Nomor : 03/KPTS/MUSWIL-I/SAPMA-JB/X/2017
Tentang Tata Tertib Musyawarah Wilayah I SAPMA PEMUDA PANCASILA
Provinsi Jawa Barat Tahun 2017
TATA TERTIB
MUSYAWARAH WILAYAH I SAPMA PEMUDA PANCASILA
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2017
BAB I
Ketentuan Umum
Pasal 1
1. Musyawarah Wilayah I SAPMA PEMUDA PANCASILA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017
adalah pemegang kekuasaan tertinggi SAPMA PEMUDA PANCASILA Provinsi Jawa Barat
yang selanjutnya dalam Tata Tertib ini disebut MUSWIL.
2. Penyelenggaraan Musyawarah Wilayah I SAPMA PEMUDA PANCASILA Provinsi Jawa
Barat Tahun 2017 menjadi tanggung jawab Pengurus Wilayah SAPMA PEMUDA
PANCSASILA Provinsi Jawa Barat.
BAB II
Tugas dan Wewenang
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
Setiap peserta harus membawa dan menunjukkan surat mandat sebagai peserta, peninjau,
dan undangan dari pimpinan organisasi yang mengutusnya.
BAB IV
Hak Peserta, Peninjau, dan Undangan
Pasal 6
Pasal 7
1. Pertanyaan atau pendapat yang diajukan harus disusun secara singkat untuk
disampaikan setelah diizinkan oleh Pimpinan Sidang.
2. Apabila dipandang perlu, bentuk, isi, dan sifat pertanyaan dapat diperjelas oleh
Pimpinan Sidang.
3. Pimpinan Sidang berhak mengambil kesimpulan atas pertanyaan atau pendapat
tersebut.
BAB V
Alat-Alat Kelengkapan MUSWIL
Pasal 8
Pasal 9
Pimpinan MUSWIL adalah Pengurus Wilayah SAPMA PEMUDA PANCASILA Provinsi Jawa
Barat.
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 14
1. Hasil Sidang Komisi yang dilaporkan akan mendapat pengesahan oleh Sidang Pleno
MUSWIL I.
2. Hasil-hasil Sidang Komisi yang sudah disahkan oleh Sidang Pleno MUSWIL I ditanda-
tangani oleh Pimpinan Sidang Pleno.
Pasal 15
BAB VI
MUSYAWARAH DAN RAPAT RAPAT
Pasal 16
Pasal 17
1. Setiap Sidang Pleno dipimpin oleh Pimpinan Sidang berjumlah 3 (tiga) orang yang terdiri
dari unsur 1 (satu) orang Pengurus Pusat SAPMA PEMUDA PANCASILA, 1 (satu) orang
Pengurus Wilayah SAPMA PEMUDA PANCASILA Provinsi Jawa Barat, 1 (satu) orang
Pengurus Cabang SAPMA PEMUDA PANCASILA.
2. Pimpinan Sidang berkewajiban :
a. Memimpin persidangan agar tetap dalam suasana kebersamaan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan untuk mufakat.
b. Berusaha mempertemukan pendapat, menyimpulkan pembicaraan, mendudukkan
persoalan pada proporsinya, serta meluruskan pembicaraan penanggap sesuai
acara persidangan.
Pasal 18
1. Sebelum Pimpinan Sidang terbentuk, maka Sidang dipimpin oleh Panitia Pengarah
sebagai Pimpinan Sidang sementara.
2. Pimpinan Sidang dipilih dari dan oleh Peserta MUSWIL I.
3. Pimpinan Sidang terdiri dari seorang Ketua, seorang Sekretaris dan 1 (satu) orang
anggota.
4. Pimpinan Sidang dapat menghadiri atau turut serta dalam semua Sidang Komisi dalam
rangka koordinasi penyelenggaraan MUSWIL I.
5. Pimpinan Sidang merupakan satu kesatuan kolektif.
BAB VII
TATA CARA BERBICARA
Pasal 19
1. Ketentuan mengenai waktu dan lamanya pembicara berbicara diatur oleh Pimpinan
Sidang.
2. Apabila penanggap berbicara melampaui batas waktu yang ditetapkan, Pimpinan Sidang
harus mengingatkan penanggap agar mengakhiri pembicaraan dan penanggap harus
mentaati peringatan itu.
Pasal 20
1. Sebelum berbicara, setiap penanggap harus mendaftarkan diri pada Pimpinan Sidang
terlebih dahulu.
2. Bagi yang belum mendaftarkan diri, tidak berhak berbicara kecuali bila menurut
pimpinan Sidang punya alasan-alasan yang dapat dipertanggung jawabkan, pembicara
yang tidak mendaftar itu diizinkan berbicara.
3. Untuk effisiensi waktu, maka setiap penanggap harus langsung pada pokok
persoalannya disampaikan secara singkat dan jelas.
Pasal 21
Setiap peserta dapat menyampaikan interupsi setelah mendapatkan izin dari Pimpinan
Sidang bertujuan untuk :
1. Memintakan penjelasan tentang duduk perkara yang sebenarnya mengenai soal yang
dibicarakan.
2. Mengajukan usulan prosedur mengenai soal yang sedang dibicarakan.
3. Memberikan penjelasan tentang masalah yang dibicarakan.
4. Mengajukan keberatan terhadap materi pembicaraan di luar masalah yang sedang
dibahas.
Pasal 22
Pasal 23
BAB VIII
QUORUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 24
1. Sidang Pleno dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah peserta
sebagaimana diatur sebelumnya.
2. Dalam hal pemilihan Formatur, Sidang Pleno MUSWIL I sekurang-kurangnya dihadiri
oleh 2/3 jumlah peserta.
Pasal 25
1. Setiap Sidang Pleno memerlukan quorum seperti tersebut dalam pasal 24 ayat 1 Tata
Tertib ini.
2. Apabila quorum sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 diatas tidak tercapai, maka
sidang dapat ditunda paling banyak dua (2) kali 15 menit.
3. Apabila setalah dua kali penundaan, seperti yang dimaksud dalam ayat 2 di atas, masih
juga belum tercapai quorum, maka sidang dapat dilanjutkan dan dinyatakan sah.
Pasal 26
1. Pengambilan keputusan diusahakan secara musyawarah untuk mufakat dan apabila hal
ini tidak mungkin dicapai maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.
BAB IX
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS WILAYAH SAPMA
PEMUDA PANCASILA PROVINSI JAWA BARAT PERIODE 2014-2017
Pasal 28
Pasal 29
BAB X
RISALAH
Pasal 30
Untuk setiap sidang harus dibuat risalah yang dibagikan kepada peserta yakni laporan
jalannnya sidang secara tertulis yang berisi :
1. Tempat dan acara sidang.
2. Hari, tanggal, dan jam pembukaan serta penutupan sidang.
3. Pimpinan Sidang.
4. Nama-nama utusan dan peninjau yang hadir.
5. Materi pembicaraan selama sidang.
6. Keputusan dan kesimpulan sidang.
7. Keteranganketerangan lain yang dianggap perlu untuk dicatat.
BAB XI
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 31
1. Segala ketentuan yang tidak sesuai dengan Peraturan Tata Tertib Musyawarah Wilayah
I SAPMA PEMUDA PANCASILA Provinsi Jawa Barat ini dinyatakan tidak berlaku.
2. Ketentuan ketentuan dalam Tata Tertib ini mengacu kepada AD/ART SAPMA PEMUDA
PANCASILA.
BAB XII
PENUTUP
Pasal 32
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Tata Tertib ini akan diputuskan oleh MUSWIL I
secara musyawarah mufakat sejauh tidak bertentangan dengan AD-ART SAPMA PEMUDA
PANCASILA.
KEPUTUSAN MUSYAWARAH WILAYAH I
SAPMA PEMUDA PANCASILA PROVINSI JAWA BARAT
Nomor : 03/KPTS/MUSWIL-I/SAPMA-JB/X/2017
TENTANG
TATA TERTIB MUSYAWARAH WILAYAH I
SAPMA PEMUDA PANCASILA PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2017
MEMUTUSKAN
Tata Tertib adalah sebagai pedoman dalam melaksanakan Musyawarah Wilayah I SAPMA
PEMUDA PANCASILA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017.
Pasal 2
Rumusan Tata Tertib Musyawarah Wilayah I SAPMA PEMUDA PANCASILA Provinsi Jawa
Barat secara lengkap seperti tersebut pada Pasal 1 keputusan ini terdapat pada lampiran
yang merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan keputusan ini.
Pasal 3
Ditetapkan di : B o g o r.
Pada tanggal : 3 Oktober 2017.