PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pembangunan
ekonomi
adalah
suatu
proses
yang
menyebabkan
menciptakan
memang
masih
menjadi
masalah
di
Indonesia,
Pengangguran
terdidik
merupakan
kurangnya
keselarasan
antara
untuk
peningkatan
kesehjateraan
hidup
melalui
pemanfaatan
2. Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang diatas kami mencoba beberapa hal yang
akan kami jelaskan dalam makalah ini antara lain :
1. Apa yang dimaksud dengan pengangguran terdidik?
2. Apa Faktor yang menyebabkan timbulnya pengangguran terdidik?
3. Berapa besar angka pengangguran terdidik di kota Lubuklinggau pada
tahun 2015 2016 ?
4. Bagaimana cara mengatasi pengangguran terdidik?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi pengangguran terdidik
BAB II
PEMBAHASAN
1. Apa yang dimaksud dengan pengangguran terdidik?
Pengangguran dalam arti luas adalah jumlah tenaga kerja dalam
perekonomian
yang
secara
aktif
mencari
pekerjaan
tetapi
belum
pendapatan
menyebabkan
konsumsinya
yang
penganggur
menyebabkan
harus
mengurangi
menurunnya
tingkat
Tingkat
pengangguran
yang
terlalu
tinggi
juga
dapat
untuk
memajukan
penghidupan anak-anak yang kita didik, selaras dengan dunianya (Ki Hajar
Dewantara, 1977:14).
Dari analisa diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pengangguran terdidik
adalah seseorang yang telah berupaya untuk memajukan bertumbuhnya budi
pekerti atau seseorang yang telah mengenyam pendidikan akan tetapi tidak
mempunyai pekerjaan (tenaga tidak/belum digunakan).
Pengangguran terdidik adalah seseorang yang telah lulus dari perguruan
tinggi negeri atau swasta atau sekolah sederajat dan ingin mendapat pekerjaan
tetapi belum dapat memperolehnya. Pengangguran terdidik diidentikkan
dengan penganggur yang berpendidikan relatif tinggi, tetapi tidak bekerja, atau
mereka yang mempunyai pendidikan tinggi, tetapi tidak bekerja Diasumsikan
bahwa status sosial ekonomi mempunyai hubungan positif dengan tingkat
pendidikan. Ini berarti semakin tinggi status sosial ekonomi rumah tangga,
semakin mampu mengantar anggota rumah tangganya ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi. Itulah sebabnya pengangguran terdidik boleh jadi berasal
dari rumah tangga yang relatif mampu keadaan status sosial ekonominya.
Pendidikan yang dipercaya dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang
seperti yang telah diuraikan di atas ternyata tidak dijamin kebenarannya jika
dilihat dalam realitas kehidupan. Anggapan orang bahwa pendidikan dapat
mengangkat status atau derajat seseorang perlu untuk ditinjau kembali. Hal ini
dibuktikan dengan semakin meningkatnya pengangguran di kalangan terdidik.
2. Apa faktor yang menyebabkan terjadinya pengangguran terdidik?
Penyebab terjadinya pengangguran terdidik tidak hanya berasal dari
sempitnya lapangan kerja yang ada akan tetapi juga berasal dari kompeten
masing masing individu itu sendiri. Pada dasarnya penyebab pengangguran
terdidik
adalah
kurang
selarasnya
antara
perencanaan
pembangunan
jurusan mereka. Dapat dilihat saat ini fenomena yang ada banyak sekali para
pekerja yang bekerja tidak sesuai dengan kompetensi mereka, contoh seorang
sarjana pendidikan dapat bekerja di perbankan, hal ini menambah pesaing dari
para pencari kerja yang kompetensinya memang diperuntukan untuk di
perbankan.
Selain itu fakta yang ada setiap lulusan pendidikan diciptakan untuk
menjadi seorang pencari kerja dibandingkan pencipta lapangan kerja. Para
lulusan pendidikan tinggi juga ingin mencari pekerjaan dibidang formal dan
mendapatkan posisi yang bagus serta gaji dan tunjangan yang besar. Padahal
dewasa ini lapangan kerja di sektor formal mengalami penurunan, hal itu
disebabkan melemahnya kinerja sektor riil dan daya saing Indonesia, yang
menyebabkan melemahnya sektor industri dan produksi manufaktur yang
berorientasi ekspor. Melemahnya sektor riil dan daya saing Indonesia secara
langsung menyebabkan berkurangnya permintaan untuk tenaga kerja terdidik,
yang mengakibatkan meningkatnya jumlah pengangguran terdidik. Dengan
kata lain, persoalan pengangguran terdidik muncul karena adanya informalisasi
pasar kerja. Sebenarnya Sektor pertanian, kelautan, perkebunan, dan perikanan
adalah contoh bidang-bidang yang masih membutuhkan tenaga ahli. Namun
para sarjana tak mau bekerja di tempat-tempat seperti itu dan mereka umumnya
juga tidak mau memulai sebuah karier dari bawah.
Pasar kerja yang tersedia di negeri ini umumnya banyak yang tidak sesuai
dengan bidang keahlian yang digeluti oleh para sarjana. Ditambah lagi dengan
lulusan Perguruan tinggi yang tidak mampu berkompetisi dan tidak diterima
oleh pasar kerja sebagai akibat kualitas lulusan yang buruk. Belum lagi jumlah
lapangan pekerjaan yang minim harus diperebutkan oleh ribuan sarjana yang
mencari kerja. Setiap tahun puluhan hingga ratusan universitas dan perguruan
tinggi baik swasta dan negeri akan terus menciptakan lulusan baru dan siap
mencari kerja, jika lapangan kerja tidak terus bertambah maka angka
pengangguran terdidik akan terus bertambah setiap tahunnya.
Menurut Elwin Tobing jika ditelusuri lebih lanjut, meningkatnya
pengangguran terdidik merupakan penggabungan beberapa sebab antara lain :
1. Ketidak cocokan antara karakteristik lulusan baru yang memasuki dunia
kerja (sisi penawaran tenaga kerja) dengan kesempatan kerja yang tersedia
(sisi permintaan tenaga kerja). Ketidakcocokan ini mungkin bersifat
geografis, jenis pekerjaan, orientasi status atau masalah keahlian khusus.
2. Semakin terdidik seseorang, semakin besar harapannya pada jenis pekerjaan
yang aman. Golongan ini menilai tinggi pekerjaan yang stabil daripada
pekerjaan yang beresiko tinggi sehingga lebih suka bekerja pada perusahaan
besar daripada membuka usaha sendiri. Hal ini diperkuat hasil studi Clignet
(1980) yang menemukan gejala meningkatnya pengangguran terdidik di
Indonesia antara lain disebabkan adanya keinginan memilih pekerjaan yang
aman dan risiko. Dengan demikian angkatan kerja terdidik lebih suka
memilih menganggur daripada mendapat pekerjaan yang tidak sesuai
dengan keinginan mereka.
3. Terbatasnya daya serap tenaga kerja sektor formal sementara angkatan kerja
terdidik cenderung memasuki sektor formal yang kurang beresiko. Hal ini
menimbulkan tekanan penawaran di mana tenaga kerja terdidik yang
jumlahnya cukup besar memberi tekanan kuat terhadap kesempatan kerja di
sektor formal yang jumlahnya relatif kecil, sehingga terjadi pendayagunaan
tenaga kerja terdidik yang tidak optimal.
4. Belum Efisiennya Fungsi Pasar Tenaga Kerja. Disamping faktor kesulitan
memperoleh lapangan kerja, arus informasi tenaga kerja yang tidak
10
11
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
Pengangguran terdidik adalah orang yang telah menyelesaikan pendidikan
tetapi belum mendapat pekerjaan atau masih mencari kerja. Pengangguran
terdidik disebabkan karena kurang adanya keselarasan antara perencanaan
12
DAFTAR PUSTAKA
1. Kumpulan makalah dan artikel.
http://cintaindon.blogspot.co.id/2010/11/meningkatnya-pengangguranterdidik.html
2.
13