Anda di halaman 1dari 16
PEMENUHAN KEBUTUHAN DANA PERUSAHAAN LT 1, PENGERTIAN Pemenuhan kebutuhan dana/'mencerminkan tersedianya dana bagi pelaksanaan kegiatan perusahaan khususnya yang berhubungan dengan lancamya proses produksi alam proses produksi dana-atau-modal bersam-sama dengan faktor produksi lainnya (misalnya: sumber daya manusia, sumber daya alam, teknologi, manajerial dan metode) ‘akan menghasilkan oulput tertentu yang nantinya akan dijual peresahaan untuk menghasilkan laba demi kontinuitas perusahaan. Pemenuhan kebutuhan dana perlu diperhatikan agar tersedianya dana di perusahaan benar-benar cukup dalam arti tidak lebih dan tidak kurang schingga nanti dalam melakukan pengalokasian dana dapat secara efisien dan efektif. Kecenderungan penggunaan dana dalam investasi yang salah tersebut karena adanya kecukupan da kurang tetapi malahan berlebih sehingga seringkali perusahaan kur berbagai hal yang mengakibatkan kerugian. Dalam pemenuhan kebutuhan dana ini mempunyai tigi perhatian yaitu : a. Berapa jumlah dana yang mencukupi kebutuhan pe: b. Dari mana kebutuhan dana dicukupi. cc, Bagaimana cara memenuhinya. 50 CARA PEMENUHAN KEBUTUHAN DANA Untuk memenuhi kebutuhan dana dapat ditinjau dari beberapa hal yang penting yaitu 1. Pengelompokkan aktiva tetap. 2. Dilihat dari likuiditas, solvabilitas maupun rentabilitas perusahaan, 3. Dilihat dari perimbangan kekuasaan perusahaan. 2.41, PEMENUHAN DANA DILIHAT DARI PENGELOMPOKKAN AKTIVA TETAP Pengelompokkan aktiva tetap dimaksudkan adalah bagaimana pelaksanaan kegiatan tersebut dalam hubungannya dengan perputaran dana pada aktiva diperlakukan sendiri-sendiri atau sebagai satu kesatuan. Kalau setiap aktiva diberi dana sendiri-sendiri sesuai dengan perputaran waktu dan lamanya terikatnya dana tersebut ke dalam aktiva tetap yang bersangkutan maka pemenuhan dana cara seperti ini disebut sebagai pemenuhan dana atau pembelanjaan parsial . Pemebelanjaan parsial sangat-memerinci kapan dana tersebut kembali, Jjumlahnya berapa dan lamanya waktu yang diperlukan untuk setiap aktiva yang ada pada perusahaan, ‘Akan telapi lain halnya kalau pemenuhan kebutuhan dana tidak membedakan apakah dana tersebut nantinya bersifat permanen atau variabel, Kalau dana tersebut bersifat permanen, maka hal ini berarti menyangkut investasi jangka panjang sedangkan kalau dananya bersifat variabel berarti menyangkut investasi jangka pendek (atau biasa’digunakan untuk investasi pada aktiva lancar yaitu untuk memenuhi Kebutuhan dana sehari-hari ). Pemenuhan dana seperti ini disebut sebagai pembelanjaan total atau pembelanjaan secara keseluruhan, Dalam pembelanjaan total di mana aktiva dipandang tanpa membedakan apakah aktiva tetap atau aktiva lancar maka dalam pembelanjaan seperti ini akan terlihat adanya modal yang merupakan inti permanennya atau variabel ‘Adapun yang dimaksud dengan dana inti permanen atau modal Konstan adalah modal minimum) yang harus sclalu-ada dan jumlahnya tidak berubah dari waktu ke waktu, Sedangkan dana yang bersifat variabet atau discbut juga sebagai modal variabel yaitu modal kerja yang besamya berubah-ubah dan besamya akan selalu berada ddiatas modal konstan yang harus ada 51 Contoh: Kebutuhan modal kerja perkwartal digambarkan sebagai berikut: KWI KW KWL kwiv Kas 10.000 7.000 9.500 8.000 Piutang 13.000 12.500 15.000 14,000 Pers br dgan 16.000 17.000 20,000 9.000 Peralatan 25,000 20,000 30,000 40.000 64.000 56.500 74.500 71.000 Dari contoh di atas menunjukkan gejala diversitas yaitu: 1, Titik maksimum dari keseluruhan dana akan terletak lebih rendah dibandingkan dengan jumlah maksimum per macam bentuk modal, 2. Titik minimal dari keseluruhan dana akan terletak lebih tinggi dibandingkan dengan jumtlah minimum per macam bentuk modal. Bukti: 1, Titik maksimum dari keseluruhan dana dilihat perkwartalnya adalah 74.500 yaitu terjadi di kwartal ke tiga sedangkan jumlah total modal dari macam bentuk ‘modal adalah sebagai berikut: Kas tertiggi di kwartal I sebesar Rp 10,000.00 Piutang tertinggi di Kw 10 Rp.15.000,00 Persd Br Dagangan diKw If Rp 20.000,00 Peralatan di Kw IV. Rp 40,000,00 Rp 85.000,00 2. Titik minimum dari keseluruban dana terjadi di kwartal ke II sebesar Rp 56,500.00 sedangkan jumlah minimum modal adalah sebagai berikut Kas temdah di Kw I Rp _7.000,00 Piutang di Kw I Rp 12.500,00 Persed Br Dagangan di Kw 1 Rp 16.000,00 Peralatan di Kw I Rp 20.000,00 Rp 55.500,00 Kalau terjadi keadaan seperti di atas maka berarti terjadi apa yang disebut sebagai Gejala Diversitas yaitu modal inti permanen dari berbagai aktiva akan tidak sama dengan masing-masing inti permanennya. Kalau modal yang tertanam dalam aktiva perusahaan disoroti dari sudut bentuk modal, apakah berbentuk modal konstan atau modal variabel, maka susunan modal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut Kebutuhan modal r4004- ————— nwo ----4 - 640001__, 6.000 | I ‘Modal konstan a -> Kwartal Kwl Kw will Kwi¥ tas dapat-dicari berapa besamya modal variabel per kwartalnya, Modal Variabel/ Kw T Modal Variabel Kw Il Modal Variabel Kw Tl Modal ariabel Kw IV P 64.000 - Rp 56.500 tp 56.500 - Rp 56.500 Pp 74.500 - Rp 56.500 R R R Rp 71.000 - Rp 56.500 won Jadi modal minintum yang harus ada pada perusahaan tersebut agar dapat menjaga kontinuitas kegiatan operasional perusahaan adalah sebesar modal konstannya atau menjadi modal kerja perusahaan yaitu sebesar Rp 56.500,00 untuk setiap kwar- talnya, 2.2, PEMENUHAN KEBUTUHAN DANA DILIHAT DARI SUDUT SOLVABILI- TAS, LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS. Sebelum melangkah pada cara apa yang ditempuh untuk memenuhi kebutuhan dari ketiga sudut pandangan diatas, kita harus tahu dulu apa yang dimaksud dengan ketiga istilah diatas adalah 1, Likuiditas dan rentabilitas. ikuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam membayar hutang perusahaan yang sewaktu-waktu ditagih atau harus dibayar. 33 Jadi kalau dana ditarik dengan mempertimbangkan jangka waktu pengembali- annya maka jangka waktu penggunaannya harus disesuaikan, atau ketcrikatan dana pada akliva yang dibiayai harus sesuai dengan jadwal waktu pengembalian dana yang bersangkutan. Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba peru- sahaan dengan menggunakan dana yang ada pada perusahaan, Dilihat dari sudut likuiditas perusahaan dan rentabilits perusahaan akan saling berhubungan di mana-semakin berani perusahaan menggunakan resiko untuk memperkecil likuiditasperusahaan maka akan semakin besar kesempatan perusahaan untuk memperoleh, aba perusthaan karena modal yang digunakan untuk usahan semakin besar. Sedangkan Kelersediaan dana untuk membayar hutang yang sewaktu-waktu ditagin mempunyai resiko nama perusahaan, Masalahnya hanyalah terletak kapan perusahaan berani menggunakan re- siko di atas sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian jika memperbesar dana untuk membayar bunga karena kredit yang diperpanjang. Untuk mengatasi hal tersebut digunakanlah pengoptimalan modal di mana dengan berpedoman pada optimasi penggunaan modal perusahaan sudah mempertimbangkan pe- menuhan kebutuhan dana dari sudut likuiditas maupun rentabilitasnya. Kemudian apa yang dinyatakan dalam masalah optimalisasi modal ? Optimal modal adalah masalah pemenuhan kebutuhan dana dengan memilih ‘altematif,mana yang lebih menguntungkan antara pemenuhan kebu- tuhan dana’ dengan kredit jangka pendek afau kredit jangka panjang yang didasarkan pada kombinasi biaya yang paling kecil atau dengan kata lain masalah pemenuhan dana dengan mempertimbangkan segi likuiditas”“dan-maupun rentabilitasnya, Jadi dari pengertian pemenuhan kebutuhan dana dengan mempertimbangkan likuiditas maupun rentabilitasnya, pemenuhan Kebutuhan dana dapat dipenuhi dengan: 1. Kredit jangka pendek, 2. Kredit jangka panjang. 3, Dimana diantara keduanya tersebut dipilih pemakaian biaya yang terkecil. Menurut Kristesche Termijn, untuk mengetahui kapan kita memenuhi kebu- tuhan dana dengan Kredit jangka pendek atau Kredit jangka panjang dapat ‘menggunakan pertimbangan jangka waktu Krtis, Pemilihan kredit tersebut dengan membandingkan jangka waktu kritisnya, ‘Apa maksudnya ? Jangka waktu kritis adalah jangka waktu di mana biaya penggunaan kredit jangka pendek sama dengan biaya penggunaan kredit jangka panjang. Jika: 1. Jangka waktu penggunaan dana > jangka waktu kritisnya, maka kebutuhan * dana sebaiknya dipenuhi dengan kredit jangka panjang. 2. Jangka waktu penggunaan dana < jangka waktu kritisnya, maka kebutuhan dana sebaiknya dipenuhi dengan Kredit jangka pendek. ‘Adapun rumusnya sebagai berikut: P1-Pc Jangka Waktu Kritis = 365 x Pk-Pe Dengan keterangan: PI : Merupakan tingakat bunga jangka panjang, Pc : Merupakan tingkat bunga simpanan di bank. Pk : Merupakan tingkat buiga jangka pendek. Pemenuhan kebutuhan dana dipandang dari sudut solval Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam membayar hutang yang harus segera dibayar, Jadi kalau pemenuhan kebutuhan dana hanya dipandang dari sudut solva- bilitas maka sebaiknya pemenuhan kebutuhan dengan modal sendiri saja karena semakin tinggi modal sendiri yang dipakai maka akan semakin tinggi tingkat solvabilitas. Lalu bagaimana hubungan.rentabilitas ekonomi dalam penarikan modal ? Kalau dihubungkan antara solvabilitas dengan rentabilitas ekonomi maka akan terjadi Kenaikan rentabilitas ekonomi jika perusahaan memperbesar penamba- han modal sendiri, hal ini berani efisiensi penggunaan modal meningkat. Ini menurut pertimbangan rentabilitas ekonomis dibenarkan demikian juga s baliknya. Untuk lebih mudahnya di bawah ini diambil contohnya sebagai berikut: 55 56 Perusahaan "Makmur” pada tahun 190 mempunyai modal usaha sebesar 4juta di mana modal sendiri sebesar 2,4 juta dan modal asing sebesar 1,6 juta. Pada tahun 1991 perusahaan "Makmur” mengadakan perluasan usaha dengan menam- ‘bah modal usahanya menjadi 8 juta. Sedangkan laba usaha untuk tahun 1990 sebesar Rp 400.000,00 dan sesudah perluasan usaha labanya menjadi 640.000,00 dan pajak yang harus ditanggung sebesar 30 % dan bunga pinjaman sebesar 30 %. Catalan, tambahan modal sepenuhnya dengan modal sendiri Jawab: = Ditinjau dari sudut solvabilitas, tambahan modal yang berasal dari modal sendiri dibenarkan Karena akan meningkatkan solvabilitas perusahaan Pada tahun 1990: 400. Solvabilitas perusalitan = x 100% 1.600. = 250% Pada tahun. 1991: Solvabilita sahaan 000000 5 100 % Ivabilitas perusahaan = ——————~ ey 1.600.000 = 500% — Ditinjau dari sudut Rentabilitas Ekonomi tidak dibenarkan karena menye- babkan rentabilitas ekonomi turun maka efisiensi juga turun: Pada tahun 1990: 400.000 Rentabilitas perusahaan = X 100 % 4.000.000 = 10% Pada tahun 1991: “i 640.000 Rentabilitas perusahaan = ———— X 100 % 8.000.000 = 8% Kalau laba diperkirakan 1 juta, maka menurut rentabilitas dibenarkan karena rentabilitas ekonomi tahun 1991 menjadi: 1,000,000 8,000,000 = 12% Rentabilitas perusahaan X 100 % 2.3, PEMENUHAN KEBUTUHAN DANA DI LIHAT DARI PERIMBANGAN KEKUASAAN Maksud perimbangan kekuasaan ini adalah kekuasaan atau kewenangan dalam me- ngontrol jalannya perusahaan atau menguasai pengambilan keputusan terhadap kebijakan- kebijakan perusahaan yang penting. Pemenuhan kebutuhan dana di sisni dihubungkan dengan kreditur maupun pemegang saham (kalau perusahaannya merupakan perseroan terbatas di mana siapa pemegang saham tertinggi maka dialah yang mempunyai wewenang dalam mengontrol perusahaan). ‘kan tetapi kalau bentuk perusahaan adalah perusahaan perseorangan maka perimbangan kekuasaan yang terjadi sangat tergantung pada kreditur yang memberikan atau ‘meminjamkan modal. Sedangkan kalau bentuk perusahaan adalah perseroan Terbatas ‘maka perimbangan kekuasaan perusahaan akan tercermin pada pemegang saham terbanyak. ‘Untuk menjaga kemungkinan berpindahnya kontrol perusahaan kepada pihak lain, perusahaan harus benar-benar mempertimbangkan penggunaan modal asing ( hutang ) untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan. Lalu caranya bagaimana ? Menarik modal dari luar perusahaan berani berhubungan dengan pihak kreditur, maka hutang yang diberikan juga akan mempengaruhi solvabilitas perusahaan karena semakin besar jumlah modal asing yang dipinjam maka akan semakin.besar hutang perusahaan di mana ini berarti solvabilitas akan tergangeu Jadi agar kontrol perusahaan tetap tidak berpindali maka dalam memenuhi' kebu- ‘tuhan dana harus mempertimbangkan berbagat hal diantaranya perimbangan antara tujuan tikuiditas dengan rentabilitas, solvabilitas dengan rentabilitas maupun solvabilitas dengan kontrol perusahaan, Contoh: Pengaruh penjualan saham terhadap perimbangan kontrol perusahaan. PT A.B,C dan. D memperjualbelikan saham di pasar modal dengan satu saham ‘mendapat satu suara (one share one vote). Sedangkan untuk masing-masing perusahaan mempunyai Kebijaksanaan dalam menanamkan modal pada PT sebagai "Permanent Invesment’” ABC akan tetapi PT D merupakan perusahaan tertutup tidak menjual sahant di, pasar modal. Adapun ketcrangan ke empat perusahaan tersebut adalah sebagai berikut: PTA Mempunyai sejumlah aktiva $00 juta dengan dibiayai obligasi 250 juta dan modal saham sebesar 250 juta. PTB; Membeli sahamt PT A Rp 127.500.000,00 , sedangkan jumlah seluruh aktiva sebesar 150 juta untuk membiayai keseluruhan aktiva obligast sebesar 75 juta dan saham biasa sebesar 75 juta. PTC: Menginvestasikan dana pada PT B sebesar 38 juta, aktiva lainnya 37 jula sehingga jumlah aktiva seluruhnya scbesar 75 juta dan aktiva dibiayai dengan obligasi 35 juta dan saham biasa 80 juta 37 PT D = Menginvestasikan dananya pada PT C 20,5 juta, aktiva lain 14,5 juta sehingga jumlah aktiva seluruhnya 35 juta dan aktiva dibiayai dengan obligasi 17,5 juta dan saham biasa sebesar 17.5 juta yang dikuasai oleh manajemen PT D. Pengggambaran kontrol perusahaan dari ke empat PT tersebut adalah sebagai berikut: PrA Prc Aky 500 jt] Obl 250,j¢ TPTB 38 jt | Obl 35 jt Shm 250 jt Akv iain. 37 jt|Shm 40 jt 500 jt 500 jt Tit 75 jt PTB PTD IPT A 1275 jt/ Obl 75 jt IPTC 205,t} Obl 17.5 jt Aktiva Shm 75 jt Aktiva Shm 17,5 jt lain 22.5 ju Iain 145 jt 150 jt 150 jt 35 jt 35 jt Penguasaan kontrol yang terjadi adalah: PT A dikuasai oleh PT B (51 % saham)) sedangkan PT B dikuasai oleh PT C (51 % saham) dan PT C dikuasai oleh PT D dengan 51 % saham. Kesimpulan : PT D dengan modal hanya sebesar Rp 35,000.000,00 dapat mengusai PT A dengan ‘modal Rp 1.000.000.000,00 walaupun penguasaan PT D tersebut tidak secara langsung, 58 3. SUMBER-SUMBER DANA Pada dasamya sumber dana dapat diperoleh dari dua sumber: 1, Sumber ekstem. Sumber intem. 3.1. SUMBER INTERN ‘Sumber intem merupakan sumber pemenuhan kebutuhan dana dari dalam peru- sahaan itu sendiri atau biasa disebut sebagai pembelanjaan intem perusahaan, artinya pembelanjaan dana yang dipenuhi dari seluruh hasil kegiatan perusahaan. Walaupun dana berasal dari pemilik perusahaan bukan berarti dana tersebut bisa dikatakan sebagai pembelanjaan intem perusahaan karena pembelanjaan dari intern perusahaan ini ditekankan pada pembelanjaan yang merupakan hasil dari kegiatan perusahaan. ‘Mengapa suatu perusahaan akan memilih menggunakan dana dari dalam perusahaan sendiri ? Hal ini dikarenakan ada beberapa alasan yaitu: 1. Dengan dana dari dalam perusahaan maka perusahaan tidak mempunyai kewajiban untuk membayar bunga maupun dana yang dipakai. 2. Setiap saat tersedia jika diperlukan, 3. Dana yang tersedia sebagian besar telah memenuhi Kebutuhan dana perusahaan. 4. Biaya pemakaiannya felatif murah. Sumber dana intem dapat berasal dari: 1. Laba yang ditahan ( deviden yang tidak dibagikan ) atau disebut juga sebagai Retained Earnings. ‘Besamya laba yang ditahan berubungan erat dengan kebijaksanaan deviden ( deviden policy ) maupun kepentingan pemegang saham. Dengan pengertian bahwa semakin tinggi laba yang ditahan berarti Deviden Policy menekankan pentingnya dana yang likuid maupun Kepentingan ckspansi perusahaan. Dengan demikian deviden yang dibagi kepada para pemegang sham akan semakin keeil schingga bagi para pemegang saham yang menggantungkan pendapatannya pada penanaman modalnya dalam bentuk saham akan kecewa dus ini akan mempengaruhi harga saham di pasar modal ( Bursa Efek ). ‘Akan tetapi kalau sebaliknya yang terjadi maka kesempatan perusahaan untuk memperbesar peningkatan laba perusahaan akan semakin kecil di samping akan ‘mengurangi kemampuan likuiditas maupun solvabilitas perusahaan sehingga berakibat ‘meningkatnya ketergantungan perusahaan terhadap modal asing ( hutang ). 59 2, Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap ( Accumulated Depreciation ). Pemenuhan kebutuhan dana seperti ini disebut juga sebagai pembelanjaan intensif. ‘Adapun besamya dana yang terhimpun dari akumulasi penyusutan aktiva tetap ter- gantung pada penggunaan metode penyusutan yang dipakai perusahaan, Mengapa ? Metode penyusutan aktiva tetap dilakukan untuk mengurangi nilai secara ekonomis pada aktiva yang bersangkutan setelah aktiva tersebut digunakan. Karena dalam penggunaan aktiva (etap perusahaan sebenamya yang dipakai adalah kegunaannya se- hingga dalam suatu saat nanti tentu saja.aktiva tetap yang dipakai akan mengalami kerusakan atau bahkan mungkin sudah tidak dapat dipakai lagi. Jadi dengan menyusutkan nilai suatu aktiva tertentuakan mengurangi kerugian perusahaan karena kerusakan aktiva yang terpakai. Penyusutan dari aktiva tetap perusahaan-yang dipakai akan dikumpulkan ke dalam rekening akumulasi penyusutan, di mana dengan dana yang ada pada akumulasi penyusutan tersebut digunakan untuk mengganti aktiva yang telah rusak atau membeli aktiva yang baru dan lebih modem, Keuntungan lain yang dapat diperolch dengan terhimpunnya dana akumulasi penyusutan aktiva adalah jika dana yang terhimpun tersebut tidak dipakai (karena tergan- tung pada umur ekonomis aktiva tetap yang bersangkulan ) maka dana akumulasi penyusutan aktiva.tetap dapat dijadikan sebagai dana sementara untuk memenhi kebu- tuhan dana perusahaan pada jangka pendek. 3.2. SUMBER DANA EKSTERN Sumber dana ekstert merupakan bentuk pembelanjaan ekstem yang artinya pe- ‘menuhan kebutuhan dana yang berasal dari luar hasil kegiatan perusahaan. Seperti yang dikemukakan dalam sumber dana intem, kalau pembelanjaan dana berasal dari saku pemilik perusahaan ( Equity Financing) tetap disebut sebagai pembelanjaan yang berasal dari luar perusahaan. ‘Alasan perusahaan menggunakan sumber dana ekstem adalah: Jumlah dana yang digunakan tidak terbatas, Dapat dicari dari berbagai sumber. 3. Dapat bersifat fleksibel. ‘Adapun sumber dana ekstem dapat berasal dari Pemilik perusahaan, Kreditur bank. Kreditur bukan bank: supplier bahan mentahdan asuransi Pasar modal Serpe Kalau digambarkan dengan skema, sumber-sumber dana perusahaan dapat terlihat sebagai berikut: 60 -—— Laba ditahan Intem |____ Akumulasi penyusutan SUMBER DANA —— —— Pemilik perusahaan Eksterm Kreditur bank dan non bank — Pasar modal 32.1. Sumber dana dati pemilik perusahaan Sumber dana’ yang bertsal dari saku pemilik perusahaan juga dianggap sebagai sumber dana ekstern kafena biarpun dilihat dari pemilik merupakan orang dalam peru- sahaan tetapi Karena bukan merupakan hasil kegiatan perusahaan maka pemebelanjaan seperti ini disebut sebagai pembelanjaan dari lar perusahaan atau lebih dikenal sebagai Equity Financing. Karena dana tersebut berasal dari pemilik perusahaan maka dapat dikatakan pembe- lanjaan yang berasal dari Modal Sendiri. 3.2.2, Sumber dana dari kreditur bank ‘Sumber dana dari ekstern baik yang berasal dari kreditur bank maupun non bank disebut sebagai sebagai hutang atau modal asing. Jadi kalau perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya berasal dari sumber ekstem khususnya dari kreditur disebut sebagai Pembelanjaan Asing (Debt Financing). Kalau kita lihat asal Sumber dana ckstem adalah Modal asing (hutang) dan modal sendiri, menurut Curt Sandig ada beberapa hal yang membedakan modal asing degan modal sendiri yaitu: 61 Modal Asing ‘Modal Sendiri 1. Memperhatikan kepentingan 1. Berkepentingan pada kontinuitas, sendiri (kreditur). keselamatan, kelancaran perusahaan, 2. Tidak berpengaruh pada penye- 2. Dengan kekuasaannya mempengaruhi Tenggaraan perusahaan politik perush 3. Ada beban bunga tanpa meman- 3. Mempunyai hak atas laba setelah diku- dang adanya kerugian dan keun= rangi pembayaran bunga atas MA. tungan, 4, Hanya sementara turut bekerja 4, Digunakan dalam perusahaan dengan sama dalam perush, Jangka waktu tak terbatas & tak tertentu lamanya, 5, Dijamin mempunyai hak preferen 5. Menjadi jaminan dan haknya setelah (hak utk lebih didahu Iukan sebe- ‘modal asing didalam likuidasi. lum modal sendiri Kreditur bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang khusus melayani bidang, dalam menyalurkan dana yang berasal dari masyarakat/ atau lembaga lainnya kepada orang atau lembaga yang membutubkannya dengan imbalan bunga pinjaman yang telah disepakati bersama: Pemberian kredit dari bank bisa berbentuk kredit jangka pendek ataupun kredit jangka panjang. Adapun pemberian kredit ini menurut BAmbang Riyanto akan melalui penilaian 3 R dan 5 C. 3.2.3. Sumber dana dari kreditur- non bank (supplier). ‘Sama seperti diatas pemberian kredit dari supplier juga dapat berbentuk kredit jangka panjang atau jangka pendek. Bentuk kredit tersebut bisa berbentuk penjualan bahan- bahan mentah secara kredit dalam jangka waktu pembayaran kredit selama kurang dari satu tahun, atau bisa juga kredit tersebut diberikan dalam bentuk kredit equipment (mesin ddan peralatan) yang mempunyai jangka waktu pembayaran dapat lebih dari 5 tahun atau kkurang dari 10 tahun, 3.2.4, Sumber dana dari pasar modal Pasar modal adalah pengertian abstrak mengenai bertemunya penawaran dana dan permintaan dana baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek, dengan tujuan me- nyalurkan arus dana dari unit ekonomi yang mempunyai kelebihan dana (penabung dan 62 investor) kepada pengusaha yang membutuhkannya secara efisien. Adapun sebagai salah satu contoh bentuk pasar modal adalah bursa efek. Dengan pengertian diatas dapat dikatakan bahwa pasar modal menyalurkan dana dari para investor melalui pembelian saham yang dijual perusahaan yang membutuhkan dana tersebut. Adapun ada berbagai bentuk surat berharga yang dijual perusahaan yang membutuhkan dana, tetapi pada dasamya dibedakan ke dalam 2 golongan yaitu: 1. Sahiam adalah menunjukkan si pemegang mempunyai hak untuk diikutsertakan dalam pengambilan suara pada rapat pemegang saham dan dapat diperjualbelikan. Bentuk saham masih dibedakan menjadi 2 macam lagi: a, Saham biasa atau Common Stock. yaitu saham biasa yang tidak mempunyai hak istimewa artinya pemegang saham ‘akan diberi deviden kalau perusahaan mendapatkan laba dalam kegiatan opera- sional perusahaan. b. Saham Preferen atau Prefered Stock. yaitu saham dengan pemiberian preferensi_atait hak istimewa yaitu kalau peru- sahaan memperoleh laa maka pemegang saham preferen akan meneriama lebih

Anda mungkin juga menyukai