TUGAS RESUME
PERKOPERASIAN
Kewirausahaan dan Inovasi Dikoperasi
Oleh:
JULIA RAHMI 14134042
LEDYANA YUSIKA SARI 14134044
M.ARIF HIDAYAT 14134046
MOHAMMAD MARUF 14134048
2016
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Tujuan Penulisan............................................................................................2
C. Landasan Teori...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. PENTINGNYA KEWIRAUSAHAAN BAGI STAKEHOLDER KOPERASI
........................................................................................................................3
B. HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN KOPERASI.............................................7
C. HAKIKAT INOVASI KOPERASI................................................................12
D. HUBUNGAN ANTARA KEWIRAUSAHAAN,INOVASI,DAYA SAING
DAN KINERJA KOPERASI.........................................................................15
E. KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN ORGANISASI KOPERASI.....16
F. KARAKTERISTIK STAKEHOLDER KOPERASI.....................................16
G. UPAYA UPAYA MENUMBUHKEMBANGKAN KEWIRAUSAHAAN
KOPERASI....................................................................................................18
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................20
B. Saran ..............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Koperasi mempunyai kedudukan yang kuat dan sangat penting di dalam sistem
perekonomian nasional Indonesia, karena koperasi merupakan sokoguru
perekonomian Indonesia, hal tersebut sebagaimana yang tercantum dalam
UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi "Perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan". Pasal tersebut secara implisit
menunjukan bahwa kedudukan koperasi sangat penting, karena koperasi
merupakan badan usaha yang berdasarkan azas kekeluargaan tersebut.
Sehingga koperasi diyakini dapat diandalkan untuk menopang perekonomian
Indonesia.
Peran koperasi di dalam perekonomian nasional harus terus ditingkatkan sehingga
koperasi benar-benar mampu menjalankan peranannya dalam menggerakan
ekonomi rakyat. Banyak faktor yang menyebabkan perkembangan usaha
koperasi terkesan lambat (kecil) baik itu faktor yang bersumber dari intern
koperasi sendiri maupun yang bersumber dari luar koperasi. Secara umum
permasalahan yang timbul dalam pengembangan usaha koperasi berkaitan
dengan empat hal yakni kualitas pengurus, partisipasi anggota, permodalan
sendiri dan pengawasan.
Peningkatan kemampuan kewirausahaan pengelola/pengurus koperasi merupakan
hal yang perlu dilakukan dalam rangka mencapai keberhasilan koperasi.
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam perekonomian nasional harus
diimbangi dengan kemampuan pengelola koperasi dalam mencari,
menemukan dan memanfaatkan setiap peluang yang ada. Untuk mewujudkan
semua itu, maka perlu dilakukan upaya-upaya yang nyata yang tepat untuk
menjadi seorang wirausaha koperasi yang sukses.
b. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang k ami buat dalam makalah ini adalah:
1. Pentingnya Kewirausahaan
2. Hakikat Kewirausahaan Koperasi
3. Hakikat inovasi koperasi
4. Hubungan antara Kewirausahaan, Inovasi, Daya Saing, dan Kinerja Koperasi
5. Karakteristik Kewirausahaan Organisasi Koperasi
6. Karakteristik Kewirausahaan Stakeholder Koperasi
7. Upaya-Upaya Menumbkembangkan Kewirausahaan Koperasi
c. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah pembaca tau betapa pentingnya
kewirausahaan bagi sebuah koperasi. Tanpa kewirausahaan, koperasi tidak akan
berjalan dengan baik. Peningkatan kemampuan kewirausahaan
pengelola/pengurus koperasi merupakan hal yang perlu dilakukan dalam rangka
mencapai keberhasilan koperasi. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam
perekonomian nasional harus diimbangi dengan kemampuan pengelola koperasi
dalam mencari, menemukan dan memanfaatkan setiap peluang yang ada. Untuk
mewujudkan semua itu, maka perlu dilakukan upaya-upaya yang nyata yang tepat
untuk menjadi seorang wirausaha koperasi yang sukses.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENTINGNYA KEWIRAUSAHAAN
Tanpa kewirausahaan, koperasi tidak akan berhasil, bahkan tidak dapat didirikan.
Kewirausahaan itu diperlukan untuk menemukan peluang dan untuk
melaksanakan peluang itu. Secara umum, koperasi didirikan dan disebarluaskan
bila (calon) anggota mengharapkan keuntungan dari koperasi kurang lebih sama
besar dengan keuntungan yang diperoleh dari lembaga lainnya. Keuntungan
bersis positif tersebut didefinisikan sebagai efek koperasi.
Dengan kata lain, efek koperasi merupakan hasil pengembangan anggota melalui
koperasi. Efek koperasi tersebut harus ditemukan dan jika telah ditemukan maka
penemuan itu harus dilaksanakan. Penemuan dan pelaksanaan efek koperasi bagi
kesejahteraan anggota merupakan peran dan fungsi kewirausahaan koperasi.
Kewirausahaan koperasi erat hubungannya dengan sebab-sebab keberhasilan
koperasi:
1. Koperasi tidak dapat mengembangkan anggotanya tanpa mengetahui dan
menghilangkan penyebab-penyebab masalah dan kesulitan yang dihadapi
anggota. Koperasi tidak dapat menyelesaikan masalah masalah yang dihadapinya
tanpa adanya kewirausahaan koperasi
2. Koperasi tidak dapat mengembangkan anggota tanpa mengetahui atau
menemukan penyebab keuntungan komparatif para pesaingnya.
Untuk mempertahankan keberhasilan koperasi dan menciptakan kompetitif
koperasi sehingga ada pengembangan usaha koperasi maka tugas wirakop adalah
menciptakan keunggulan bersaing koperasi dibanding dengan organisasi usaha
pesaingnya.
1.1 Cara memperoleh keunggulan koperasi
Keunggulan tersebut dapat diperoleh melalui berbagai cara sebagai berikut:
a. Mendudukan koperasi sebagai pengusaha yang kuat dipasar.
Bila para petani bersatu membentuk koperasi, maka koperasi tersebut mempunyai
kedudukan yang kuat dipasar. Bila masing-masing koperasi primer yang
biaya transaksi para pesaingnya. Untuk menekan biaya transaksi pada koperasi
dapat dilakukan karena:
1. Informasi yang berguna untuk mengembangkan koperasi banyak tersebar luas
diantara para anggota.
2. Kontak antara anggota dengan koperasinya tidak perlu dilakukan karena
anggota adalah pemilik koperasi.
3. Terdapat kontrol sosial dalam koperasi tidak perlu menagemen mengeluarkan
biaya monitoring dalam jumlah besar.
4. Resiko ketidakpastian dapat mudah direduksi karena ada pasar internal
koperasi.
c. Pemanfaatan interlinkage market.
Interlinkage Market adalah hubungan transaksi antara pelaku di pasar. Seorang
produser membutuhkan input dari penghasil input (rumah tangga konsumen) dan
membutuhkan modal dari pemberi kredit. Bila produsen menghasilkan pendapat
itu akan digunakan untuk membeli input. Membayar utang dan mungkin
ditabung. Bila penghasil input membentuk koperasi, misalnya koperasi penjual,
para produsen membentuk koperasi, misalnya koperasi penjualan, para produsen
membentuk koperasi produsen dan para pemberi kredit mendirikan koperasi
produsen, koperasi penjualan dengan koperasi simpan pinjam dan koperasi
dengan koperasi simpan pinjam akan mengurangi biaya transaksi tersebut karena
koperasi akan terhindar dari sistem ijon dan rentenir. Kemudian ini bisa diraih
mengingat misi koperasi tidak sepenuhnya memperoleh keuntungan yang banyak
tetapi juga mempunyai misi sosial. Tugas wirakop disini mencipatakan kejasama
saling menguntungkan diantara pelaku dalam interlinkage market tersebut.
d. Pemanfaatan trust capital.
Trust Capital secara sederhana diartikan sebagai pengumpul modal. Hal ini
dimungkinkan terjadi pada koperasi karena yang tadinya dilakukan sendiri-sendiri
oleh para anggotanya sekarang dikelola secara bersama-sama dengan anggota
lainnya, semakin banyak anggota semakin banyak/besar modal yang terkumpul
bahkan pada saat usahakoperasi berada dalam kemunduran. Pada saat memulai
usaha agar koperasi dapattumbuh dengan cepat dan menghasilkan. Kemudian
pada saat usaha koperasi berjalan,agar koperasi paling tidak dapat
mempertahankan eksistensi usaha koperasi yangsudah berjalan dengan lancar.
Perihal yang lehih penting adalah tindakan inovatif pada saat usaha koperasi
berada dalam kemunduran (stagnasi). Pada saat itu wirausaha koperasi diperlukan
agar koperasi berada pada siklus hidup yang baru.
Wirausaha koperasi harus mempunyai keberanian mengambil risiko. Karenadunia
penuh dengan ketidakpastian, sehingga hal-hal yang diharapkan kadangkadangtidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Oleh karena itu
dalammenghadapi situasi semacam itu diperlukan seorang wirausaha yang
mempunyaikemampuan mengambil risiko. Tentu saja pengambilan risiko ini
dilakukan denganperhitungan-perhitungan yang cermat.Pada koperasi risikorisiko yang ditimbulkan oleh ketidakpastian sedikitterkurangi oleh orientasi
usahanya yang lebih banyak di pasar internal. Pasar internal memungkinkan
setiap usaha menjadi beban koperasi dan anggotanya karena koperasiadalah milik
anggota. Oleh karena itu secara nalar tidak mungkin anggota
merugikankoperasinya. Kalaupun terjadi kerugian dalam kegiatan operasional,
maka risiko tersebut akan ditanggung bersama-sama, sehingga risiko per anggota
menjadi relative kecil.Tetapi bila orientasi usaha koperasi lebih banyak ke pasar
eksternal seperti KUD,maka risiko yang ditimbulkan oleh ketidakpastian akan
mempunyai bobot yang samadengan risiko yang dihadapi oleh pesaingnya. Dalam
kondisi ini tugas wirausahakoperasi lebih berat dibanding dengan wirausaha
koperasi yang lehih banyak orilentasinya di pasar internal.
Kegiatan wirausaha koperasi harus berpegang teguh pada prinsip identitas
koperasi, yaitu anggota sebagai pemilik dan, sekaligus sebagai
pelanggan.Kepentingan anggota harus diutamakan agar anggota mau
berpartisipasi aktif terhadapkoperasi. Karena itu wirausaha koperasi bertugas
10
11
sebagainya yaitu jenis koperasi ( konsumsi atau pengadaan input dan sebagainya
dengan anggota dan kebutuhan tertentu.
Oleh karena itu kewirausahaan rutin dapat dipergunakan sebagai factor-faktor
produksi lainnya. Kewirausahaan rutin dapat dibayar dalam bentuk gaji atas jasa
jasanya dan diterapkan dlam ilmu ekonomi manajerial modern. Inilah yang
dinamakan mazhab usaha.
Secara ringkas, kewirausahaan rutin dapat dijelaskan dengan beberapa
karakteristik sebagai berikut :
Tindakan kewirausahaan terdiri dari persepsi, evaluasi, dan koreksi terhadap
kesalaham pengalokasian sumber-sumber berdasarkan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Tindakan ini disebut juga tindakan pemecahan masalah
Wirausaha ( manajer) dapat bertindak berdasarkan informasi yang akurat
mengenai kekayaan ( sumber-sumber) dan hasil akhir ( tujuan ). Keputusan yang
diambil telah mempertimbangkan resiko ( penyebaran kemungkinan resiko dapat
diketahui, penyebaran obyektif atau subyektif ini hanya untuk diketahui oleh
pembuat keputusan atau pemecahan masalah)
Tidak adanya ketidakpastian akan mendorong wirausaha untuk memaksimas\lkan
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Misalnya, memaksimalkan tujuan
perolehan keuntungan atau pengembangan para anggota koperasi.
Kewirausahaan Arbitrase
Kewirausahaan Arbitase yaitu wirausaha yang selalu mencari peluang melalui
kegiatan penelitian dengan berupaya untuk selalu mendapatkan pengetahuanpengetahuan baru agar dapat melakukan keputusan yang terbaik dalam
berspekulasi.
Ketidaksesuaian permintaan dan penawaran suatu pasar akan menciptakan
peluang bagi seseorang ( wirausaha sebagai perantara) untuk membeli dengan
murah atau menjual dengan mahal. Jenis kegiatan ini ; penemuan (pengetahuan)
dn pemanfaatan (pembukaan) peluang yang menguntungkan yang dihasilkan dari
perbedaan harga beli dan jual disebut arbitrase
12
13
d.
Kewirkoperasian Katalis
14
v Teknologi berubah sangat cepat seiring adanya produk baru, proses dan layanan
baru dari pesaing, dan ini mendorong usaha kewirausahaan untuk bersaing dan
sukses. Yang harus dilakukan adalah menyesuaikan diri dengan inovasi teknologi
baru.
v Efek perubahan lingkungan terhadap siklus hidup produk semakin pendek, yang
artinya bahwa produk atau layanan lama harus digantikan dengan yang baru
dalam waktu cepat, dan ini bisa terjadi karena ada pemikiran kreatif yang
menimbulkan inovasi
v Konsumen saat ini lebih pintar dan menuntut pemenuhan kebutuhan. Harapan
dalam pemnuhan kebutuhan mengharap lebih dalam hal kualitas, pembaruan, dan
harga. Oleh karena itu skill inovatif dibutuhkan untuk memuaskan kebutuhan
konsumen sekaligus mempertahankan konsumen sebagai pelanggan
v Dengan pasar dan teknologi yang berubah sangat cepat, ide yang bagus dapat
semakin mudah ditiru, dan ini membutuhkan penggunaan produk, proses yang
baru dan lebih baik, dan layanan yang lebih cepat secara kontiniu
v Inovasi bias menghasilkan pertumbuhan lebih cepat, meningkatkan segmen
pasar dan menciptakan posisi korporat yang lebih baik
Tipe inovasi tentang kegiatan kerja yang meliputi:
a. Pembuatan dan pemapanan produk-produk baru atau mutu produk yang baru.
b. Pembangunan metode produksi baru.
c. Menciptakan tata laksana produksi baru dibidang industri.
d. Pembuatan prasarana baru.
e. Pencarian sumber pembelian baru.
Hakikat dari fungsi wirausaha : Melihat dan menerapkan kemungkinankemungkinan baru dalam bidang ekonomi.fungsi ini disebut fungsi
inovatif.Fungsi inovasi dapat dijabarkan dalam berbagai kegiatan kerja meliputi:
a. Mengenai keuntungan atau manfaat dari kombinasi-kombinasi baru.
b. Evaluasi keuntungan yang terlangsung dalam kombinasi baru itu.
c. Pembiayaan.
15
16
17
dan lebih agresif dari pesaing terhadap peluang pasar, sehingga jika perilaku atau
budaya ini telah ada dalam perusahaan atau organisasi khususnya koperasi
mereka akan memperoleh keunggulan bersaing yang lebih dan mencapai kinerja
yang meningkat pula. Inovasi bisa menghasilkan pertumbuhan lebih cepat,
meningkatkan segmen pasar dan menciptakan posisi korporat yang lebih baik
E. KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN ORGANISASI KOPERASI
Karakteristik kewirausahaan dan motivasi koperasi
Faktor-faktor kepribadian merupakan penentu penting bagi prilaku
kewirausahaan. Sedangkan merupakan jenis srtuktur kepribadian adalah
karakteristik wirausaha. Akan tetapi, kebutuhan khusus yanag memotivasi
tindakan usaha tersebut merupakan suatu pokok bahasan akademis yang
kontrolfesial.
F. KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN STAKEHOLDER KOPERASI
6.1 Anggota Sebagai Wirausaha
Wirausaha koperasi yang merupakan bagian dari anggota dan dapat dipilih untuk
menduduki jabatan kepemimpinan koperasi. Apabila seorang wirausaha koperasi
sekaligus juga anggota, ia dapat menggunakan secara tetap beberapa unsur
kegiatan komersial perorangan. Kedudukan anggota wirausaha dalam koperasi
sama dengan dalam perusahaan umum ( Perseroan Terbatas Umum) yang
memiliki modal sendiri. Wirausaha dalam suatu perseroan terbatas umum
merupakan pemegang modal atau saham perusahaan. Mereka juga merupakan
penuntut sisa variabilitas dalam koperasi perusahaan, mereka menuntut laba
perusahaan. Apabila tindakan kewirausahaan berjalan lancer, mereka akan
memperoleh bagian dari kompensasi langsung berbentuk peningkatan nilai dan
keuntungan modal mereka.
6.2 Manajer Sebagai Wirausaha
Wirausaha koperasi yang menjadi manajer badan usaha koperasi. Para individu
yang menciptakan dan melaksanakan peluang koperasi belum tentu pengelola
18
jalannya koperasi. Wirausaha menciptakan atau berharap bahwa dia juga harus
menjadi manajer koperasi. Oleh karena itu, diciptakan suatu norma yang
memberikan hak posisi manajerial kepada wirausaha, termasuk keuntungan yang
berhubungan dengan posisi ini.Keuntungan yang diperoleh ini terdiri dari
keuntungan pengelolaan koperasi. Biasanya keuntungan tersebut tidak hanya
terdiri dari gaji, kekuasaan, dan gengsi yang berhubungan dengan posisi
manajerial, serta imbalan.
6.3 Biroktrat Sebagai Wirausaha
Wirausaha koperasi yang merupakan bagian dari administrasi pemerintahan atau
parastatal.Wirausaha Birokrat ini lebih menekankan peraturan dan perintah.
Birokrasi administrasi diciptakan untuk merancang dan melaksanakan peluang
koperasi. Akan tetapi, penggkoordinasian dengan menggunakan peraturan dan
perintah dapat menghilangkan motivasi dan kepekaan tindakan kewirausahaan
dalam birokrasi
6.4 Wirausaha Katalistis
Wirausaha koperasi yang merupakan anggota organisasi nonkoperasi lainnya
yang memberikan kemungkinan karir dan tidak bergantung pada wirausaha
koperasi bahkan membantu wirausaha koperasi. Wirausaha katalik adalah
lembaga eksteren atau anggota suatu lembaga lain, yang bertugas memulai proses
internalisasi koperasi dan bekerja serta memperkuat koperasi local. Wirausaha
koperasi dari luar ini bisa berasal dari pemerintah
ataupun tidak.
G. UPAYA-UPAYA MENUMBUHKEMBANGKAN KEWIRAUSAHAAN
KOPERASI
Program pemasyarakatan kewirausahaan telah dilakukan oleh pemerintah dalam
langkah-langkah pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia dan sesuai
denganUndang-Undang No. 9 Republik Indonesia Tahun 1995 Tentang Usaha
Skala Kecil yangterdiri dari :
1.memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan,
19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
a. perubahan yang bersifat positif dalam organisasi usaha.
b. Keberhasilan inovasi akan sangat ditentukan oleh kemampuan dan kemauan
wirakoperasi,disamping kebebasan bertindak dari wirakoperasi tadi.
c. Keberhasilan seorang wirausaha koperasi tidak dapat dilihat dalam jangka
pendek tetapi bertahap dalam jangka panjang.
d. Pada akhirnya perkembangan ekonomi suatu bangsa akan sangat ditentukan
oleh para wirausaha yang berhasil termasuk wirausaha koperasi, karena setiap
muncul inovasi baru akan tumbuh berbagai aktifitas ekonomi yang berhubungan
dengan produksi hasil ekonomi tersebut.
e. Pertumbuhan suatu koperasi sangat tergantung pada kemampuan para
wirakoperasi dalam menciptakan inovasi-inovasi baru yang bermanfaat bagi
anggotanya.
f. Wirakoperasi berasal dari birokrat pada umumnya juga tidak mempunyai
kebebasan untuk bertindak karena kadang-kadang membawa misi tertentu dari
pemerintah yang kegiatnya terikat pada ketentuan yang berlaku.
B. SARAN
Penulis menyadari tentang penyusunan makalah, tentu masih banyak kesalahan
dan kekurangannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi kiranya memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini
dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah
ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.
20
DAFTAR PUSTAKA
Hendar & Kusnadi. 2005. Ekonomi Koperasi: untuk perguruan Tinggi. Bandung
: Angkasa
Ropke, Jochen. 2004. Ekonomi Koperasi: Teori Dan Manajemen. Jakarta
: Salemba Empat
Sitio, Arifin & Halomoan Tamba. 2001. Koperasi: Teori dan Praktek.
Jakarta: Penerbit Erlangga
20