidupi perekonomiannya, seperti merampok,
mencuri, menjual narkoba, tindakan penipuan.
6. Banyaknya pengangguran juga dapat meningkatkan Pekerja Seks komersial
dikalangan muda, karena demi menghidupi ekonominya.
7. Banyaknya dampak pengangguran yang timbul, menjadi tanggung jawab pemerintah
dan masyarakat untuk segera menanggulangi jumlah pengangguran yang terjadi.
Pemerintah harus meningkatkan kegiatan ekonomi di Indonesia. Setiap daerah harus
mampu mandiri dalam meningkat laju perekonomiannya 3.
d. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu keadaan adanya peningkatan pendapatan yang terjadi
karena peningkatan produksi pada barang dan jasa. Adanya peningkatan pendapatan ini tidak
berkaitan dengan adanya peningkatan jumlah penduduk, dan bisa dinilai dari peningkatan
output, teknologi yang makin berkembang, dan inovasi pada bidang sosial4. Pertumbuhan
ekonomi suatu negara atau suatu wilayah yang terus menunjukkan peningkatan

3
http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/article/view/97
4
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/pertumbuhan-ekonomi-adalah/
menggambarkan bahwa perekonomian negara atau wilayah tersebut berkembang dengan baik
(Amri Amir, 2007).5
Pertumbuhan ekonomi juga memiliki arti suatu proses perubahan ekonomi yang terjadi
pada perekonomian negara dalam kurun waktu tertentu menuju keadaan ekonomi yang lebih
baik. Umumnya, pertumbuhan ekonomi ini identik dengan kenaikan kapasitas produksi yang
direalisasikan dengan adanya kenaikan pendapatan nasional.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat
bertambah dan kemakmuran magsang investor syarakat meningkat.Pertumbuhan ekonomi
dapat juga diartikan sebagai kenaikan Gross aNational Product (GNP) tanpa memandang
apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk atau
apakah perubahan struktur ekonomi terjadi atau tidak (Arsyad, 1999). Dengan pertumbuhan
ekonomi juga akan meningkatkan laju investasi di Negara Semakin banyaknya kegiatan
ekonomi disuatu Negara maka akan merangsang investor untuk menankan saham dan
memperluas industrinya yang akan menyedot tenaga pekerja yang akan mengurangi jumlah
pengangguran.
Pertumbuhan ekonomi juga didefinisikan merupakan sebagai suatu proses perubahan
kondisi perekonomian disuatu Negara yang berkesinambungan menuju keadaan yang lebih
baik selama periode tertentu. Menurut Sukirno (2000) pertumbuhan ekonomi berarti
perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang
diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat yang
berhimbas pada minimnya angka pengangguran.
Faktor- faktor penunjang pertumbuhan ekonomi di suatu Negara.
a. Sumber daya Manusia sangat menunjang dalam pertumbuhan ekonomi. Sumber daya
manusia yang banyak dan berkopeten sangat berpengaruh dalammenunjang kemajuan
ekonomi di suatu Negara. Dalam hal ini peran pendidikan sangat membantu dalam
menciptakan sumber daya yang berkopeten, memiliki skill , serta pelatihan
kewirausahaan.
b. Sumber daya alam yang kaya, juga menjadi factor penunjang sebuah Negara maju dari
segi ekonomi. Sumber daya alam yang kaya membuat masyarakat harus mampu
mengelola sumber daya alam secara baik.Pada Kenyataannya Sumber daya alam
Indonesia belum maksimal di manfaatkan oleh masyarakat Indonesia.
c. Perkembangan IPTEK , makin berkembanganya ilmu pengetahuan dan teknologi
maka akan menunjang pertumbuhan ekonomi di suaatu Negara.
d. Peningkatan Sumber Daya Modal, Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk
mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa
barang- barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran
pembangunan ekonomi karena barangbarang modal juga dapat meningkatkan
produktivitas. Dengan upaya ini akan mempercepat laju perekonomian suatu Negara.
Dalam mengupayakan pengurangan pengangguran ada beberapa bentuk upaya untuk
mengurangi jumlah pengangguran.

5
a) Peran pendidikan sangat berperan dalam mengahsilkan sumber daya manusia yang
kopeten dengan menghadirkan kurikulum sesuai dengan keinginan pasar. Agar para
sumber daya manusia dapat dibekali pengetahuan dan skill yang dapat menunjang
para pencari kerja mandiri dalam mencari kerja ataupun menjadi wiraswasta.
b) Pemerintah membuat pelatihan – pelatihan untuk meningkatkan keterampilan para
pencari kerja agar mampu mandiri dari ekonomi. Misalnya Pemerintah member
pelatihan Kewirausahawan agar mereka mampu berwirausaha dan menciptakan
produk.
c) Pemerintah menyokong dan memperluas objek wisata di daerah – daerah yang
berpotensi dalam pengembangan pariwisata. Dan meningkatkan pemasukan daerah.
Pengembangan pariwisata di suatu daerah sangat berdampak baik dengan adanya
pengembangan wisata daerah mampu menyedot tenaga kerja dan memancing para
investor untuk menanam saham di negara Indonesia.mpu menyedoot para wisatawan
yang akan berwisata, itu akan berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat. Daerah
yang memiliki objek wisata akan akan me numbuhkan jiwa kewirausahawan
masyarakat serikat dan akan mampu mengurangi angka penganguran dan
mensejahterahkan masyarakat
d) Pemerintah dan masyarakat harus menyokong wisata kuliner. Di era 2000 ini Wisata
kuliner menjadi salah satu income yang snagat tinggi. Dengan banyaknya wisata
kuliner mampu mempercepat kegiatan ekonomi yang akan merangsang masyarakat
dalam membuka usaha kuliner yang akan membutuhkan para pekerja yang nantinya
akan menurunkan angka penganguran.
e) Pemerintah harus mampu merangsang para investor untuk melakukan investasi di
Indonesia. Investasi merupakan hal yang penting dalam pembangunan ekonomi
karena sebagai faktor penunjang didalam peningkatan prosesproduksi. Investasi
memiliki kaperan aktif dalam menentukan tingkat output, danlaju pertumbuhan
output tergantung pada laju investasi (Arsyad, 1999). Investasi akan memperluas
kesempatan kerja dan memperbaikikesejahteraan masyarakat sebagai konsekwensi
naiknya pendapatan yang diterimamasyarakat (Sun’an & Astuti, 2008). Dengan
meningkatnya kesejahteraan sehingga mengurangi jumlah penganguran.
Peningkatan angkatan kerja baru yang lebih besar dibandingkan dengan lapangan kerja
yang tersedia terus menunjukkan jurang (gap) yang terus membesar. Kondisi tersebut semakin
membesar setelah krisis ekonomi. Dengan adanya krisis ekonomi tidak saja jurang antara
peningkatan angkatan kerja baru dengan penyediaan lapangan kerja yang rendah terus makin
dalam, tetapi juga terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal ini menyebabkan tingkat
pengangguran di Indonesia dari tahun ke tahun terus semakin tinggi.6
Secara umum upaya pemerintah dalam mengatasi pengangguran yang terjadi di negeri
ini cukup berhasil,khususnya dalam menyediakan lapangan kerja meskipun tidak semua
mampu terserap. Berdasarkan data dari BPS RI dalam 10 tahun terakhir trend penurunan
tingkat pengangguran di Indonesia cukup tinggi, yang mana pada tahun 2005
pengangguran di Indonesia sebesar 10,3 persen (dari total jumlah usia kerja) ada mengalami
pemenurunan menjadi 7,0 persen (dari total jumlah usia kerja) padatahun 2015. Namun
dalam perjalananya ada beberapa permasalahan yang menyebabkan masih belum

6
maksimalnya penyerapan tenaga kerja yang terjadi tersedianya lapangan pekerjaan
tersebut.Dikutip dari laporan doing

6
bisnis diIndonesia, World Bank dan IFC (2012)menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor
utama yang menjadi hambatanpenyerapan tenaga kerja di Indonesia, yaitu kurangnya
tenaga kerja terdidik, infra-struktur yang buruk dan kerangka kebija-kan yang berbelit-
belit. Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Purna dkk (2010) rendahnya
penyerapan tenaga kerja terjadi karena Link and Match (keterkaitan dan kecocokan) antara
duniapendidikan dan dunia usaha belum berjalan dengan baik dan masih
banyakpermasalahan-permasalahan yang lainnya.Dengan mengacu pada
permasalahanketenagakerjaan dan penganggurantersebut, maka perlu dilakukan pembahasan
mengenai permasalahan yang menjadipenghambat dalam menciptakan lapangankerja,
penyerapan tenaga kerja, danpengangguran dalam upaya meningkatkandan mempercepat
pertumbuhan ekonominegara ini.7
e. Faktor-faktor yang memengaruhi pengangguran di Indonesia.
1. Ketidakseimbangan Antara Pekerjaan dan Jumlah Tenaga Kerja
Penyebab pengangguran di Indonesia dan alasannya yang pertama adalah adanya
ketidakseimbangan antara pekerjaan dan jumlah tenaga kerja yang meningkat setiap
tahunnya. Adanya persaingan ketat di antara para fresh graduate maupun yang sudah
berpengalaman membuat fenomena baru bahwa ketidakseimbangan tersebut telah terjadi.
Mahasiswa dan lulusan magister, pun semakin kesulitan memiliki pekerjaan karena jumlah
pekerjaan yang tersedia sedikit dan tidak diiiringi dengan kemampuan dari para individu
tersebut.Ledakan penduduk di Indonesia juga dapat menjadi salah satu faktor pemicu adanya
pengangguran di Indonesia. Hal tersebut menyebabkan banyaknya lulusan muda yang
menganggur untuk menunggu pekerjaan.
2. Kemajuan Teknologi
Penyebab pengangguran di Indonesia dan alasannya yang selanjutnya adalah kemajuan
teknologi. Memang kemajuan teknologi merupakan suatu kebanggaan karena kinerja manusia
pastinya akan lebih cepat dan mudah. Namun hal tersebut juga harus diwaspadai karena dapat
menyebabkan ketidakseimbangan antara pekerja yang telah digantikan posisinya oleh robot.
Biasanya alasan utamanya adalah karena biayanya jauh lebih murah dengan kerja cepat dan
akurat.
3. Kemampuan Para Pencari Kerja yang Tidak Sesuai
Penyebab pengangguran di Indonesia dan alasannya yang selanjutnya adalah banyaknya
kriteria para pencari kerja yang tidak sesuai dengan permintaan perusahaan. Perusahaan akan
membutuhkan karyawan yang sesuai dengan kriteria kebutuhan pada posisi yang akan
ditempati oleh para calon karyawan. Hal tersebut biasanya menjadi kendala pada saat
perusahaan membutuhkan karyawan dengan keterampilan tinggi. Secara otomatis, akan
hanya ada beberapa pelamar yang memiliki kesempatan untuk diterima.
4. Kurangnya Pendidikan dan Keterampilan
Penyebab pengangguran di Indonesia dan alasannya yang berikutnya adalah adanya masalah
pada keterampilan dan pendidikan para pelamar. Kurangnya tingkatan pendidikan akan

7
https://www.neliti.com/publications/177585/masalah-ketenagakerjaan-dan-pengangguran-di-
menyebabkan seseorang menjadi sulit untuk dijadikan sebagai tenaga kerja. Akibatnya,
kebanyakan orang yang tidak memiliki latar belakang pendidikan tinggi biasanya hanya
menjadi buruh kasar. Jika pekerjaan kasar tidak ada dan tidak adanya jiwa seorang
pengusaha, maka seseorang dapat menjadi pengangguran permanen. Selain itu, keterampilan
juga penting untuk melatih kemampuan mereka untuk memasuki dunia kerja.
5. Tingkat Kemiskinan
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa sebagian besar penganggur berasal dari orang-
orang yang hidup di bawah kemiskinan. Meskipun tingkatan kemiskinan di Indonesia selalu
ditangani secara serius dan bertahap, kurangnya kemauan untuk keluar dari zona kemiskinan
tersebut masih kurang.Selain itu, kesempatan untuk mendapatkan pendidikan, atau mengasah
keterampilan masih sangat minim sehingga yang terjadi adalah adanya masalah
pengangguran.
6. Adanya PHK
Penyebab pengangguran di Indonesia dan alasannya yang selanjutnya adalah adanya
pemutusan hubungan kerja atau PHK. PHK akan terjadi setelah berakhirnya kontrak kerja
atau adanya pengurangan tenaga kerja. Biasanya sebuah perusahaan juga akan melakukan
metode ini untuk menstabilkan sistem kerja.
7. Tempat Tinggal yang Jauh
Kurangnya pemerataan lowongan pekerjaan bisa menjadi penyebab adanya angka
pengangguran di Indonesia. Daerah yang kurang berkembang dan domisili yang jauh dari
lapangan pekerjaan menjadi penghambat bagi mereka untuk merah cita-citanya. Keterbatasan
biaya untuk dapat mencoba peruntungan di luar daerah juga dapat menjadi masalah serius
terkait angka pengangguran di Indonesia. Maka dari itu, pemerataan lapangan pekerjaan akan
sangat perlu dilakukan.
8. Pasar Global
Penyebab pengangguran di Indonesia dan alasannya yang berikutnya adalah adanya
persaingan di era pasar global saat ini. Kemungkinan akan meningkatnya perusahaan asing
yang didirikan tetapi mereka cenderung memasukkan beberapa pekerja dari negara mereka
daripada menggunakan tenaga kerja asli.Terciptanya keseimbangan antara pekerja asing dan
pekerja asli merupakan masalah yang harus ditanggapi secara serius di Indonesia. Langkah
dan peraturan yang sesuai harusnya perlu ditegakkan agar keseimbangan di lingkungan para
pekerja dapat tercipta dengan baik.
9. Kesulitan Bertemu Pencari Kerja dan Lowongan Pekerjaan
Kekosongan yang tersedia terkadang tidak diumumkan dengan baik. Beberapa orang yang
potensial dapat mengisi lowongan pekerjaan tersebut terkadang kehilangan informasi tentang
lowongan itu sendiri. Sebaliknya, para pencari kerja biasanya juga kebanyakan tidak cukup
aktif untuk menggali informasi tentang lowongan yang tersedia.
10. Tingginya Harapan Para Calon Pekerja
Tingginya harapan sebagian besar perusahaan di Indonesia yang tidak diikuti dengan
peningkatan kemampuan dan keterampilan para pencari kerja menyebabkan angka
pengangguran di Indonesia.Perusahaan selalu ingin mempekerjakan orang yang terampil dan
memiliki kemampuan yang mereka butuhkan. Pelatihan dan pengembangan bagi para pencari
kerja merupakan faktor yang sangat penting demi terciptanya keseimbangan diantara kedua
faktor tersebut.
f. Cara untuk menaggulangi pengangguran yang terjadi di Indonesia.
Jumlah pengangguran secara nasional ini tentu saja dipengaruhi dengan jumlah
pengangguran di daerah baik itu di perkotaan maupun di perdesaan. Ketersediaan lapangan
kerja yang relatif terbatas, tidak mampu menyerap para pencari kerja yang senantiasa
bertambah setiap tahun seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Tingginya angka
pengangguran tidak hanya menimbulkan masalahmasalah di bidang ekonomi, melainkan juga
berbagai masalah di bidang sosial, seperti kemiskinan dan kerawanan sosial.
Masalah ketersediaan lapangan kerja di Indonesia sekarang ini sudah mencapai kondisi
yang cukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah pengangguran yang besar dan
pendapatan yang relatif rendah. Pengangguran dapat menjadi beban keluarga dan masyarakat,
sumber utama kemiskinan, dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal, serta
dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang.
Dampak buruk dari pengangguran adalah berkurangnya tingkat pendapatan masyarakat
yang pada akhirnya mengurangi tingkat kemakmuran/ kesejahteraan. Kesejahteraan
masyarakat yang turun karena menganggur akan meningkatkan peluang mereka terjebak
dalam kemiskinan karena tidak memiliki pendapatan. Apabila pengangguran tidak dapat
diatasi, maka akan timbul keresahan sosial yang mempunyai dampak yang buruk pada
kesejahteraan masyarakat serta prospek pembangunan ekonomi dalam jangka panjang.
Dengan demikian, tingginya pengangguran akan berdampak pada peningkatan kemiskinan di
Indonesia.
Upaya Pemerintah Dalam Mengatasi Pengangguran
Pemberdayaan sosial sebagi sebuah upaya yang pemerintah lakukan dalam mengatasi
masalah pengangguran lebih ditonjolkan karena di dalamnya terkandung dua aspek yakni (1)
penentuan nasib sendiri serta bebas menentukan solusi pemecahan masalahnya; dan (2)
Pemerintah hanya menjadi fasilitator sedangkan pelakunya tetap masyarakat dengan status
tersebut.
Salah satu upaya yang pemerintah yang perlu terus-menerus dikembangkan adalah
Usaha Kecil Mikro (UKM) Konsep sektor informal dan usaha mikro menarik perhatian dan
mendapat tanggapan dari berbagai pihak karena sektor kegiatan usaha ini menyangkut
pemberdayaan perekonomian rakyat, baik di pedesaan maupun di kota-kota. Hal ini menjadi
sangat penting karena sektor kegiatan usaha ini menyangkut kehidupan sebagian terbesar dari
rakyat Indonesia. Usaha kecil mikro atau usaha mikro pada umumnya dimiliki dan dikelola
oleh orang-orang miskin atau mendekati miskin. Biasanya usaha mikro ini bergerak didalam
sektor informal.8
Pemerintah harus berupaya sekuat tenaga untuk mengatur dan mengarahkan sektor-sektor
produktif, investasi publik dan regulasi yang lebih mengarah pada penyediaan lapangan kerja.
Oleh sebab itu, kebijakan Pemerintah tentunya akan lebih berpihak kepada masyarakat yang

8
https://dprexternal3.dpr.go.id/index.php/kajian/article/view/776
disebabkan oleh pengangguran, sehingga kepentingan masyarakat akan menjadi prioritas
dalam pembangunan.
C. Metode Pengambilan Data
Penelitian ini peneliti melakukan pengumpulan data menggunakan data sekunder.
Karena data yang kami gunakan berasal dari sumber yang sudah ada. Melalui pendekatan
kualitatif, kuantitatif dan menggunakan metode penelitian deskriptif.
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pengangguran merupakan salah satu masalah utama yang selalu dihadapi setiap negara.
Jika berbicara tentang masalah pengangguran, berarti tidak hanya berbicara tentang masalah
sosial tetapi juga berbicara tentang masalah ekonomi, karena pengangguran selain
menyebabkan masalah sosial juga memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
suatu negara khususnya negara yang sedang berkembang seperti Indonesia.

Dilihat dari bulan Februari 2019 tingkat pengangguran terbuka di Indonesia sebesar 5,01
persen yang dirilis pada tanggal 6 Mei 2019. Hal ini di buktikan dengan:

Jumlah angkatan kerja pada Februari 2019 sebanyak 136,18 juta orang, naik 2,24 juta
orang dibanding Februari 2018. Sejalan dengan naiknya jumlah angkatan kerja,
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga meningkat sebesar 0,12 persen poin.
Dalam setahun terakhir, pengangguran berkurang 50 ribu orang, sejalan dengan TPT
yang turun menjadi 5,01 persen pada Februari 2019. Dilihat dari tingkat pendidikan,
TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih tertinggi diantara tingkat
pendidikan lain, yaitu sebesar 8,63 persen.
Penduduk yang bekerja sebanyak 129,36 juta orang, bertambah 2,29 juta orang dari
Februari 2018. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase
penduduk yang bekerja terutama pada Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
(0,43 persen poin), Perdagangan (0,39 persen poin), dan Konstruksi (0,34 persen
poin). Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan utamanya pada
Pertanian (1,00 persen poin); Administrasi Pemerintahan (0,23 persen poin); serta
Informasi dan Komunikasi (0,06 persen poin).
Sebanyak 74,08 juta orang (57,27 persen) bekerja pada kegiatan informal. Selama
setahun terakhir (Februari 2018–Februari 2019), pekerja informal turun sebesar 0,95
persen poin.
Persentase tertinggi pada Februari 2019 adalah pekerja penuh (jam kerja minimal 35
jam per minggu) sebesar 69,96 persen. Sedangkan penduduk yang bekerja dengan jam
kerja 1–7 jam memiliki persentase yang paling kecil, yaitu sebesar 2,69 persen.
Sementara itu, pekerja tidak penuh terbagi menjadi dua, yaitu pekerja paruh waktu
(22,67 persen) dan pekerja setengah penganggur (7,37 persen).
Rata-rata upah buruh berdasarkan hasil Sakernas Februari 2019 sebesar 2,79 juta
rupiah.
Rata-rata upah buruh laki-laki sebesar 3,05 juta rupiah dan rata-rata upah buruh
perempuan sebesar 2,33 juta rupiah.
Terdapat 7 dari 17 kategori lapangan pekerjaan dengan rata-rata upah buruh lebih
rendah daripada rata-rata upah buruh nasional.
Rata-rata upah buruh berpendidikan universitas sebesar 4,34 juta rupiah, sedangkan
buruh berpendidikan SD ke bawah sebesar 1,73 juta rupiah.
Di perbarui pada bulan Agustus 2019 dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,28
persen yang dirilis pada tanggal 5 November 2019. Hal ini dibuktikan dengan:

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami penurunan sejak tahun 2015 sampai
dengan tahun 2019. Pada Agustus 2019, TPT turun menjadi 5,28 persen dibandingkan
tahun lalu yang sebesar 5,34 persen. Terdapat 5 orang penganggur dari 100 orang
angkatan kerja di Indonesia.
Sejalan dengan naiknya jumlah angkatan kerja, Tingkat Parsipasi Angkatan Kerja
(TPAK) juga mengalami peningkatan. TPAK Agustus 2019 sebesar 67,49 persen,
meningkat 0,23 persen poin dibandingkan tahun lalu. Peningkatan TPAK memberikan
indikasi potensi ekonomi dari sisi pasokan (supply) tenaga kerja yang meningkat.
Dilihat dari tren lapangan pekerjaan selama Agustus 2018-Agustus 2019, lapangan
pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terutama pada Penyediaan
Akomodasi dan Makan Minum (0,50 persen poin), Industri Pengolahan (0,24 persen
poin), dan Perdagangan (0,20 persen poin). Sementara lapangan pekerjaan yang
mengalami penurunan terutama pada Pertanian (1,46 persen poin), Jasa Keuangan
(0,06 persen poin), dan Pertambangan (0,04 persen poin).
Pekerja formal yaitu mereka yang berusaha dibantu buruh tetap dan yang menjadi
buruh/karyawan/pegawai. Terdapat sejumlah 56,02 juta orang (44,28 persen) pekerja
formal. Sedangkan penduduk yang bekerja pada kegiatan informal (mencakup
berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas, dan pekerja tak
dibayar) ada sebanyak 70,49 juta orang (55,72 persen).
Sakernas Agustus 2019 mencatat ada sejumlah 8,13 juta orang setengah pengangguran
(orang yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu dan masih mencari pekerjaan atau
masih bersedia menerima pekerjaan) dan 28,41 juta orang pekerja paruh waktu (orang
yang bekerja di bawah jam kerja normal kurang dari 35 jam seminggu tetapi tidak
mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain). 9

E. Penutup
a) Kesimpulan
Berdasarkan fakta di lapangan, tingginya angka pengangguran di Indonesia pada tahun
2019 disebabkan oleh kurangnya akses pendidikan, kurangnya kesempatan untuk
berkembang, ketidakmampuan bersaing dan kurangnya keterampilan. Tingginya angka anak-
anak dan remaja yang putus sekolah secara langsung berkontribusi pada tingginya angka
pengangguran muda di Indonesia. Pentingnya pendidikan tidak hanya untuk membantu
manusia menjadi manusia yang utuh, tetapi juga untuk mempersiapkan mereka dengan
pengetahuan dan keterampilan untuk berkembang. Dengan demikian, jumlah pengangguran
muda dan lulusan pengangguran di Indonesia semakin meningkat.
Pemerintah harus segera tanggap dan cepat dalam memecahkan permasalahan
pengangguran yang semakin meningkat. Pemerintah harusmeningkatkan pelatihan – pelatihan
kepada masyarakat, dalam meningkatkan jiwa kewirausahaan, memperluas usaha kecil
menengah, agar mereka dapat mandiri secara ekonomi. Angka pengangguran akan
berkurang seiiring dengan perbaikan ekonomi yang dilakukan pemerintah. Pemerintah
dapat bekerja sama dengan lembaga pendidikan di dalam dan diluar negri untuk
dapat

9
https://www.bps.go.id/pressrelease.html?katsubjek=6&Brs%5Btgl_rilis_ind%5D=&Brs%5Btahun%5D=2019&yt0=Cari
menghasilkan sumber daya manusia yang berkopeten.Dengan beberapa upaya yang segera
ditindaklajutkan pemerintah.
b) Saran
Peran pendidikan harus diikutsertakan dalam pengubahan kurikulum pendidikan sesuai
dengan pangsa pasar global, menggalakan kewirausahaan, dan usaha kecil menengah, dari
segi peningkatan wisata, penghasilan produk barang jasa dan wisata kuliner. Bukan hanya itu
saja pemerintah juga harus mengatur tentang transmigrasi dll, memperluas lapangan
pekerjaan, dan lebih meningkatkan keterampilan dengan cara ikut program yang diadakan
oleh pemerinatah. Bisa juga dengan pemberian bantuan berupa uang untuk membuka usaha
atau lapangan pekerjaan yang baru dan untuk memperkerjakan orang lain. Jadi intinya saling
menguntungkan satu sama lain maka akan semakin menurun tingkat pengangguran yang
terjadi di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ums.ac.id/31671/2/04._BAB_I.pdf http://repo.iain-

tulungagung.ac.id/14473/4/BAB%20I.pdf http://jurnal.um-
tapsel.ac.id/index.php/nusantara/article/view/97
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/pertumbuhan-ekonomi-adalah/
https://core.ac.uk/download/pdf/11725527.pdf
https://jurnal.unigo.ac.id/index.php/gdrev/article/view/115/112
https://www.neliti.com/publications/177585/masalah-ketenagakerjaan-dan-pengangguran-di-
indonesia
https://www.bps.go.id/pressrelease.html?katsubjek=6&Brs%5Btgl_rilis_ind%5D=&Brs%5Bt
ahun%5D=2019&yt0=Cari
https://dprexternal3.dpr.go.id/index.php/kajian/article/view/776
http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/article/view/97/97
https://www.bps.go.id/website/images/Keadaan-Ketenagakerjaan-Indonesia-Februari-2019-
ind.jpg
https://www.bps.go.id/website/images/Keadaan-Ketenagakerjaan-Indonesia-Agustus-2019-
ind.jpg

Anda mungkin juga menyukai