DAN
KERAGAMAN DALAM ORGANISASI
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok Perilaku Organisasi bab 1
dan bab2
PERILAKU ORGANISASI
SOFA YULANDARI., SE., M.Ak
Disusun Oleh
Kelompok II
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah swt, atas limpahan rahmat NYA kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Apa Itu Organisasi dan Keberagamaan Dalam
Organisasi”. Terimakasih kami sampaikan kepada pihak - pihak terkait terutama
kepada dosen pengampu mata perkuliahan perilaku organisasi yaitu ibu Sofa
Yulandari., SE., M.Ak yang telah memberikan bimbingan kepada kami
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan manfaat yang
besar bagi pembaca.
Sebagai penulis kami mohon maaf apabila ada penulisan maupun
penjelasan yang kurang sempurna, karena kami hanyalah manusia yang tidak
lepas dari kesalahan, maka dari itu kami membutuhkan saran dari pembaca untuk
memberikan saran yang nantinya akan menjadi bekal kami untuk berbenah diri.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI .....................................................................................................................ii
BAB I .................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
BAB II ................................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
BAB III...............................................................................................................................44
PENUTUP ....................................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................45
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
a Apa yang dimaksud dengan perilaku organisasi?
b Apa saja fungsi, peran, dan keterampilan manajer?
c Apakah disiplin ilmu perilaku utama yang berkontribusi pada perilaku
organisasi?
d Apa tantangan dan peluang untuk manajer dalam menggunakan konsep – konsep
perilaku organisasi?
e Apa saja tiga level analisis dalam model perilaku organisasi?
f Apa yang dimaksud dengan keragaman organisasi?
g Apa saja jenis keragaman dalam organisasi?
h Bagaimana organisasi mengelola keragaman secara efektif?
i Apa manfaat dari penggunaan keragaman dalam organisasi?
j Apa saja tantangan dalam penerapan keragaman organisai?
k Bagaimana strategi mengelola keragaman dalam perusahaan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
a Motivasi
b Perilaku dan kekuasaan pemimpinan
c Komunikasi interpersonal
d Struktur dan proses kelompok
e Pengembangan dan persepsi sikap
f Proses perubahan
g Konflik dan negosiasi
h Rancangan kerja
3
manufaktur dan jasa adalah organisasi, demikian juga sekolah, rumah sakit, gereja,
unit militer, toko ritel, departemen kepolisian, serta agen pemerintah lokal, provinsi,
dan federal. Orang-orang yang mengawasi aktivitas orang lain dan bertanggung
jawab untuk mencapai tujuan dalam organisasi ini adalah manajer (kadang-kadang
disebut administrator, khususnya dalam organisasi nirlaba).
1. Fungsi Manajemen
Pada awal Abad ke-20, industrialis Prancis Henri Fayol menulis bahwa semua
manajer melakukan lima fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
komando, koordinasi, dan pengendalian.Saat ini, penulis telah menggabungkannya
dalam empat bagian, yaitu perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian.
Oleh karena organisasi ada untuk mencapai tujuan, ada pihak yang harus
mendefinisikan dan menyusun cara untuk mencapainya: manajemenlah pihak
tersebut
4
efektif, atau menyelesaikan konflik di antara anggota, manajer terlibat dalam
kepemimpinan.
d Fungsi Pengendalian (Controlling)
Untuk memastikan hal-hal berjalan sebagaimana mestinya, manajemen harus
mengawasi kinerja organisasi dan membandingkannya dengan tujuan-tujuan
yang ditetapkan sebelumnya. Jika ada banyak deviasi yang signifikan, maka
menjadi tugas manajemen untuk mengembalikan organisasi ke jalur yang benar.
Pengawasan, perbandingan, dan koreksi potensial
2. Peran Manajemen
Di akhir tahun 1960-an, Henry Mintzberg, yang pada saat itu merupakan
mahasiswa pascasarjana di MIT, melakukan suatu riset teliti atas lima eksekutif
untuk menentukan apa yang mereka kerjakan dalam pekerjaan-pekerjaan mereka.
Pada basis observasinya, Mintzberg menyimpulkan bahwa manajer melaksanakan
sepuluh peran atau serangkaian — Perilaku yang berbeda dan berhubungan satu
sama lain." Kesepuluh peran ini terutama bersifat (1) interpersonal, (2)
informasional, atau (3) memutuskan.
a Peran Interpersonal
Semua manajer diharuskan untuk melaksanakan tanggung jawab yang sifatnya
seremonial dan simbolis. Misalnya, ketika pemimpin universitas memimpin
wisuda atau pengawas pabrik memandu sekelompok mahasiswa SMA dalam tur
pabrik, ia bertindak memerankan figur pemimpin. Semua manajer juga memiliki
peran pemimpu. Peran ini mencakup merekrut, melatih, memotivasi, dan
mendisiplinkan pekerja. Peran ketiga dalam kelompok interpersonal ini adalah
peran perantara, atau menghubungi pihak lain yang memberikan informasi pada
manajer. Manajer penjualan yang memperoleh informasi dari manajer
pengendalian kualitas dalam perusahaannya sendiri memiliki hubungan perantara
internal Ketika manajer penjualan tersebut memiliki hubungan dengan eksekutif
penjualan lainnya melalui suatu asosiasi perdagangan pemasaran, ia memiliki
hubungan perantara eksternal.
5
b Peran Informasiona
Semua manajer, pada tingkat tertentu, memperoleh informasi dari luar organisasi
dan institusi, khususnya melalui media berita (termasuk internet) dan berbicara
dengan orang lain untuk mempelajari perubahan selera masyarakat, apa yang
mungkin sedang direncanakan pesaing, dan sebagainya. Mintzberg menyebut ini
sebagai peran pengawas. Manajer juga bertindak sebagai penyalur untuk
menghantarkan informasi kepada para anggota organisasi. Ini adalah peran
penyebar. Selain itu, manajer menjalankan peran juru bicara saat mewakili
orgahisasi terhadap pihak luar.
c Peran Memutuskan
Mintzberg mengidentifikasi empat peran yang membutuhkan keputusan. Dalam
peran wirausaha, manajer mengawali dan mengawai proyek – proyek baru yang
akan meningkatkan kinerja organisasi. Sebagai pengendali gejolak, manajer
mengambil tindakan korektif untuk merespons masalah yang tidak terduga.
Sebagai pengalokasi sumber daya, manajer bertanggung jawab untuk
mengalokasikan sumber daya manusia, fisik, dan moneter. Terakhir, manajer
menjalankan peran negosiator, yakni mereka mendiskusikan isu dan tawar-
menawar dengan unit lain untuk memperoleh keuntungan bagi unitnya.
3. Keterampilan Manajemen
Cara lain untuk mengetahui apa yang dilakukan manajer adalah dengan melihat
keterampilan atau kompetensi yang dibutuhkannya untuk mencapai tujuannya.
Peneliti sudah mengidentifikasi sejumlah keterampilan yang membedakan manajer
yang efektif dan tidak efektif.”
6
tidak semua keterampilan teknis harus dipelajari di sekolah atau program
pelatihan formal lainnya. Semua pekerjaan membutuhkan keterampilan khusus
tertentu, dan banyak orang mengembangkan keterampilan teknisnya melalui
pekerjaan.
b Keterampilan Manusia (Human Skill)
Kemampuan untuk memahami, berkomunikasi, memotivasi, dan mendukung
orang lain, baik dalam individu maupun kelompok, mendefinisikan keterampilan
manusia. Banyak orang yang sangat cakap secara teknis tetapi pendengar yang
buruk, tidak dapat memahami kebutuhan orang lain, atau lemah dalam
manajemen konflik. Oleh karena manajer mendapatkan penyelesaian pekerjaan
melalui orang lain, maka mereka harus memiliki keterampilan manusia yang
baik. .
c Keterampilan Konseptual (Conceptual Skill)
Manajer harus memiliki kemampuan mental untuk menganalisis dan
mendiagnosis situasi yang kompleks. Tugas-tugas ini membutuhkan
keterampilan konseptual. Pengambilan keputusan, misalnya, membutuhkan
manajer untuk dapat mengidentifikasi masalah, mengembangkan solusi-solusi
alternatif untuk menyelesaikan masalah, mengevaluasi solusi-solusi alternatif
tersebut, dan memilih yang terbaik. Setelah mereka mengambil tindakan tertentu,
manajer harus dapat mengorganisasikan rencana tindakan dan mengeksekusinya.
Kemampuan untuk mengintegrasikan ide-ide baru dengan proses yang ada dan
berinovasi dalam pekerjaan juga merupakan keterampilan konseptual yang
penting bagi manajer saat ini.
2.3 Disiplin Ilmu Perilaku Utama Yang Berkontribusi Pada Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi merupakan sebuah ilmu perilaku terapan yang dibangun atas
kontribusi sejumlah disiplin perilaku, terutama psikologi dan psikologi sosial,
sosiologi, serta antropologi. Kontribusi psikologi terutama pada individu atau analisis
tingkat mikro, sedangkan disiplin lainnya berkontribusi dalam pemahaman konsep-
konsep makro, seperti proses kelompok dan organisasi. Tampilan 1-1 memberikan
gambaran singkat dari kontribusi utama kajian tersebut pada perilaku organisasi.
7
a Psikologi (Psychology)
Psikologi mencoba untuk mengukur, menjelaskan, serta kadang-kadang
mengubah perilaku manusia dan hewan-hewan lainnya. Pihak-pihak yang telah
berkontribusi dan terus menambah pengetahuan tentang perilaku organisasi
adalah ahli teori pembelajaran, ahli teori kepribadian, psikolog konseling, serta,
yang paling penting, psikolog industri dan organisasi.
8
persepsi, kepribadian, emosi, pelatihan, efektivitas kepemimpinan, kebutuhan
dan penggerak motivasional, kepuasan kerja, proses pengambilan keputusan,
penilaian kinerja, pengukuran sikap, teknik pemilihan pekerja, desain kerja, serta
stres kerja.
b Psikologi Sosial (Social Psychology)
Psikologi sosial, umumnya dianggap cabang psikologi, menggabungkan konsep
psikologi dan sosiologi untuk fokus pada pengaruh manusia terhadap sesamanya.
Satu area kajian utama adalah perubahan—bagaimana mengimplementasikannya
dan bagaimana imanya. Psikolog sosial juga berkontribusi untuk :
mengidentifikasi pola komunikasi: serta membangun kepercayaan. Terakhir,
mereka telah memberikan kontribusi penting pada ilmu perilaku kelompok,
kekuasaan, dan konflik.
c Sosiologi (Sociology)
Jika psikologi fokus pada individu, sosiologi mempelajari manusia dalam
kaitannya dengan “lingkungan sosial atau budayanya. Sosiolog berkontribusi
pada perilaku organisasi melalui #n kajian perilaku kelompok dalam organisasi,
terutama organisasi formal dan kompleks.Mungkin yang paling penting, sosiolog
telah mempelajari budaya organisasi, teori dan struktur organisasi formal,
teknologi organisasi, komunikasi, kekuasaan, serta konflik.
d Antropologi (Anthropology)
Antropologi adalah ilmu tentang masyarakat untuk mempelajari keberadaan
manusia dan aktivitasnya. Pekerjaan antropolog pada budaya dan lingkungan
membantu kita memahami perbedaan dalam nilai-nilai dasar, sikap, dan perilaku
antara orang-orang di negara-negara yang berbeda dan dalam organisasi yang
berbeda. Kebanyakan pemahaman kita saat ini tentang budaya organisasi,
lingkungan organisasi, dan perbedaan antara budaya-budaya negara adalah hasil
pekerjaan antropolog atau pihak yang menggunakan metodenya.
9
2.4 Tantangan Dan Peluang Untuk Manajer Dalam Menggunakan Konsep –
Konsep Perilaku Organisasi
10
manajemen baik dan buruk bisa jadi merupakan perbedaan antara keuntungan
dan kerugian, atau akhirnya, antara bertahan dan gagal.
Mengelola pekerja dengan baik pada waktu-waktu sulit sama beratnya
dengan pada waktu baik—jika tidak lebih berat. Namun, pendekatan perilaku
organisasi kadang-kadang berbeda. Pada waktu baik, memahami bagaimana
memberikan penghargaan, memuaskan, dan mempertahankan pekerja menjadi
prioritas. Pada waktu sulit, isu-isu seperti stres, pengambilan keputusan, dan
bertahan muncul ke permukaan.
b. Merespons Globalisasi
Organisasi tidak lagi dibatasi oleh batasan-batasan negara: Burger King
dimiliki oleh perusahaan Inggris, dan McDonald menjual hamburger di lebih dari
100 perusahaan di enam benua. ExxonMobil, perusahaan Amerika Serikat,
melaporkan bahwa kurang dari 696 pendapatannya tahun 2011 berasal dari
penjualan produk alam dan gas di Amerika Serikat. Pekerja-pekerja bara di
pernsahaan pembuat telepon berbasis Finlandia, N ia, semakin banyak yang
direkrut dari India, Cina, dan negara berkembang lainnya—bangsa non-Finlandia
lebih banyak dari bangsa Finlandia sendiri di pusat riset terkenal mereka.
di Helsinki. Selain itu, semua pembuat mobil besar sekarang berproduksi di luar
batasan wilayahnya: Honda membangun mobil di Ohio, Ford di Brasil,
Volkswagen di Meksiko, serta Mercedes maupun BMW di Afrika Selatan.
11
Dunia sudah menjadi desa global. Dalam prosesnya, pekerjaan manajer pun telah
berubah.
Meningkatnya Penugasan ke Luar Negeri Jika Anda adalah seorang manajer,
Anda semakin mungkin ditugaskan ke luar negeri—ditransfer ke divisi
operasional pemberi kerja Anda atau anak perusahaan di negara lain. Jika
demikian, Anda harus mengelola suatu tenaga kerja dengan kebutuhan, aspirasi,
dan sikap yang sangat berbeda dari yang terbiasa Anda hadapi di negara asal
Anda.
c. Bekerja dengan Orang-Orang dari Budaya Berbeda
Bahkan di negara Anda sendiri, Anda akan bekerja dengan bos, rekan kerja,
serta pekerja lain yang dilahirkan dan dibesarkan dalam budaya yang berbeda.
Apa yang memotivasi Anda mungkin tidak memotivasi mereka atau gaya
berkomunikasi Anda bisa saja terus terang dan terbuka, yang munglan membuat
orang lain merasa tidak nyaman dan terancam. Untuk bekerja dengan efektif
dengan orang-orang dari budaya yang berbeda-beda, Anda perlu memahami
bagaimana budaya, geografi, dan agama telah membentuk mereka dan bagaimana
menyesuaikan gaya manajemen Anda dengan perbedaan-perbedaan mereka.
Manajer di perusahaan-perusahaan global seperti IBM, Disney, dan Coca-Cola
telah menyadari bahwa nilai ekonomis tidak dapat ditransfer secara universal
Praktik manajemen perlu dimodifikasi untuk merefleksikan nilai-nilai negara
yang berbeda-beda tempat organisasi tersebut beroperasi.
d. Mengawasi Perpindahan Pekerjaan ke Negara dengan Upah Buruh yang Rendah
Semakin sulit bagi manajer-manajer di negara berkembang, yang upah minimum
amumnya $6 atau lebih per jam, untuk bersaing dengan perusahaan yang
bergantung peda. pakerja dati Cina dan negara berkembang lainnya yang buruh
dapat dibayar 30 sen pet jam. Bukan kebetulan bahwa banyak orang di Amerika
Serikat mengenakan pakaian yang dibuat di Cina, atau bekerja dengan komputer
yang cip mikronya berasal dari Taiwan, dan menonton film yang syuting di
Kanada. Dalam sebuah ekonomi global, pekerjaan cenderung mengalir ke biaya
yang lebih rendah yang metnberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan,
meskipun serikat buruh, politikus, dan pemimpin komunitas lokal melihat ekspor
12
pekerjaan berakibat buruk bagi pasar tenaga kerja di negara asal. Manajer
menghadapi tugas yang sulit untuk menyeimbangkan kepentingan organisasinya
dengan tanggung jawabnya pada komunitas tempat mereka beroperasi.
e. Beradaptasi dengan Budaya yang Berbeda dan Norma-Norma Peraturan
“Menjadi global” bagi sebuah bisnis tidak sesederhana mengetik alamat e-
mail luar negeri, - mengirimkan barang ke pelabuhan asing, atau membangun
fasilitas di negara lain.. Agar sukses, manajer perlu mengetahui bagaimana
praktik budaya tenaga kerja di tiap negara tempat mereka melakukan bisnis.
Misalnya, di beberapa negara persentase besar tenaga kerja menyukai liburan
panjang. Akan ada peraturan negara dan lokal yang perlu dipertimbangkan juga.
Manajer dari anak perusahaan di luar negeri perlu menyadari peraturan finansial
dan hukum yang unik yang diterapkan pada “perusahaan tamu” jik4 tidak ingin
berisiko melanggarnya, yang bahkan dapat memberikan konsekuensi politis dan
ekonomis. Pelanggaran demikian dapat memiliki implikasi bagi.operasi mereka
di negara itu dan juga terhadap hubungan politis kedua negara. Selain itu,
manajer perlu peka terhadap perbedaan peraturan pada pesaingnya di negara
tersebut, sering kali, hukum memberikan keuntungan finansial yang signifikan
pada perusahaan nasional dibandingkan anak perusahaan asing.
f. Mengelola Keragaman Tenaga Kerja
Salah satu tantangan yang paling penting untuk organisasi adalah keragaman
tenaga kerja, konsep bahwa organisasi menjadi semakin heterogen dari segi jenis
kelamin, umur, ras, etnis, orientasi seksual, dan inklusi kelompok sebaran
lainnya. Jika globalisasi fokus pada perbedaanperbedaan di antara orang-orang
dari negara-negara yang berbeda, maka keragaman tenaga kerja membahas
perbedaan di antara orang-orang dalam suatu negara.
Keragaman tenaga kerja mengakui tenaga kerja pria dan wanita, banyak
kelompok ras dan etnis, individu dengan kemampuan fisik dan psikologis yang
beragam, serta orang-orang dengan umur dan orientasi seksual yang berbeda.
Mengelola keragaman ini merupakan perhatian global. Misalnya, kebanyakan
negara-negara Eropa telah mengalami pertumbuhan yang dramatis dalam
imigrasi dari timur Tengah. Argentina dan Venezuela menjadi tuan rumah untuk
13
sejumlah signifikan imigran dari negara-negara Amerika Selatan, dan negara-
negara dari India, Irak, sampai Indonesia menghadapi keragaman budaya dalam
batas-batas negara mereka sendiri.
Perubahan paling signifikan dalam tenaga kerja Amerika selama setengah
Abad ke-20 adalah peningkatan tajam jumlah pekerja wanita. Pada tahun 1950,
misalnya, hanya 29,694 dari tenaga kerja adalah wanita," Tahun 2010, jumlahnya
46,796. Pertengahan pertama dari Abad ke-21 akan diingat sebagai perubahan
dalam komposisi ras dan etnis dan generasi ledakan bayi (baby boom) yang
menua, Pada tahun 2020, Hispanik akan tumbuh dari 14,896 tenaga kerja tahun
2010 menjadi 18,65, kulit hitam akan meningkat dari 11,696 ke 125, dan Asia
dari 4,74 ke 5,796. Sementara itu, dalam waktu dekat tenaga kerja akan menua.
Kelompok umur 55 tahun dan lebih tua, 19,596 dari tenaga kerja pada tahun
2010, akan naik menjadi 25,24 tahun 2020.”
Meskipun masih banyak yang ingin kami bahas mengenai keragaman tenaga
kerja di bab selanjutnya, cukup untuk mengatakannya saat ini bahwa ia
menyajikan peluang yang besar dan memberikan pertanyaan yang menantang
pada manajer dan pekerja diseluruh negara. Bagaimana kita memanfaatkan
perbedaan dalam kelompok untuk keuntungan. kompetitif? Haruskah kita
memperlakukan semua pegawai sama? Haruskah kita mengakui perbedaan
individu dan budaya? Bagaimana kita mempercepat kesadaran budaya pada
pegawai tanpa melanggar kebenaran politik? Apakah peraturan hukum di tiap-
tiap negara? . Apakah keragaman sebenarnya memiliki pengaruh?
g. Meningkatkan Layanan Pelanggan
Pekerja layanan termasuk perwakilan pembantu teknis, pekerja konter cepat
saji, pegawai penjualan, perawat, teknisi perbaikan mobil, konsultan, perencana
keuangan, dan pramugari. Karakteristik bersama dari pekerjaan mereka adalah
interaksi substansial dengan pelanggan organisasi. Perilaku organisasi dapat
membantu manajer meningkatkan kesuksesan interaksi ini dengan menunjukkan
bagaimana sikap dan perilaku pekerja memengaruhi kepuasan pelanggan.
Banyak organisasi yang gagal karena pekerjanya gagal menyenangkan
pelanggan. Manajemen perlu menciptakan sebuah budaya responsif pelanggan.
14
Penlaku organisasi dapat memberikan panduan yang memadai dalam membantu
manajer menciptakan budaya tersebut—yaitu pekerja ramah dan tulus, mudah
dihubungi, berpengetahuan, cepat dalam merespons kebutuhan pelanggan, serta
bersedia melakukan apa yang perlu untuk menyenangkan pelanggan.”
h. Meningkatkan Keterampilan Bermasyarakat
Saat Anda melanjutkan bab-bab dalam buku ini, kami akan menyajikan
konsep dan teori relevan yang dapat membantu Anda menjelaskan dan
memprediksi perilaku orang di tempat kerja. Anda juga akan memperoleh
pandangan mengenai keterampilan orang spesifik yang Anda dapat gunakan
dalam pekerjaan. Misalnya, Anda akan belajar cara mendesain pekerjaan-
pekerjaan yang memotivasi, teknik-teknik meningkatkan kemampuan
mendengar, dan bagaimana menciptakan tim yang lebih efektif.
i. Bekerja dalam Organisasi Jaringan
Organisasi jaringan memungkinkan orang-orang untuk berkomunikasi dan
bekerja bersama-sama meskipun terpisah jarak jauh. Kontraktor independen
dapat bertelekomunikasi melalui komputer ke tempat kerja di seluruh dunia dan
mengubah pemberi kerja sesuai dengan permintaan atas perubahan layanan
mereka. Programer perangkat lunak, desainer grafis, analis sistem, penulis teknis,
peneliti foto, editor buku dan media, dan penulis artikel medis adalah beberapa
contoh orang yang dapat bekerjs dari rumah atau lokasi bukan kantor lainnya.
j. Pekerjaan manajer dalam organisasi jaringan berbeda. Memotivasi dan
memimpin orang dan membuat keputusan kolaboratif online membutuhkan
teknik-teknik yang berbeda dibandingkan saat individu hadir secara fisik di suatu
lokasi tunggal. Dengan semakin banyak pekerja melakukan tugasnya melalui
hubungan jaringan dengan Orang lain, manajer harus mengembangkan
keterampilan baru. Perilaku organisas Mlapat memberikan pandangan berharga
untuk membantu memperoleh keterampilanketerampilan tersebut.
k. Meningkatkan Kesejahteraan Pekerja saat Bekerja
Umumnya pekerja pada tahun 1960-an atau 1970-an bekerja di tempat kerja
khusus Senin sampai Jumat dan bekerja secara menetap 8 atau 9 jam kerja. Hal
tersebut tidak berlaku . lagi untuk satu segmen besar tenaga kerja saat ini. Pekerja
15
semakin mengeluh bahwa batasan antara waktu kerja dan waktu tidak bekerja
menjadi kabur, sehingga menyebabkan konflik dan isu pribadi. Pada saat yang
sama, tempat kerja saat ini menyajikan peluang bagi pekerja untuk menciptakan
dan membuat stuktur perannya masing-masing. Bahkan, sekalipun pekerja
bekerja dari rumah atau dari setengah benua jauhnya, manajer perlu
mempertimbangkan kesejahteraannya saat bekerja.
Satu tantangan terbesar untuk memelihara kesejahteraan pekerja adalah realitas
baru " yang banyak pekerja tidak akan pernah dapat hindari dari tempat kerja
virtual. Teknologi komunikasi memungkinkan banyak pekerja teknis dan
profesional melakukan pekerjaannya dari rumah, di mobil mereka, atau pantai di
Tahiti—tetapi itu juga berarti : banyak merasa bahwa mereka tidak pernah benar-
benar mendapatkan istirahat. Tantangan lainnya adalah bahwa organisasi
meminta pekerja untuk siaga dalam waktu yang lebih lama. Menurut kajian baru-
baru i ini, satu dari empat pekerja menunjukkan tanda-tanda kelelahan, sebagian
merupakan hasil dari jam kerja yang semakin lama, serta dua dari tiga
melaporkan level stres yang tinggi dan kelelahan.?! Ini mungkin sebenarnya
estimasi “yang lebih rendah karena pekerja melaporkan mempertahankan akses
“selalu siaga” . untuk manajer mereka melalui email dan pesan singkat.
Akhirnya, kesejahteraan pekerja ditantang oleh komitmen luar yang berat.
Misalnya, jutaan rumah tangga dengan orang tua tunggal dan pekerja dengan
tanggungan orang tua mempunyai tantangan yang lebih lagi dalam
menyeimbangkan kerja dan keluarga.
Hasil,dari tanggung jawab mereka yang meningkat di dalam dan di luar
tempat kerja, pekerja menginginkan lebih banyak waktu cuti. Kajian terkini
menyatakan pekerja mengingirfkan pekerjaan yang memberikan mereka
fleksibilitas dalam jadwal pekerjaan mereka sehingga mereka dapat mengelola
konflik kerja-hidup dengan lebih baik? Kenyataannya, sebanyak 5696 pria dan
wanita dalam sebuah kajian terbaru melaporkan bahwa keseimbangan kerja-
hidup menurut mereka merupakan definisi kesuksesan " karier, lebih dari uang,
pengakuan, dan otonomi.? Kebanyakan mahasiswa mengatakan memperoleh
keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan merupakan tujuan karier
16
utama, mereka menginginkan kehidupan juga pekerjaan. Organisasi yang tidak
membantu pekerjanya mencapai keseimbangan kerja-hidup akan menemukan
kesulitan untuk menarik dan mempertahankan pekerja yang paling
berkemampuan dan termotivasi. Seperti yang akan Anda lihat pada bab - bab
selanjutnya, bidang perilaku organisasi menawarkan sejumlah saran untuk
mengarahkan manajer dalam merancang tempat kerja dan pekerjaan yang dapat
membantu pekerja untuk menghadapi konflik kerja-hidup.
l. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif
Meskipun tekanan kompetitif di kebanyakan organisasi semakin kuat dari
sebelumnya, beberapa organisasi mencoba merealisasikan suatu keunggulan
kompetitif dengan mendorong sebuah lingkungan kerja yang positif. Kadang-
kadang mereka melakukan hal ini dengan menciptakan lingkungan kerja fisik
yang menyenangkan dengan lokasi kerja modern menarik, tempat kerja
“menarik” seperti makan siang gratis Google atau komitmen bersama untuk
insiatif keberlanjutan lingkungan seperti daur ulang.
Kami menutup bab ini dengan menyajikan sebuah model umum yang
mendefinisikan bidang perilaku organisasi, memperlihatkan parameter-parameternya,
dan mengidentifikasi masukan, proses, dan keluaran. Hasilnya akan menjadi topik
hal menarik yang akan datang di bagian selanjutnya buku ini.
1. Sebuah Tinjauan
Sebuah modd adalah sebuah abstraksi dari realita, sebuah representasi yang
disederhanakan dari beberapa fenomena dunia nyata. Tampilan 1-2 menyajikan
kerangka yang di atasnya akan kita rancang model perilaku organisasi. Hal tersebut
mengajukan tiga jenis variabel (masukan, proses, dan keluaran) pada tiga level
analisis (individu, kelompok, dan organisasi). Model itu dimulai dari kiri ke kanan,
dengan masukan yang berujung pada proses dan proses berujung pada hasil.
Perhatikan bahwa model itu juga menunjukkan bahwa hasil dapat memengaruhi
masukan di masa depan.
17
2. Masukan
Peran, dan tanggung jawab tim khususnya ditugaskan segera sebelum atau sesudah
sebuah kelompok dibentuk. Akhirnya, struktur dan budaya organisasi biasanya
merupakan has dari pengembangan dan perubahan bertahun-tahun seiring organisasi
beradabtasi dengan lingkungannya dan membangun kebiasaan dan norma.
3. Proses
Jika masukan adalah seperti kata benda dalam perilaku organisasi, proses adalah
Seperti kata kerja. Proses adalah tindakan-tindakan yang individu, kelompok, dan
organisasi terlibat di dalamnya sebagai hasil dari masukan dan berujung pada hasil
tertentu. Pada level individu, proses mencakup emosi dan suasana hati, motivasi,
persepsi, serta pengambilan keputusan. Pada level kelompok, hal ini men cakup
komunikasi, kepemimpinan, kekuasaan dan politik, serta konflik dan negosiasi.
Akhirnya, pada level organisasi, proses mencakup manajemen sumber daya manusia
dan praktik perubahan.
18
4. Keluaran
Keluaran (output) adalah variabel-variabel kunci yang ingin Anda jelaskan atau
prediksi, dan yang dipengaruhi oleh beberapa variabel lainnya. Apa keluaran utama
dalam perilaku organisasi? Peneliti telah menekankan keluaran level individu seperti
sikap dan kepuasan, kinerja tugas, perilaku kewargaan, dan perilaku penarikan. Pada
level kelompok, kohesi dan pendayagunaan adalah variabel dependen. Akhirnya,
pada level organisasi, kita melihat profitabilitas keseluruhan dan ketahanan. Oleh
karena keluaran – keluaran ini akan dirangkum dalam semua bab, kita akan secara
singkat mendiskusikan masing – masing disini sehingga anda dapat memahami apa
“sasaran” perilaku organisasi.
Sikap pekerja adalah evaluasi yang dibuat pekerja positif atau negatif, mengenai
objek, orang orang atau peristiwa. Misalnya, pernyataan, “Aku merasa bahwa
pekerjaan saya luar bisa” adalah sikap yang positif, dan “Pekerjaan saya
membosankan dan kaku" adalah sikap kerja negatif. Stres adalah proses psikologis
tidak menyenangkan yang terjadi sebagai respons atas tekanan lingkungan.
Beberapa orang mungkin berpikir bahwa memengaruhi sikap dan stres pekerja
adalah hal yang benar-benar lunak dan bukan urusan serius manajer, tetapi seperti
yang akan-ditunjukkan, sikap sering memberikan konsekuensi perilaku yang secara
langsung berhubungan dengan efektivitas organisasi. Kepercayaan bahwa pekerja
yang puas lebih produktif dibandingkan pekerja yang tidak puas.tetah menjadi
sebuah kepercayaan , dasar di antara manajer selama bertahun-tahun, meskipun
hanya baru-baru ini riset melai membuktikannya. Bukti kuat menunjukkan bahwa
pekerja yang lebih puas dan diperlakukan dengan adil lebih bersedia untuk terlibat
dalam perilaku kewargaan di atas rata-rata yang penting dalam lingkungan bisnis
kontemporer.
b Kinerja Tugas
19
pekerja pabrik, kinerja tugas dapat diukur dengan jumlah dan kualitas produk yang
dihasilkan dalam satu jam. Kinerja tugas dari guru adalah level pendidikan yang
dapat diperoleh siswa, Kinerja tugas konsultan diukur dari ketepatan dan kualitas
presentasi yang mereka tawarkan kepada perusahaan klien. Semua jenis kinerja
terkait tugas dan tanggung jawab utama dari sebuah pekerjaan dan sering
berhubungan langsung dengan fungsi yang ada dalam deskripsi pekerjaan formal.
Secara nyata, kinerja tugas adalah keluaran manusia yang paling penting dalam
kontribusinya terhadap efektivitas organisasi, sehingga dalam tiap bab kami #kan
mencurahkan cukup waktu untuk memperjelas bagaimana kinerja tugas dipengaruhi
oleh topik yang sedang dibahas.
c Perilaku Kewargaan
d Perilaku Penarikan
Kita telah menyebut perilaku di atas dan di luar persyaratan tugas, tetapi
bagaimana dengan perilaku yang dalam beberapa hal di bawah persyaratan tugas?
20
Perilaku penarikan adalah serangkaian tindakan yang pekerja ambil untuk
memisahkan dirinya dari organisasi. Ada banyak bentuk penarikan, mulai dari datang
terlambat atau tidak menghadiri rapat sampai absen dan perputaran tenaga kerja.
Penarikan pekerja dapat memiliki efek yang sangat negatif pada organisasi. Biaya
perputaran pekerja sendiri telah diestimasti mencapai ribuan dolar, bahkan untuk
posiy level awal masuk. Absen juga membebani perusahaan sejumlah aagnifikan
uang dan wak setiap tahun. Misalnya, sebuah survei terkini menemukan rata-rata
biaya langsung pemberi kerja Amer 'ka Serikat atas absensi yang tidak terjadwal
adalah 8,79 dari gaji." Di Swedia rata rata 1096 tenaga kerja negara cuti sakit kapan
saja.”
Timpak bahwa sulit untuk sebuah organisasi untuk beroperasi secara lancar dan
memperoleh sasarannya jika pekerja tidak mampu bekerja dengan baik. Arus kerja
terganggu dan keputusan keputusan penting bisa jadi ditunda. Dalam organisasi yang
sangat bergantung pada produksi lini rakitan, absen bisa jadi lebih dari sekadar
gangguan, ia dapat secara drastis mengurangi kualitas keluaran atau bahkan
menghentikan fesilitas Level absen di atas kisaran normal memiliki dampak
langsung atas efektivitas organisasi mana saja. Tingkat perputaran pekerja yang
tinggi juga dapat mengganggu kelancaran dalam organisasi saat personel yang
berpengetahuan dan berpengalaman pergi dan penggantian harus ditemukan untuk
mengambil alih posisi dan tanggung jawabnya.
Semua organisasi, tentu saja, memiliki perputaran pekerja. Tingkat perputaran
pekerja rata-rata Amerika Serikat sekitar 396 per bulan, sekitar 369 per tahun.
Ratarata ini beragam berdasarkan pekerjaan, tentu saja, rata-rata bulanan untuk
pekerjaan pemerintah kurang dari 19, versus 5-74 dalam industri bangunan." Jika
orang yang “tepat” meninggalkan organisasi—pekerja marjinal dan submarjinal—
perputaran pekerja sebenarnya positif. Hal ini dapat menciptakan peluang untuk
menggantikan individu dengan kinerja rendah dengan seseorang yang memiliki
keterampilan atau motivasi lebih tinggi, membuka peluang promosi, serta
memberikan ide baru dan segar pada organisasi.“ Dalam dunia kerja yang berubah
saat ini, tingkat perputaran pekerja yang diajukan pekerja meningkatkan fleksibilitas
21
organisasi dan independensi pekerja, serta dapat mengurangi kebutuhan pemutusan
hubungan kerja yang diajukan manajemen.
Jadi mengapa pekerja menarik diri dari pekerjaan? Sebagaimana yang akan kami
tunjukkan selanjutnya dalam buku ini, alasan-alasan termasuk sikap kerja negatif,
emosi dan suasana hati, serta interaksi negatif dengan rekan kerja dan atasan.
e Kohesi Kelompok
f Pendayagunaan
Kelompok Dalam cara yang sama bahwa sikap kerja positif dapat diasosiasikan
dengan level kinerja tugas yang lebih tinggi, kohesi kelompok seharusnya berujung
pada pendayagunaan kelompok yang positif. Pendayagunaan kelompok merujuk
pada kuantitas dan kualitas dari keluaran kerja suatu kelompok. Dalam cara yang
22
sama bahwa kinerja dari tim olahraga lebih dari jumlah kinerja pemain individu,
pendayagunaan kelompok dalam organisasi kerfa lebih dari jumlah kinerja tugas
individu.
Apa maksudnya bahwa sebuah kelompok berfungsi dengan efektif? Di beberapa
organisasi, sebuah kelompok yang efektif adalah yang tetap fokus pada tugas inti dan
mencapai akhirnya seperti yang disepakati. Organisasi lain mencari tim yang dapat
bekerja bersama secara kolaboratif untuk memberikan layanan pelanggan yang
memuaskan, Namun, yang lain tetap memberikan premi yang lebih pada kreativitas
kelompok dan fleksibilitas untuk beradaptasi untuk memperoleh hasil maksimal tim.
Pada setiap kasus, tipe aktivitas yang berbeda akan diperlukan untuk mendapat hasil
yang maksimal dari tim
g Produktivitas
Level tertinggi dari analisis dalam perilaku organisasi adalah organisasi setara
keseluruhan. Sebuah organisasi produktif Jika ya mencapai sasaran-sasaranoya
dengan mengubah masukan menjadi keluaran pada biaya paling rendah. Oleh karena
itu, produktivitas membituhkan baik efektivitas maupun efisiensi.
Sebuah rumah sakut efektif apabila ia secara sukses memenuhi kebutuhan pasien
- pasiennya. Rumah sakit efisien saat melakukannya pada biays paling minimum.
Jika sebuah rumah sakit berhasil mencapai keluaran dari stafnya sekarang dengan
mengurangi rata-rata jumlah hari seorang pasien dirawat atau meningkatkan jumlah
kontak stafpasien per hari, kita mengatakan bahwa rumah sakit tersebut memperoleh
efisiensi rumah sakit. Sebuah perusahaan bisnis efektif saat memperoleh sasaran
penjualan atau pasarnya, tetapi produktivitasnya juga bergantung pada mencapai
sasaran-sasaran ini secara efisien. Ukuran-ukuran populer dari efisiensi organisasi
termasuk pengembalian investasi, laba per dolar penjualan, dan keluaran per jam
kerja.
Organisasi jasa harus mengikutkan kebutuhan dan keperluan pelanggan dalam
menilai efektivitasnya. Mengapa? Oleh karena sebuah rantai sebab dan akibat yang
jelas mengalir dari sikap dan perilaku pekerja ke sikap dan perilaku pelanggan ke
sebuah produktivitaas organisasi jasa. Sears telah mendokumentasikan rantai ini
23
secara hatihati“ Manajemen perusahaan tersebut menemukan bahwa 59 peningkatan
sikap pekerja berujung pada 1,396 peningkatan kepuasan pelanggan, yang kemudian
diterjemahkan dalam 6,59 pertumbuhan pendapatan. Dengan melatih pekerja untuk
meningkatkan interaksi pekerja-pelanggan, Sears dapat meningkatkan kepuasan
pelanggan sebanyak 49 selama periode 12 bulan, menghasilkan estimasi $200 juta
dalam tambahan penerimaan.
h Ketahanan
Hasil akhir yang akan kita pertimbangkan adalah ketahanan organisasi, yang
secara sederhana merupakan bukti bahwa organisasi dapat ada dan bertumbuh dalarn
waktu yang lama. Ketahanan sebuah organisasi tidak hanya bergantung pada
seberapa produktif organisasi itu, tetapi juga seberapa cocok ia dengan
lingkungannya. Sebuah perusahaan yang sangat produktif membuat barang dan jasa
dengan nilai rendah bagi pasar tidak mungkin bertahan lama, sehingga faktor
ketahanan seperti menilai pasar Sengan sukses, membuat keputusan yang baik
mengenai bagaimana dan kapan mengejar peluang, serta teribat dalam manajemen
perubahan yang sukses untuk beradaptasi dalam koodisi bisnis yang baru. Setelah
meninjau model masukan, proses, dan keluaran, kita akan mengubah figur Itu sedikut
dengay mengelampokkan topik-topik bersama berdasarkan apakah kita akan
24
mempelajarinya pada level individu, kelompok, atau organisasional. Seperti yang
dapat Anda lihat pada Tampilan 1-3, kita akan membahas masukan, proses, dan
keluaran pada ketiga level analisis, tetapi kita mengelompokkan bab seperti yang
ditunjukkan di sini untuk menyesuaikan dengan cara khusus riset-riset yang
dilakukan dalam area ini. Lebih mudah untuk memahami satu presentasi mengenai
bagaimana kepribadian berujung pada motivasi, yang berujung pada kinerja, dan
kemudian melompat pada level analisis. Oleh karena setiap level dibangun
berdasarkan satu level sebelumnya, maka mempelajarinya secara berurutan akan
memberikan Anda pemahaman yang baik mengenai bagaimana sisi manusia
berfungsi dalam organisasi.
25
budaya perusahaan dipengaruhi tidak hanya oleh keragaman tetapi juga bagaimana
keragaman dipandang di seluruh perusahaan. Bagi mereka yang berada di luar
perusahaan, perusahaan itu mungkin tampak seperti terdiri dari banyak jenis orang.
Namun, jika perbedaan tersebut menciptakan perselisihan dan perputaran yang
sering, maka perusahaan tersebut tidak menggunakan keragamannya untuk
memanfaatkan bisnis demi keuntungannya, (Natter, 2019).
Menurut, Abudi, (2012) dalam mendefinisikan keragaman untuk organisasi perlu
diingat beberapa hal:
1. Keberagaman bukan hanya sekedar ras, jenis kelamin, agama, penampilan dan
kemampuan fisik dan mental
2. Bagaimana individu mempersepsikan / merasakan tentang keragaman yang
dipengaruhi oleh bagaimana mereka dibesarkan, keluarga dan teman-teman
mereka dan pengalaman masa lalu dan
3. Keragaman harus didefinisikan bagaimana beberapa hal memengaruhi cara
karyawan harus bekerja - termasuk termasuk staf yang bekerja di berbagai lokasi
global atau mitra/para pemasoknya.
Perlu juga diingat meskipun suatu organisasi bukan organisasi global, kemungkinan
besar memiliki karyawan dari seluruh dunia yang bekerja di organisasi tersebut
dengan membawa berbagai latar belakang yang berbeda ke tempat kerja. Keragaman
di tempat kerja memungkinkan untuk:
26
keragaman dalam organisasi dengan 34 jenis karakteristik keanekaragaman teratas
dari sejumlah karakteristik lainnya:
1. Cacat Kognitif
3. Kesehatan Mental
Kesehatan karyawan menjadi tren utama dalam ruang sumber daya manusia,
tetapi terlalu sering kesehatan mental diabaikan. tanpa dukungan dan sumber daya
untuk mencari dan menerima bantuan yang dibutuhkan karyawan, perusahaan
mungkin melihat peningkatan ketidakhadiran, konflik pekerjaan-keluarga,
peningkatan masalah kesehatan mental dan perilaku, dan bahkan tingkat pergantian
karyawan yang lebih tinggi.
4. Keanekaragaman Syaraf
27
5. Perilaku & Keanekaragaman
Setiap orang memiliki tingkah laku dan pola perilaku unik yang mereka
kembangkan sepanjang hidup mereka. perilaku seperti itu adalah hasil dari asuhan
individu, keluarga, teman, budaya, dll. Ini adalah elemen keberagaman yang penting
untuk dikenali.
Berbagai kepribadian dan gaya berpikir yang berbeda di tempat kerja dapat
membawa situasi stres dan kreativitas yang unggul.
Ada sejumlah faktor yang membentuk budaya yang berbeda, termasuk makanan
tradisional, bahasa, agama, dan adat istiadat. amerika serikat sendiri memiliki
beberapa budaya berbeda di setiap wilayah, negara bagian, dan bahkan kota.
8. Letak Geografis
10. Etnis
Pada faktor biologis, etnisitas didasarkan pada perilaku yang dikaitkan dengan
budaya, sejarah, kebangsaan, warisan, pakaian, adat istiadat, bahasa, leluhur, dan
latar belakang geografis.
28
11. Ras
Ras ditentukan secara biologis. contoh ras meliputi: kulit putih, hitam atau afrika
amerika, indian atau alaska native, asia, native hawaii atau penduduk kepulauan
pasifik lainnya.
13. Usia
Pada setiap waktu, ada beberapa generasi yang bekerja di angkatan kerja. Setiap
generasi memiliki perbedaan tersendiri yang ditentukan oleh periode waktu orang
dilahirkan dan perubahan sosial, politik dan ekonomi yang unik yang terjadi selama
masa kecil mereka.
15. Ideologi
16. Moral
Moral mencerminkan keyakinan individu untuk pikiran dan perilaku yang dapat
diterima. Moral cenderung mencerminkan asuhan individu, keluarga, pengalaman
hidup, pendapatan, ideologi, latar belakang budaya, status kewarganegaraan, hak
29
istimewa, kepribadian, status sosial ekonomi, peran sosial, serta kepercayaan sosial,
agama, politik dan duniawi.
Stereotipe sering kali berkorelasi dengan peran sosial yang dimiliki tentang
demografi tertentu dan dapat memengaruhi kemampuan individu.
Peran gender sebagai konstruksi sosial yang bervariasi menurut budaya yang
berbeda dan ditetapkan pada individu saat lahir berdasarkan jenis kelamin biologis
mereka.
Ekspresi gender, yang mungkin berbeda dari jenis kelamin atau identitas gender
individu, mengacu pada penampilan luar identitas gender individu. Ekspresi gender
dapat ditafsirkan melalui pakaian, rambut, riasan, suara, perilaku, tingkah laku,
minat.
20. Seks
Tidak seperti identitas gender dan ekspresi gender, seks mengacu pada
perbedaan biologis dan genetik antara tubuh pria dan wanita.
Orientasi seksual juga berbeda dengan identitas gender, ekspresi gender dan seks
biologis. Orientasi seksual didefinisikan sebagai "ketertarikan emosional, romantis,
atau seksual yang melekat pada diri. Orientasi seksual yang umum termasuk
heteroseksual, gay, lesbian, biseksual, aseksual, panseksual.
30
22. Pendidikan
Pendidikan sangat bervariasi menurut lokasi, sekolah dan guru, dan dapat sangat
dipengaruhi oleh undang-undang dan peraturan. Tidak ada satu orang pun yang
memiliki pendidikan yang sama persis.
23. Pendapatan
Hak ini mengacu pada kekuatan sosial yang dapat dinikmati berdasarkan jenis
kelamin, identitas gender, ras, etnis, agama, usia, status kewarganegaraan, status
sosial ekonomi, peran sosial, latar belakang budaya, dan status disabilitas seseorang.
Pernikahan merupakan peristiwa besar bagi banyak orang. Bukan hanya itu,
menikah, bercerai, berpisah atau menjadi janda dapat mengubah keyakinan.
31
28. Status Orang Tua
Pemberi kerja dapat mendukung orang tua yang bekerja dengan memberikan
manfaat seperti jam kerja yang fleksibel, tunjangan pengasuhan anak, cuti orang tua
dan bantuan adopsi untuk meringankan tantangan yang dihadapi orang tua yang
bekerja.
Terserah pada pemberi kerja untuk memutuskan apakah mereka tidak peduli
akan masa lalu seseorang, sejauh mereka dapat unggul dalam karir yang bermanfaat
di masa depan.
Terlepas dari apakah orang mendiskusikan afiliasi agama mereka di tempat kerja
atau tidak, penting untuk menciptakan tempat kerja yang memahami dan menerima
kepercayaan setiap orang, meskipun mereka berbeda satu sama lain.
Setiap kali seorang karyawan berpindah peran, ke industri atau perusahaan baru,
mereka membawa pengalaman kerja dan keterampilan mereka sebelumnya.
32
34. Keterampilan
Keterampilan adalah jenis keragaman yang kurang jelas, tetapi sangat penting
untuk proses perekrutan. bergantung pada sejarah profesional mereka.
33
1. Prioritaskan Komunikasi
Hindari membuat asumsi tentang karyawan dari latar belakang yang berbeda.
Lihatlah setiap karyawan sebagai individu dan menilai keberhasilan dan kegagalan
berdasarkan prestasi individu daripada menghubungkan tindakan dengan latar
belakang mereka.
Tetapkan satu standar aturan untuk semua kelompok karyawan tanpa memandang
latar belakang. Pastikan semua tindakan ketenagakerjaan, termasuk disiplin,
mengikuti kriteria standar ini untuk memastikan setiap karyawan diperlakukan sama.
5. Bersikaplah Terbuka
34
6. Pekerjakan Yang Paling Memenuhi Syarat
Untuk membangun tempat kerja yang beragam, sangat penting untuk merekrut
dan merekrut bakat dari berbagai latar belakang. Ini membutuhkan kepemimpinan
dan orang lain yang membuat keputusan perekrutan untuk mengatasi bias dalam
wawancara dan penilaian bakat.
7. Jika organisasi dapat menerobos bias dan mempekerjakan orang yang paling
memenuhi syarat, mereka yang memiliki pendidikan, kredensial, pengalaman, dan
keahlian yang tepat, tempat kerja yang beragam harus mendapatkan hasil yang wajar.
35
2. Sudut Pandang Unik
Ketidakpedulian tak terbatas dari individu-individu dalam sebuah tim berasal dari
pengalaman dan sejarah kehidupan yang berbeda. Sudut pandang mereka unik.
Perbedaan mereka membuat mereka unik sebagai sebuah tim. Grup yang beragam
adalah tempat yang menghasilkan kreativitas, eksposur, ide-ide baru, pemikiran baru,
dan hasil bisnis baru.
Pasar persaingan yang ketat saat ini membutuhkan inovasi yang konstan. Tempat
kerja yang beragam memiliki peluang inovasi yang lebih tinggi. Ini berasal dari
penggabungan ide dan perspektif yang berbeda dan mendapatkan ide atau inovasi
yang sama sekali berbeda.
4. Solusi Kreatif
5. Berbagai Solusi
6. Keuntungan Meningkat
36
7. Meningkatkan Keterlibatan Karyawan
8. Tingkatkan Moral
9. Nilai Merek
Keragaman di tempat kerja menghancurkan bias sosial apa pun. Ada penurunan
gender dan bias gaji. Karyawan belajar dari kekuatan dan kelemahan mereka dan
bekerja sama sebagai satu tim.
37
12. Meningkatkan Produktivitas
1. Komunikasi
Selalu ada karyawan yang menolak untuk menerima kenyataan bahwa tatanan
sosial dan budaya di tempat kerja mereka berubah. Mentalitas "kami selalu
melakukannya dengan cara ini" membungkam ide-ide baru dan menghambat
kemajuan.
38
3. Penerapan kebijakan keberagaman di tempat kerja
Ini bisa menjadi tantangan utama bagi semua pendukung keberagaman. Berbekal
hasil penilaian karyawan dan data penelitian, mereka harus membangun dan
menerapkan strategi yang disesuaikan untuk memaksimalkan efek keragaman di
tempat kerja bagi organisasi khusus mereka.
Keragaman dapat mencakup elemen lintas agama, jenis kelamin, usia, ras,
orientasi seksual, status disabilitas, dan faktor terkait lainnya. Ini juga dapat
mencakup keterampilan kerja dan tipe kepribadian. Oleh karena itu, ada banyak cara
di mana orang dapat dikategorikan ke dalam "kelompok" yang berbeda, dan
mengidentifikasi kategorisasi apa yang paling berguna dapat menjadi tantangan.
Setelah definisi keragaman telah diputuskan dan elemen yang berbeda telah
diprioritaskan, organisasi menghadapi tantangan dalam menggabungkan kelompok
yang berbeda. Salah satu tantangan dalam menciptakan keragaman adalah berbagai
bias kognitif yang mungkin dimiliki individu dalam organisasi tentang orang lain
yang mirip atau berbeda dari mereka. Ini pada dasarnya adalah kecenderungan
stereotip, yang secara signifikan mempersempit pandangan dunia individu di dalam
organisasi. Ini mengurangi semua manfaat potensial dari keanekaragaman dan
memperkuat pemikiran kelompok.
39
7. Homofilia
40
2. Keragaman memiliki banyak dimensi, termasuk kemampuan fisik.
Beragamnya usia dan angkatan kerja merupakan hal dominan yang dijumpai
dalam sebuah perusahaan. Hal ini biasanya menimbulkan masalah terutama jika
menyangkut senioritas; karyawan yang lebih dulu bekerja sering merasa kurang
dihargai oleh juniornya; terkadang senior bertindak tidak sesuai peraturan perusahaan
sehingga memberatkan junior untuk menegurnya. Padahal senior perlu memberikan
contoh sikap yang baik dan menghargai bawahannya agar terjadi keharmonisan dan
kerja sama yang positif. Dalam menyusun perencanaan perusahaan perlu diadakan
identifikasi keragaman usia, ras, dan agama yang disesuaikan terhadap pembagi an
pekerjaan agar strategi tersebut dapat beroperasi lebih efektif.
41
penilaian yang berbeda-beda terhadap individu. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan
harus membuat kebijakan alternatif untuk mengambil langkah positif dalam
membedakan masalah ketidakadilan dan menetapkan tujuan sehingga terjadi
kesetaraan dalam lingkungan pekerjaan.
Tinjau dan rancang ulang proses perekrutan, untuk memastikan bahwa organisasi
menarik lebih banyak pelamar dan rekrutan yang beragam.
Ada banyak hal yang perlu diperhatikan dalam proses rekrutmen, mengelola
keragaman dalam rekrutmen berkembang pesat dalam bidang sumber daya manusia.
Organisasi akan menemukan berbagai bahan referensi, kursus, dan ahli untuk
membantu Anda di bidang ini.
42
keanekaragaman, hal itu tidak selalu datang secara alami. Bahkan individu yang
paling inklusif secara lahiriah dapat memiliki bias yang tidak disadari. Inilah
mengapa ada baiknya memberikan pelatihan tentang cara mencapai dan
mempertahankan tempat kerja yang beragam .
Keragaman dalam organisasi merupakan hal mutlak bagi sebuah perusahaan,
maka dari itu perlu direncanakan strategi pengelolaan untuk mengatasi masalah yang
timbul dari perbedaan tersebut. Menurut, Gaudiano and Hunt, (2016), bahwa topik
keragaman organisasi saat ini mendapatkan perhatian secara luas, sebagian besar
berkat semakin banyaknya studi penelitian yang mengungkapkan manfaatnya bagi
bisnis: memperoleh akses yang lebih luas, meningkatkan kepuasan karyawan,
mendorong inovasi, meningkatkan loyalitas pelanggan, memperkuat reputasi dan
meningkatkan profitabilitas.
Gelombang antusiasme yang meningkat telah menciptakan industri perusahaan
yang berkembang yang menjanjikan untuk mengukur, menganalisis, dan
meningkatkan keragaman melalui berbagai inisiatif taktis. Banyak dari perusahaan
ini berfokus pada fungsi bisnis tertentu, seperti perekrutan atau retensi. Sementara
yang lain fokus pada perilaku karyawan, misalnya mengidentifikasi dan
menghilangkan bias yang tidak disadari di seluruh organisasi. Namun yang lain
berfokus pada budaya, baik sebagai barometer keragaman, atau sebagai instrumen
potensial perubahan. Dalam kebanyakan kasus, perusahaan ini merancang dan
melaksanakan inisiatif mereka melalui kombinasi pengalaman sebelumnya, data
historis, keahlian domain, dan intuisi. Keberagaman merupakan suatu subjek yang
kompleks dan sulit untuk diterima dikarenakan setiap individu memiliki bias tertentu
yang tidak terlihat dan ditunjukkan melalui kata-kata, perbuatan, dan opini. Hal ini
penting untuk selalu diingatkan, dan lebih baik lagi jika melalui kebijakan
perusahaan, bahwa keberagaman bukan merupakan kelemahan tetapi kekuatan. Hal
ini bukanlah slogan; banyak organisasi-organisasi internasional yang telah dengan
sukses menunjukkan fakta ini
43
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
44
DAFTAR PUSAKA
45