Anda di halaman 1dari 8

UMKM Dalam Mengatasi Permasalahan Pengangguran

Bulan Fiola Auliyasya


Fakultas Pertanian, Program Studi Agribisnis/3
Universitas Samawa

1.1 Latar Belakang

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang
dapat meningkatkan perekonomian. Selain memberikan kotribusi terhadap
pertumbuhan ekonomi, UMKM juga dapat meningkatkan jumlah pendapatan.
Usah Mikro Kecil dan Menengah mampu membuktikan eksistensinya pada
perekonomian Indonesia. Dapat dilihat pada saat Indonesia mengalami krisis
ekonomi pada tahun 1997 UMKM bisa tetap bertahan dan telah terbukti dapat
menyelamatkan Indonesia dari keadaan krisis ekonomi, sedangkan perusahaan-
perusahaan besar yang mendapatkan dukungan dari pemerintah tidak mampu
menghadapi krisis ekonomi tersebut.
Keunggulan UMKM ini disebabkan karena mayoritas usaha berskala kecil
tidak terlalu bergatung pada modal besar. Pemerdayaan UMKM sangat penting
agar dapat meperkuat struktur perekonomian nasional. UMKM di Idonesia terdiri
dari beberapa sektor usaha yang dapat memberikan kotribusi yang sangat besar
bagi daerah. UMKM merupakan salah satu bentuk usaha kecil masyarakat yang
didirikan berdasarkan inisiatif seseorang.
Namun sebagian besar masyarakat berfikir bahwa UMKM hanya memberikan
keuntungan bagi pihak-pihak tertentu. Padahal tanpa disadari 2 UMKM dapat
menyerap tenaga kerja yang disebakan oleh adanya permintaan tenaga kerja.
UMKM juga membantu mengelola sumber daya alam di suatu daerah. Sumber
daya manusia dan sumber daya alam tidak akan memiliki nilai guna apabila tidak
dimanfaatkan dengan baik. Dengan kata lain sumber daya alam akan tetap
menjadi suatu modal yang berharga namun tidak memiliki nilai guna karena tidak
dikelola. Dalam hal ini, UMKM memiliki peran penting untuk memerdayakan
sumber daya alam agar memiliki nilai guna, dan juga dapat memberikan
kesempatan kerja bagi tenaga kerja yang masih menganggur.

1 | Artikel
Pengangguran adalah tenaga kerja yang belum mendapatkan pekerjaan,
tetapi sedang mencari pekerjaan. Pengangguran adalah masalah makroekonomi
yang mempengaruhi manusia secara langsung dan merupakan masalah yang
berat. bahwa pengangguran saat ini, bukan karena akibat krisis ekonomi,
melainkan bertambahnya tenaga kerja yang tidak seimbang dengan lapangan
kerja yang tersedia. Mengingat banyaknya pengangguran yang ada dan tidak
semua pengangguran memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi untuk
mendapatkan pekerjaan maka dari itu, UMKM dapat memberikan peluang yang
besar untuk masyarakat yang tidak memiliki pendidikan yang tinggi atau
masyarakat kecil.

1.2 Tujuan Penulisan


1. Dapat memberikan pemahaman mengenai penjelasan Pengangguran.
2. Dapat memberikan pemahaman mengenai upaya UMKM dan Pemerintah
dalam mengatasi pengangguran.
3. Dapat memberikan pemahaman mengenai peran UMKM dan peran
Pemerintah.

2 | Artikel
A. Pengangguran

Permasalahan akan pengangguran di Indonesia seolah menjadi


permasalahan yang tak kunjung usai, hal tersebut disebabkan oleh peningkatan
jumlah usia produktif yang tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan yang
tersedia. Faktor penyebab tingginya angka pengangguran di Indonesia juga
disebabkan oleh rendahnya sumber daya manusia yang dimiliki. Selain itu,
perubahan yang terjadi pada struktur ekonomi sebuah negara dapat pula
menimbulkan pengangguran. Saat ini, di negara Indonesia sektor pertanian
merupakan sektor dengan posisi pertama dalam menyerap tenaga kerja. Hal
tersebut mengakibatkan mayoritas masyarakat Indonesia masih memprioritaskan
pertanian sebagai mata pencaharian. Meskipun pertanian menjadi sektor utama
dalam penyerapan tenaga kerja, hal tersebut tidak serta mengurangi tingkat
pengangguran di Indonesia. Beberapa masyarakat tidak memiliki kemampuan
khusus dalam bidang tersebut. Saat ini, Indonesia sedang mengalami fase bonus
demografi, hal tersebut tentunya merupakan langkah bagi masyarakat untuk mencari
inovasi baru dalam langkah perbaikan taraf hidup, karena pada fase ini usia
produktif yang dimiliki oleh Indonesia lebih medominasi jika dibandingkan usia non
produktif. Namun, fase tersebut tampaknya tidak digunakan oleh Indonesia secara
maksimal, karena banyak dari usia produktif tersebut tidak dibekali dengan
kemampuan khusus serta kreativitas dan inovasi baru yang mampu mengubah
kondisi perekonomian bangsa.

Permasalahan tersebut bertambah kompleks disusul dengan pertumbuhan


penduduk Indonesia yang saat ini berada pada angka 268 juta jiwa (Badan Pusat
Statistik, 2019). Sebagai negara yang telah mengalami krisis moneter beberapa
tahun silam, tentu tidak mudah bagi pemerintah dan juga masyarakat untuk
memperbaiki perekonomian Indonesia, pemerintah menyadari hal tersebut setelah
krisis terjadi, mengenai kebijakan yang ada saat ini mengakibatkan kemerosotan
serta lemahnya perekonomian nasional, sehingga dalam rancangannya, pemerintah
perlu sebuah langkah yang lebih stabil serta terencana, mengingat tantangan
perekonomian bangsa semakin rumit. Data Badan Pusat Statistik memuat tingkat
setengah pengangguran di Indonesia semakin meningkat, dari tahun 2019
persentase data menunjukkan angka 6,42% dan pada tahun 2020 persentase

3 | Artikel
tersebut bertambah sebanyak 3,77% menjadi 10,19%, dalam persentase tersebut
tercatat kelompok usia

tertinggi tingkat pengangguran Indonesia adalah dalam rentang usia 15-19. Melihat
data tersebut telah diketahui bahwa persentase terbesar tingkat pengangguran
berasal dari usia non-produktif, hal tersebut dapat terlihat dari rentang usia 15-19
adalah usia sekolah, yang artinya banyak dari masyarakat Indonesia yang menjadi
pengangguran dalam rentang usia tersebut dikarenakan putus sekolah. Hal ini
menyebabkan angka pengangguran usia muda menjadi yang tertinggi serta
banyaknya jumlah tenaga kerja yang kurang dimanfaatkan secara maksimal disusul
dengan peningkatan pekerjaan tak layak bagi masyarakat. Pemerintah telah
melakukan berbagai inovasi dengan peningkatan standar ekonomi dalam
mengentas kemiskinan serta pengangguran di masyarakat, ditunjukkan pada
beberapa program perekonomian, salah satunya melalui peningkatan sektor UMKM.
Sektor ini menjadi kelompok usaha yang terbesar serta menyerap tenaga kerja
dengan jumlah yang besar pula, hal tersebut menjadikan UMKM sebagai kelompok
yang dapat bertahan di segala kondisi, seperti pada krisis moneter atau ekonomi.

Pengangguran masih menjadi masalah serius yang menghantui di berbagai


negara, tidak terkecuali pada negara maju seperti Amerika Serikat. Sedangkan di
Indonesia sendiri, yang merupakan negara berkembang (developing countries)
masalah pengangguran tergolong tinggi dan menjadi masalah yang cukup
memprihatinkan. Pengangguran sendiri terjadi karena lapangan pekerjaan yang
tersedia tidak sesuai dengan jumlah pencari kerja. Ketersediaan lapangan kerja
yang relatif terbatas, tidak mampu menyerap para pencari kerja yang senantiasa
bertambah setiap tahun seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.
Pengangguran memiliki dampak negatif salah satunya menyebabkan tingkat
pendapatan masyarakat menurun, sehingga akan mengakibatkan kemiskinan.
Pengangguran tidak hanya berdampak pada aspek ekonomi saja. Akan tetapi,
berdampak juga pada aspek sosial seperti menurunnya tingkat kesejahteraan
masyarakat. Ketika kesejahteraan suatu masyarakat rendah maka akan
mengakibatkan tingginya tingkat kriminalitas/ kejahatan. Sedangkan pada aspek
kesehatan dapat menyebabkan terjadinya gizi buruk, akhirnya tingkat kesehatan
menurun. Mengingat banyaknya dampak yang ditimbulkan pengangguran, maka
perlu upaya untuk mengatasinya.
4 | Artikel
B. Upaya

Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi pengangguran melalui
peran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). UMKM menjadi trobosan dalam
rangka menanggulangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia. Berdasarkan
data dari Kementrian Keuangan sebanyak 97% penyerapan tenaga kerja melalui
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). UMKM sebagai penyedia lapangan
pekerjaan terbesar. Dengan demikian, UMKM memiliki kontribusi yang sangat besar
bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Adapun kontribusi UKMKM antara lain dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat, kesejahteraan masyarakat melalui
penyediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Dengan kontribusi yang sangat
besar ini, maka perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah.

Meningkat atau menurunnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia dipengaruhi


oleh berbagai faktor, salah satunya keterlibatan UMKM. Sesuai dengan UUD 1945
pasal 33 ayat 4, UMKM merupakan bagian dari perekonomian nasional yang
berwawasan kemandirian dan memiliki potensi besar untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. UMKM memiliki peran yang signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi negara.

Upaya yang bisa dilakukan pemerintah dalam mendukung UMKM seperti


pemberian subsidi dan pinjaman, karena sebagian besar dari UMKM masih memiliki
kendala modal. Selain itu juga dengan memberikan akses yang mudah dalam
perizinan, karena dengan adanya kemudahan diharapkan produk UMKM dapat
bersaing dengan produk-produk luar negeri. Selain itu, perlu juga untuk melakukan
pemberdayaan dan pelatihan bagi pelaku UMKM. Agar mereka terus berinovasi dan
mengikuti kemajuan teknologi yang ada. Dengan adanya dukungan penuh dari
pemerintah diharapkan UMKM yang ada di Indonesia bisa menjadi lebih maju dan
berkembang. Dalam upaya membangun ekonomi kerakyatan, Presiden RI telah
memberikan arahan untuk melakukan pengembangan UMKM naik kelas dan
modernisasi koperasi.

5 | Artikel
C. Peran

Peran UMKM sangat besar untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia,


dengan jumlahnya mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha. Kontribusi UMKM
terhadap PDB juga mencapai 60,5% dan terhadap penyerapan tenaga kerja adalah
96,9% dari total penyerapan tenaga kerja nasional.

Selain dukungan dari pemerintah, UMKM juga perlu mendapat dukungan dari
masyarakat umum. Masyarakat harus merasa bangga dengan produk lokal. Rasa
bangga ini bisa diwujudkan melalui penggunaan barang-barang lokal hasil produksi
UMKM dan ikut dalam mempromosikan.

Kehadiran UMKM yang terus meningkat dalam satu dekade dan ditengah-
tengah era globalisasi dunia ternyata dapat menampung tenaga kerja dan secara
perlahan mengurangi angka pengangguran.

Peran UMKM juga telah teraktualisasi pada masa krisis hingga saat ini.
Selama masa krisis ekonomi hingga kini, keberadaan UMKM mampu sebagai faktor
penggerak utama ekonomi Indonesia. Terutama ketika krisis kegiatan investasi dan
pengeluaran pemerintah sangat terbatas, maka pada saat itu peran UMKM sebagai
bentuk ekonomi rakyat sangat besar. UMKM, berjuan adalah agar keberadaan
UMKM ke depan semakin berkembang, sehingga mampu membantu program
penanggulangan pengangguran di Indonesia.

Peran pemerintah sebagai stabilisator. UMKM memerlukan iklim usaha yang


stabil agar dapat semakin maju dan berkembang. Salah satu cara agar
menumbuhkan iklim usaha yang stabil ialah dengan memberikan berbagai bantuan
modal untuk para pelaku UMKM. Upaya pemerintah dalam penanggulangan
kemiskinan dan pengangguran, sebenarnya bukan hal yang baru. Namun,
pemerintah baru sadar setelah terjadi krisis, bahwa kebijakan pemerintah selama ini
menghasilkan fundamental perekonomian nasional yang rapuh, sehingga ke depan
membutuhkan penanganan yang lebih serius karena tantangan semakin berat.

6 | Artikel
7 | Artikel
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hadirnya UMKM di tengah masyarakat juga turut membantu dalam
mengurangi jumlah pengangguran masyarakat kelas menengah ke bawah. Hadirnya
UMKM ditengah masyarakat dapat menjadi peluang baru apabila dalam manajemen
dan pengelolaan disertai dengan metode, serta strategi yang sesuai. Adanya UMKM
di masyarakat Indonesia saat ini, hanya terbatas pada industri rumahan saja, dan
tidak diimbangi dengan perencanaan yang terstruktur sehingga tak jarang beberapa
UMKM masyarakat hanya bertahan beberapa tahun. Oleh karenanya penting bagi
masyarakat penggagas UMKM serta pemerintah dalam mewujudkan perencanaan
tersebut bersama-sama, mengingat UMKM merupakan salah satu industri non
pertanian terbesar yang mampu menyerap ribuan tenaga kerja baru.

B. Saran
Bagi pemerintah agar lebih memperhatikan para pengangguran. Pemerintah
dapat melakukan upaya dengan mendukung UMKM seperti pemberian subsidi dan
pinjaman, karena sebagian besar dari UMKM masih memiliki kendala modal. Selain
itu juga dengan memberikan akses yang mudah dalam perizinan, karena dengan
adanya kemudahan diharapkan produk UMKM dapat bersaing dengan produk-
produk luar negeri.

8 | Artikel

Anda mungkin juga menyukai