DISUSUN OLEH :
NAMA
NIM
: 213.02.060
JURUSAN
: AKUNTANSI
DOSEN PEMBIMBING
MAULAN IRWADI, SE, M.Si., Ak., CA
JURUSAN AKUNTASI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
MURA LUBUKLINGGAU
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pajak merupakan salah satu sektor pendapatan negara yang digunakan
untuk membiayai
pembangunan
nasional.
Sektor
pajak
secara
tidak
langsung
dapat
banyak wajib pajak yang tidak patuh terhadap pemenuhan kewajibannya. Hal
ini tidak hanya terjadi bagi para pengusaha tetapi juga terjadi pada
masyarakat yang melakukan usaha kecil menengah. Walaupun telah banyak
upaya yang dilakukan mulai dari penyuluhan dan pendidikan untuk
meningkatkan motivasi masyarakat dalam pembayaran pajak dirasa kurang
cukup.
Pelayanan yang baik dalam tata cara pemungutan pajak dapat mendorong
wajib pajak memenuhi kewajiban pajaknya. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi motivasi pembayaran pajak oleh wajib pajak yaitu faktor
kesadaran membayar pajak, persepsi yang baik atas efektifitas sistem
perpajakan, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak dan
pelayanan fiskus.
Sebagai warga negara yang baik harus memiliki kesadaran yang penuh
terhadap pembayaran pajak. Kesadaran akan tercipta apabila masyarakat
memiliki pengetahuan yang cukup tentang sistem dan peraturan pajak.
Dengan demikian apabila masyarakat telah memiliki pengetahuan yang cukup
maka akan paham tetang peraturan yang ada.
Responden penelitian ini adalah wajib pajak yang melakukan pekerjaan
bebas yang tidak terkait dengan suatu hubungan kerja. Orang yang melakukan
pekerjaan bebas cenderung akan menghindari pajak.
Uraian diatas adalah latar belakang penulis untuk melakukan penelitian
terhadap wajib pajak yang melakukan pekerjaan bebas. Dalam penulisan ini
penulis memberikan judul ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MOTIVASI PEMBAYARAN PAJAK
B. Perumusan Masalah
1. Apakah pengetahuan
wajib
pajak
tentang
peraturan
perpajakan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
Definisi Pajak
Definisi atau pengertian pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH
dalam Prof. Dr. Mardiasmo, MBA., Ak (2011:1) adalah iuran rakyat kepada
kas negara berdasarkan undang undang (yang dapat dipaksakam) dengan
tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan
dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Menurut S. I. Djajadiningrat dalam Siti Resmi (2003:1), Pajak adalah
suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara yang
disebabkan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan
kedudukan tertentu tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang
ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik
dari negara secara langsung, untuk memelihara kesehjateraan secara umum.
Wajib Pajak
Menurut Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan UU No. 28 tahun
2007, wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak,
pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban
5
memperlancar pemeriksaan.
Memberikan keterangan yang dibutuhkan.
Hak hak Wajib Pajak menurut Undang undang Nomor 16 Tahun 2000
adalah :
a. Mengajukan surat keberatan dan banding
b. Menerima tanda bukti pemasukan, pembetulan,
dan
mengajukan
Badan
usaha
koperasi,
dana
pensiun,
persekutuan,
organisasi yang sejenis lembaga, bentuk usaha tetap dan bentuk badan
lainnya termasuk reksadana.
Subjek Pajak Bentuk Usaha Tetap (BUT)
Bentuk Usaha Tetap (BUT) adalah bentuk usaha yang dipergunakan
oleh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau
berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga)
hari dalam jangka wakyu 12 (dua belas) bulan, atau badan yang tidak
didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia, untuk
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia.
Pengertian Motivasi
Pada hakekatnya motivasi membayar pajak adalah suatu dorongan dalam diri
setiap individu dimana (dalam hal ini) Wajib Pajak Orang Pribadi yang
melakukan pekerjaan bebas untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya
secara rutin dan tepat waktu tanpa adanya paksaan dari pihak manapun ataupun
karena sanksi yang berlaku. Banyak para ahli memberikan pengertian terhadap
motivasi yang berkaitan dengan individu seseorang. Secara umum motivasi
merupakan kondisi atau sekumpulan faktor yang menyebabkan seseorang
berprilaku dengan cara tertentu. Motivasi dapat berasal dari dalam diri
seseorang (internal) dan juga dapat berasal dari luar (eksternal) atau lingkungan
yang ada. Menurut Lubis dalam Junarman (2014:9), motivasi adalah proses
yang dimulai dengan definisi psikologis menggerakkan prilaku atau dorongan
yang ditinjau untuk tujuan insentif. Berhubungan dengan pendapat diatas maka
pada penelitian ini motivasi adalah dorongan dan keinginan seseorang hingga
dia ingin berpartisipasi dan ikut peran dalam membayar pajak penghasilan
dengan tanpa karna merasa terpaksa demi meningkatkan pendapatan daerah
sebanyak-banyaknya agar dapat mendorong pemerintah dalam pembanguan
daerah. Hasibuan dalam Junarman (2014:10) mendefinisikan motivasi adalah
10
Hubungan
(attribution
theory)
telah
dikemukakan
untuk
11
menunjang pembangunan negara. Dengan menyadari hal ini wajib pajak mau
membayar pajak karena merasa tidak dirugikan dari pemungutan pajak yang
dilakukan.
Pengetahuan dan Pemahaman tentang Peraturan Perpajakan
Pengetahuan adalah hasil kerja fikir yang merubah tidak tahu menjadi tahu dan
menghilangkan keraguan terhadap suatu perkara (Fikriningrum, 2012:14).
Sedangkan Pemahaman merupakan kemampuan untuk menangkap makna dan
arti dari bahan yang dipelajari. Pengetahuan dan pemahaman peraturan
perpajakan merupakan penalaran dan penangkapan makna tentang peraturan
perpajakan.
Persepsi Atas Efektifitas Sistem Perpajakan
Persepsi adalah proses di mana individu mengatur menginterpretasikan kesankesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka
(Robbins, 2008:175). Sedangkan efektifitas memiliki pengertian suatu
pengukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kualitas, kuantitas dan
waktu ) telah tercapai (Fikriningrum, 2012:18).
Menurut (Fikriningrum, 2012:18-21), hal-hal yang mengindikasikan efektifitas
sistem perpajakan yang saat ini dapat dirasakan oleh wajib pajak antara lain
yaitu pertama, pembayaran melalui e-banking lebih memudahkan wajib pajak
dalam membayar pajak.
B. Penelitian Terdahulu
Menurut Winda Kurnia Fikriningrum dan Muchamad Syafruddin (2012)
dalam penelitiannya yang berjudul ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
WAJIB
PAJAK
ORANG
PRIBADI
DALAM
12
yang
MEMPENGARUHI
berjudul
WAJIB
ANALISIS
PAJAK
FAKTOR-FAKTOR
ORANG
PRIBADI
YANG
DALAM
13
Kesadaran
Membayar Pajak (X1)
Persepsi yang Baik
Atas Efektifitas
Pengetahuan dan
Sistem Perpajakan
Pemahaman Tentang
(X2)
Peraturan Pajak (X3)
Pelayanan Fiskus
(X3)
Motivasi
Pembayaran
Pajak (Y)
D. Pengembangan Hipotesis
1. Kesadaran Membayar Pajak
Kesadaran membayar pajak merupakan keadaan dimana wajib pajak
mau membayar pajak karena merasa tidak dirugikan dari pembayaran pajak
14
15
Sedangkan
Pemahaman
merupakan
kemampuan
untuk
menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari. Pengetahuan dan
pemahaman peraturan perpajakan merupakan penalaran dan penangkapan
makna tentang peraturan perpajakan.
Menurut Winda Kurnia Fikriningrum dan Muchamad Syafruddin
(2012) Pengetahuan dan Pemahaman Tentang Peraturan Perpajakan
Berpengaruh Positif Terhadap Kemauan Membayar Pajak. Untuk itu
hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :
H3 = Pengetahuan dan Pemahaman Tentang Peraturan Perpajakan
Berpengaruh
Positif
Terhadap
Motivasi
Pembayaran
Pajak
16
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Penelitian ini terdiri atas empat variabel independen dan satu variabel dependen,
yaitu sebagai berikut:
A. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini, yaitu:
1. Kesadaran Membayar Pajak
Indikator yang digunakan merupakan replikasi dari kuesioner penelitian
Fikriningrum (2012) yaitu, pajak merupakan penghasilan negara terbesar,
pajak merupakan bentuk partisipasi dalam menunjang pembangunan negara,
penundaan pembayaran pajak sangat merugikan negara, membayar pajak
tidak sesuai dengan yang seharusnya dibayar ak a n merugikan negara.
Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin untuk 4
pertanyaan.
2. Persepsi yang Baik atas Efektifitas Sistem Perpajakan
Indikator yang digunakan merupakan replikasi dari kuesioner penelitian
Fikriningrum (2012) yaitu, proses pembayaran pajak, pengisian SPT
melalui e- SPT dan pelaporan SPT melalui e-Filling, penyampaian SPT
melalui drop box, Update peraturan pajak terbaru secara online lewat
internet, dan pendaftaran NPWP melalui e-register. Diukur menggunakan
skala likert 5 poin untuk 5 pertanyaan.
18
pelanggaran
perpajakan,
pengetahuan
dan
pemahaman
replikasi
dari
kuesioner
19
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif (descriptive research)
untuk memperoleh gambaran faktor-faktor yang akan memotivasi
masyarakat agar berpartisifasi untuk membayar pajak penghasilan tanpa
adanya rasa keterpaksaan yang berlokasi di kota Lubuklinggau. Menurut
Nazir dalam Junarman (2014) metode penelitian deskriptif adalah suatu
metode dalam meneliti status kelompok manusia, satu objek, satu kondisi
dengan satu sistem pemikiran pada manusia sekarang.
Tujuan penelitian deskriptif adalah membuat gambaran atau lukisan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta sifat, serta
hubungan antara fenomena-fenomena yang diselidiki.
2. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu
yang mempunyai karakteristik tertentu (Indrianto dan Supomo dalam
Junarman, 2014). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak
yang melakukan pekerjaan bebas dan memiliki penghasilan yang kena
pajak di kota Lubuklinggau.
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak
diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi dan jumlahnya
lebih sedikit dari pada jumlah populasinya (Djarwanto dan Pangestu
Subagyo dalam Junarman, 2014). Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan random
sampling yaitu cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan
yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi.
Teknik penentuan jumlah sampel yang akan diambil menggunakan
rumus Taro Yamane (Arikunto dalam Junarman, 2014) sebagai berikut:
N
n = N d 2 +1
20
Dimana :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
d2 = Presisi Yang ditetapkan
3. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan, maka tehnik
pengumpulan data pada penelitian ini adalah Penelitian Survey. Yaitu
Dengan mengumpulkan data secara langsung ke lapangan berupa penelitian
di kota Lubuklinggau yang dilakukan dengan menggunakan Kuesioner
(questionnaire).
Kuesioner
(questionnaire)
merupakan
suatu
cara
dan
disimpulkan,
selanjutnya
hasil
dideskriptifkan.
21
pengukur
tersebut
reliable.
Dengan
kata
lain,
realibitas
22
23
2. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain (Ghozali dalam Junarman, 2014). Heterokedastisitas
dapat dilihat dengan melakukan uji glejser. Uji Glejser mengusulkan
untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen
dengan persamaan regresi:
l Ut l = + Xt + vt
dasar pengambilam keputusannya jika nilai Sig variabel dibawah 0,05
maka terjadi heterodiktas dan jika nilai Sig variabel diatas 0,05 maka
tidak terjadi heterodiktas.
3. Analisis Regresi
Analisis regresi mempelajari bentuk hubungan antara satu atau lebih
peubah bebas (X) dengan satu peubah tak bebas (Y) (Ghozali dalam
Junarman, 2014). Dalam penelitian ini hubungan yang diteliti adalah
hubungan antara Kesadaran Membayar Pajak (X1), Persepsi yang Baik
Atas Efektifitas Sistem Perpajakan (X2), Pengetahuan dan Pemahaman
Tentang Peraturan Perpajakan (X3), Pelayanan Fiskus (X4) dan motivasi
membayar pajak penghasilan (Y). Hubungan tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Y= a + b1x1+ b2x2+ b3x3 + b4x4 + e
Keterangan:
Y : Motivasi membayar pajak penghasilan
x1 : Kesadaran membayar pajak
x2 : Persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan
x3 : Pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan
x4 : Pelayanan fiskus
a : Konstanta
b : Koefisien regresi
e : Eror
Uji Hipotesis
1. Uji F
24
25
T=
B1
S B1
Keterangan:
T : Observasi
B1: Koefisien regresi variabel
SB1: Standar error B1
Dimana :
Ho : secara parsial tidak ada pengaruh variabel X terhadap Y
Ha : secara parsial ada pengaruh variabel X terhadap Y
Jika probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak atau dengan kata
lain hipotesis alternatif yaitu secara parsial variabel X mempengaruhi
variabel Y (Ghozali dalam Junarman, 2014).
DAFTAR PUSTAKA
1. Fikriningrum, Winda Kurnia dan Muchamad Syafruddin. 2012. Analisis
Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam
Memenuhi Kewajiban Membayar Pajak. Universitas Diponegoro.
2. Handayani, Sapti Wuri, dkk. 2011. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi
Kemauan Membayar Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas.
Universitas Jenderal Soedirman.
3. Hardiningsih, Pancawati dan Nila Yulianawati. 2011. Faktor Faktor Yang
Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak. Universitas Stikubank.
4. Junarman. 2014. Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
Masyarakat Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan (Studi Kasus Di
Kecamatan Pondok Kubang Bengkulu Tengah). Universitas Bengkulu.
5. Mardiasmo. 2013. Perpajakan Edisi Revisi Prof. Dr. Mardiasmo, MBA., Ak.
Yogyakarta: Andi.
6. Ramadiansyah, Dimas, dkk. 2014. Analisis Faktor Faktor Yang
Mempengaruhi Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Memenuhi Kewajiban
Membayar Pajak. Universitas Brawijaya.
7. Resmi, Siti. 2003. Perpajakan : Teori & Kasus. Jakarta : Salemba Empat.
26
27