MENIMBANG
Bahwa untuk mengatur jalannya persidangan dalam Musyawarah Anggota GmnI Komisariat
Fakultas Hukum dan Pertanian Universitas Mulawarman maka perlu adanya Tata Tertib.
MENGINGAT
1. AD GmnI Pasal 20 dan ART GmnI Pasal 27
2. Program Kerja GmnI DPC Kota Samarinda
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
TATA TERTIB TATA TERTIB MUSYAWARAH ANGGOTA KOMISARIAT
GmnI KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM dan PERTANIAN
UNIVERSITA MULAWARMAN
BAB I
Pasal 1
Pasal 2
Tujuan disusunnya tata tertib Muskom GmnI Kom HUPER – UNMUL untuk mengatur jalannya
persidangan Muskom GmnI Kom HUPER – UNMUL.
BAB II
Pasal 3
Tempat
Muskom GmnI Kom HUPER – UNMUL dilaksanakan di Perum Rapak Bunuang AB.5 -
Samarinda.
Pasal 4
Waktu
Muskom GmnI Kom HUPER – UNMUL dilaksanakan pada hari Sabtu 11 Desenber 2010
BAB III
Pasal 5
Kedudukan
Muskom GmnI Kom HUPER– UNMUL merupakan permusyawaratan tertinggi organisasi di
lingkungan Komisariat Fakultas Hukum dan Pertanian Universitas Mulawarman
Pasal 6
BAB IV
Pasal 7
Definisi Peserta
1. Peserta Muskom GmnI Kom HUPER – UNMUL adalah terdiri dari anggota Komisariat,
Pengurus DPC GmnI Kota Samarinda, Undangan.
Pasal 8
Kriteria
Pasal 9
Hak
a. Hak bicara, yaitu hak untuk mengajukan usul, saran, dan pendapat.
b. Hak suara, yaitu hak untuk dipilih dan memilih.
Pasal 10
Kewajiban
BAB V
Sanksi-sanksi
Pasal 11
Sanksi
1. Sanksi diberikan oleh pimpinan sidang kepada peserta yang melanggar tata tertib.
2. Sanksi dapat berbentuk peringatan, pencabutan hak bicara atau dikeluarkan atas persetujuan
forum.
Pasal 12
Bentuk Sanksi
1. Peserta dicabut hak bicaranya apabila sesuai kesepakatan forum melakukan pelanggaran
dalam tata tertib.
2. Peserta dicabut hak suara, dan hak bicara apabila tidak mengikuti sidang sekurang –
kurangnya 3 kali sidang.
BAB VI
Persidangan
Pasal 13
Jenis Sidang
1. Persidangan Musakom GmnI Kom HUPER– UNMUL terdiri dari sidang pleno dan Sidang
Komisi.
2. Sidang pleno dihadiri oleh seluruh peserta Musakom GmnI Kom HUPER– UNMUL.
Pasal 14
Pimpinan Sidang
1. Pimpinan sidang dipilih oleh peserta penuh dengan mekanisme sesuai kesepakatan
forum.
2. Pimpinan sidang dapat digantikan apabila, tidak berlaku adil dalam memimpin sidang
dan melanggar tata tertib Musakom GmnI Kom HUPER – UNMUL.
3. Pimpinan Sidang Pleno Sementara dipimpin oleh Pengurus Komisariat periode 2008 –
2009.
4. Pimpinan Sidang Pleno berjumlah 2 orang, yakni Pimpinan Sidang dan Sekertaris
Sidang.
5. Pimpinan Sidang Komisi berjumlah 2 orang, yakni pimpinan Sidang dan Sekertaris
Sidang
Pasal 15
Sidang Pleno
Pasal 16
Sidang Komisi
BAB VII
Quorum
Pasal 17
Quorum
1. Sidang pleno dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah peserta
penuh yang hadir pada saat Musakom GmnI Kom HUPER – UNMUL.
2. Apabila sampai batas waktu yang telah disepakati sidang pleno tidak mencapai quorum, maka
sidang diundur selama 2×15 menit dan setelah itu sidang dianggap sah.
BAB VIII
Putusan
Pasal 18
2. Ketetapan Muskom GmnI Kom HUPER – UNMUL adalah keputusan GmnI Kom HUPER –
UNMUL yang mempunyai kekuatan hukum ke dalam dan ke luar GmnI Kom HUPER –
UNMUL.
Pasal 19
1. Pengambilan keputusan pada dasarnya dilakukan dengan asas musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila kemufakatan tidak tercapai, maka dilakukan penundaan selama 2×5 menit untuk
dilakukan lobi.
3. Apabila point 2 tidak tercapai maka putusan diambil berdasarkan suara terbanyak untuk
menyepakati diadakan lobi kembali.
BAB IX
Penutup
Pasal 18
1. Segala sesuatu yang berkaitan dengan penambahan pasal dan atau kesepakatan baru akan
diputuskan oleh pimpinan sidang atas pesetujuan peserta sidang.