Anda di halaman 1dari 11

ARTIKEL-ARTIKEL TENTANG PENGANGGURAN DI

INDONESIA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi
Dosen Pengampu : Drs. H. Deddy Suhardi, M.AK.,M.Si

Disusun Oleh :
Kelompok 4
Ketua :
Yesy Fitriawandi A1B220043
Anggota :
Adriana Rizki Nur Falah A1B220041
Muhammad Fiqih Maulana A1B220051
Rina Kania A1B220055

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NIAGA


FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS SUBANG
Tahun Ajaran 2020-2021
PEMBAHASAN
ARTIKEL
1. PENGANGGURAN (artikel 1)
Sumber : Pengangguran – Kompasiana.com
Pengangguran adalah sebutan untuk angkatan kerja yang tidak berkerja sama sekali
atau sedang mencari pekerjaan, dan orang yang tidak sedang mencari pekerjaan contoh
nya seperti Ibu rumah tangga, siswa sekolah SMP, SMA, dan sebagainya. Ada beberapa
jenis-jenis pengangguran yang harus kita ketahui yaitu :
1. Pengangguran terbuka, adalah jenis pengangguran yang tidak memiliki
pekerjaan. Bisa jadi karena memang belum dapat pekerjaan ataupun tidak mau
berkerja.
2. Pengangguran terselubung, yaitu pengangguran yang terjadi karena tenaga
kerja yang tidak bekerja secara optimal atau produktivitasnya rendah.
3. Pengangguran siklikal, terjadi karena adanya perubahan dalam kegiatan
perekonomian negara.
4. Pengangguran musimanan, terjadi karena kondisi yang disebabkan oleh siklus
ekonomi yang berfluktuasi karena adanya pergantian musim sehingga pekerja
harus menghentikan aktivitas produksi untuk sementara.
5. Pengangguran Teknologi, yaitu pengangguran yang disebabkan oleh adanya
perkembangan teknologi, yang menyebabkan tenaga kerja manusia diganti
menjadi mesin.
Pengangguran di Indonesia sudah mencapai puluhan orang merupakan masalah
mendesak yang harus segera diatasi, karena dampak dari penanggulangan ini sangat
berbahaya bagi kehidupan sosial. Ini adalah efek dari puluhan juta pengangguran di
Indonesia, dilihat dari dampaknya yang luas terhadap kehidupan sosial, reaksinya
menyebar relatif cepat, dan menimbulkan resiko kerugian sosial yang tinggi semakin
menurunkan kualitas, martabat dan nilai sumber daya manusia.
Berbagai masalah sosial perkotaan yang melanda masyarakat saat ini bersumber
dari kesulitan hidup atau kesulitan keuangan karena kurangnya mata pencaharian
(pekerjaan). Oleh karena itu, pemerintah harus bereaksi dan menyelesaikan masalah ini
dengan cepat. Pemerintah harus meningkatkan pendidikan masyarakat, memperkuat
moral dan mengembangkan usaha kecil dan menengah agar masalah operasional dapat
diatasi melalui program-program yang dilaksanakan.
Oleh karena itu, pemerintah harus menerapkan kebijakan fiskal dan moneter.
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang digunakan untuk mengendalikan kondisi
ekonomi suatu negara melalui pendapatan dan pengeluaran pajak pemerintah, seperti
pajak. Pengenalan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sebagai imbalannya, pemerintah
juga menawarkan manfaat bagi masyarakat dengan NPWP. Untuk mengurangi
pengangguran, pemerintah menggunakan pendapatan fiskal untuk berbagai proyek
pembangunan. Perkembangan ini selanjutnya menciptakan lapangan kerja baru dan
dengan demikian mengurangi tingkat pengangguran.
Pengangguran terbagi menjadi dua jenis menurut sumber penyebabnya dan ciri-
cirinya. Berdasarkan sumber dan penyebabnya, pengangguran dapat dibedakan menjadi.
Pengangguran Normal/Friksional biasanya terjadi karena biaya yang diakibatkan oleh
jangka waktu, tawaran pekerjaan, kondisi geografis dan dokumen, serta keinginan
pencari kerja untuk pekerjaan yang lebih baik. Pengangguran struktural yakni,
pengangguran yang tidak memenuhi syarat pekerjaan akibat perubahan struktur dan sifat
kegiatan ekonomi sebagai akibat pembangunan ekonomi.
Tidak hanya itu Dampak pandemi Covid-19 dalam beberapa tahun terakhir tentu
membuat angka pengangguran di Indonesia semakin meningkat dan memberikan banyak
tekanan pada pasar tenaga kerja Indonesia. Pada bulan Agustus 2020, setidaknya 29 juta
orang usia kerja telah terjangkit Covid-19 pada Selasa dan sebanyak 27 juta pekerja yang
terdampak pandemi Covid-19 menaikkan angka pengangguran menjadi 7,07% dari
138,22 juta pekerja.
Pandemi Covid-19 berdampak negatif terhadap kondisi kerja di Indonesia, namun
dampaknya tidak separah tahun sebelumnya ketika Indonesia pertama kali menghadapi
ancaman virus tersebut. Persentase 21,32 juta orang usia kerja yang terinfeksi Covid-19
turun 7,8 juta dari Agustus 2020, yaitu 29,12 juta. Reaksi akibat Covid-19 menurun
sebanyak 740 orang dari 2,56 juta menjadi 1,82 pada Agustus 2020. Juta. Kemudian
lapangan kerja jangka pendek turun 6,62 juta dari 24,03 juta pada Agustus 2020.
2. DAMPAK TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP PERTUMBUHAN
EKONOMI DI INDONESIA (artikel 2)
Sumber : Dampak Tingkat Pengangguran terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
Halaman 1 - Kompasiana.com
Pengangguran merupakan salah satu masalah utama yang selalu dihadapi setiap
negara. Jika berbicara tentang masalah pengangguran, berarti tidak hanya berbicara
tentang masalah sosial tetapi juga berbicara tentang masalah ekonomi, karena
pengangguran selain menyebabkan masalah sosial juga memberikan dampak  terhadap
pertumbuhan ekonomi suatu negara khususnya negara yang sedang berkembang seperti
Indonesia.
Masalah pengangguran selalu menjadi permasalahan yang sulit terpecahkan
disetiap negara. Karena jumlah penduduk yang bertambah semakin besar tiap tahunnya,
akan menyebabkan meningkatnya jumlah orang pencari kerja, dan seiring berjalan nya
waktu tenaga kerja juga akan bertambah. Jika tenaga kerja tidak dapat terserap ke dalam
lapangan pekerjaan maka mereka akan menjadi golongan ke dalam orang yang
menganggur.
Indonesia sedang mengalami perubahan perekonomian, dimana Indonesia sedang
melakukan perubahan perekonomian dari sektor pertanian ke sektor industri. Dengan
meningkatnya perekonomian kearah industri diharapkan perekonomian Indonesia, jauh
lebih baik dari sebelumnya. Dalam banyaknya tingkat pengangguran sangat berdampak
ke berbagai sektor.
Dampak dari pengangguran akan berimbas pada menurun nya tingkat
perekenomian di Indonesia, yang berdampak pada ketidakstabilan politik, berdampak
pada para investor, dan pada sosial dan mental. Ini lah beberapa dampak yang timbul
karena pengangguran :
1. Jika kita lihat dari segi ekonomi pengangguran akan meningkatkan jumlah
kemiskinan. Karena banyaknya yang menganggur akan  berdampak rendahnya
pendapatan ekonomi di Indonesia. sementara biaya hidup harus terus berjalan.
2. Dari segi sosial, dengan banyaknya pengangguran yang terjadi maka akan
meningkatnya jumlah kemiskinan, dan banyaknya pengemis, gelandangan, serta
pengamen. Yang dapat mempengaruhi terhadap tingkat kriminal, karena
sulitnya mencari pekerjaan, maka banyak orang melakukan tindak kejahatan
seperti mencuri, merampok, dan lain-lain untuk memenuhi kehidupan mereka.
3. Dari segi mental, dengan banyaknya penganguran maka rendahnya kepercayaan
diri, keputusan asa, dan akan menimbulkan depresi.
4. Dari segi politik, maka akan banyaknya demonstrasi yang terjadi. Yang akan
membuat dunia politik menjadi tidak stabil, banyaknya demosntrasi para serikat
kerja karena banyaknya pengangguran yang terjadi.
Pengangguran sangat berdampak negatif bagi perekonomian di berbagai negara
seperti Indonesia saat ini, karena pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak
dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena
pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai
masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan yang
seharusnya), pengangguran juga bisa menyebabkan pendapatan nasional yang berasal
dari sektor pajak berkurang.
 Karena hal ini terjadi pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan
perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan
demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan
pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga
kegiatan pembangunan pun akan terus menurun. Dan Pengangguran juga bisa
menyebabkan daya beli masyarakat. Daya beli masyarakat yang menurun menyebabkan
turunnya permintaan terhadap barang dan jasa.Hal ini menyebabkan para pengusaha dan
investor tidak bersemangat melakukan perluasan dan mendirikan industri baru sehingga
aktivitas perekonomian menjadi turun.
3. STRATEGI PEMERINTAH DALAM MENGATASI PENGANGGURAN DI
INDONESIA (artikel 3)
Sumber : Strategi Pemerintah Dalam Mengatasi Pengangguran di Indonesia -
Kompasiana.com
Masalah utama yang menjadi perhatian di negara-negara berkembang adalah
pengangguran. Pengangguran disebabkan oleh tingginya tenaga kerja dan tidak
tersedianya lapangan kerja yang mencukupi. Dengan meningkatnya angka pengangguran
dapat mengakibatkan meningkatnya angka kriminalitas, kemiskinan, dan keadaan
ekonomi. Sebelumnya pemerintah sudah melakukan kebijakan untuk mengurangi
pengangguran akan tetapi angka pengangguran masih tinggi terutama pengangguran
tenaga sektor informal yang tidak mampu bersaing dengan tenaga kerja sektor formal.
Pemerintah terus melakukan kebijakan atau program untuk menekan angka
pengangguran. Semenjak adanya wabah Covid-19 mengakibatkan tingginya angka
pengangguran di Indonesia yang disebabkan oleh banyaknya yang terkena PHK oleh
perusahaan.
Masalah pengangguran akan semakin dibiarkan akan terjadi masalah yang lain,
yaitu krisis sosial. Hal ini tidak akan saja menimpa para pencari kerja, melainkan akan
juga menimpa para orang tua yang tidak memiliki pekerjaan karena terkena PHK. Krisis
sosial yang dapat dilihat yaitu dengan banyaknya anak-anak yang turun kejalan menjadi
pengamen, pedangan asoangan, maupun pelaku tindak kriminalitas. Faktor yang
mengakibatkan tingginya angka pengangguran di Indonesia adalah banyaknya tenaga
kerja yang diarahkan kepada sektor formal, sehingga saat mereka kehilangan pekerjaan
pada sektor formal mereka tidak bisa berusaha untuk membuat usaha sendiri untuk
disektor informal. Hal lain yang mengakibatkan tingginya angka pengangguran adalah
tidak tersedia lapangan kerja saat tingginya tenaga kerja yang membutuhkan pekerjaan.
Pengangguran merupakan orang yang tidak mendapat kesempatan bekerja, tetapi
sedang mencari pekerjaan atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena merasa
tidak mungkin memperoleh pekerjaan. Menurut Sukino pengangguranadalah seseorang
yang tidak bekerja, tetapi tidak secara aktif mencari pekerjaan tidak tergolong sebagai
penganggur. Sedangkan menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dalam indikator
ketenagakerjaan, pengangguran merupakan penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang
mencari pekerjaan atau sedang mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang
tidak mencari pekerjaan karena sudah diterima kerja tetapi belum mulai bekerja.
Terdapat macam-macam pengangguran, menurut Sukirno (2000:8-9) dibagi menjadi dua
jenis sebab akibat pengangguran, yaitu pengagguran friksional dan pengangguran
struktural. Dampak pengangguran dapat terjadi pada kegiatan perekenomian dan pada
individu dan masyarakat. Dampak pada kegiatan perekenomian dimana pengangguran
bisa menjadi penyebab pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya) diperoleh
masyarakat lebih tinggi daripada pendapatan nasional riil (nyata). Selain itu penerimaan
pajak menjadi rendah apabila pengangguran terjadi. Pada individu dan masyarakat,
pengangguran dapat memberikan dampak kehilangan pendapatan, hilangnya
keterampilan, dan tidak stabilnya sosial.
Salah satu strategi pemerintah dalam mengatasi pengangguran adalah
menciptakan program kartu pra-kerja. Kartu Pra Kerja adalah bantuan biaya pelatihan
untuk masyarakat Indonesia yang ingin memiliki atau meningkatkan kemampuan
keterampilan, dimana bertujuan untuk mempersiapkan tenaga kerja yang belum memiliki
pekerjaan dengan memberikan sebuah treatment seperti meningkatkan softskill yang
sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pekerja. Kartu Pra Kerja resmi diluncurkan oleh
Pemerintah Indonesia pada bulan Februari dengan landasan hukum Perpres Nomor 36
Tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja melalui Program Kartu Pra Kerja.
Komite Cipta Kerja dalam program Kartu Pra Kerja diketuai oleh Menteri Koordinator
Bidang Perekonomian dengan wakil ketua yakni Kepala Staff Kepresidenan yang terdiri
dari enam anggota menteri seperti Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Perindustrian, Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, dan Menteri Dalam Negeri. Komite ini bertanggung jawab
dalam perumusan dan penyusunan kebijakan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
program. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Agustus 2022 sebesar 5,86 persen, turun sebesar 0,63 persen poin dibandingkan dengan
Agustus 2021. Terdapat 4,15 juta orang (1,98 persen) penduduk usia kerja yang
terdampak COVID-19. Terdiri dari pengangguran karena COVID-19 (0,24 juta orang),
Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena COVID-19 (0,32 juta orang), sementara tidak
bekerja karena COVID-19 (0,11 juta orang, dan penduduk bekerja yang mengalami
pengurangan jam kerja karena COVID-19 (3,48 juta orang).
Dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo, Kartu Pra Kerja digunakan sebagai
untuk mengurangi angka pengangguran dengan cara memberikan pelatihan dan
keterampilan untuk bersaing dalam dunia kerja. Kartu ini diatur dalam Peraturan
Presiden Nomor 36 Tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja melalui
Program Kartu Pra Kerja, serta dengan dikeluarkannya peraturan teknis yakni Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 25/PMK.05/2020 tentang Tata Cara Pengalokasian,
Penganggaran, Pencairan, dan Pertanggungjawaban Dana Kartu Pra Kerja. Setiap
pendaftar akan memperoleh insentif dana dari pemerintah sebesar Rp3.550.000,00,
dengan rincian bantuan pelatihan sebesar Rp1.000.000 dan pasca pelatihan sebesar
Rp600.000 per bulan selama empat bulan dan insentif untuk survei kebekerjaan sebesar
Rp150.000. Pendaftar akan memperoleh pendidikan (skilling) yang berguna untuk
meningkatkan keahlian, terdapat proses training disetiap tingkatan yang dilaksanakan
secara intensif. Sedangkan para pekerja yang terkena PHK akan mendapatkan skema "re-
skilling", skema ini berfungsi untuk mempersiapkan dalam pencarian lapangan kerja
sehingga memperoleh tempat kerja. 
Anggaran untuk kartu prakerja ini keluarkan sebesar Rp 20 Triliun dengan
penerima 5,6 juta orang. Anggaran ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
kartu pra kerja. Sebelumnya anggaran ini hanya Rp 10 Triliun dengan penerima 2 juta
orang. Semenjak meningkatnya PHK karena pandemi Covid-19 meningkat pula
anggaran tersebut. Dana tersebut digunakan untuk pelatihan kemampuan, peningkatan
kemampuan, dan penggantian kemampuan. Peserta kartu pra kerja nantinya dapat
memilih lembaga pelatihan untuk mengikuti pelatihan tersebut yang dilakukan secara
online dan juga peserta akan mendapatkan modul sesuai dengan pelatihan yang mereka
inginkan. 
Pengangguran menjadi perhatian utama disetiap negara apalagi semenjak
menyebarnya wabah Covid-19 semakin menekan tingginya angka pengangguran.
Pengangguran dapat menyebabkan ketidak stabilan ekonomi dan meningkatkan
kriminalitas. Pemerintah Indonesia selalu melakukan kebijakan baru untuk mengatasi
masalah pengangguran. Salah satu contoh kebijakan yang dikeluarkan adalah program
Kartu Pra Kerja. Program ini membantu masyarakat dalam mendapatkan pelatihan
keterampilan dan cara bersaing dalam dunia kerja. Program ini juga membantu orang-
orang yang terkena PHK untuk kembali mendapatkan pekerjaan.
KESIMPULAN
Pengangguran atau tunakarya (bahasa Inggris : unemployment) adalah istilah untuk
orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari
selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pengangguran di Indonesia sudah mencapai puluhan orang merupakan masalah
mendesak yang harus segera diatasi, karena dampak dari penanggulangan ini sangat
berbahaya bagi kehidupan sosial. Berbagai masalah sosial perkotaan yang melanda
masyarakat saat ini bersumber dari kesulitan hidup atau kesulitan keuangan karena kurangnya
mata pencaharian (pekerjaan). Tidak hanya itu Dampak pandemi Covid-19 dalam beberapa
tahun terakhir tentu membuat angka pengangguran di Indonesia semakin meningkat dan
memberikan banyak tekanan pada pasar tenaga kerja Indonesia.
Pengangguran sangat berdampak negatif bagi perekonomian di berbagai negara
seperti Indonesia saat ini, karena pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat
memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran
bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih
rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya), pengangguran juga bisa
menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sektor pajak berkurang.
Salah satu strategi pemerintah dalam mengatasi pengangguran adalah menciptakan
program kartu pra-kerja. Kartu Pra Kerja adalah bantuan biaya pelatihan untuk masyarakat
Indonesia yang ingin memiliki atau meningkatkan kemampuan keterampilan, dimana
bertujuan untuk mempersiapkan tenaga kerja yang belum memiliki pekerjaan dengan
memberikan sebuah treatment seperti meningkatkan softskill yang sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh pekerja.
KOMENTAR KELOMPOK
Pengangguran saat ini merupakan salah satu masalah yang sangat penting karena
merupakan masalah sosial yang cukup sulit dihadapi oleh Indonesia. Sebenarnya, fenomena
pengangguran di Indonesia merupakan masalah sosial yang memiliki banyak faktor baik dari
segi internal maupun eksternal yang membuat angka pengangguran di Indonesia cukup
tinggi, terutama di masa pandemi. Pandemi Covid-19 telah meningkatkan angka
pengangguran secara signifikan. 
Selain pandemi, banyak faktor yang menyebabkan tingginya angka pengangguran di
Indonesia, seperti ketidakseimbangan antara pertumbuhan penduduk dan lapangan kerja yang
tersedia, perkembangan teknologi, keterampilan pencari kerja yang tidak memadai,
kurangnya pendidikan dan keterampilan, kemiskinan, lokasi terpencil, pasar global, serta
harapan yang tinggi dari calon karyawan. 
Dapat disimpulkan bahwa Banyak faktor lain yang berkontribusi terhadap
peningkatan pengangguran selama pandemi. Sebaiknya, banyak hal juga yang perlu dibenahi
dan diperhatikan oleh pemerintah untuk menurunkan angka pengangguran tersebut. Berikut
beberapa cara agar Indonesia dapat menurunkan angka pengangguran secara efektif dan
efisien:
1. Mengeluarkan kebijakan moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi makro yang mengacu pada
tindakan yang dilakukan oleh bank sentral suatu negara untuk mengontrol jumlah
uang yang beredar di masyarakat. Tujuannya adalah untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Umumnya kebijakan ini dilakukan
sebagai cara mengatasi pengangguran struktural dan siklis. 
Bentuk dari kebijakan moneter yang diambil di situasi ini yaitu kebijakan
moneter ekspansif, dengan melakukan penurunan suku bunga, membeli atau
menjual obligasi pemerintah, mengatur nilai tukar mata uang asing dan mengubah
jumlah uang yang harus disimpan di bank. Lewat suku bunga yang lebih rendah
pada akhirnya akan menurunkan biaya pinjaman dan mendorong masyarakat
untuk mau berinvestasi dan berbelanja. Dengan begitu proses ekonomi akan
kembali normal dan industri bisa memproduksi lebih banyak barang atau jasa.  
2. Mengeluarkan kebijakan fiskal 
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah
khususnya Kementerian Keuangan untuk memotong pajak dan meningkatkan
pengeluaran guna merangsang pertumbuhan ekonomi. Kebijakan fiskal juga
sering dianggap sebagai cara mengatasi pengangguran siklis, sebab faktor
penyebab adanya pengangguran ini karena fluktuasi ekonomi seperti adanya
resesi.
Lewat kebijakan fiskal bisa meningkatkan pendapatan dan konsumsi yang
mengarah pada permintaan agregat yang lebih tinggi. Peningkatan agregat yang
tinggi kemudian berpengaruh pada peningkatan PDB (Produk Domestik Bruto). 
3. Memberikan pendidikan dan pelatihan 
PHK sering terjadi karena SDM sudah dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Salah satu penyebabnya karena SDM digantikan dengan robot. Oleh karena
itu, pemberian pendidikan dan keterampilan baru bisa jadi cara mengatasi
pengangguran teknologi ini. Upaya serupa sebenarnya sempat dilakukan oleh pemerintah
dengan meluncurkan program Kartu Prakerja bagi mereka yang terdampak. Lewat Kartu
PraKerja tersebut, masyarakat bisa mempelajari berbagai macam keterampilan baru yang
disediakan melalui kursus online. 
4. Pemberian subsidi ketenagakerjaan
Cara mengatasi pengangguran selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan
memberikan subsidi berupa keringanan pajak untuk kalangan pengusaha atau subsidi
kepada para pengangguran. Namun, upaya ini memang memerlukan dana yang tidak
sedikit, apalagi jika jumlah pengangguran atau perusahaan yang disubsidi cukup banyak. 
Meski begitu, dua langkah ini sebenarnya telah dilakukan oleh pemerintah saat
ini. Pertama, dengan memberikan keringanan pajak bagi 193.151 perusahaan yang
terdampak Covid-19, dan kedua yakni dengan memberikan bantuan subsidi bagi yang
terkena PHK lewat program Kartu Prakerja.  
5. Perpanjangan tunjangan ketenagakerjaan 
Perpanjangan tunjangan ketenagakerjaan adalah perpanjangan tunjangan bagi
pencari kerja yang memenuhi syarat dan diketahui sebagai pengangguran karena terkena
PHK oleh perusahaannya. Perpanjangan tunjangan ini sempat dilakukan oleh
pemerintahan Trump di Amerika, dengan cara memberikan subsidi bagi orang yang
terkena PHK dengan besaran 300 USD untuk 26 minggu ke depan dan kabarnya telah
diperpanjang.  
6. Melakukan diversifikasi ekonomi
Pandemi telah merusak perekonomian daerah yang bergantung pada sektor
pariwisata, membuat tempat wisata menjadi sepi dan menimbulkan banyak
pengangguran. Untuk menanggulangi itu pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan
diversifikasi ekonomi. 
Kebijakan ini merupakan cara penganekaragaman produk atau bidang usaha yang
diyakini mampu mendongkrak perekonomian. Sehingga lewat diversifikasi ekonomi
masyarakat tidak mengandalkan satu jenis usaha tapi juga berbagai macam usaha. Upaya
ini juga diyakini sebagai salah satu cara mengatasi pengangguran musiman yang kerap
terjadi ketika objek wisata sepi. 
7. Menyediakan banyak informasi lowongan kerja 
Upaya terakhir sebagai cara mengatasi pengangguran bisa dilakukan dengan
menyediakan platform penyedia info lowongan kerja. Dalam memberikan informasi
yang valid bagi pencari kerja, pemerintah bisa bekerja sama dengan perusahaan penyedia
info lowongan kerja dan perusahaan yang masih membuka kesempatan berkarir lewat
bursa kerja online. 

Anda mungkin juga menyukai