Anda di halaman 1dari 24

1

TUGAS RESUME
PERKOPERASIAN
Kewirausahaan dan Inovasi Dikoperasi

Oleh:
JULIA RAHMI 14134042
LEDYANA YUSIKA SARI 14134044
M.ARIF HIDAYAT 14134046
MOHAMMAD MARUF 14134048

DIII MANAJEMEN PERDAGANGAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2016

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan segala puji dan syukur kepada Allah


SWT atas dilimpahkannya rahmat dan karuniannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
yang telah diberikan oleh dosen.
Penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak yang bersangkutan serta dapat menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh dosen.
Padang, 29 April 2016
Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Tujuan Penulisan............................................................................................2
C. Landasan Teori...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. PENTINGNYA KEWIRAUSAHAAN BAGI STAKEHOLDER KOPERASI
........................................................................................................................3
B. HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN KOPERASI.............................................7
C. HAKIKAT INOVASI KOPERASI................................................................12
D. HUBUNGAN ANTARA KEWIRAUSAHAAN,INOVASI,DAYA SAING
DAN KINERJA KOPERASI.........................................................................15
E. KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN ORGANISASI KOPERASI.....16
F. KARAKTERISTIK STAKEHOLDER KOPERASI.....................................16
G. UPAYA UPAYA MENUMBUHKEMBANGKAN KEWIRAUSAHAAN
KOPERASI....................................................................................................18
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................20
B. Saran ..............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Koperasi mempunyai kedudukan yang kuat dan sangat penting di dalam sistem
perekonomian nasional Indonesia, karena koperasi merupakan sokoguru
perekonomian Indonesia, hal tersebut sebagaimana yang tercantum dalam
UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi "Perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan". Pasal tersebut secara implisit
menunjukan bahwa kedudukan koperasi sangat penting, karena koperasi
merupakan badan usaha yang berdasarkan azas kekeluargaan tersebut.
Sehingga koperasi diyakini dapat diandalkan untuk menopang perekonomian
Indonesia.
Peran koperasi di dalam perekonomian nasional harus terus ditingkatkan sehingga
koperasi benar-benar mampu menjalankan peranannya dalam menggerakan
ekonomi rakyat. Banyak faktor yang menyebabkan perkembangan usaha
koperasi terkesan lambat (kecil) baik itu faktor yang bersumber dari intern
koperasi sendiri maupun yang bersumber dari luar koperasi. Secara umum
permasalahan yang timbul dalam pengembangan usaha koperasi berkaitan
dengan empat hal yakni kualitas pengurus, partisipasi anggota, permodalan
sendiri dan pengawasan.
Peningkatan kemampuan kewirausahaan pengelola/pengurus koperasi merupakan
hal yang perlu dilakukan dalam rangka mencapai keberhasilan koperasi.
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam perekonomian nasional harus
diimbangi dengan kemampuan pengelola koperasi dalam mencari,
menemukan dan memanfaatkan setiap peluang yang ada. Untuk mewujudkan
semua itu, maka perlu dilakukan upaya-upaya yang nyata yang tepat untuk
menjadi seorang wirausaha koperasi yang sukses.

b. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang k ami buat dalam makalah ini adalah:
1. Pentingnya Kewirausahaan
2. Hakikat Kewirausahaan Koperasi
3. Hakikat inovasi koperasi
4. Hubungan antara Kewirausahaan, Inovasi, Daya Saing, dan Kinerja Koperasi
5. Karakteristik Kewirausahaan Organisasi Koperasi
6. Karakteristik Kewirausahaan Stakeholder Koperasi
7. Upaya-Upaya Menumbkembangkan Kewirausahaan Koperasi

c. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah pembaca tau betapa pentingnya
kewirausahaan bagi sebuah koperasi. Tanpa kewirausahaan, koperasi tidak akan
berjalan dengan baik. Peningkatan kemampuan kewirausahaan
pengelola/pengurus koperasi merupakan hal yang perlu dilakukan dalam rangka
mencapai keberhasilan koperasi. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam
perekonomian nasional harus diimbangi dengan kemampuan pengelola koperasi
dalam mencari, menemukan dan memanfaatkan setiap peluang yang ada. Untuk
mewujudkan semua itu, maka perlu dilakukan upaya-upaya yang nyata yang tepat
untuk menjadi seorang wirausaha koperasi yang sukses.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENTINGNYA KEWIRAUSAHAAN
Tanpa kewirausahaan, koperasi tidak akan berhasil, bahkan tidak dapat didirikan.
Kewirausahaan itu diperlukan untuk menemukan peluang dan untuk
melaksanakan peluang itu. Secara umum, koperasi didirikan dan disebarluaskan
bila (calon) anggota mengharapkan keuntungan dari koperasi kurang lebih sama
besar dengan keuntungan yang diperoleh dari lembaga lainnya. Keuntungan
bersis positif tersebut didefinisikan sebagai efek koperasi.
Dengan kata lain, efek koperasi merupakan hasil pengembangan anggota melalui
koperasi. Efek koperasi tersebut harus ditemukan dan jika telah ditemukan maka
penemuan itu harus dilaksanakan. Penemuan dan pelaksanaan efek koperasi bagi
kesejahteraan anggota merupakan peran dan fungsi kewirausahaan koperasi.
Kewirausahaan koperasi erat hubungannya dengan sebab-sebab keberhasilan
koperasi:
1. Koperasi tidak dapat mengembangkan anggotanya tanpa mengetahui dan
menghilangkan penyebab-penyebab masalah dan kesulitan yang dihadapi
anggota. Koperasi tidak dapat menyelesaikan masalah masalah yang dihadapinya
tanpa adanya kewirausahaan koperasi
2. Koperasi tidak dapat mengembangkan anggota tanpa mengetahui atau
menemukan penyebab keuntungan komparatif para pesaingnya.
Untuk mempertahankan keberhasilan koperasi dan menciptakan kompetitif
koperasi sehingga ada pengembangan usaha koperasi maka tugas wirakop adalah
menciptakan keunggulan bersaing koperasi dibanding dengan organisasi usaha
pesaingnya.
1.1 Cara memperoleh keunggulan koperasi
Keunggulan tersebut dapat diperoleh melalui berbagai cara sebagai berikut:
a. Mendudukan koperasi sebagai pengusaha yang kuat dipasar.
Bila para petani bersatu membentuk koperasi, maka koperasi tersebut mempunyai
kedudukan yang kuat dipasar. Bila masing-masing koperasi primer yang

anggotanya para petani tersebut membentuk koperasi ditingkat atasnya (koperasi


sekunder) maka koperasi yang terbentuk akan mempunyai posisi yang kuat
dipasar yang lebih luas demikian seterusnya bila koperasi sekunder membentuk
koperasi tersier dan antara koperasi tersier membentuk lagi yang lebih atasnya,
maka koperasi akan mempunyai kedudukan yang kuat di dalam pasar yang sangat
luas. Dengan kata lain kekuatan penawaran di pasar dapat diperoleh melalui
integrasi vertikal ke hulu atau ke hilir. Integrasi ini sangat dimungkinkan bagi
koperasi karena para petani anggota koperasi menguasai input/bahan baku untuk
keperluan produksi di tingkat atasnya. Tugas wirakop dalam hal ini adalah
meningkatkan efisiensi koperasi melalui integrasi vertikal denga cara: memiliki
kemampuan inovasi yang lebih tinggi daripada kemampuan yang dimiliki
sekarang agar dapat memberikan keuntungan khusus yang dihasilkan dari
teknologi baru metode organisasi yang lebih baik atau barang dan jasa yang
ditingkatkan
.
b. Kemampuan Dalam Menekankan Biaya Transaksi
Tugas wirakop yang kedua ini adalah menekan biaya transaksi yaitu biaya total
dari penjumlahan nilai ekonomis sumber-sumber yang digunakan. Setiap
ekonomis dibagi menjadi biaya transaksi dan transformasi. Biaya tranformasi
adalah biaya yang berhubungan dengan pengubahan input dan output. Biaya
transaksi muncul jika input (tenaga kerja, tanah, modal, keahlian kewirausahaan
rutin) digunakan untuk menghasilkan transaksi atau dalam pertukaran.
Sebagai contoh koperasi kredit harus bersaing menghadapi dua arah. Pertama
menghadapi agen-agen dalam pasar keuangan informal (linah darat) dan kedua
lembaga keuangan yang fomal (bank, bdan-badan pemerintah) lalu bagaimana
agar koperasi dapat berhasil.
Koperasi kredit harus bersaing menghadapi dua arah tadi. Koperasi dapat berhasil
jika pengelolaan dilakukan dengan biaya transaksi yang rendah daripada biaya
pesaingnya. Kemudian koperasi kredit dapat meneruskan biaya transaksi dibawah

biaya transaksi para pesaingnya. Untuk menekan biaya transaksi pada koperasi
dapat dilakukan karena:
1. Informasi yang berguna untuk mengembangkan koperasi banyak tersebar luas
diantara para anggota.
2. Kontak antara anggota dengan koperasinya tidak perlu dilakukan karena
anggota adalah pemilik koperasi.
3. Terdapat kontrol sosial dalam koperasi tidak perlu menagemen mengeluarkan
biaya monitoring dalam jumlah besar.
4. Resiko ketidakpastian dapat mudah direduksi karena ada pasar internal
koperasi.
c. Pemanfaatan interlinkage market.
Interlinkage Market adalah hubungan transaksi antara pelaku di pasar. Seorang
produser membutuhkan input dari penghasil input (rumah tangga konsumen) dan
membutuhkan modal dari pemberi kredit. Bila produsen menghasilkan pendapat
itu akan digunakan untuk membeli input. Membayar utang dan mungkin
ditabung. Bila penghasil input membentuk koperasi, misalnya koperasi penjual,
para produsen membentuk koperasi, misalnya koperasi penjualan, para produsen
membentuk koperasi produsen dan para pemberi kredit mendirikan koperasi
produsen, koperasi penjualan dengan koperasi simpan pinjam dan koperasi
dengan koperasi simpan pinjam akan mengurangi biaya transaksi tersebut karena
koperasi akan terhindar dari sistem ijon dan rentenir. Kemudian ini bisa diraih
mengingat misi koperasi tidak sepenuhnya memperoleh keuntungan yang banyak
tetapi juga mempunyai misi sosial. Tugas wirakop disini mencipatakan kejasama
saling menguntungkan diantara pelaku dalam interlinkage market tersebut.
d. Pemanfaatan trust capital.
Trust Capital secara sederhana diartikan sebagai pengumpul modal. Hal ini
dimungkinkan terjadi pada koperasi karena yang tadinya dilakukan sendiri-sendiri
oleh para anggotanya sekarang dikelola secara bersama-sama dengan anggota
lainnya, semakin banyak anggota semakin banyak/besar modal yang terkumpul

dan semakin kuat kedudukan modal usaha koperasi, sehingga kemampuan


koperasi dalam bersaing dengan pesaing lainnya semakin kuat.
Tugas wirakop disini adalah mengelola modal tersebut secara efisien dan
meningkatkan peranan anggota modal tersebut secara efisien dan meningkatkan
peranan anggota dalam menigkatkan partisipasi secara intensif dalam
pemanfaatan atas jasa pelayanan koperasi dan partisipasi kontributif dalam
pembentukan modal yang baru.
e. Pengendalian Ketidakpastian
Koperasi modern merupakan hasil perluasan sistem pasar yaitu komersialisasi,
mekanisasi dan inovasi. Peningkatan ketidakpastian akan menyebabkan
peningkatan biaya transaski. Ketidakpastian akan menimbulkan pergeseran yang
lambat kearah model penyerapan ketidakpastian sedangkan pembayaran
ketidakpastian yang rendah dapat diasuransikan dengan membayar premi
asuransi. Tetapi dalam koperasi dapat melakukan suatu pengurangan atau
penyerapan ketidakpastian sambil memelihara keberadaan anggota yang bebas
berperan sebagai produsen maupun konsumen barang-barang yang dapat diperjual
belikan, sehingga koperasi dalam mengendalikan ketidakpastian sangat
memungkinkan mengingat adanya pasar internal maka:
Koperasi menginternalisasikan transaksi-transaksi pasae sehingga ketidakpastian
yang berhubungan transaksi tersebut dapat dikurangi.Sisa ketidakpastian transaksi
koperasi dengan lingkungannya ditanggung oleh kelompok koperasi, oleh karena
itu koperasi berfungsi sebagai jenis Sockbreaker. Karena koperasi milik anggota
dan amggota memanfaatkan jasa yang ditawarkan oleh koperasinya maka secara
tidak mungkin para anggota merugikan koperasinya sendiri dalam hal transaki,
hanya saja ini bisa terjadi jika koperasi memberikan pelayanan yang sesuai
dengan kebutuhan anggotanya. Tugas wirakop dalam hal ini meningkatkan
pelayanan terhadap anggotanya denga jalan menyediakan barang-barang atau
jasa-jasa yang sesuai dengan kebutuhannya.
f. Penciptan inovasi.

Inovasi penyebab keunungan koperatif, karena penyebab utama biasanya


berhubungan dengan kegiatan inovasi. Inovasi pada koperasi sangat
dimungkinkan mengingat banyak pihak yang berkompeten di dalan tahap
pertumbuhan koperasi. Tugas wirakop dalam hal ini menciptakan inovasi-inovasi
yang berasal dari anggota atau manager sangat diperlukan terutama pada saat
koperasi mengalami stagnasi. Untuk membangkitkan kembali koperasi dari
kelesuan diperlukan wirakop-wirakop yang altruitis dan andal. Dikatakan altruitis
karena seorang wirakop harus mementingkan kepentingan orang lain
dibandingkan dirinya, sedangkan wirakop yang andal sangat diperlukan karena
koperasi mempunyai dua misi.
B. HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN KOPERASI
Kewirausahaan koperasi adalah suatu sikap mental positif dalam berusaha
secarakoperatif dengan mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengambil
risiko danberpegang teguh pada prinsip identitas koperasi dalam mewujudkan
terpenuhinya kebutuhan nyata serta peningkatan kesejahteraan bersama (Hendar
dan Kusnadi,1999). Dan definisi tersebut terkandung beberapa unsur yang patut
diperhatikanseperti penjelasan di bawah ini.
Kewirausahaan koperasi merupakan sikap mental positif dalam berusaha secara
koperatif. Ini berarti wirausaha koperasi (orang yang melaksanakan
kewirausahaankoperasi) harus mempunyai keinginan untuk memajukan
organisasi koperasi, baik ituusaha koperasi maupun usaha anggotanya.
Usaha itu harus dilakukan secara koperatif dalam arti setiap kegiatan usaha
koperasi harus mementingkan kebutuhan anggotanya.
Tugas utama wirausaha koperasi adalah mengambil prakarsa inovatif,
artinyaberusaha mencari, menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada
demikepentingan bersama (Drucker, 1988). Bertindak inovatif tidak hanya
dilakukan padasaat memulai usaha tetapi juga pada saat usaha itu berjalan,

bahkan pada saat usahakoperasi berada dalam kemunduran. Pada saat memulai
usaha agar koperasi dapattumbuh dengan cepat dan menghasilkan. Kemudian
pada saat usaha koperasi berjalan,agar koperasi paling tidak dapat
mempertahankan eksistensi usaha koperasi yangsudah berjalan dengan lancar.
Perihal yang lehih penting adalah tindakan inovatif pada saat usaha koperasi
berada dalam kemunduran (stagnasi). Pada saat itu wirausaha koperasi diperlukan
agar koperasi berada pada siklus hidup yang baru.
Wirausaha koperasi harus mempunyai keberanian mengambil risiko. Karenadunia
penuh dengan ketidakpastian, sehingga hal-hal yang diharapkan kadangkadangtidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Oleh karena itu
dalammenghadapi situasi semacam itu diperlukan seorang wirausaha yang
mempunyaikemampuan mengambil risiko. Tentu saja pengambilan risiko ini
dilakukan denganperhitungan-perhitungan yang cermat.Pada koperasi risikorisiko yang ditimbulkan oleh ketidakpastian sedikitterkurangi oleh orientasi
usahanya yang lebih banyak di pasar internal. Pasar internal memungkinkan
setiap usaha menjadi beban koperasi dan anggotanya karena koperasiadalah milik
anggota. Oleh karena itu secara nalar tidak mungkin anggota
merugikankoperasinya. Kalaupun terjadi kerugian dalam kegiatan operasional,
maka risiko tersebut akan ditanggung bersama-sama, sehingga risiko per anggota
menjadi relative kecil.Tetapi bila orientasi usaha koperasi lebih banyak ke pasar
eksternal seperti KUD,maka risiko yang ditimbulkan oleh ketidakpastian akan
mempunyai bobot yang samadengan risiko yang dihadapi oleh pesaingnya. Dalam
kondisi ini tugas wirausahakoperasi lebih berat dibanding dengan wirausaha
koperasi yang lehih banyak orilentasinya di pasar internal.
Kegiatan wirausaha koperasi harus berpegang teguh pada prinsip identitas
koperasi, yaitu anggota sebagai pemilik dan, sekaligus sebagai
pelanggan.Kepentingan anggota harus diutamakan agar anggota mau
berpartisipasi aktif terhadapkoperasi. Karena itu wirausaha koperasi bertugas

10

meningkatkan pelayanan denganjalan menyediakan berbagai kebutuhan


anggotanya.
Tujuan utama setiap wirausaha koperasi adalah memenuhi kebutuhan nyata
anggota koperasi dan meningkatkan kesejahteraan bersama. Tugas seorang
wirausahakoperasi sebenarnya cukup berat karena banyak pihak yang
berkepentingan dilingkungan koperasi, seperti anggota, perusahaan koperasi,
karyawan, masyarakat disekitarnya, dan lain-lain. Seorang wirausaha koperasi
terkadang dihadapkan pada masalah konflik kepentingan di antara masing-masing
pihak. Bila ia lebih mementingkan usaha koperasi, otomatis ia harus berorientasi
di pasar eksternal dan hal ini berarti mengurangi nilai pelayanan terhadap
anggota. Sebaliknya bila orientasinya di pasar internal dengan mengutamakan
kepentingan anggota, maka yangmenjadi korban adalah pertumbuhan koperasi
2.1 Fungsi Kewirausahaan
Peranannya wirausaha berfungsi sebagai berikut :
Kewirausahaan Rutin
Kewirausahaan Rutin yaitu wirausaha yang melakukan kegiatan secara rutin atau
terus menerus yang cenderung menekankan pada pemecahan masalah dan
perbaikan terhadap prestasi standar tradisional.
Kewirausahaan rutin berhubungan dengan kesempatan kesempatan tertentu yang
dapat dirasakan dan dievaluasi dengan tepat. Suatu fungsi kewirausahan dapat
tercapai karena pengalokasian kembali sumber-sumber yang akan membentuk
kesinambungan. Oleh karena itu, para wirausaha dapat dianggap sebagai manajer
pengambil keputusan-keputusan mengenai koordinasi alat-alat yang dimiliki.
Manajer bertindak berdasarkan peluang yang telah diketahuinya. Kemudian,
fungsi manajer akan mengelola factor-faktor poduksi untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Contohnya seorang manajer sebuah koperasi di perusahaan yang telah mapan. Ia
memiliki factor-faktor produksi tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya oleh anggota, wirausaha koperasi, pemerintah, dan

11

sebagainya yaitu jenis koperasi ( konsumsi atau pengadaan input dan sebagainya
dengan anggota dan kebutuhan tertentu.
Oleh karena itu kewirausahaan rutin dapat dipergunakan sebagai factor-faktor
produksi lainnya. Kewirausahaan rutin dapat dibayar dalam bentuk gaji atas jasa
jasanya dan diterapkan dlam ilmu ekonomi manajerial modern. Inilah yang
dinamakan mazhab usaha.
Secara ringkas, kewirausahaan rutin dapat dijelaskan dengan beberapa
karakteristik sebagai berikut :
Tindakan kewirausahaan terdiri dari persepsi, evaluasi, dan koreksi terhadap
kesalaham pengalokasian sumber-sumber berdasarkan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Tindakan ini disebut juga tindakan pemecahan masalah
Wirausaha ( manajer) dapat bertindak berdasarkan informasi yang akurat
mengenai kekayaan ( sumber-sumber) dan hasil akhir ( tujuan ). Keputusan yang
diambil telah mempertimbangkan resiko ( penyebaran kemungkinan resiko dapat
diketahui, penyebaran obyektif atau subyektif ini hanya untuk diketahui oleh
pembuat keputusan atau pemecahan masalah)
Tidak adanya ketidakpastian akan mendorong wirausaha untuk memaksimas\lkan
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Misalnya, memaksimalkan tujuan
perolehan keuntungan atau pengembangan para anggota koperasi.
Kewirausahaan Arbitrase
Kewirausahaan Arbitase yaitu wirausaha yang selalu mencari peluang melalui
kegiatan penelitian dengan berupaya untuk selalu mendapatkan pengetahuanpengetahuan baru agar dapat melakukan keputusan yang terbaik dalam
berspekulasi.
Ketidaksesuaian permintaan dan penawaran suatu pasar akan menciptakan
peluang bagi seseorang ( wirausaha sebagai perantara) untuk membeli dengan
murah atau menjual dengan mahal. Jenis kegiatan ini ; penemuan (pengetahuan)
dn pemanfaatan (pembukaan) peluang yang menguntungkan yang dihasilkan dari
perbedaan harga beli dan jual disebut arbitrase

12

Kegiatan arbitrase merupakan kegiatan pengumpulan perbedaan semua biaya


pengiriman harga beli dan jual. Kegiatan arbitrase ini melibatkan penelitian
kesalah pihak-pihak yang melakukan penjualan dengan harga yang lebih rendah
atau tinggi dari pembelian. Hal ini merupkan penemuan peluang untuk
memperoleh keuntungan murni.
Kewirausahaan Inovatif
Kewirausahaan inovatif yaitu wirausaha yang dinamis dan memiliki kemampuan
dalam menghasilkan ide-ide dan kreasi-kreasi yang menghasilkan sesuatu yang
baru dalam setiap aspek organisasi, baik itu manajerialnya, hasil produksinya,
proses organisasinya dan lain sebagainya.
Kewirausahaan dalam koperasi dapat dilakukan oleh anggota, manajer,
birokratyang berperan dalam pembangunan koperasi dan katalis, yaitu orang yang
peduli terhadap pengembangan koperasi. Keempat jenis wirausaha koperasi ini
tentunyamempunyai kebebasan bertindak dan insentif yang berbeda-beda yang
selanjutnyamenentukan tingkat efektivitas yang berbeda-beda pula.
2.2 Tipe Kewirakoperasian
Kewirakoperasian dibagi menjadi 4 tipe:
a. Kewirakoperasian Anggota
Anggota sebagai pemilik koperasi dapat menjadi wirakoperasi bila ia mampu
menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk pertumbuhan koperasi.
b. Kewirakoperasian Manager
Koperasi yang mengangkat manager sebagai pelaksana dan penangung jawab
kegiatan operational dan tentumya mengharapkan perubahan yang memberikan
keuntungan.Tetapi kendala yang dihadapi oleh manager adalah keterbatasan
kebebasan untuk bertindak.
c. Kewirakoperasian Birokrat
Birokrat adalah pihak yang secara tidak langsung berhubungan dengan
pengembangan gerakan koperasi.Setiap kegiatannya memang diarahkan untuk
memacu perkembangan koperasi.

13

d.

Kewirkoperasian Katalis

Katalis di sini diartikan sebagai pihak yang berkompeten terhadap pengembangan


koperasi kendati pun ia tidak mempunyai hubungan langsung dengan organisasi
koperasi.
C. HAKIKAT INOVASI KOPERASI
Inovasi merupakan sesuatu yang berkenaan dengan barang, jasa atau ide yang
dirasakan baru oleh seseorang. Salah satu karakter yang sangat penting dari
wirausahawan (koperasi) adalah kemampuannya berinovasi. Tanpa adanya
inovasi perusahaan tidak akan dapat bertahan lama. Hal ini disebabkan
kebutuhan, keinginan, dan permintaan pelanggan berubah-ubah. Pelanggan tidak
selamanya akan mengkonsumsi produk yang sama. Untuk itulah diperlukan
adanya inovasi terus menerus jika perusahaan akan berlangsung lebih lanjut dan
tetap berdiri dengan usahanya.
Koperasi sebagai unit usaha yang bergerak dibidang ekonomi dan sosial pada
dasarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu: Membantu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi,yang merupakan sasaran utama pertumbuhan ekonomi.
Perubahan yang meningkatkan produktivitas hanya dapat dilakukan melalui dua
jalan yaitu:
a. Melalui kegiatan inovatif (penciptan bangunan baru dan penerapannya).
b. Melalui kegiatan peningkatan kegiatan kerja (berprestasi lebih banyak dalam
satuan waktu kerja tetap atau waktu kerja yang diperpanjang.
Masing-masing kemungkinan itu merupakan syarat yang memadai dan perlu bagi
pertumbuhan ekonomi.Kemungkinan pertama berkaitan dengan kenaikan
pendapatan perkapita oleh sebab adanya peralihan kearah penggunaan teknologi
yang produktif,pembuatan penyebaran barang-barang baru,struktur organisasi
yang baru dan keterampilan baru.
3.1 Alasan Inovasi Itu Penting
Inovasi itu sangat penting karena alasan berikut ini :

14

v Teknologi berubah sangat cepat seiring adanya produk baru, proses dan layanan
baru dari pesaing, dan ini mendorong usaha kewirausahaan untuk bersaing dan
sukses. Yang harus dilakukan adalah menyesuaikan diri dengan inovasi teknologi
baru.
v Efek perubahan lingkungan terhadap siklus hidup produk semakin pendek, yang
artinya bahwa produk atau layanan lama harus digantikan dengan yang baru
dalam waktu cepat, dan ini bisa terjadi karena ada pemikiran kreatif yang
menimbulkan inovasi
v Konsumen saat ini lebih pintar dan menuntut pemenuhan kebutuhan. Harapan
dalam pemnuhan kebutuhan mengharap lebih dalam hal kualitas, pembaruan, dan
harga. Oleh karena itu skill inovatif dibutuhkan untuk memuaskan kebutuhan
konsumen sekaligus mempertahankan konsumen sebagai pelanggan
v Dengan pasar dan teknologi yang berubah sangat cepat, ide yang bagus dapat
semakin mudah ditiru, dan ini membutuhkan penggunaan produk, proses yang
baru dan lebih baik, dan layanan yang lebih cepat secara kontiniu
v Inovasi bias menghasilkan pertumbuhan lebih cepat, meningkatkan segmen
pasar dan menciptakan posisi korporat yang lebih baik
Tipe inovasi tentang kegiatan kerja yang meliputi:
a. Pembuatan dan pemapanan produk-produk baru atau mutu produk yang baru.
b. Pembangunan metode produksi baru.
c. Menciptakan tata laksana produksi baru dibidang industri.
d. Pembuatan prasarana baru.
e. Pencarian sumber pembelian baru.
Hakikat dari fungsi wirausaha : Melihat dan menerapkan kemungkinankemungkinan baru dalam bidang ekonomi.fungsi ini disebut fungsi
inovatif.Fungsi inovasi dapat dijabarkan dalam berbagai kegiatan kerja meliputi:
a. Mengenai keuntungan atau manfaat dari kombinasi-kombinasi baru.
b. Evaluasi keuntungan yang terlangsung dalam kombinasi baru itu.
c. Pembiayaan.

15

d. Teknologi dan perencanan pembangunan tempat-tempat produksi.


e. Pengadaan,pendidikan dan memimpin tenaga kerja.
f. Negoisasi dengan pemerintah badan atau resmi yang berwenang.
g. Negoisasi dengan pemasok pelanggan.
Dalam melaksanakan fungsi-fungsi tersebut,seorang wirausaha koperasi dihadapi
pada kendala sebagai berikut:
a. Kemungkinan bertindak inovatif tidak selalu merupakan kemungkinan yang
diizinkan menurut hukum.jadi inovator tidak mempunyai hak untuk
menerapkan tindakan inovatif.
b. Kemungkinan inovatif yang diperoleh harus ditemukan dan dilaksanakan
penerapanya.untuk itu diperbolehkan kemampuan baik personal maupun
organisatoris.
c. Kalaupun kemungkinan inovatif tertentu tidak terlarang dan masih dalam
rangka kesangupan seorang atau kelompok,maka perseorangan atau kelompok
perlu memiliki motivasi untuk menerapkan inovasi itu.
3.2 Faktor Penentu Keberhasilan Inovasi
Tiga faktor penentu keberhasilan inovasi seorang wirausaha:
a. Hak Bertindak
Merupakan kemungkinan dalam kelompok-kelompok yang tidak terlarang yang
meliputi berbagai pembatas normative terhadap tindakan,disamping peraturanperaturan hukum abstrak yang dimodifikasikan,juga nilai-nilai sosial
budaya,etika,agama,ketentuan-ketentuan kongkret dan peraturan-peraturan pihak
pengemban kekuasaan politik.
b. Kemampuan
Kecenderungan individu atau organisasi untuk meningkatkan kemampuanya,
sangat tergantung dari rangsangan ekonomis dan harapan untuk dapat
menerapkan peningkatan kemampuannya dalam tindakan-tindakan inovatif yang
nyata.
c. Motivasi untuk berprestasi

16

Motivasi menyebabkan suatu peristiwa mempunyai nilai, baik nilai positif


maupun negatif.segala aspek yang ada kaitanya dengan motivasi dalam situasi
yang dialami akan mengandung kadar tuntutan.
D. HUBUNGAN ANTARA DAYA SAING, KEWIRAUSAHAAN, INOVASI,
DAN KINERJA KOPERASI
v Teknologi berubah sangat cepat seiring adanya produk baru, proses dan layanan
baru dari pesaing, dan ini mendorong usaha kewirausahaan untuk bersaing dan
sukses. Yang harus dilakukan adalah menyesuaikan diri dengan inovasi teknologi
baru.
v Efek perubahan lingkungan terhadap siklus hidup produk semakin pendek, yang
artinya bahwa produk atau layanan lama harus digantikan dengan yang baru
dalam waktu cepat, dan ini bisa terjadi karena ada pemikiran kreatif yang
menimbulkan inovasi
v Konsumen saat ini lebih pintar dan menuntut pemenuhan kebutuhan. Harapan
dalam pemenuhan kebutuhan mengharap lebih dalam hal kualitas, pembaruan,
dan harga. Oleh karena itu skill inovatif dibutuhkan untuk memuaskan kebutuhan
konsumen sekaligus mempertahankan konsumen sebagai pelanggan
v Dengan pasar dan teknologi yang berubah sangat cepat, ide yang bagus dapat
semakin mudah ditiru, dan ini membutuhkan penggunaan produk, proses yang
baru dan lebih baik, dan layanan yang lebih cepat secara kontiniu
Hal-hal ini akan menyebabkan daya saing pun semakin tinggi. Sehingga
diperlukan kemampuan kewirausahaan.
Kewirausahaan berpengaruh langsung terhadap kinerja koperasi. Bahwa semakin
tinggi perilaku kewirausahaan dalam suatu koperasi semakin baik kinerja koperasi
tersebut. Koperasi koperasi harus memiliki perhatian yang tinggi terhadap
kemauan untuk berinovasi dalam meningkatkan kinerja. Orientasi kewirausahaan
adalah keinginan organisasi untuk meningkatkan dan mendukung kreativitas,
fleksibilitas dan pertimbangan resiko, dimana orientasi kewirausahaan melibatkan
kemauan untuk berinovasi, mengambil resiko, otonomi, menjadi lebih proaktif

17

dan lebih agresif dari pesaing terhadap peluang pasar, sehingga jika perilaku atau
budaya ini telah ada dalam perusahaan atau organisasi khususnya koperasi
mereka akan memperoleh keunggulan bersaing yang lebih dan mencapai kinerja
yang meningkat pula. Inovasi bisa menghasilkan pertumbuhan lebih cepat,
meningkatkan segmen pasar dan menciptakan posisi korporat yang lebih baik
E. KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN ORGANISASI KOPERASI
Karakteristik kewirausahaan dan motivasi koperasi
Faktor-faktor kepribadian merupakan penentu penting bagi prilaku
kewirausahaan. Sedangkan merupakan jenis srtuktur kepribadian adalah
karakteristik wirausaha. Akan tetapi, kebutuhan khusus yanag memotivasi
tindakan usaha tersebut merupakan suatu pokok bahasan akademis yang
kontrolfesial.
F. KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN STAKEHOLDER KOPERASI
6.1 Anggota Sebagai Wirausaha
Wirausaha koperasi yang merupakan bagian dari anggota dan dapat dipilih untuk
menduduki jabatan kepemimpinan koperasi. Apabila seorang wirausaha koperasi
sekaligus juga anggota, ia dapat menggunakan secara tetap beberapa unsur
kegiatan komersial perorangan. Kedudukan anggota wirausaha dalam koperasi
sama dengan dalam perusahaan umum ( Perseroan Terbatas Umum) yang
memiliki modal sendiri. Wirausaha dalam suatu perseroan terbatas umum
merupakan pemegang modal atau saham perusahaan. Mereka juga merupakan
penuntut sisa variabilitas dalam koperasi perusahaan, mereka menuntut laba
perusahaan. Apabila tindakan kewirausahaan berjalan lancer, mereka akan
memperoleh bagian dari kompensasi langsung berbentuk peningkatan nilai dan
keuntungan modal mereka.
6.2 Manajer Sebagai Wirausaha
Wirausaha koperasi yang menjadi manajer badan usaha koperasi. Para individu
yang menciptakan dan melaksanakan peluang koperasi belum tentu pengelola

18

jalannya koperasi. Wirausaha menciptakan atau berharap bahwa dia juga harus
menjadi manajer koperasi. Oleh karena itu, diciptakan suatu norma yang
memberikan hak posisi manajerial kepada wirausaha, termasuk keuntungan yang
berhubungan dengan posisi ini.Keuntungan yang diperoleh ini terdiri dari
keuntungan pengelolaan koperasi. Biasanya keuntungan tersebut tidak hanya
terdiri dari gaji, kekuasaan, dan gengsi yang berhubungan dengan posisi
manajerial, serta imbalan.
6.3 Biroktrat Sebagai Wirausaha
Wirausaha koperasi yang merupakan bagian dari administrasi pemerintahan atau
parastatal.Wirausaha Birokrat ini lebih menekankan peraturan dan perintah.
Birokrasi administrasi diciptakan untuk merancang dan melaksanakan peluang
koperasi. Akan tetapi, penggkoordinasian dengan menggunakan peraturan dan
perintah dapat menghilangkan motivasi dan kepekaan tindakan kewirausahaan
dalam birokrasi
6.4 Wirausaha Katalistis
Wirausaha koperasi yang merupakan anggota organisasi nonkoperasi lainnya
yang memberikan kemungkinan karir dan tidak bergantung pada wirausaha
koperasi bahkan membantu wirausaha koperasi. Wirausaha katalik adalah
lembaga eksteren atau anggota suatu lembaga lain, yang bertugas memulai proses
internalisasi koperasi dan bekerja serta memperkuat koperasi local. Wirausaha
koperasi dari luar ini bisa berasal dari pemerintah
ataupun tidak.
G. UPAYA-UPAYA MENUMBUHKEMBANGKAN KEWIRAUSAHAAN
KOPERASI
Program pemasyarakatan kewirausahaan telah dilakukan oleh pemerintah dalam
langkah-langkah pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia dan sesuai
denganUndang-Undang No. 9 Republik Indonesia Tahun 1995 Tentang Usaha
Skala Kecil yangterdiri dari :
1.memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan,

19

2.meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial,


3.membentuk dan mengembangkan lembaga pendidikan, pelatihan, konsultasi
usahakecil dan
4.menyediakan tenaga penyuluhan dan konsultasi usaha kecil.
Upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah ini diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan perangkat kelembagaan di bidang ekonomi, sosial, politik dan
pemerintahan dalam menciptakan keterpaduan yang serasi sehingga kualitas
sumber daya manusia Indonesia dapat menjadi andalan dalam pembangunan,
yang diantaranya dapat diwujudkan dari bentuk usaha koperasi.
Program memasyarakatkan kewirausahaan dapat meliputi berbagai aktivitas
operasional untuk meningkatkan dan mengembangkan kesadaran, semangat dan
perilaku serta kemampuan dasar kewirausahaan. Sedangkan program pembinaan
kewirausahaan dirancang sebagai paket program yang terdiri dari pola-pola
pengembangan kewirausahaan dengan menggunakan pendekatan interaksi antara
kemauan, kemampuan dan kesempatan. Kegiatan yang mendukung
perkembangan kewirausahaan itu dapat dilakukan dengan
diadakannya pendidikan dan pelatihan, magang,studi banding, temu usaha,
promosi, pengembangan teknologi, bimbingan, dan konsultasi serta pemberian
bantuan mandiri.
Menjadi wirausaha koperasi berarti harus memiliki kemampuan dalam
menemukan dan mengevaluasi peluang-peluang, mengumpulkan sumber-sumber
daya yang diperlukan dan bertindak untuk memperoleh keuntungan dan peluangpeluang itu. Sebagai pengelola koperasi yang berjiwa wirausaha maka pengurus
atau manajer dapat disebut pemimpin dan mereka haruslah menunjukan sifat
kepemimpinannya dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan perkoperasian.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
a. perubahan yang bersifat positif dalam organisasi usaha.
b. Keberhasilan inovasi akan sangat ditentukan oleh kemampuan dan kemauan
wirakoperasi,disamping kebebasan bertindak dari wirakoperasi tadi.
c. Keberhasilan seorang wirausaha koperasi tidak dapat dilihat dalam jangka
pendek tetapi bertahap dalam jangka panjang.
d. Pada akhirnya perkembangan ekonomi suatu bangsa akan sangat ditentukan
oleh para wirausaha yang berhasil termasuk wirausaha koperasi, karena setiap
muncul inovasi baru akan tumbuh berbagai aktifitas ekonomi yang berhubungan
dengan produksi hasil ekonomi tersebut.
e. Pertumbuhan suatu koperasi sangat tergantung pada kemampuan para
wirakoperasi dalam menciptakan inovasi-inovasi baru yang bermanfaat bagi
anggotanya.
f. Wirakoperasi berasal dari birokrat pada umumnya juga tidak mempunyai
kebebasan untuk bertindak karena kadang-kadang membawa misi tertentu dari
pemerintah yang kegiatnya terikat pada ketentuan yang berlaku.
B. SARAN
Penulis menyadari tentang penyusunan makalah, tentu masih banyak kesalahan
dan kekurangannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi kiranya memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini
dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah
ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.

20

DAFTAR PUSTAKA

Hendar & Kusnadi. 2005. Ekonomi Koperasi: untuk perguruan Tinggi. Bandung
: Angkasa
Ropke, Jochen. 2004. Ekonomi Koperasi: Teori Dan Manajemen. Jakarta
: Salemba Empat
Sitio, Arifin & Halomoan Tamba. 2001. Koperasi: Teori dan Praktek.
Jakarta: Penerbit Erlangga

20

Anda mungkin juga menyukai