Anda di halaman 1dari 16

Mata Kuliah Good Corporate Governance

Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku

Oleh:

1. Nurmala Sepviana 1.15.2.10189


2. Siti Nur Halimah 1.15.2.10190
3. Ni Made Hindiyani Putri Utami 1.15.2.10160
4. Komang Ayu Agustini 1.15.2.10157
5. Fitriani 1.15.2.10188
6. Made Dwija Wiryadhi 1.15.2.10260
7. Benediktus Made Wahyu Mahaputra 1.15.2.10225

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL DENPASAR
2018
Biodata Anggota

Nurmala Sepviana Siti Nur Halimah Ni Made Hindiyani Putri.U

1.15.2.10189 1.15.10190 1.15.10160

Komang Ayu Agustini Fitriani Made DwijaWiryadhi

1.15.10157 1.15.10188 1.15.10260

Benediktus Made Wahyu Mahaputra

1.15.2.10225

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya tugas
ini. Karena hanya dengan rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk
memenuhi mata kuliah Good Corporate Governance.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku
ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Denpasar, 25 Februari 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan ..............................................................................................................1

1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................3

2.1 Etika Bisnis dalam Good Corporate Governance ............................................................3

2.2 Pedoman Perilaku dalam Good Corporate Governance ..................................................5

2.3 Etika Bisnis Dan Konsep Good Corporate Governance ..................................................6

2.4 Penerapan Etika Dan Good Corporate Governance.........................................................7

2.2 Hub Etika Bisnis Dan Pedoman Perilaku Terhadap GCG ...............................................8

BAB III PENUTUP ..............................................................................................................10

3.1 Simpulan ..........................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sekarang ini, dunia usaha semakin berkembang dan membutuhkan pengelolaan yang
semakin baik dan sehat. Etika bisnis dan pedoman perilaku tidak disangkal lagi memiliki
peran yang sangat besar dalam hal tersebut. Menerapkan etika bisnis dan pedoman perilaku
secara konsisten sehingga dapat mewujudkan iklim usaha yang sehat, efisien dan
transparan merupakan salah satu sumbangsih besar yang dapat diberikan oleh dunia usaha
untuk mendorong terciptanya pasar yang efisien, transparan dan mampu memberikan
manfaat yang besar bagi seluruh stakeholder-nya. Saat ini seringkali muncul pertanyaan
apakah etika bisnis dan pedoman perilaku merupakan suatu hal yang penting bagi
perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Etika bisnis dan pedoman perilaku
dianggap sebagai suatu hal yang merepotkan yang seandainya tidak diindahkan pun suatu
bisnis tetap dapat berjalan dengan baik dan memberikan keuntungan.
Berangkat dari hal itu, peran etika sangat besar dalam melakukan kegiatan bisnis,
maka sudah selayaknya perusahaan menerapkan suatu prinsip Good Corporate
Governance yang dapat digunakan sebagai salah satu alatnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Etika Bisnis dalam Good Corporate Governance ?
2. Bagaimana Pedoman Perilaku Good Corporate Governance ?
3. Bagaimana Hubungan Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku terhadap Good Corporate
Governance ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Memahami penerapan etika bisnis dalam Good Corporate Governance.
2. Memahami pedoman perilaku dalam Good Corporate Governance.
3. Memahami Hubungan Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku terhadap Good Corporate
Governance

1
1.4 Manfaat Penulisan
1. Agar pembaca dapat mengetahui dan menambah pengetahuan mengenai etika bisnis
dan pedoman perilaku dalam Good Corporate Governance.
2. Dapat menjadi referensi untuk pembuatan makalah berikutnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Etika Bisnis dalam Good Corporate Governance


 Pengertian Etika Bisnis Menurut Para Ahli
 Menurut Valasques, Etika Bisnis adalah ilmu yang khusus mengajarkan tentang
moral benar dan salah yang berkonsentrasi pada standar moral yang diterapkan
dalam kebijakkan, Institusi, dan Pelaku Bisnis.
 Menurut Sim, Etika Bisnis adalah karakter dalam menyampaikan intregritas dan
nilai-nilai yang konsisten dalam pelayanan kepada masyarakat. Hal ini berkaitan erat
dengan kepemimpinan yang efektif dalam organisasi.
 Menurut Hill dan Jones, Etika Bisnis adalah ilmu yang membedakan salah dan
benar dengan tujuan untuk memberikan pembekalan kepada pemimpin dalam
mempertimbangkan segala keputusan yang berhubungan dengan masalah moral
yang kompleks.
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk
melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan
individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup
bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil , sesuai dengan hukum yang berlaku tidak
tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Sebagai cabang dari filsafat etika, maka etika dalam aktivitas bisnis tidak lain
merupakan penerapan prinsip-prinsip etika dengan pendekatan filsafat dalam kegiatan
dan program bisnis. Karenanya semua teori tentang etika dapat dimanfaatkan untuk
membahas tentang etika dalam aktivitas bisnis. Aspek yang dominan dari semua kata
etika dalam aktivitas bisnis bermuara pada perilaku bermoral.
Etika dalam arti sebenarnya dianggap sebagai acuan yang menyatakan apakah
tindakan, aktivitas atau perilaku individu bisa dianggap baik atau tidak. Karenanya etika
bisnis sudah tentu mengacu dan akan berbicara mengenai masalah baik atau tidak
baiknya suatu aktivitas bisnis. Dalam etika bisnis akan diuji peranperan dan prinsip etika
dalam konteks komersial/bisnis. Moral selalu berkaitan dengan tindakan manusia yang
baik dan yang buruk sesuai dengan ukuran-ukuran yang diterima umum dalam
suatu lingkungan sosial tertentu. Dalam hal ini ukuran baik dan buruk manusia adalah
manusia bukan sebagai pelaku peran tertentu, dengan menggunakan norma moral, bukan
sopan santun atau norma hukum.

3
Moral (Moralitas) adalah khas manusia dan karenanya moralitas merupakan
dimensi nyata dalam hidup manusia, baik perorangan maupun sosial
(masyarakat).Tanpa moralitas dalam menjalan usaha bisnis maka kehidupan bisnis
menjadi chaos, tiada keteraturan dan ketenteraman dan pada gilirannya dunia bisnis
menjadi sadis dan saling mematikan.
Mengacu kepada batasan etika dari berbagai pandangan ahli yang telah
dikemukakan, maka peran etika adalah membahas dan menunjuk alternatif pemecahan
masalah bisnis yang berlandaskan nilai-nilai moralitas dalam suatu kegiatan bisnis.
Landasan yang digunakan dalam hal ini adalah prinsip-prinsip, nilai dan norma-moral
yang terwujud dalam sikap dan perangai (akhlak) para pelaku bisnis dalam
penyelenggaraan usaha bisnisnya dengan menjunjung tinggi partisipan bisnisnya.
Pada dasarnya etika bisnis menyoroti moral perilaku manusia yang mempunyai
profesi di bidang bisnis dan dimiliki secara global oleh perusahaan secara umum,
sedangkan perwujudan dari etika bisnis yang ada pada masing-masing perusahaan akan
terbentuk dan terwujud sesuai dengan kebudayaan perusahaan yang bersangkutan. Etika
bisnis ini akan muncul ketika masing-masing perusahaan berhubungan dan
berinteraksi satu sama lain sebagai sebuah satuan stakeholder. Tujuan etika bisnis disini
adalah menggugah kesadaran moral para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis dengan
"baik dan bersih".

Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara
lain adalah:
1. Pengembangan tanggung jawab sosial
2. Menciptakan persaingan yang sehat
3. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
4. Mampu menyatakan yang benar itu benar
5. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan
pengusaha ke bawah
6. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
7. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah
disepakati

4
Tiga jenis masalah dalam etika bisnis, yaitu :
1. Sistematik
Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis yang
muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana
bisnis beroperasi.
2. Korporasi
Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan yang
dalam perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan
tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan
individual sebagai keseluruhan.
3. Individu
Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar
individu tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk pertanyaan tentang
moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual.

2.2 Pedoman Perilaku dalam Good Corporate Governance


Pedoman perilaku merupakan penjabaran nilai-nilai perusahaan dan etika bisnis
dalam melaksanakan usaha sehingga menjadi panduan bagi organ perusahaan dan semua
karyawan perusahaan. Pedoman perilaku mencakup panduan tentang benturan
kepentingan, pemberi dan penerima hadiah dan donasi, kepatuhan terhadap peraturan,
keberhasilan informasi, dan pelaporan terhadap perilaku yang tidak etis.
Pedoman Perilaku merupakan bagian dari pelaksanaan GCG berisi tentang
kewajiban yang harus dilaksanakan dan larangan yang harus dihindari sebagai oleh seluruh
karyawan Perusahaan sebagai penjabaran pelaksanaan prinsip-prinsip GCG, yang terdiri
dari; Transaparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi, dan Fairness
(Keadilan). Mengingat lingkungan bisnis yang sangat dinamis, maka perlu dikaji Pedoman
Perilaku secara berkesinambungan dalam rangka mendapatkan standar kerja yang terbaik
bagi Perusahaan. Pedoman Perilaku menjadi standar perilaku yang wajib diwujudkan oleh
setiap individu Peruashaan dalam melaksanakan peran, wewenang dan tanggung jawabnya
maupun dalam berinteraksi di lingkungan kerja.

5
Beberapa Contoh Pedoman Perilaku / Pelaksanaan Kode Etik :
1. Kerahasiaan Informasi
Adanya kode etik melindungi informasi rahasia perusahaan tersebut diharapkan dapat
terjaga hubungan yang baik dengan pemegang saham (share holder), atas dasar
integritas (kejujuran) dan transparansi (keterbukaan), dan menjauhkan diri dari
memaparkan informasi rahasia.
2. Benturan Kepentingan
Benturan kepentingan dapat timbul bila karyawan & pimpinan perusahaan memiliki,
secara langsung maupun tidak langsung kepentingan pribadi didalam mengambil suatu
keputusan, dimana keputusan tersebut seharusnya diambil secara obyektif, bebas dari
keragu-raguan dan demi kepentingan terbaik dari perusahaan.

2.3 Etika Bisnis Dan Konsep Good Corporate Governance


1. Code of Corporate and Business ConductKode Etik dalam tingkah laku
berbisnis di perusahaan (Code of Corporate and Business Conduct)” merupakan
implementasi salah satu prinsip Good Corporate Governance (GCG).Kode etik tersebut
menuntut karyawan & pimpinan perusahaan untuk melakukan praktek- praktek etik
bisnis yang terbaik di dalam semua hal yang dilaksanakan atas nama perusahaan.Apabila
prinsip tersebut telah mengakar di dalam budaya perusahaan (corporate culture), maka
seluruh karyawan & pimpinan perusahaan akan berusaha memahami dan berusaha
mematuhi peraturan yang ada. Pelanggaran atas Kode Etik dapat termasuk kategori
pelanggaran hukum.
2. Nilai Etika Perusahaan Beberapa nilai-nilai etika perusahaan yang sesuai dengan
prinsip-prinsip GCG, yaitukejujuran, tanggung jawab, saling percaya, keterbukaan dan
kerjasama. Kode Etik yang efektifseharusnya bukan sekedar buku atau dokumen yang tersimpan
saja. Namun Kode Etik tersebuthendaknya dapat dimengerti oleh seluruh karyawan & pimpinan
perusahaan dan akhirnya dapatdilaksanakan dalam bentuk tindakan (action). Beberapa contoh
pelaksanaan kode etik yang harus dipatuhi oleh seluruh karyawan & pimpinan perusahaan, antara
lain masalah :
a. Informasi rahasia
Dalam informasi rahasia, seluruh karyawan harus dapat menjaga informasi
rahasiamengenai perusahaan dan dilarang untuk menyebarkan informasi rahasia kepada pihak
lainyang tidak berhak. Adanya kode etik tersebut diharapkan dapat terjaga hubungan yang
baikdengan pemegang saham (share holder), atas dasar integritas (kejujuran) dan

6
transparansi(keterbukaan), dan menjauhkan diri dari memaparkan informasi rahasia.Selain itu
dapat terjaga keseimbangan dari kepentingan perusahaan dan pemegang sahamnyadengan
kepentingan yang layak dari karyawan, pelanggan, pemasok maupun pemerintah danmasyarakat
pada umumnya.
b. Benturan Kepentingan (Conflict of interest)
Seluruh karyawan & pimpinan perusahaan harus dapat menjaga kondisi yang bebas
darisuatu benturan kepentingan (conflict of interest) dengan perusahaan. Suatu
benturankepentingan dapat timbul bila karyawan & pimpinan perusahaan memiliki, secara
langsungmaupun tidak langsung kepentingan pribadi didalam mengambil suatu keputusan,
dimanakeputusan tersebut seharusnya diambil secara obyektif, bebas dari keragu-raguan dan
demikepentingan terbaik dari perusahaan.
Beberapa kode etik yang perlu dipatuhi oleh seluruh karyawan & pimpinan
perusahaan,antara lain menghindarkan diri dari situasi (kondisi) yang dapat mengakibatkan suatu
benturankepentingan. Selain itu setiap karyawan & pimpinan perusahaan yang merasa bahwa
dirinyamungkin terlibat dalam benturan kepentingan harus segera melaporkan semua hal
yang bersangkutan secara detail kepada pimpinannya (atasannya) yang lebih tinggi. Setiap
karyawan & pimpinan perusahaan yang melanggar ketentuan dalam Kode Etik tersebut perlu
dikenakan sanksi yang tegas sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku di perusahaan,
misalnya tindakan disipliner termasuk sanksi pemecatan (Pemutusan Hubungan Kerja)

Untuk melakukan pengujian atas Kepatuhan terhadap Kode Etik tersebut perlu dilakukan
semacam audit kepatuhan (compliance audit) oleh pihak yang independent, misalnya Internal
Auditor, sehingga dapat diketahui adanya pelanggaran berikut sanksi yang akan dikenakan
terhadap karyawan & pimpinan perusahaan yang melanggar kode etik. Akhirnya diharapkan para
karyawan maupun pimpinan perusahaan mematuhi Code of Corporate & Business Conduct yang
telah ditetapkan oleh perusahaan sebagai penerapan GCG.

2.4 Penerapan Etika Dan Goog Corporate Governance


Mengacu pada teori egoism bahwa setiap manusia memiliki egoism di dalam dirinya
masing-masing, maka akan ada benturan kepentingan antara kepentingan manajemen,
kepentingan pemegang saham, dan kepentingan stakeholder lainnya. Setiap entitas tersebut
memiliki kepentingan masing-masing dalam meningkatkan keuntungan untuk dirinya
sendiri.

Permasalahan muncul ketika pemenuhan kepentingan dalam mendapatkan keuntungan


tersebut merugikan hak entitas lain. Manejemen memiliki kepentingan untuk mendapatkan
laba sebesar-besarnya dari bisnis yang dijalankan. Pemegang saham dan kreditur memiliki
kepentingan untuk mendapatkan pengembalian yang maksimal dari dana yang ditanamkan
atau dipinjamkan kepada perusahaan. Begitu juga dengan stakeholder lainnya memiliki
kepentingan masing-masing.
7
Selanjutnya lahirnya konsep good corporate governance untuk mengatasi
permasalahan di atas. Terutama pada sistem ekonomi pasar bebas, pihak yang
berkepentingan sangat banyak dan masing-masing menuntut haknya dalam memperoleh
keuntungan. Good corporate governance sebagai sebuah struktur dan proses akan
mengendalikan perusahaan tentang bagaimana seharusnya perusahaan beroperasi. Good
corporate governance akan menemukan benang merah atau titik temu antara kepentingan
masing-masing entitas yang menginginkan keuntungan seperti yang dijelaskan di atas.

Sementara itu, good corporate governance akan terlaksana jika setiap perusahaan
memiliki integritas yang tinggi dalam menjalankan usahanya. Dengan integritas yang
tinggi, perusahaan akan memperoleh kepercayaan dari para stakeholder sehingga dapat
terus menjalankan usahanya untuk jangka panjang. Misalnya dengan memberikan
pengembalian yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh kreditur atau pemegang
saham, perusahaan akan mendapatkan kepercayaan dalam mengelola dana sehingga
mendapatkan pinjaman atau modal secara berkelanjutan. Maka perusahaan harus juga
menyediakan informasi yang akurat dan relevan. Artinya perusahaan dituntut untuk
memiliki akuntabilitas dan transparansi yang tinggi.

Untuk dapat mewujudkan integritas yang tinggi tersebut, perusahaan harus menerapkan
asas-asas etika. Apabila perusahaan menerapkan perilaku-perilaku etis dalam setiap
keputusan yang dibuatnya, integritas tinggi tersebut akan muncul secara
otomatis. Ulitarianismdan deontology dapat digunakan untuk melahirkan perilaku etis
dalam pengambilan keputusan yang tidak hanya memperhatikan kepentingan pribadi atau
kepentingan kelompok, melainkan kepentingan masyarakat secara keseluruhan mencakup
kepentingan perusahaan dan stakeholder.

Penerapan perilaku-perilaku etis pada perusahaan pada akhirnya akan


mewujudkan good corporate governance. Perusahaan akan mempertimbangkan
kepentingan para stakeholder sehingga perusahaan memiliki tanggung jawab yang tinggi.
Dengan begitu perusahaan mendapatkan kepercayaan dari kreditur, pemegang saham,
tenaga kerja, dan stakeholder lainnya. Penerapan perilaku etis ini akan mewujudkan
integritas dan good corporate govenance secara berkesinambungan.

2.5 Hubungan Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku terhadap Good Corporate
Governance
Disadari atau tidak, penerapan Good Corporate Governance dalam implementasi
etika bisnis dan pedoman perilaku memiliki peran yang sangat besar. Pada intinya etika
bisnis dan pedoman perilaku bukan lagi merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan
oleh pelaku bisnis tetapi menjadi suatu kebutuhan yang harus terpenuhi. Salah satu
contohnya pada prinsip-prinsip GCG mencerminkan etika bisnis dan pedoman perilaku
yang dapat memenuhi keinginan seluruh stakeholdernya. Etika bisnis dan pedoman

8
perilaku yang baik menjadi kunci bagi suatu perusahaan untuk membuatnya tetap berdiri
kokoh dan tahan terhadap segala macam serangan ketidakstabilan ekonomi.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penerapan Good Corporate Governance dalam implementasi etika dalam bisnis
memiliki peran yang sangat besar. Pada intinya etika bisnis dan pedoman perilaku bukan
lagi merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh pelaku bisnis tetapi menjadi
suatu kebutuhan yang harus terpenuhi. Salah satu contohnya pada prinsip-prinsip GCG
mencerminkan etika bisnis dan pedoman perilaku yang dapat memenuhi keinginan seluruh
stakeholdernya. Etika bisnis dan pedoman perilaku yang baik menjadi kunci bagi suatu
perusahaan untuk membuatnya tetap berdiri kokoh dan tahan terhadap segala macam
ketidakstabilan ekonomi.

10
Daftar Pustaka

Sutedi, Andrian, 2011, Good Corporate Governance, Jakarta: Sinar Grafika


Offset.
Khairandy, Ridwan, 2007, Good Corporate Governance, Jakarta: PT. Buku Kita,
2007.

https://isansiabil.wordpress.com/2012/12/06/3-jenis-masalah-yang-dihadapi-dalam-etika-
yaitu/
ANGGOTA KELOMPOK

Anda mungkin juga menyukai