Anda di halaman 1dari 11

Faktor Masalah Pengangguran dan cara mengatasinya

BAB I

Pendahuluan

Latar Belakang

Pembangunan (development) adalah proses perubahan yang mencakup seluruh system sosial, seperti
politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi, kelembagaan, dan budaya
(Alexander 1994). Portes (1976) mendefenisiskan pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial
dan budaya. Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai
aspek kehidupan masyarakat.

Ada bermacam – macam masalah pokok pembangunan di Indonesia,diantaranya adalah :

Dualisme peraturan

Kependudukan dan kemiskinan

Iklim dan geografis

Pemerataan pembangunan

Macam-macam penyebab diatas sangat mempengaruhi pembangunan pada Negara, Negara Indonesia
adalah termasuk dalam Negara berkembang, oleh karena itu masalah – masalah diatas harus segera
diselesaikan. Kependudukan di Indonesia tidak merata sehingga kepadatan di beberapa kota besar
sangat mempengaruhi pembangunan. Dengan kepadatan penduduk tersebut maka persaingan untuk
mencari lapangan kerja sangat sulit, dan mengakibatkan pengangguran dan Kemiskinan.

Pengangguran merupakan masalah pokok dalam suatu masyarakat modern. Jika tingkat pengangguran
tinggi, sumber daya menjadi terbuang percuma dan tingkat pendapatan masyarakat akan merosot.
Situasi ini menimbulkan kelesuan ekonomi yang berpengaruh pula pada emosi masyarakat dan
kehidupan keluarga sehari-hari.
Pengangguran berdampak besar terhadap pembangunan nasional.

Rumusan masalah

Apa faktor utama penyebab pengangguran di Indonesia ?

Apa dampak pengangguran terhadap pembangunan nasional ?

Bagaimana cara mengantasi penggangguran di Indonesia ?

Tujuan

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat
bagi kita semua. Dan dapat lebih memahami tentang persepektif teori pembangunan,begitu juga
masalah-masalah pembangunan, seperti :

mengetahui faktor penyebab terjadinya pengangguran.

mengetahui dampak pengangguran terhadap pembangunan nasional.

mengetahui cara mengatasi pengangguran.


Bab II

Pembahasan

Faktor utama penyebab pengangguran di Indonesia.

pengangguran yaitu orang yang berada pada usia produktif/usia kerja yang tidak bekerja. Berdasarkan
penyebabnya pengangguran dapat dibedakan 5 macam yaitu:

Pengangguran struktural yaitu : pengangguran yang terjadi akibat adanya perubahan struktur dan
kegiatan ekonomi sebagai akibat perkembangan ekonomi.

Pengangguran siklus/konjungtur yaitu : pengangguran yang terjadi akibat adanya perubahan-perubahan


dalam tingkat perekonomian.misalnya perusahan-perusahaan harus mengurangi kegiatan produksi
sehingga sebagian tenaga kerja diberhentikan.

Pengangguran friksional yaitu : pengangguran yang terjadi pada saat perekonomian mencapai tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh (full employment),di mana tenaga kerja berusaha mengganti pekerjaan
atau pergeseran tenaga kerja atau mogok sementara untuk menuntut kenaikan upah.

Pengangguran musiman yaitu : pengangguran yang terjadi akibat perubahan permintaan terhadap
tenaga kerja yang sifatnya berkala,misalnya menganggur pada saat selang antara musim tanam dan
musim panen

Pengangguran karena perubahan teknologi(technological unemployment) yaitu pengangguran yang


terjadi akibat perubahan teknologi misalnya mengganti tenaga kerja manusia dengan mesin.
Salah satu masalah yang cukup besar di Indonesia adalah masalah pengangguran, yang tidak pernah
teratasi setiap tahunnya. Faktor pengangguran bisa beragam macamnya, dan ini tidak boleh di abaikan
oleh pemerintah. Usaha mengatasi pengangguran bukanlah kewajiban pemerintah semata. Seluruh
penduduk Indonesia di harapkan partisipasinya untuk mengatasi masalah ini. Tanpa kerjasama
pemerintah dan masyarakat mustahil dapat mengatasi pengangguran di Indonesia. Berikut adalah
beberapa penyebab pengangguran yang umum terjadi di Indonesia.

Pendidikan rendah. Pendidikan yang rendah dpat menyebabkan seseorang kesulitan dalam mencari
pekerjaan. Di karenakan semua perusahaan membutuhkan pegawai seminimal SMA.

Kurangnya keterampilan. Banyak mahasiswa atau lulusan SMA yang sudah mempunyai kriteria dalam
bekerja,namun dalam teknisnya keterampilannya masih kurang. Sehingga susah dalam mencari
pekerjaan.

Kurangnya lapangan pekerjaan. Setiap tahunnya, Indonesia memiliki jumlah lulusan sekolah atau kuliah
yang begitu tinggi. Jumlah yang sangat besar ini tidak seimbang dengan lapangan pekerjaan yang ada,
baik yang di sediakan oleh pemerintah maupun swasta.

Kurangnya tingkat EQ masyarakat. Tingkat EQ meliputi kemampuan seseorang dalam mengandalikan


emosi, yang berpengaruh terhadap keterampilan berbicara/berkomunikasi, bersosialisasi, kepercayaan
diri, dan sifat lainnya yang mendukung dalam hidup di masyarakat. Orang yang pandai berkomunikasi
dan pandai bersosialisasi lebih mudah mendapatkan pekerjaan di banding orang yang selalu pendiam
dan tidak berani mengeksplor potensi diri.

Rasa malas dan ketergantungan diri pada orang lain. Misalnya ada seorang lulusan sarjana yang
kemudian tidak mau bekerja dan lebih suka menggantungkan hidup kepada orang tua atau pasangannya
bila sudah menikah. Ia termasuk pengangguran, selain itu ia melewatkan peluang untuk menciptakan
suatu lapangan pekerjaan bagi orang lain.

Tidak mau berwirausaha. Umumnya sesorang yang baru lulus sekolah/kuliah terpaku dalam mencari
pekerjaan, seolah itu adalah tujuan yang sangat mutlak. Sehingga persaingan mencari pekerjaan lebih
besar di bandingkan membuat suatu usaha.

Itulah beberapa faktor pengangguran yang banyak terjadi di Indonesia. Cukup sulit untuk mengatasi
pengangguran di Indonesia dengan tingkat jumlah penduduk yang begitu besar dan masih banyaknya
korupsi di negeri ini, sehingga laju pengangguran semakin naik per tahunnya.

Dampak pengangguran terhadap pembangunan nasional


Jika tingkat pengangguran tinggi, sumber daya menjadi terbuang percuma dan tingkat pendapatan
masyarakat akan merosot. Sehingga menghambat beberapa faktor pembangunan nasional, seperti :

Pendapatan Nasional dan Pendapatan per Kapita.

Beban psikologis

Biaya sosial

Penerimaan negara

Pendapatan nasional dan pendapatan perkapita.

Upah merupakan salah satu komponen dalam penghitungan pendapatan nasional. Apabila tingkat
pengangguran semakin tinggi, maka nilai komponen upah akan semakin kecil. Dengan demikian, nilai
pendapatan nasional pun akan semakin kecil.

Pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk. Oleh karna itu, nilai
pendapatan nasional yang semakin kecil akibat pengangguran akan menurunkan nilai pendapatan per
kapita.

Beban psikologis

Semakin lama seseorang menganggur, semakin besar beban psikologis yang harus ditanggung. Secara
psikologis, orang yang menganggur mempunyai perasaan tertekan, sehingga berpengaruh terhadap
berbagai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Dampak psikologis ini mempunyai efek domino di
mana secara sosial, orang menganggur akan merasa minder karena status sosial yang tidak atau belum
jelas.
Biaya sosial

Dengan semakin besarnya jumlah pengangguran, semakin besar pula biaya sosial yang harus
dikeluarkan. Biaya sosial itu mencakup biaya atas peningkatan tugas-tugas medis, biaya keamanan, dan
biaya proses peradilan sebagai akibat meningkatnya tindak kejahatan.

Penerimaan negara

Salah satu sumber penerimaan negara adalah pajak, khususnya pajak penghasilan. Pajak penghasilan
diwajibkan bagi orang-orang yang memiliki pekerjaan. Apabila tingkat pengangguran meningkat, maka
jumlah orang yang membayar pajak penghasilan berkurang. Akibatnya penerimaan negara pun
berkurang.

Beberapa faktor di atas dapat menghambat pembangunan nasional yang bertujuan untuk kesejahteraan
masyarakat. Baik berupa penbangunan sistem sosial, politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan,
pendidikan dan teknologi, kelembagaan, dan budaya.

Cara mengatasi pengangguran di Indonesia

Banyak upaya yang telah dilakukan pemerintah selama ini dalam mengurang jumlah pengangguran di
Indonesia, namun masih saja pengangguran tidak berkurang bahkan lebih bertambah setiap tahunnya di
karenakan tidak seimbangnya jumlah pencari kerja dan lapangan pekerjaan.
Menurut Paul A. Samuelson dan Wiliam D. Nurdhaous dalam bukunya Ekonomi mengemukakan cara-
cara mengatasi pengangguran yaitu sebagai berikut:

Memperbaiki pasar tenaga kerja

Menyediakan program pelatihan

Menciptakan program padat karya

Selain hal tersebut di atas, sesuai dengan GBHN 1999, pemerintah Indonesia hendaknya:

· Mengembangkan tenaga kerja secara menyeluruh dan terpadu yang diarahkan pada peningkatan
kompetensi dan kemandirian tenaga kerja peningkatan pengupahan, penjaminan kesejahteraan,
perlindungan kerja dan kebebasab berserikat, dan

· Meningkatkan kualitas dan kuantitas penempatan tenaga kerja ke luar negeri dengan
memerhatikan kompetensi, perlindungan, dan pembelaan tenaga kerja yang di kelola secara terpadu
dan mencegah timbulnya eksploitasi tenaga kerja.

Ada berbagai cara dalam mengatasi pengangguran,yaitu :

Peningkatan Mobilitas Tenaga kerja dan Modal

Penyediaan Informasi tentang Kebutuhan Tenaga Kerja

Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja

Menggalakkan program transmigrasi

Meningkatkan dan mendorong kewiraswastaan

Mengintensifkan program keluarga berencana

Menekan impor dan memperbanyak ekspor


Peningkatan Mobilitas Tenaga kerja dan Modal

Peningkatan mobilitas tenaga kerja dilakukan dengan memindahkan pekerja ke kesempatan kerja yang
kosong dan melatih ulang keterampilannya sehingga dapat memenuhi tuntutan kualifikasi di tempat
baru. Peningkatan mobilitas modal dilakukan dengan memindahkan industri (padat karya) ke wilayah
yang mengalami masalah pengangguran parah. Cara ini baik digunakan untuk mengatasi msalah
pengangguran struktural.

Penyediaan Informasi tentang Kebutuhan Tenaga Kerja

Untuk mengatasi pengangguran musiman, perlu adanya pemberian informasi yang cepat mengenai
tempat-tempat mana yang sedang memerlukan tenaga kerja. Masalah pengangguran dapat muncul
karena orang tidak tahu perusahaan apa saja yang membuka lowongan kerja, atau perusahaan seperti
apa yang cocok dengan keterampilan yang dimiliki. Masalah tersebut adalah persoalan informasi. Untuk
mengatasi masalah tersebut, perlu diadakan sistem informasi yang memudahkan orang mencari
pekerjaan yang cocok. Sistem seperti itu antara lain dapat berupa pengumuman lowongan kerja di
kampus dan media massa. Bisa juga berupa pengenalan profil perusahaan di sekolah-sekolah kejuruan,
kampus, dan balai latihan kerja.

Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja

Meningkatkan program pendidikan dengan cara wajib belajar 12 tahun dan memberikan pendidikan
gratis bagi warga yang kurang mampu, sehingga mengurangi pengangguran yang tidak terdidik.
Memberikan pelatihan kerja untuk mencari kerja, sehingga menjadi pekerja yang terampil dan ahli.
Perusahaan lebih menyukai calon pegawai yang sudah memiliki keterampilan atau keahlian tertentu.
Masalah tersebut amat relevan di Negara kita, mengingat sejumlah besar penganggur adalah orang yang
belum memiliki keterampilan atau keahlian tertentu.
Menggalakkan program transmigrasi

Program transmigrasi bukan saja merupakan cara efektif meratakan pembangunan dan jumlah
penduduk, tetapi juga merupakan cara mengatasi pengangguran yang tepat. Yaitu tidak semua
berbondong – bondong mencari pekerjaan di ibukota yang dapat memadatkan ibu kota. Oleh karena itu,
transmigrasi adalah solusi terbaik untuk mengatasi pnegangguran juga dengan memberikan pelatihan
dan pemberian modal untuk membuka usaha di wilyah transmigrasi sehingga dapat membuka lapangan
pekerjaan.

Meningkatkan dan mendorong kewiraswastaan

Meningkatkan jumlah wiraswasta dengan adanya UKM dengan pemberian modal yang di berikan oleh
pemerintah dan kerjasama dengan pihak swasta. Menumbuhkan jiwa wirausaha sejak sekolah sehingga
merubah paradigma dari mencari pekerjaan menjadi memberi pekerjaan. Hal ini yang mesti di dukung
oleh pemerintah. Mendukung kegiatan wirausaha sekecil apapun skala usaha tersebut dan memberikan
pelatihan – pelatihan wirausaha hingga memberikan pinjaman – pinjaman tanpa anggunan dan tanpa
bunga bagi perintis usaha ( masih pemula ). Wirausaha bukan saja mengatasi pengangguran di tanah air
tetapi juga bentuk usaha untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.

Mengintensifkan program keluarga berencana

Seperti yang telah kita ketahui, Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi penduduk
terbanyak di dunia. Jadi apabila masalah keluarga berencana ini tidak dijalankan secara efektif, dapat
dipastikan pengangguran di Indonesia akan semakin bertambah. Pemerintah harus berusaha untuk
menekan laju pertumbuhan penduduk dan mengawasi program ini dengan sebaik baiknya agar program
ini berjalan dengan sangat baik. Karena masih belum terlihat keberhasilan dari program KB.

Menekan impor dan memperbanyak ekspor

Pemerintah harus menekan impor sebanyak mungkin dan memajukan produk – produk dalam negeri
yang di hasilkan dari petani dan para wirausaha. Sehingga para usahawan tidak kesulitan dalam mencari
pasar dalam menjual usahanya. Dan berusaha untuk mengekspor produk dalam negeri yang laku dalam
pasaran luar negeri yang dapat menghasilkan devisa negara. Sehingga para pengangguran yang
berusaha untuk mengembangkan bisnis usahanya tidak kesulitan mencari pasar untuk menjual hasil dari
usahanya.

Hal hal di atas adalah beberapa cara yang dapat di gunakan pemerintah dalam mengurangi
pengangguran di Indonesia dan dapat memperkuat ekonomi Indonesia. Namun pemerintah tidak akan
bisa menjalankan program – program tersebut jika tanpa adanya kerjasama dengan pihak swasta dan
masyarakat.

Bab III

Penutup
Kesimpulan

Pengangguran merupakan faktor penting dalam pembangunan nasional baik jangka panjang maupun
jangka pendek. Pengangguran harus segera di atasi agar ekonomi indonesia bisa lebih baik dan mampu
bersaing dengan luar negeri. Pemerintah diharapakan dapat mengatasi pengangguran dengan
menyediankan lapangan pekerjaan atau program-program bina usaha untuk masyarakat kecil.

Saran

Pemerintah harus lebih mengawasi program KB dan usaha transmigrasi.

Pemerintah harus dapat bekerja sama dengan swasta dan masyarakat dalam mengatasi pengangguran.

Mengadakan sosialisasi pada masyarakat tentang usaha mandiri.

Anda mungkin juga menyukai