Anda di halaman 1dari 3

Adelia suryani (xi boga)

Teks eksplanasi fenomena sosial

Pengangguran

Pengangguran adalah salah satu fenomena sosial yang berhubungan dengan aspek ketenagakerjaan yang
sudah menjadi permasalahan di masyarakat. Seperti sebuah penyakit kronis yang menyerang sisi
kehidupan dalam bermasyarakat. Telah banyak cara dalam penanganan yang telah dilakukan, namun
permasalahan ini tidak juga tuntas. Tidak hanya di Indonesia, masalah pengangguran ini sudah ditemukan
hampir di semua negara. Setiap pemerintahan yang ada didunia, telah menjadikan masalah pengagguran
menjadi agenda yang utama. Secara umum, banyak yang mengartikan bahwa pengangguran adalah orang
dewasa yang tak bekerja, masih mencari pekerjaan, atau tidak mempunyai pekerjaan secara formal dan
tidak memperoleh penghasilan.

Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran,
produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya
kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Sebenarnya kesulitan lapangan kerja ini disebabkan oleh
2 faktor utama, yaitu faktor pribadi dan faktor sosial ekonomi. Berikut penjelasan dari tiap-tiap faktor.

1. Faktor Pribadi

Dalam hal ini penyebab pengangguran bisa disebabkan oleh kemalasan, cacat/udzur dan rendahnya
pendidikan serta ketrampilan dari pekerja itu sendiri. Penjelasannya sebagai berikut :

 Faktor kemalasan

Penganguran yang berasal dari kemalasan individu sebenarnya sedikit.Namun, dalam sistem materialis
dan politik sekularis, banyak yang mendorong masyarat menjadi malas, seperti sistem penggajian yang
tidak layak atau maraknya perjudian. Banyak orang yang miskin menjadi malas bekerja karena berharap
kaya mendadak dengan jalan menang judi atau undian.

 Faktor cacat /uzur

Dalam sistem kapitalis hukum yang diterapkan adalah ‘hukum rimba’. Karena itu, tidak ada tempat bagi
mereka yang cacat/uzur untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.

 Faktor rendahnya pendidikan dan keterampilan

Saat ini sekitar 74% tenaga kerja Indonesia adalah mereka yang berpendidikan rendah, yaitu SD dan
SMP. Dampak dari rendahnya pendidikan ini adalah rendahnya keterampilan yang mereka milki. Belum
lagi sistem pendidikan Indonesia yang tidak fokus pada persoalan praktis yang dibutuhkan dalam
kehidupan dan dunia kerja. Pada akhirnya mereka menjadi pengangguran intelek.

2. Faktor Sistem Sosial dan Ekonomi


Faktor ini merupakan penyebab utama meningkatnya pengangguran di Indonesia, di antaranya:

 Ketimpangan antara penawaran tenaga kerja dan kebutuhan

Tahun depan diperkiraan akan muncul pencari tenaga kerja baru sekitar 1,8 juta orang, sedangkan yang
bisa ditampung saat ini dalam sektor formal hanya 29%. Sisanya di sektor informal atau menjadi
pengangguran.

 Kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat

Banyak kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat dan menimbulkan pengangguran baru.
Menurut Menteri Tenaga Kerja dan Transportasi (Menakertrans), kenaikan BBM telah menambah jumlah
pengangguran sekitar 1 juta orang. Kebijakan Pemerintah yang lebih menekankan pada pertumbuhan
ekonomi, bukan pada pemerataan juga mengakibatkan banyak hal yang tidak semestinya dan juga
mengakibatkan pengangguran semakin bertambah. Banyaknya pembukaan industri yang tidak
memperhatikan dampak lingkungan juga mengakibatkan pencemaran, sehingga mematikan lapangan
kerja yang sudah ada.

 Pengembangan sektor ekonomi non-real

Dalam sistem ekonomi kapitalis—memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk
melaksanakan kegiatan perekonomian—muncul transaksi yang menjadikan uang sebagai suatu barang
yang mudah untuk di perdagangkan yang di sebut sektor non-real. Seperti bursa efek dan saham
perbankan sistem ribawi maupun asuransi.Sektor ini tumbuh pesat. Nilai transaksinya bahkan bisa
mencapai 10 kali lipat daripada sektor real.Pertumbuhan sector ini jauh lebih cepat daripada sektor real,
sehingga mendorong tingkat perubahan harga aset sehingga menyebabkan turunnya produksi dan
investasi di sektor real. Akibatnya, hal itu mendorong kebangkrutan perusahan dan PHK serta
pengangguran.Inilah penyebab utama krisis ekonomi dan moneter di Indonesia yang terjadi sejak tahun
1997. Peningkatan sektor non-real juga mengakibatkan harta beredar hanya di sekelompok orang tertentu
dan tidak memilki konstribusi dalam penyediaan lapangan pekerjaan.

 Banyaknya tenaga kerja wanita

Jumlah wanita pekerja pada tahun 1998 ada sekitar 39,2 juta. Jumlah ini terus meningkat setiap tahunnya.
Peningkatan jumlah tenaga kerja wanita ini mengakibatkan persaingan pencari kerja antara wanita dan
laki-laki. Akan tetapi, dalam sistem kapitalis, untuk efesiensi biaya biasanya yang diutamakan adalah
wanita karena mereka mudah diatur dan tidak banyak menuntut, termasuk dalam masalah gaji. Kondisi
ini mengakibatkan banyaknya pengangguran di pihak laki-laki.

Akibat munculnya pengangguran tersebut maka dapat menimbulkan berbagai macam persoalan sosial dan
ekonomi bagi masyarakat. Orang yang tak mempunyai mata pencaharian juga tidak bisa mendapat
penghasilan dan yang tak berpenghasilan tak dapat membelanjakan uang dalam membeli barang untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Jika jumlah penganggur sangat banyak maka akan timbul kekacauan sosial,
jika jumlah gelandangan semakin meningkat pesat maka tingkat kriminalitas semakin tinggi. Dan juga
akan terjadi kesenjangan sosial.

Berdasarkan semua uraian tadi maka sudah sangat jelas bahwa pengangguran adalah permasalahan besar
yang harus segera diselesaikan serta memiliki solusi yang cukup ampuh agar tingkat pengangguran
semakin berkurang. Langkah yang nyata untuk bisa ditempuh yaitu dengan memperbaiki keadaan
lapangan kerja.Dengan semakin baiknya keadaan lapangan kerja maka kekerasan sosial yang disebabkan
oleh pengangguran dapat diatasi atau setidaknya berkurang. Disamping itu, pemerintah harus
memperbaiki lulusan sarjana yang dihasilkan dan juga disesuaikan dengan kebutuhan pasar akantenaga
kerja. Langkah yang baik lagi, jika kita dapat memberikan keterampilan yang memadai untuk mereka
yang masih bekerja sehingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri nantinya.

Semua langkah tersebut harus segera kita laksanakan agar dapat memecahkan masalah pengangguran
yang tak kunjung terselesaikan. Permasalahan ini bukanlah masalah pemerintah saja, namun ini suatu
permasalahan yang memang sudah menjamur di kehidupan masyarakat. Sehingga masyarakatpun juga
harus ikut ambil peran dalam menangani masalah pengangguran ini

Anda mungkin juga menyukai