Anda di halaman 1dari 8

MASALAH PENGANGGURAN DI INDONESIA

Tugas ini disusun guna memenuhi persyaratan mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS)

Dosen Pengampu : Lak Lak Nazhat El Hasanah S.E.,M.Si.

Disusun Oleh :

1. Idah Nurjanah (18313078)


2. Hendrawan (18313371)

JURUSAN ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2019/2020
I. Latar Belakang
Kemajuan teknologi yang kini merambah keseluruh lapisan masyarakat
memang sangat membantu dalam segala bidang. Banyaknya mesin-mesin impor
yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia dapat menghasilkan
barang yang berkualitas yang tak kalah dengan pembuatan manual oleh manusia.
Tetapi hal ini tidak saja membuat pemerintah dan masyarakat lega, namun juga
menimbulkan masalah baru yang hingga kini belum dapat terselesaikan. Masalah
yang tiap tahun bertambah rumit, dan makin banyak saja masyarakat yang
menjalani profesi ini, yaitu pengangguran.
Pengangguran yang tinggi berdampak langsung maupun tidak langsung
terhadap kemiskinan, kriminalitas dan masalah-masalah sosial politik yang juga
semakin meningkat. Dengan jumlah angkatan kerja yang cukup besar, arus
migrasi yang terus mengalir, serta dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan
sampai saat ini, membuat permasalahan tenaga kerja menjadi sangat besar dan
kompleks.
Jika masalah pengangguran yang demikian terus dibiarkan berlarut-larut
maka sangat besar kemungkinannya untuk mendorong suatu krisis sosial dan
krisis ekonomi kedepannya, yang terjadi tidak saja menimpa para pencari kerja
yang baru lulus sekolah, melainkan juga menimpa orangtua yang kehilangan
pekerjaan karena kantor dan pabriknya tutup. Indikator masalah sosial bisa dilihat
dari begitu banyaknya anak-anak yang mulai turun ke jalan. Mereka menjadi
pengamen, pedagang asongan maupun pelaku tindak kriminalitas. Mereka adalah
generasi yang kehilangan kesempatan memperoleh pendidikan maupun
pembinaan yang baik.
Pada kesempatan ini penyusun akan memaparkan masalah tentang
pengangguran di indonesia, yang terjadi dikarenakan beberapa penyebab. Penyeb
ab-penyebab tersebut disebabkan oleh beberapa pihak baik dari kalangan
masyarakat hingga pemerintah.
II. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengangguran ?
2. Apa penyebab pengangguran diindonesia ?
3. Bagaimana cara mengatasi ?

III. Metodologi Penelitian


Dalam penyusunan makalah ini, perlu sekali pengumpulan data serta sejumlah
informasi aktual yang sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas.
Sehubungan dengan masalah tersebut dalam penyusunan makalah ini,penulis
menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yang pertama browsing di
Internet, dan kedua dengan pengetahuan yang penulis miliki.
IV. Pembahasan
Pengangguran merupakan masalah besar dalam sebuah negara yang akan
mempengaruhi perekonomian baik dari segi mikro maupun makro. Definisi
pengangguran memiliki banyak definisi yang ditafsirkan oleh para ahli.
Pengangguran adalah masalah makro ekonomi yang mempengaruhi
manusia secara tidak langsung dan paling berat. Bagi kebanyakan orang,
kehilangan pekerjaan berarti menurunnya standar kehidupan dan tekanan
psikologis. Tidak mengejutkan bahwa pengangguran adalah topik perdebatan
politik yang sering dibicarakan dan para politisi sering mengklaim bahwa
kebijakan yang mereka tawarkan akan membantu menciptakan lapangan kerja
(Mankiw, 2000:123).
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong
dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya. Untuk mengukur tingkat pengangguran pada suatu wilayah bisa
didapat dari prestasi membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan
kerja (Sukirno, 2002:13).
Pengangguran akan selalu muncul dalam suatu perekonomian karena
beberapa alasan. Alasan pertama adalah adanya proses pencarian kerja, yaitu
dibutuhkannya waktu untuk mencocokkan para pekerja dan pekerjaan. Alasan
kedua adalah adanya kekakuan upah. Kekakuan upah ini dapat disebabkan oleh
tiga hal, yaitu adanya kebijakan upah minimum, daya tawar kolektif dari serikat
pekerja, dan upah efisiensi (Mankiw, 2000:123).
Jadi bisa disimpulkan bahwa pengangguran adalah seseorang dalam
angkatan kerja yang tidak memiliki pekerjaan atau bahkan belum mendapatkan
pekerjaan yang disebabkan beberapa faktor.
Berbicara tentang pengangguran di indonesia, Jumlah angkatan kerja pada
Agustus 2018 sebanyak 131,01 juta orang, naik 2,95 juta orang dibanding Agustus
2017. Sejalan dengan itu, Tingkat Partsipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga meningkat
0,59 persen poin. Dalam setahun terakhir, pengangguran berkurang 40 ribu orang,
sejalan dengan TPT yang turun menjadi 5,34 persen pada Agustus 2018. Dilihat dari
tngkat pendidikan, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih
mendominasi di antara tngkat pendidikan lain, yaitu sebesar 11,24 persen.
Penduduk yang bekerja sebanyak 124,01 juta orang, bertambah 2,99 juta
orang dari Agustus 2017. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan
persentase penduduk yang bekerja terutama pada Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum (0,47 persen poin), Industri Pengolahan (0,21 persen poin), dan Transportasi
(0,17 persen poin). Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan
utamanya pada Pertanian (0,89 persen poin), Jasa Lainnya (0,11 persen poin), dan
Jasa Pendidikan (0,05 persen poin). Sebanyak 70,49 juta orang (56,84 persen) bekerja
pada kegiatan informal. Selama setahun terakhir, pekerja informal turun sebesar 0,19
persen poin dibanding Agustus 2017. Persentase tertnggi pada Agustus 2018 adalah
pekerja penuh (jam kerja minimal 35 jam per minggu) sebesar 71,31 persen.
Sementara penduduk yang bekerja dengan jam kerja 1–7 jam memiliki persentase
yang paling kecil, yaitu sebesar 2,14 persen. Sementara itu, pekerja tdak penuh terbagi
menjadi dua, yaitu pekerja paruh waktu (22,07 persen) dan pekerja setengah
penganggur (6,62 persen). (BPS, 2018).
Masalah pengangguran ini tentunya memiliki penyebab penyebab tertentu
yang menjadi akar permasalahan, Pertama ketidakseimbangan antara pekerjaan dan
jumlah tenaga kerja. Jumlah pekerja meningkat dari hari ke hari. Bahkan mahasiswa
dan lulusan magister semakin sulit untuk memiliki pekerjaan karena jumlah pekerjaan
yang tersedia sedikit. Kebutuhan lowongan bugar tumbuh lebih cepat daripada
lowongan yang tersedia.
Ledakan penduduk di Indonesia tidak dibarengi dengan berkembangnya
lapangan kerja yang menyebabkan semakin banyaknya lulusan muda yang
menganggur untuk menunggu pekerjaan. Lalu Kemajuan teknologi juga
mempengaruhi pengangguran. Perkembangan teknologi harus menjadi kebanggaan
karena dengan teknologi yang lebih maju, kerja manusia akan lebih mudah. Namun,
perkembangan teknologi juga membuat banyak perusahaan hanya membutuhkan
beberapa pekerja karena posisinya telah diganti dengan hadirnya teknologi terbaru
seperti robot. Alasan utama perusahaan menggunakan robot daripada manusia karena
biayanya lebih murah dengan kerja cepat dan akurat. Sudah banyak perusahaan yang
menggunakan robot dan meninggalkan kekuatan manusia. Bahkan Keterampilan
pemohon tidak memenuhi kriteria menjadi salah satu penyebab pengangguran.
Perusahaan yang memiliki lowongan kerja akan membutuhkan karyawan yang sesuai
dengan kriteria sesuai dengan posisi yang akan ditempati oleh calon karyawan. Tapi
itu menjadi kendala ketika perusahaan membutuhkan beberapa karyawan dengan
keterampilan tinggi. Secara otomatis, hanya akan ada beberapa pelamar yang
memiliki kesempatan. Hal ini disebabkan jarang pelamar yang memiliki banyak
keterampilan untuk mendukung posisi dalam suatu perusahaan. Sumber Daya
Manusia patut untuk diperhatikan, Kurangnya pendidikan dan keterampilan
masyarakat. Kurangnya tingkatan pendidikan akan menyebabkan seseorang menjadi
sulit untuk dijadikan sebagai tenaga kerja. Orang yang tidak memiliki latar belakang
pendidikan tinggi biasanya hanya menjadi buruh kasar seperti contoh pengangguran
deflasioner. Jika pekerjaan kasar tidak ada dan tidak memiliki jiwa seorang
pengusaha, maka seseorang dapat menjadi pengangguran permanen. Selain itu, orang-
orang yang tidak mendapatkan cukup uang untuk mencapai pendidikan tidak mau
menaikkan keterampilan mereka seperti mengemudi, memasak, atau bertani. Lalu
Kemiskinan, Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penganggur berasal dari
orang-orang yang hidup di bawah kemiskinan. Meskipun tingkat kemiskinan di
Indonesia dapat dikurangi secara bertahap, jumlah pengangguran dapat dikategorikan
tinggi. Kebanyakan orang yang tumbuh di keluarga miskin pada umumnya juga
miskin. Itu karena mereka tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan,
atau tidak memiliki persediaan yang cukup untuk mengembara. Akhirnya, hal yang
akan mereka lakukan adalah menganggur. Kemiskinan adalah salah satu penyebab
pengangguran di Indonesia. PHK menjadi Salah satu hal yang paling menakutkan
oleh karyawan swasta adalah pemutusan hubungan kerja atau pemutusan hubungan
kerja. PHK akan terjadi karena berakhirnya kontrak kerja atau pengurangan
karyawan. Sebuah perusahaan bahkan akan melakukan metode ini untuk menstabilkan
sistem kerja. Pekerjaan sektor pemerintah, yang dianggap paling aman, menjadi opsi
berbahaya karena pemerintah negara bagian dan lokal terus-menerus memotong
pekerjaan. Sehubungan dengan ekspor dan impor yaitu Pasar global, Di era pasar
global bebas dan perdagangan global, maka pengangguran akan menjadi masalah
terbesar yang pernah ada. Akan ada banyak perusahaan asing yang didirikan, tetapi
mereka cenderung memasukkan beberapa pekerja dari negara mereka daripada
menggunakan tenaga kerja asli. Selain itu, mereka memiliki alasan sendiri bahwa
sebagian besar keterampilan dan kemampuan Indonesia tidak memenuhi persyaratan
mereka. Akhirnya, penduduk lokal berakhir sebagai penganggur. Seharusnya menjadi
kewajiban bagi pemerintah untuk membuat kebijakan yang baik terhadap perusahaan
asing. Mereka harus membatasi orang asing yang menjadi pekerja di Indonesia.
Kurangnya pengetahuan menjadikan Kesulitannya untuk bertemu pencari kerja dan
lowongan. Kekosongan yang tersedia terkadang tidak diumumkan dengan baik.
Beberapa orang potensial yang mengisi lowongan terkadang kehilangan informasi
tentang lowongan itu sendiri. Beberapa perusahaan terkadang tidak menyebarkan
lowongan yang mereka butuhkan dengan baik. Sebenarnya ada banyak pencari kerja
yang masih membutuhkan pekerjaan dan siap dipekerjakan kapan saja. Para pencari
kerja terkadang tidak cukup aktif dalam mendapatkan informasi tentang lowongan
tersebut. Mereka harus bergabung dengan job fair atau lowongan pekerjaan untuk
mencari pekerjaan.

Solusi untuk mengatasi pengangguran secara umum

Banyak cara yang harus dilakukan untuk mengatasi pengangguran berikut cara
mengatasi pengangguran secara umum

 Memberikan pendidikan gratis bagi yang kurang mampu, rata – rata jumlah
pengangguran itu di miliki oleh orang yang tidak berpendidikan, jadi masalah
utama pengangguran adalah tidak memiliki pengetahuan yang cukup sehingga
sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan.
 Sebaiknya pemerintah menyediakan tempat lapangan kerja sehingga dapat
membantu dan mengatasi tingkat pengangguran.
 Tidak hanya pemerintah masyarakat setempat pun seharusnya juga di himbau
menyediakan lapangan pekerjaan bagi orang lain.
 Selain itu menyediakan tempat tempat keterampilan seperti kursus menjahit,
kerajinan tangan dll. Walaupun tidak punya pendidikan tetapi mereka mempunyai
modal ketrampilan untuk bekerja sesuai dengan skillnya, karena di dunia kerja
yang di butuhkan adalah ketrampilan skillnya.

Anda mungkin juga menyukai