ARTIKEL ILMIAH
Artikel Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah
Komunikasi Pembangunan dan Perubahan Sosial
Disusun Oleh :
Pengangguran adalah salah satu masalah ekonomi yang berdampak besar pada
pertumbuhan ekonomi. Ini menyebabkan individu tidak memiliki sumber pendapatan dan
mendorong mereka ke dalam jurang kemiskinan. Secara umum, pemerintah menghadapi
masalah pengangguran dengan berusaha untuk menciptakan lebih banyak peluang kerja, baik
di sektor publik maupun swasta. Pengangguran adalah isu yang selalu sulit diatasi di hampir
setiap negara. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang terus meningkat setiap
tahun, yang mengakibatkan peningkatan jumlah pencari kerja, sementara lapangan kerja yang
tersedia mungkin tidak sejalan dengan pertumbuhan ini. Jika tenaga kerja tidak dapat
ditempatkan dalam pekerjaan yang ada, mereka akan tetap dalam status pengangguran.
GAMBARAN PERMASALAHAN
Pengangguran terjadi karena berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi, kebijakan
pemerintah yang tidak mendukung rakyat, pengembangan sektor ekonomi yang tidak nyata,
rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan, keterbatasan lapangan kerja dibanding
jumlah pencari kerja, ketidaksesuaian kompetensi pencari kerja dengan kebutuhan pasar
kerja, kesulitan lulusan program pendidikan dalam menemukan peluang kerja karena
terbatasnya akses, serta budaya di beberapa daerah yang mengharapkan perempuan saja yang
bekerja, sementara kaum pria tidak. Selain itu, kurangnya informasi yang efektif tentang
pasar kerja juga berperan dalam fenomena pengangguran. Pengangguran juga terkait erat
dengan pemutusan hubungan kerja, yang bisa disebabkan oleh penutupan atau pemangkasan
operasi perusahaan akibat krisis ekonomi atau ketidakstabilan keamanan, peraturan yang
menghambat investasi, hambatan dalam perdagangan internasional, dan faktor lainnya.
Keterbatasan lapangan pekerjaan di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun,
yang merupakan indikator penting kesejahteraan masyarakat dan juga keberhasilan sistem
pendidikan dalam mengurangi tingkat kemiskinan. Jenis pengangguran ini memiliki dampak
sosial yang signifikan, termasuk peningkatan tingkat kriminalitas di berbagai daerah karena
tekanan ekonomi. Dengan kompleksitas masalah ini, penanganannya tidak dapat dibatasi
hanya pada bidang pendidikan, tetapi melibatkan berbagai dimensi. Fenomena pengangguran
juga berpotensi menciptakan tingkat produktivitas sosial yang rendah, yang pada akhirnya
akan mempengaruhi pendapatan masyarakat. Pengangguran merupakan tantangan serius
dalam upaya pengembangan sumber daya manusia saat ini. Krisis ekonomi yang tengah
dihadapi telah mengguncang struktur sosial bangsa.
Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia yang bisa dikembangkan, namun di
sisi lain, ada berbagai kendala yang harus diatasi, terutama dalam hal ketenagakerjaan. Salah
satu kendala utama adalah pertumbuhan angkatan kerja yang cepat, tetapi lapangan kerja
yang tersedia tidak sebanding. Masalah lain dalam sektor ketenagakerjaan adalah
kesenjangan antara penawaran tenaga kerja dan permintaan, di mana kompetensi yang
dimiliki oleh tenaga kerja tidak selalu sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, bahkan
ketika permintaan akan tenaga kerja sangat tinggi, sehingga menyebabkan angka
pengangguran yang terus meningkat. Selain itu, upah minimum juga memiliki dampak
signifikan pada tingkat pengangguran. Besar atau kecilnya upah minimum yang ditetapkan
oleh pemerintah berpengaruh terhadap tingkat pengangguran; setiap kenaikan upah minimum
seringkali diikuti oleh penurunan permintaan tenaga kerja, yang pada gilirannya
meningkatkan tingkat pengangguran.
TUGAS/ SASARAN
Untuk mencegah dampak pengangguran, pemerintah secara konsisten berusaha mengatasi
masalah ini. Dalam bukunya, Sukirno (2006) mengidentifikasi berbagai tujuan yang
ditekankan oleh pemerintah dalam upaya mengatasi pengangguran. Tujuan ini dapat dibagi
menjadi dua kategori, yaitu tujuan ekonomi dan tujuan sosial serta politik. Tujuan ekonomi
mencakup:
Dalam mengatasi isu pengangguran, pemerintah memiliki sejumlah opsi kebijakan yang
dapat diambil. Agar mencapai sasaran yang telah ditetapkan, tujuan-tujuan yang bersifat
ekonomi, sosial, dan politik harus digabungkan dengan tepat. Berikut ini adalah rincian
tentang kebijakan yang dianggap seharusnya diimplementasikan oleh pemerintah,
sebagaimana yang dikemukakan oleh Sadono Sukirno (2006) sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2003, dimana kebijakan makro merupakan wewenang pemerintah yang
dikelola oleh Menteri Keuangan. Oleh karena itu, terdapat beberapa tindakan kebijakan yang
dapat diambil oleh pemerintah:
1. Memperluas peluang pekerjaan: Peluang pekerjaan dapat diperluas melalui dua cara:
• Pengembangan industri, terutama di sektor industri yang membutuhkan
banyak tenaga kerja.
• Pelaksanaan berbagai proyek pekerjaan umum, seperti pembangunan
infrastruktur jalan, saluran air, bendungan, dan jembatan.
2. Mengurangi jumlah angkatan kerja.
3. Meningkatkan kualitas tenaga kerja yang ada sehingga mereka mampu menyesuaikan
diri dengan persyaratan yang diperlukan oleh situasi saat ini.
Teori Framing dan Teori Agenda Setting adalah dua kerangka konsep dalam
komunikasi yang digunakan untuk menganalisis bagaimana media massa memengaruhi cara
masyarakat memahami isu-isu tertentu. Walaupun keduanya berkaitan dengan peran media
dalam membentuk pemikiran publik, keduanya memiliki fokus yang berbeda. Teori Framing
menekankan pada cara media dan komunikator lainnya merancang narasi dan konteks
tertentu untuk mempengaruhi cara masyarakat memandang suatu isu. Teori Agenda Setting,
di sisi lain, berkaitan dengan bagaimana media massa memilih isu-isu apa yang harus
menjadi perhatian utama masyarakat, daripada cara isu-isu tersebut dijelaskan. Meskipun ada
perbedaan fokus antara keduanya, seringkali mereka berinteraksi. Teori Framing dapat
membantu menjelaskan bagaimana media massa memilih dan merancang isu-isu yang
kemudian menjadi bagian dari agenda publik, seperti dalam konteks isu pengangguran.
Teori Framing atau Framing Theory, adalah kerangka konsep yang berguna dalam
menganalisis isu pengangguran dengan fokus pada cara media massa, organisasi, atau
individu merancang narasi (frame) isu tersebut dalam berita, laporan, atau komunikasi publik.
Teori Framing menekankan bahwa cara suatu isu dipresentasikan dalam konteks tertentu
memiliki potensi untuk memengaruhi cara masyarakat memahami dan merespons isu
tersebut. Dalam analisis pengangguran, Teori Framing membantu kita memahami bagaimana
isu pengangguran dipahami dan dilihat oleh masyarakat. Berikut adalah cara Teori Framing
dapat diterapkan dalam konteks pengangguran:
DAFTAR PUSTAKA
Adriyanto, Didi Prasetyo, Rosmiyati Khodijah. (2020). Angkatan Kerja Dan Faktor Yang
Mempengaruhi Pengangangguran. Jurnal Ilmu Ekonomi & Sosial,11 (2): 66 – 82
Muzzaki, Arrizal Diwa, dkk. (2023). Perubahan Sosial Kultural Masyarakat Pedesaan (Suatu
Tinjauan Teoritik-Empirik). Dewantara : Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora, 2 (3):
01-17