Anda di halaman 1dari 5

KODE : A

p PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI Y.A.I
JAKARTA

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2020 / 2021

MATA KULIAH : AKUNTANSI BIAYA


HARI / TANGGAL : SABTU, 30 JANUARI 2021
WAKTU : 09.00 – 13.00 WIB
PROGRAM STUDI : AKT ( S1 ) / MNJ ( S1 )

KERJAKANLAH SOAL-SOAL DI BAWAH INI DENGAN BENAR !

Soal untuk nomor 1 s/d 10

Timur Indah menggunakan sistem perhitungan biaya berdasarkan proses dengan metode rata rata tertimbang.
Produk dibuat melalui dua departemen yaitu departemen pembentukan dan penyelesaian . Unit cacat di
inspeksi pada akhir proses . Data yang terkait dengan operasi departemen pembentukan bulan Januari 2021
adalah sbb :
Jumlah unit dalam persediaan awal ( 60 % bahan baku langsung, 35 % Tenaga kerja 1.000
langsung , 25 % overhead pabrik
Jumlah unit dimulai dalam periode berjalan 9.000
Jumlah unit di transfer ke departemen penyelesaian 8.000
Jumlah unit dalam persediaan akhir ( 100 % bahan baku langsung, 60 % Tenaga kerja 1.500
langsung , 50 % overhead pabrik
Persediaan awal Ditambahkan di
Biaya yang dibebankan ke departmen: periode berjalan
Bahan Baku Langsung Rp 1.260.000 Rp 36.240.000
Tenaga Kerja Langsung 770.000 10.510.000
Overhead Pabrik 1.400.000 21.725.000

1. Besarnya unit produk cacat di departemen pembentukan :


a. 10.000 b. 9.500 c. 1.500 d. 1.000 e. 500

2. Unit Ekuivalen untuk Bahan baku langsung :


a. 10.000 b. 9.400 c. 8.900 d. 8.000 e. 7.000

3. Unit Ekuivalen untuk Tenaga Kerja Langsung :


a. 10.000 b. 9.650 c. 9.400 d. 6.000 e. 5.000

4. Unit Ekuivalen untuk Overhead Pabrik :


a. 9.750 b. 9.250 c. 9.000 d. 7.000 e. 5.500

5. Besarnya biaya perunit untuk Bahan Baku Langsung adalah Rp :


a. 3.750 b. 3.624 c. 3.500 d. 3.300 e. 3.000

6. Besarnya biaya perunit untuk Tenaga Kerja Langsung adalah Rp:


a. 1.000 b. 1.100 c. 1.200 d. 1.300 e. 1.400

7. Besarnya biaya perunit untuk Overhead Pabrik adalah Rp:


a. 3.000 b. 2.500 c. 2.000 d. 1.500 e. 1.000

8. Harga pokok unit yang ditranfer ke departemen penyelesaian adalah Rp :


a. 71.905.000 b. 59.600.000 c. 8.580.000 d. 3.725.000 e. 1.875.000

9. Biaya yang dibebankan ke overhead pabrik adalah Rp :


a. 1.875.000 b. 3.725.000 c. 8.580.000 d. 59.905.000 e. 71.905.000

10. Jurnal yang benar di departemen pembentukan adalah kecuali :

a. Work in b. Salaries c. Material di d. Factory e. Factory


Process –dept Expense di kredit Rp Overhead Overhead
Pembentukan kredit Rp 36.240.000 control di applied di
di debit Rp 10.510.000 debit Rp debit Rp
68.475.000 3.725.000 21.725.000
Soal untuk nomor 11 s/d 15
Wunut memproduksi 1.000 sepatu dengan desain khusus untuk Umbul berdasarkan Pesanan No. 737. Setelah
100 sepatu diproduksi, pelanggan mengubah spesifikasi sepatu yang dipesan 100 sepatu ini tidak dapat
digunakan oleh pelanggan dan tidak dapat diperbaiki sehingga dapat diterima oleh pelanggan. Meskipun
demikian, Wunut dapat menjual 100 sepatu ini sebagai barang bekas dengan harga Rp 15.000 per unit. Harga
jual sepatu adalah 150 % dari harga pokoknya . Total biaya yang dibebankan ke Pesanan No. 737 untuk
memperoduksi 1.100 sepatu adalah sebagai berikut:
 
Bahan baku Rp110.000.000
Tenaga kerja 55.000.000
Overhead pabrik 55.000.000
Total biaya pesanan Rp 220.000.000

11. Persediaan produk cacat di catat sebesar Rp :


a. 15.000.000 b. 1.500.000 c. 150.000 d. 15.000 e. 1.500

12. Besarnya harga pokok penjualan yang diakui adalah sebesar Rp :


a. 327.750.000 b. 300.000.000 c. 220.000.000 d. 218.500.000 e. 200.000.000

13. Harga pokok perunit barang jadi ( tidak termasuk yang cacat ) adalah sebesar Rp :
a. 200.000 b. 218.500 c. 220.000 d. 300.000 e. 327.750

14. Besarnya Factory overhead control yang diakui adalah Rp


a. 18.500.000 b. 15.000.000 c. 13.500.000 d. 1.500.000 e. Tidak ada
Factory
Overhead
Parik yang
diakui

15. Besarnya penjualan adalah sebesar Rp :


a. 327.750.000 b. 300.000.000 c. 220.000.000 d. 218.500.000 e. 200.000.000

Soal untuk nomor 16 s/d 20


Sama dengan soal 11s/d 15 hanya saja barang cacat disebabkan karena kesalahan internal

16. Persediaan produk cacat di catat sebesar Rp :


a. 15.000.000 b. 1.500.000 c. 150.000 d. 15.000 e. 1.500

17. Besarnya harga pokok penjualan yang diakui adalah sebesar Rp :


a. 327.750.000 b. 300.000.000 c. 220.000.000 d. 218.500.000 e. 200.000.000

18. Harga pokok perunit barang jadi ( tidak termasuk yang cacat ) adalah sebesar Rp :
a. 200.000 b. 218.500 c. 220.000 d. 300.000 e. 327.750

19. Besarnya Factory overhead control yang diakui adalah Rp


a. 18.500.000 b. 15.000.000 c. 13.500.000 d. 1.500.000 e. Tidak ada
Factory
Overhead
Parik yang
diakui

20. Besarnya penjualan adalah sebesar Rp :


a. 327.750.000 b. 300.000.000 c. 220.000.000 d. 218.500.000 e. 200.000.000
Soal untuk no 21 s/d 35
Radhite dalam memproduksi produknya menghasilkan dua produk utama A dan B dan satu produk sampingan
Z. Selama bulan Januari 2021, Biaya produksi gabungan ada sebesar Rp 3.404.000.000. Data terkait produk dari
Radhite bulan Januari 2021 adalah sbb :
A B Z
Persediaan barang jadi 1 Januari 2021 18.000 unit 52.000 unit 3.000 unit
Penjualan 650.000 unit 325.000 unit 150.000 unit
Produksi 700.000 unit 350.000 unit 170.000 unit
Harga Jual pada titik pisah batas Rp 1.400 per unit
Biaya produksi setelah titik pisah batas Rp Rp 1.632.000.000 -
1.748.000.000
Biaya pemasaran setelah titik pisah batas - - Rp 200 per unit
Harga jual final Rp 8.000 per Rp 12.000 per unit -
unit
21. Alokasi biaya bersama untuk produk sampingan Z adalah Rp :
a. 238.000.000 b. 204.000.000 c. 170.000.000 d. 34.000.000 e. Nol

22. Alokasi biaya bersama untuk produk utama A dan B adalah Rp :


a. 3.404.000.000 b. 3.380.000.000 c. 3.200.000.000 d. 1.748.000.000 e. 1.632.000.000

23. Dasar alokasi ( harga pasar hipotesis) untuk produk Utama A adalah :
a. 1.748.000.000 b. 1.632.000.000 c. 3.852.000.000 d. 2.568.000.000 e. 6.420.000.000

24. Dasar alokasi ( harga pasar hipotesis) untuk produk Utama B adalah :
a. 1.748.000.000 b. 1.632.000.000 c. 3.852.000.000 d. 2.568.000.000 e. 6.420.000.000

25. Alokasi Biaya bersama kepada produk utama A adalah Rp :


a. 960.000.000 b. 640.000.000 c. 1.920.000.000 d. 1.280.000.000 e. 3.200.000.000

26. Alokasi Biaya bersama kepada produk utama B adalah Rp :


a. 960.000.000 b. 640.000.000 c. 1.920.000.000 d. 1.280.000.000 e. 3.200.000.000

27. Harga pokok perunit produk utama A adalah Rp:


a. 8.320 b. 6.500 c. 5.240 d. 3.750 e. 1.200

28. Harga pokok perunit produk utama B adalah Rp:


a. 8.320 b. 6.500 c. 5.240 d. 3.750 e. 1.200

29. Harga pokok perunit produk sampingan Z adalah Rp:


a. 8.320 b. 6.500 c. 5.240 d. 3.750 e. 1.200

30. Besarnya unit persediaan akhir produk utama A :


a. 18.000 b. 68.000 c. 650.000 d. 700.000 e. 900.000

31. Besarnya unit persediaan akhir produk utama B :


a. 402.000 b. 350.000 c. 325.000 d. 77.000 e. 52.000

32 Besarnya unit persediaan akhir produk sampingan Z :


a. 3.000 b. 18.000 c. 23.000 d. 150.000 e. 170.000

33. Harga pokok persediaan akhir produk utama A adalah Rp


a. 94.320.000 b. 356.320.000 c. 3.406.000.000 d. 3.668.000.000 e. 4.716.000.000
.

34. Harga pokok persediaan akhir produk utama B adalah Rp


a. 3.344.640.000 b. 2.912.000.000 c. 2.704.000.000 d. 640.640.000 e. 432.640.000

35 Harga pokok persediaan akhir produk sampingan Z adalah Rp


a. 3.600.000 b. 21.600.000 c. 27.600.000 d. 180.000.000 e. 216.000.000
Soal untuk Nomor 36 s/d 50
Satyatma Company beroperasi dengan dua departemen, yaitu produksi SA dan TU, serta dua departemen jasa,
yaitu KA dan TA. Overhead pabrik aktual sebelum distribusi biaya departemen jasa, bersama-sama dengan
penggunaan jasa dari departemen jasa, adalah sebagai berikut:
Departemen Overhead Pabrik Aktual Sebelum Distribusi Biaya Jasa disediakan oleh
Departemen Jasa
KA TA
SA Rp 25.000.000 40% 20%
TU 23.800.000 50 40
KA 7.200.000 - 40
TA 9.000.000 10 -
100 % 100 %
Untuk alokasi departemen jasa yang menggunakan metode bertingkat, departmen jasa TA dialokasikan terlebih
dahulu
Tarif overhead di SA didasarkan kepada Jam kerja langsung (JKL) dan di TU berdasarkan Jam mesin Jam kerja
langsung dianggarkan adalah 2.000 jam , Jam kerja langsung Aktual adalah 2.100 jam
Jam mesin dianggarkan adalah 2.500 jam , Jam mesin Aktual adalah 2.400 jam
BOP aktual di departemen produksi SA Rp 34.000.000 , dan di departemen produksi TU Rp 31.000.000

36 Dengan menggunakan metode langsung , alokasi Departemen Jasa KA ke Departemen produksi SA adalah
Rp:
a. 7.200.000 b. 4.000.000 c. 3.200.000 d. 31.200.000 e. 33.800.000

37 Dengan menggunakan metode langsung , alokasi Departemen Jasa KA ke Departemen produksi TU adalah
Rp:
a. 7.200.000 b. 4.000.000 c. 3.200.000 d. 31.200.000 e. 33.800.000

38 Dengan menggunakan metode langsung , alokasi Departemen Jasa TA ke Departemen produksi SA adalah
Rp:
a. 33.800.000 b. 31.200.000 c. 9.000.000 d. 6.000.000 e. 3.000.000

39 Dengan menggunakan metode langsung , alokasi Departemen Jasa TA ke Departemen produksi TU


adalah Rp:
a. 33.800.000 b. 31.200.000 c. 9.000.000 d. 6.000.000 e. 3.000.000

40 Dengan menggunakan metode langsung , Tarif overhead di departemen produksi SA adalah Rp:
a. 16.900/jam b. 15.600 /jam c. 4.500/jam d. 3.000/jam e. 1.500/jam

41 Dengan menggunakan metode langsung , Tarif overhead di departemen produksi SA adalah Rp:
a. 13.520/ jam b. 12.480/jam c. 3.600/jam d. 3.000/jam e. 1.000/jam

42 Dengan menggunakan metode bertingkat , alokasi Departemen Jasa TA ke Departemen produksi SA


adalah Rp:
a. 31.600.000 b. 33.400.000 c. 9.000.000 d. 3.600.000 e. 1.800.000

43 Dengan menggunakan metode bertingkat , alokasi Departemen Jasa TA ke Departemen produksi TU


adalah Rp:
a. 31.600.000 b. 33.400.000 c. 9.000.000 d. 3.600.000 e. 1.800.000

44 Dengan menggunakan metode bertingkat , alokasi Departemen Jasa TA ke Departemen produksi KA


adalah Rp:
a. 31.600.000 b. 33.400.000 c. 9.000.000 d. 3.600.000 e. 1.800.000

45 Dengan menggunakan metode bertingkat , alokasi Departemen Jasa KA ke Departemen produksi SA


adalah Rp:
a. 4.800.000 b. 6.000.000 c. 10.800.000 d. 31.600.000 e. 33.400.000

46 Dengan menggunakan metode bertingkat , alokasi Departemen Jasa KA ke Departemen produksi TU


adalah Rp:
a. 4.800.000 b. 6.000.000 c. 10.800.000 d. 31.600.000 e. 33.400.000

47 Dengan menggunakan metode simultan , Setelah mendapatkan alokasi biaya dari departemen jasa KA
dan TA , Total overhead pabrik di Departemen Jasa SA adalah Rp:
a. 31.200.000 b. 31.525.000 c. 33.475.000 d. 33.600.000 e. 33.800.000

48 Dengan menggunakan metode simultan , Setelah mendapatkan alokasi biaya dari departemen jasa KA
dan TA , Total overhead pabrik di Departemen Jasa SA adalah Rp:
a. 31.200.000 b. 31.525.000 c. 33.475.000 d. 33.600.000 e. 33.800.000
49 Dengan menggunakan metode Simultan , Selisih overhead di departemen produksi SA adalah Rp:
a. Tidak ada b. 1.136.000 c. 1.136.000 d. 898.750 e. 898.750
selisih terlalu tinggi terlalu rendah terlalu tinggi terlalu rendah
overhead

50 Dengan menggunakan metode Simultan , Selisih overhead di departemen produksi TU adalah Rp:
a. Tidak ada b. 1.136.000 c. 1.136.000 d. 898.750 e. 898.750
selisih terlalu tinggi terlalu rendah terlalu tinggi terlalu rendah
overhead

*** SELAMAT MENGERJAKAN ***

Anda mungkin juga menyukai