Anda di halaman 1dari 30

PETUNJUK PESERTA MUSYAWARAH

TEMU KARYA KARANG TARUNA


DESA TAMBUN
KECAMATAN TAMBUN SELATAN - KABUPATEN BEKASI

A. PENDAFTARAN

1. Pendaftaran peserta Musyawarah Temu Karya Karang Taruna Desa Tambun Kec: Cikarang Barat –
Kab. Bekasi di laksanakan di Aula Gedung PGRI Jln. Lapangan Kobra RW. 05 Desa Tambun
2. Setelah menyelesaikan pendaftaran ulang, peserta dipersilahkan masuk ke ruang pelaksanaan acara
3. Draft materi akan dibagikan sebelum acara di mulai (pada saat registrasi ulang)

B. PERSIDANGAN

1. Seluruh peserta/peninjau diwajibkan mengikuti seluruh agenda Musyawarah Temu Karya Karang
Taruna Karang Taruna Desa Tambun Peserta/peninjau selama mengikuti rapat, diwajibkan memakai
tanda peserta/peninjau yang telah disediakan Panitia.
2. Peserta diwajibkan membawa materi Rapat Musyawarah Temu Karya Karang Taruna Karang Taruna
Desa Tambun sesuai yang telah disediakan Panitia.
3. Peserta/peninjau diharapkan hadir 15 menit sebelum rapat di mulai.
4. Selama rapat berlangsung, peserta/peninjau tidak diperkenankan :
 Ribut/gaduh.
 Membawa minuman keras.
 Membawa senjata api/tajam (sejenisnya).
 Melakukan hal-hal yang dapat mengganggu jalannya rapat.

C. KETENTUAN LAIN

Ketentuan lainnya apabila diperlukan akan diberitahukan kemudian. Demikian agar menjadi maklum.
TATA TERTIB
MUSYAWARAH TEMU KARYA KARANG TARUNA DESA TAMBUN
KECAMATAN TAMBUN SELATAN – KAB : BEKASI
PERIODE TH 2015 - 2018

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal I

1. Musyawarah Temu Karya Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun Kecamatan Tambun Selatan
Kabupaten Bekasi yang selanjutnya dalam Tata Tertib ini disebut Musyawarah TKKTT merupakan forum di
dalam organisasi Karang Taruna yang berkedudukan setingkat di bawah Musyawarah Kecamatan
(Muskec).
2. Sebagai suatu forum yang berkedudukan setingkat dibawah Musyawarah Kecamatan (Muskec),
Musyawarah Temu Karya Karang Taruna ini merupakan sebuah forum pengambil keputusan Selain Temu
Karya Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun.
3. Musyawarah Temu Karya Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun Kecamatan Tambun Selatan
Kabupaten Bekasi

BAB II
TUGAS DAN KEWENANGAN

Pasal 2

1. Menetapkan berbagai kebijakan serta langkah-langkah yang perlu ditempuh oleh Dewan Pengurus Karang
Taruna Desa Telaga Murni didalam melaksanakan program Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun,
sebagai hasil rumusan Musyawarah Karang Taruna Desa Tambun untuk masa selanjutnya.
2. Menanggapi berbagai permasalahan umum kemasyarakatan yang berkaitan dengan kepentingan generasi
muda, khususnya di Karang Taruna Desa Tambun.

BAB III
ALAT-ALAT KELENGKAPAN

Pasal 3

Pelaksanaan musyawarah Temu Karya Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun adalah Dewan Pengurus
Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun, yang bertanggung jawab serta berkewajiban untuk mengawasi,
menimbang, atas kebijakan, usulan pengurus dalam structural Dewan Pengurus Karang Taruna Karang
Taruna Desa Tambun segala sesuatunya dalam rangka pelaksanaan Musyawarah Temu Karya Karang Taruna
Karang Taruna Desa Tambun, dengan berpedoman pada Peraturan Tata Tertib ini.

Pasal 4
PIMPINAN SIDANG/TEMU KARYA KARANG TARUNA
DEWAN PENGURUS KARANG TARUNA (DPKT)
DESA TAMBUN

Pimpinan Sidang Musyawarah Temu Karya Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun Kecamatan Tambun
Selatan berjumlah tiga orang Dengan disertai perwakilan yang merupakan satu kesatuan dan dipilih dari dan
oleh peserta sidang yang terdiri Dari 1 ( satu ) orang unsur Pengurus Inti Karang Taruna Karang Taruna Desa
Tambun, 1 ( satu ) orang unsur Pengurus Bidang/Seksi, Dan 1 ( Satu ) orang unsur Perwakilan RW.
Pasal 5
KOMISI-KOMISI

1. Musyawarah Temu Karya Karang Taruna Biasa mempunyai tiga komisi yaitu :
a. Komisi A bidang Rekomendasi Internal.
b. Komisi B bidang Rekomendasi Eksternal
c. Komisi C bidang Program Kerja.
2. Musyawarah Temu Karya Karang Taruna dapat membentuk komisi-komisi dan sub-sub komisi bila di
pandang Perlu.
3. Jumlah anggota komisi di tentukan oleh pimpinan sidang Temu Karya Karang Taruna secara proporsional.
4. Komisi Temu Karya Karang Taruna memusyawarahkan serta mengambil keputusan mengenai hal-hal
yang termasuk ruang lingkup tugasnya.
5. Komisi Temu Karya Karang Taruna merupakan sidang Tertinggi atau Musyawarah segenap Pengurus dan
anggota Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun Kecamatan Tambun Selatan, tentang Evaluasi
Kinerja dan masa bhakti kepengurusan Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun dan hasil sidang atau
musyawarah tersebut untuk mendapat pengesahan sebagaimana yang diatur dalam PD/PRT

Pasal 6
PESERTA DAN PENINJAU

1. Musyawarah Temu Karya Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun dihadiri oleh peserta penuh, terdiri
dari :
a. Utusan Dewan Pengurus Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun
b. Utusan Dewan pengurus Karang Taruna Kecamatan Tambun Selatan
c. Utusan Dewan pengurus Karang Taruna Kabupaten Bekasi
d. Berdasarkan Surat yang telah diserahkan oleh panitia.
e. Unsur Perwakilan Karang Taruna Tingkat RW Se- Karang Taruna Desa Tambun
2. Peserta Peninjau, terdiri dari :
a. Unsur Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) Kecamatan Tambun Selatan.
b. Unsur Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) Kebupaten Bekasi.
c. Aktivis/Mantan Ketua Karang Taruna Tingkat Desa/Kel/kec/Kab/Kota
d. Undangan.

BAB IV
MUSYAWARAH DAN RAPAT

Pasal 7

Seluruh kegiatan musyawarah Temu Karya Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun ini, dibagi dalam :

1. Sidang Umum
2. Sidang Pimpinan
3. Sidang Komisi.

Pasal 8

Pimpinan Sidang Temu Karya Karang Taruna memimpin jalannya musyawarah atau sidang sebagaimana
tersebut pasal 7 di atas, dengan mengutamakan musyawarah dalam mencapai mufakat.
BAB V
HAK BICARA DAN HAK SUARA

Pasal 9

1. Peserta Temu Karya Karang Taruna berbicara melalui juru bicara, yaitu ditunjuk dari unsur yang
bersangkutan, dengan menyerahkan mandat menjadi Jubir.
2. Juru bicara peserta berbicara atas nama unsur yang diwakilinya.
3. Juru bicara memulai pembicaraan setelah mendapatkan ijin dari Pimpinan Sidang, dengan terlebih dahulu
memperkenalkan diri.
4. Setiap peninjau mempunyai hak bicara.

Pasal 10

1. Setiap peserta melalui juru bicaranya dapat mengadakan/meminta interupsi untuk keperluan-keperluan
sebagai berikut :
a. Meminta penjelasan tambahan tentang persoalan yang sedang dalam pembahasan.
b. Mengajukan usul tentang prosedur pembahasan dari pada sesuatu yang akan di bahas.
c. Memberikan suatu penjelasan tambahan tentang sesuatu persoalan yang sedang di bahas.
d. Menyatakan keberatan terhadap materi yang sedang dibicarakan, yang dianggap di luar persoalan
yang sedang di bahas.
2. Terhadap pembicaraan yang di maksud pasal I point a, b, c di atas tidak diadakan perdebatan.

3. Setiap pembicaraan yang menggunakan interupsi seperti yang di atur ayat I di atas, paling lama 5 (lima)
menit.

Pasal 11

1. Setiap peserta Musyawarah Temu Karya Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun mempunyai hak
suara, yang dapat dipergunakan dalam pengambilan keputusan.

2. Perincian mengenai hak suara peserta seperti di sebutkan pada ayat I di atas adalah sebagai berikut :
a. Dewan Pengurus Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun mempunyai I (satu) hak suara.
b. Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) Karang Taruna Desa Tambun
c. Ketua Demisioner mempunyai 1 (satu) hak suara
d. Unsur Pengurus Karang Taruna Tingkat RW Se- Karang Taruna Desa Tambun mempunyai I (satu)
hak suara.
e. Unsur Pengurus Karang Taruna Kecamatan Tambun Selatan 1 (satu) hak suara
f. Unsur Peninjau Karang Taruna 1 (satu) hak suara

BAB VI
QUORUM DAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN

Pasal 12

1. Setiap musyawarah Temu Karya Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun adalah sah, apabila dihadiri
oleh setengah di tambah satu jumlah peserta yang mempunyai hak suara seperti yang disebutkan pasal 11
ayat 2 Tata Tertib ini.
2. Apabila Musyawarah Temu Karya Karang Taruna Desa Tambun tidak dapat mencapai quorum
sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 pasal ini, maka rapat di tunda selama jangka waktu 15 Menit.

3. Apabila penundaan seperti tersebut pada ayat 2 pasal ini telah dilakukan dua kali berturut-turut, maka rapat
termaksud untuk selanjutnya dianggap sah serta dapat mengambil keputusan.
Pasal 13

1. Pengambilan keputusan dalam setiap persidangan sejauh mungkin didasarkan pada asas musyawarah
untuk mencapai mufakat.
2. Pengambilan keputusan yang didasarkan pengambilan suara terbanyak dilakukan apabila terdapat
pendirian dari sebagian peserta yang tidak bisa didekatkan lagi dengan cara bermusyawarah atau karena
adanya faktor waktu yang mendesak.
3. Keputusan yang diambil dengan cara seperti tersebut pada ayat 2 pasal ini adalah sah apabila :
a. Diambil dalam rapat yang memenuhi ketentuan pasal 12 Tata Tertib ini.
b. Disetujui oleh setengah lebih satu dari jumlah peserta yang mempunyai hak suara.

Pasal 14

1. Apabila dalam perhitungan dengan menggunakan cara seperti tersebut pada ayat 2 pasal 13 Tata Tertib
ini, dilakukan dengan perhitungan suara secara langsung.
2. Apabila dalam perhitungan jumlah suara setuju dan tidak setuju sama banyak, maka pengambilan
pemungutan suara dapat di ulang untuk kedua kalinya.
3. Apabila jumlah hasil pemungutan suara untuk kedua kali tetap sama banyak, maka pengambilan
keputusan tentang hal tersebut ditiadakan.
4. Pemberian suara dilakukan oleh peserta untuk menyatakan sikap setuju, tidak setuju atau abstain secara
lisan maupun tulisan.

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 15

Hal-hal yang belum di atur dalam Tata Tertib ini akan di tetapkan kemudian oleh pimpinan sidang Temu Karya
Karang Taruna Desa Tambun.

…………………….. : Anggota

…………………….. : Anggota

…………………….. : Anggota

…………………….. : Wakil Ketua

…………………….. : Serketaris

…………………….. : Ketua
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA
DEWAN PENGURUS KARANG TARUNA
DESA TAMBUN KECAMATAN TAMBUN SELATAN - KAB BEKASI
TAHUN 2015 - 2018

PENDAHULUAN

Dengan sifat keanggotaannya yang stelsel pasif dalam arti bahwa seluruh penduduk berusia 11 - 45 tahun
adalah otomatis anggota/warga Karang Taruna, maka secara logika kita menganggap bahwa generasi
muda/pemuda adalah bagian dari Karang Taruna.

Di Indonesia, batasan dan kriteria pemuda banyak sekali diperdebatkan, apalagi ketika sudah menyinggung
wilayah organisasi dan kepentingannya. Secara demografis, sebagaimana tercermin dalam statistik dan
ekonomi, pemuda dikelompokan kedalam usia antara 15 s/d 25 tahun. Sedangkan dari aspek sosiologis dan
kesejahteraan lebih ditekankan pada subyektifitasnya, yakni dirumuskan berdasarkan tanggapan masyarakat
dan kesamaan pengalaman histories (Dr. H.A.R. Tilaar, “Pemuda Suatu Tinjauan Pedagosis“, Dimuat dalam:
“Pemuda dan Perubahan Sosial“,LPES, Jakarta, Januari 1987 cetakan IV).

Kedua pandangan tersebut didukung oleh pendekatan psikologis atas dasar pertumbuhan kepribadian secara
periodic, yang sangat erat kaitannya dengan kearifan budaya lokalnya masing-masing. Dalam budaya Jawa
misalnya, kita kenal adanya jenjang tata-lahir dan tata batin individu mulai dari; kedewasaan individual,
kedewasaan social, kemudian kedewasaan spiritual dan transendental.

Dr. Muradjati Supadjar mengibaratkan masa muda sebagai musim seminya kehidupan, “Youth is the spring of
life“. Dimusim semi tanda-tanda kehidupan yang pada musim dingin dan panas tidak tampak, mulai tampak
kembali dengan tumbuhnya tunas-tunas baru. Disisi lain pujangga Rangga Warsita dalam karyanya, “Jaka
Lodhang“ secara cultural menggambarkan harapan pemuda agar dapat berjiwa besar atau lapang dada
(lodhang = lapang dada).

Sumberdaya manusia yang sangat potensial bagi kemajuan bangsa adalah pemuda. Dibentuknya Karang
Taruna juga dimaksudkan untuk menampung kegiatan yang bertujuan untuk memupuk semangat kebangsaan
dan cinta Tanah air, kepeloporan dan kepemimpinan, berdisiplin dan berbudi pekerti luhur dalam bingkai
pembangunan karakter pemuda Indonesia. Untuk itu terciptanya iklim kondusif guna membangkitkan semangat
inovasi dalam ilmu poengetahuan dan teknologi adalah syarat penting. Penguasaan iptek akan memotivasi
self-resfect dan percaya diri kepada bangsa sendiri. Menghormati hasil karya bangsa dan percaya akan
kekuatan sendiri amat diperlukan saat ini, karena sanggup mengeluarkan kita dari krisis untuk membangun
dengan inovasi iptek sendiri demi kesejahteraan rakyat.

Secara garis besar kebudayaan bersifat progresif. Orientasi progresif perlu dikembangkan untuk membalik
kelemahan system pengetahuan dan ekonomi dalam kebudayaan daerah yang pada umumnya bersifat
ekspresif. Sebelum datangnya kebudayaan barat yang dinamis, agar bangsa kita dalam waktu dekat, mampu
merebut iptek dan kemajuan ekonomi yang bersifat rasio dan kemakmuran materi. Seyogyanya kebudayaan
nasional haruslah bersifat kebudayaan progresif sebagai penjelmaan kebudayaan modern.

Kebudayaan memiliki dimensi integrasi, bukan tidak mungkin kebudayaan tradisional yang bersifat ekspresif
menjadi penghalang berkembangnya kebudayaan modern yang progresif. Di Jepang, semangat bushido dapat
ditranspormasikan pada disiplin iptek dan ekonomi industri. Kita memang harus mengedepankan budi luhur,
kesusilaan tinggi, dan mentalitas suka berkorban, yang justru dalam hal kejujuran dan disiplin sering terlampau
cepat dan mudah hilang nilai-nilai tersebut, seperti merebaknya budaya KKN dan berbagai tindak
penyimpangan lainnya.

Dalam organisasi modern yang diminta bukan hanya keluhuran budi dan kesetiakawanan social yang tinggi,
tetapi juga disiplin, rasionalitas, profesionalisme, obyektivitas dan efisiensi. Saat ini kita tidak hanya bertumpu
pada rekayasa perubahan ekonomi dan politik tetapi juga perhatian kepada kebudayaan. Produktivitas kerja
merupakan suatu sikap budaya yang harus diperbaiki. Kita memerlukan manusia Indonesia yang memiliki
mental selalu mau berkembang lebih cermat, dan lebih efisien untuk produk yang bermutu.
Kita tidak mungkin hanya mengandalkan kekayaan Sumber Daya Alam dan murahnya tenaga kerja sebagai
keunggulan komparatif. Sudah saatnya dalam era persaingan bebas ini kita mengutamakan peningkatan
keunggulan kompetitif. Hal ini diarahkan agar Karang Taruna mampu memposisikan dirinya sebagai pilar
masyarakat dengan orientasi masa depan yang berbasis pada inovasi dan pengembangan iptek yang lebih
maju.

Untuk itu, demi mewujudkan hal tersebut kami bermaksud mengajukan beberapa program yang dapat
menunjang sehingga terciptanya manusia dinamis dalam tubuh Karang Taruna Kelurahan Wanasari.

LANDASAN

A. Pancasila dan UUD 1945.


B. Keputusan Mentri Sosial RI Nomor 40/HUK/KEP/X/1980 tentang Organisasi Sosial.
C. Keputusan Mentri Sosial RI Nomor 25/HUK/2003 tentang Pola Pembangunan Kesejahteraan Sosial.
D. Peraturan Mentri Sosial RI Nomor 83/HUK/2005 tentang Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga
Karang Taruna.
E. Peraturan Mentri Dalam Negeri RI Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Penataan Lembaga Kemasyarakatan.
F. Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga Karang Taruna ( PD/PRT Karang Taruna ).
G. Undang-undang Otonomi Daerah Nomor 32 Tahun 2005.
H. Keputusan Kepala Desa Telaga Murni (SK) No : ................................................................. tentang
Pengukuhan Pengurus Karang Taruna Desa Telaga Murni 2015 - 2018

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud

A. Menetapkan kebijakan dan Program Kerja Pengurus Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun Tahun
2015 guna menjabarkan Pola Umum Kebijakan Organisasi dan Kerangka Pokok Program Karang Taruna
Desa Telaga Murni Masa Bhakti 2015 - 2018.
B. Menghimpun kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada sebagai landasan perhitungan
nasional dan riil untuk untuk menyusun program-program kerja konkrit.
C. Meletakkan strategi implementasi dan konsepsi dasar bagi pelaksanaan program-program kerja Karang
Taruna ditingkat Karang Taruna Desa Tambun Tahun 2015 – 2018.
D. Memantapkan pedoman bagi pelaksanaan program-program kerja pengurus
Karang Taruna Desa Telaga Murni yang lebih aplikatif, tehnis dan operasional.

Tujuan

A. Membangun budaya kritis, analisis setiap upaya penyelenggaraan kebijakan dan program kerja yang
realistis, rasional dikalangan pengurus Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun.
B. Meningkatkan kemampuan antisipatif dan kalkulatif di kalangan pengurus Karang Taruna Desa Telaga
Murni dalam perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi (laporan) terhadap program-program kerja.
C. Meningkatkan kemampuan profesional pengurus Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun dalam
melaksanakan manajemen dan sistem penyelenggaraan program-program kerjanya.
D. Meningkatkan kemampuan teknis dan administratif pengurus Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun
dalam melaksanakan program-program kerja yang akurat dan tepat sasaran.
E. Meningkatkan potensi kerjasama kemitraan dengan pihak pemerintah maupun sektor non-pemerintah.

POKOK PERMASALAHAN

A. Kebutuhan SDM yang handal adalah jawaban format reformasi Karang Taruna Kabupaten Bekasi saat ini.
Kebutuhan itu bukan hanya terletak pada peningkatan kualitas pengelola organisasinya. Karang Taruna
Karang Taruna Desa Tambun mau tidak mau harus siap bermitra dengan pihak-pihak yang lebih
kompeten.
B. Pembangunan Kesejahteraan Sosial belum menemukan format yang tepat untuk kondisi masyarakat
bangsa saat ini. Berbagai permasalahan sosial justru lebih banyak ditentukan oleh persoalan politik dan
ekonomi bangsa, yang banyak memunculkan permasalahan sosial baru dan telah memarginalkan sektor
sosial budaya. Hal ini membuat kita akhirnya selalu berperan “menambal“ menyembuhkan dan
menanggulangi.
C. Otonomi Daerah merupakan kesadaran baru bahwa pembangunan harus berangkat dari perspektif
masyarakat. Secara substansial Otda lebih merupakan pemberian kewenangan kepada masyarakat untuk
menentukan nasib mereka sendiri. Karena itu Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun ditantang
untuk berperan aktif dan efektif didalamnya.
D. Pengembangan program-program usaha ekonomis produktif Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun
diarahkan pada upaya peningkatan taraf kesejahteraan sosial masyarakat. Kini tantangan membangun
system ekonomi kerakyatan yang refresentatif dan bukan hanya slogan menjadi tantangan nyata bagi
Karang Taruna Kabupaten Bekasi.
E. Kondisi bangsa yang terancam oleh hanya disentigrasi menjadi perhatian banyak pihak. Dengan
independensinya, Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun menjadi salah satu lembaga sosial
masyarakat yang ikut bertnggungjawab memplopori persatuan dan kesatuan bangsa.

ANALISIS SWOT

A. Kekuatan dan Potensi ( strenghet )


1. Sumber Daya Manusia (Man). pengurus Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun 35 orang dan
2. Sumber Daya keuangan (Money). Sesuai dengan ketentuan dalam Permensos 83/HUK/2005,
keuangan organisasi didapat dari :
a) Iuran pengurus Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun, Subsidi pemerintah berdasarkan
pos-pos anggaran untuk program kesejahteraan sosial dan pembinaan kepemudaan.
b) Sumbangan dan usaha-usaha lain yang sah dan tidak mengikat.
3. Sumber Daya Materi dan Fasilitas (Material). pengurus Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun
sebagai mitra kerja utama pemerintah Karang Taruna Desa Tambun dalam penanggulangan
permasalahan kesejahteraan sosial khususnya dikalangan generasi muda, memiliki sekretariat
sementara yang diswadaya oleh organisasi dengan kondisi:

a) Ukuran :8mx6m
b) Kelengkapan : Meja, Kursi, Lemari dan Komputer
c) Kelengkapan yang belum ada ( tetapi sangat dibutuhkan )
 Kendaraan Oprasional
 Sekretariat tetap yang didapat dari APBD Kab. Bekasi
 Alat Tulis Kantor (ATK)
 Kursi, Meja, dan furniture lain yang memadai
 KTA
4. Sumber Daya Metode / sistem (Methode), meliputi:

a) Sistem Pengambilan Keputusan, yang tertuang dalam penyelenggaraan for a-for a yang struktural
dan mekanis.
b) Sistem Administrasi Terpadu, yang terpusat dalam sebuah sekretariat dengan penyelenggaran
lembaga sekretariat.
c) Sistem Pengembangan SDM, yang diaplikasikan kedalam Pola Dasar Kederasi (Institusional
Training) dan Prosedur Administratif Penilaian Kinerja Pengurus.
d) Sistem Pengawasan, yang bersifat internal maupun eksternal dengan menggunakan pendekatan-
pendekatan struktural maupun fungsional.
e) Sistem Komunikasi, yang bersifat internal maupun eksternal terhadap pengurus-pengurus di
Kelurahan Wanasari dan para mitra.
f) Sistem Perencanaan Program, yang dibangun dari sinergi bawah dan sinergi atas.

. Kelemahan dan Kekurangan (Weakness)

1. Citra Organisasi, bagi sebagian masyarakat tertentu Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun
masih merupakan organisasi yang identik dengan kebijakan pemerintah dan masih dianggap
organisasi kampungan.
2. Pengelolaan Organisasi. Profesionalisme belum menjadi budaya sehat dalam mengelola organisasi
Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun.
3. Sumber Daya yang masih minim, Sumber-sumber keuangan sangat potensial jika dikelola dengan
baik.
C. Peluang dan Kesempatan (Opportunity)

1. Dimensi Waktu. Saat ini adalah momentum yang tepat untuk kembali mengetengahkan eksistensi
Karang Taruna di Karang Taruna Desa Tambun dengan wajah baru yang lebih menyentuh kebutuhan
langsung masyarakat.
2. Dimensi Tempat dan Kedudukan. Sebagai salah satu organisasi pemuda, Karang Taruna Karang
Taruna Desa Tambun menjadi organisasi muda yang memiliki keanggotaan yang terbesar secara
stelsel pasif di Karang Taruna Desa Tambun yang menangani permasalahan sosial.
3. Dimensi Kemitraan. Karena kedudukan dan sifat keanggotaannya yang sangat strategis, maka Karang
Taruna Karang Taruna Desa Tambun memiliki peluang yang besar untuk bekerjasama dengan para
mitra potensial baik dari kalangan pemerintah, swasta dan masyarakat.
4. Dimensi Pengabdian.

D. Tantangan (Threat)
1. Internal
a) Faktor Politik; dalam kurun waktu kedepan masa depan kehidupan politik kita diharapkan lebih
baik, seperti rencana tentang pemekaran wilayah Kecamatan Tambun Selatan yang sampai saat
ini masih perlu pembahasan serius, untuk itu gerakan Karang Taruna Karang Taruna Desa
Tambun dalam bidang kesejahteraan sosial tetap harus ikut mambantu menyehatkannya karena
kondisi politik yang buruk akan berpengaruh pada gerakan Karang Taruna Karang Taruna Desa
Tambun.
b) Faktor Ekonomi; Asumsi seperti pada kondisi politik dapat berlaku sama dengan kondisi ekonomi
kita.
c) Faktor Sosial Budaya; Ancaman disentegrasi, ketegangan antar kelompok, masalah pengungsi
adalah diantara persoalan sosial budaya yang tanpa menyebut penyebabnya menjadi agenda
besar yang harus melibatkan Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun kedepan.

2. Eksternal

a) Faktor Idiologi; dengan semakin transparan dan demokratisnya kehidupan berbangsa dan
bernegara kita, maka tentu semakin berimplikasi pada semakin terbukanya peluang idiologi-idiologi
dunia untuk larut dalam kehidupan masyarakat kita.
b) Faktor Ekonomi; saat ini dalam era dimana kesepakatan terhadap perdagangan bebas mulai
diberlakukan. Sementara piñata pasar dan perekonomian dalam negeri belum betul-betul
rampung, apalagi untuk mengembangkan dan menggairahkan ekonomi skala kecil seperti KUBE
dan UKM.
c) Faktor Sosial Budaya; Asumsi seperti pada Faktor idiologi juga dapat berlaku sama dengan faktor
sosial budaya.
d) Faktor Politik; pertentangan yang semakin tajam dalam konstalasi politik dunia juga ikut
berpengaruh dalam perumusan sikap anak bangsa. Teorisme, konflik antar agama, perebutan
wilayah, dan konflik antar ras adalah diantara persoalan politik dunia yang merambah kehidupan
berbangsa kita.

KEBIJAKAN PENGURUS KARANG TARUNA DESA TAMBUN

A. Konsolidasi dan sosialisasi; konsolidasi lebih pada penataan kelembagaan, karena meski sudah
terbentuk kepengurusan ditingkat kecamatan dan desa, tetapi kepengurusan ditingkat sub unit (Rt/Rw)
juga masih banyak yang belum memiliki SK Pengukuhan Kepengurusan dari Rw. dan Rt masing-masing.
Sosialisasi merupakan langkah-langkah memperkenalkan dan membangun kesamaan tentang format
kelembagaan Karang Taruna yang relevan dengan kebutuhan saat ini.

B. Pembenahan system Administrasi; menyangkut upaya-upaya strategis menata manajemen profesional


kelembagaan (organisasi) sebagai modal penting menjalankan program kerja dan membina hubungan
kemitraan dengan pihak lain, termasuk prioritas penting penyediaan sekretariat yang sangat representative
di Desa Telaga Murni.
C. Keuangan; Membangun manajemen keuangan yang bersifat kolektif , kemitraan dan kreatif melaui usaha-
usaha baik secara internal maupun eksternal. Prinsip keswadayaan terutama dalam hal pengembangan
program menjadi sangat penting sebagai modal tawar menawar dalam kerjasama kemitraan.

D. Partisipasi; Adalah kunci pengembangan dan pemberdayaan karena melalui upaya-upaya partisifatif
maka diharapkan warga/pengurus Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun dapat belajar lebih banyak
lagi. Partisipasi dikembangkan selain dalam penyelenggaraan program oleh Karang Taruna maupun
program pihak lain.

E. Peningkatan Kapasitas Pengurus; Konsolidasi internal sangat penting dibangun sedini mungkin
mengingat peningkatan kualitas kepengurusan (DPKT Karang Taruna Desa Tambun) merupakan sarat
mutlak bagi penyelenggaraan program-program kerja pengurus Karang Taruna Karang Taruna Desa
Tambun. Kebijakan ini dilakukan melalui aktivitas diskusi berkala, rapat-rapat bidang / biro, pengiriman
pengurus Karang Taruna pada kegiatan-kegiatan pelatihan.
PROGRAM KERJA
KARANG TARUNA DESA TAMBUN
KECAMATAN TAMBUN SELATAN - KABUPATEN BEKASI 2015 - 2018

PENDAHULUAN

Sebagai wadah generasi muda, maka Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun teraksentuasi
secara nyata dan mendatangkan manfaat dalam wujud operasionalisasi program dan kegiatan, orientasi
program Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun dalam rangka mewujudkan pemberdayaan pemuda.
Karang Taruna Desa Telaga Murni menjadi wahana rancangan bangunan program melalui pendekatan fasilitas
dan asistensi terhadap jenis program yang dicanangkan, baik berbentuk rutin, mandiri, partisipasi dan kerja
sama.

Agar terlaksananya program yang berdaya guna dan berhasil guna, maka Karang Taruna Karang Taruna
Desa Tambun mengupayakan pola kerja yang sinergis dan tercermin dalam proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi proses implementasi program.

Sebagai dengan fungsi Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun sebagai wadah, maka pelaksanaan
program kerja diatur dengan tata hubungan sebagi berikut :

 Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun memposisikan dirinya sebagai perencana, pengagregasi dan
pengevaluasi program dan kegiatan bersama Pengurus Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun;
 Program organisasi Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun dijadikan landasan dalam melaksanakan
program pemberdayaan Karang Taruna di tingkat Desa dan Rw;
 Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun sebagai wadah organisasi sosial melaksanakan program
yang bersifat strategis, akomodatif, dan integratif bagi warga Karang Taruna untuk meningkatkan
partisipasi pembangunan nasional;
 Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun diharapkan melaksanakan program yang lebih diarahkan
pada peningkatan kualitas sumber daya manusia pemuda, yakni kualitas intelektual, moralitas dan
keterampilan yang berwawasan kebangsaan dan memiliki kemampuan daya saing.

Program-program dilakukan dalam rangka memperkokoh wawasan kebangsaan, persatuan dan


keragaman, komitmen kebersamaan dan solidaritas antara sesama pengurus dan masyarakat, serta
memperteguh idealisme, jiwa kejuangan, kepeloporan dan pembaharuan; harus didukung dengan tingkat
kemantapan optimal dari segenap perangkat organisasi Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun.

Dalam melaksanakan program kerja, masing-masing tingakat kepengurusan Karang Taruna Karang
Taruna Desa Tambun bertindak sebagai fasilitator, motivator, dinamisator, dan akselerator, sebagai mitra
dalam melaksanakan program dengan memperhatikan karakteristik masing-masing organisasi dan daerah,
sesuai dengan mekanisme kerja yang disepakati bersama dengan kelembagaan yang menetapkan program
kerja.

LANDASAN PROGRAM

a. Pancasila dan UUD 1945.


b. Keputusan Mentri Sosial RI Nomor 40/HUK/KEP/X/1980 tentang Organisasi Sosial.
c. Keputusan Mentri Sosial RI Nomor 25/HUK/2003 tentang Pola Pembangunan Kesejahteraan Sosial.
d. Peraturan Mentri Sosial RI Nomor 83/HUK/2005 tentang Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga
Karang Taruna.
e. Peraturan Mentri Dalam Negeri RI Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Penataan Lembaga Kemasyarakatan.
f. Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga Karang Taruna (PD/PRT Karang Taruna).
g. Undang-undang Otonomi Daerah Nomor 32 Tahun 2005.
1. PROGRAM PEMBUATAN DATA BASE KARANG TARUNA DESA TAMBUN
Maksud dan Tujuan:

 Untuk mendapatkan data base Karang Taruna di tiap tingkatan yang up to date.
 Mengetahui potensi Karang Taruna Karang Taruna Desa Tambun Menyusun sistem informasi Karang
Taruna Desa Telaga Murni Kemudahan akses potensi Karang Taruna bagi masyarakat dan
pemerintah daerah.

2. PELATIHAN KEPEMIMPINAN KARANG TARUNA TINGKAT DESA TAMBUN

Maksud dan Tujuan:

 Membangun insan kaderisasi yang memiliki kehandalan potensial.


 Melakukan pembinaan potensi kader Karang Taruna se- Karang Taruna Desa Tambun.
 Mengembangkan potensi kader Karang Taruna se- Karang Taruna Desa Tambun
 Mewujudkan pola kaderisasi yang disesuaikan dengan perkembangan daerah.
 Membangun koordinasi institusional antar lembaga yang terpadu dan baik.
 Terciptanya laboratorium kader dan potensi kader pemuda Karang Taruna Desa Tambun.

3. SEMILOKA “PERCEPATAN PENGURANGAN PENGANGGURAN DIKALANGAN PEMUDA


TAMBUN“

Maksud dan Tujuan:

 Menciptakan konsep penanganan pengangguran.


 Membangun sinergitas dengan lembaga-lembaga yang berkaitan dengan dunia usaha.
 Membuka peluang ketersediaan tenaga kerja dan peluang kerja.
 Membangun komunikasi pemuda dengan pemerintah daerah dan dunia usaha.
 Mendorong terbukanya peluang kerja bagi pemuda.
 Membangun kesepakatan dunia usaha dan pemuda.
 Adanya kerjasama pengusaha dan pemuda di Desa Tambun.

4. GERAKAN TANAM 10.000 POHON

Maksud dan Tujuan :

 Menciptakan generasi muda yang peduli dengan efek pemanasan global.


 Membangun kebersamaan dan solidaritas pemuda se- Desa Tambun.
 Menanam 10.000 pohon di lingkungan sekolah, kantor-kantor dinas, dan lingkungan sekitar.
 Membangun gerakan pemuda yang sadar lingkungan di kalangan generasi muda.
 Mendorong lahirnya generasi muda yang peduli dengan lingkungan dan alam.
 Membangun sinergitas pemuda dengan lembaga-lembaga yang berkaitan dengan lingkungan.

5. SOSIALISASI PERATURAN DAERAH

Maksud dan Tujuan:

 Membangun sinergitas dengan lembaga-lembaga pemerintah.


 Membangun komunikasi intensif dengan lembaga pemerintah.
 Membangun pemahaman pemuda tentang Peraturan Daerah.
 Mendorong lahirnya generasi muda yang peduli dengan produk hukum daerah.
 Menciptakan generasi muda yang mau dan mampu mengawasi kinerja peraturan daerah.
 Melahirkan generasi muda yang kritis terhadap pembuatan produk hukum daerah.

6. LOKAKARYA DAN PELATIHAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Maksud dan Tujuan :

 Menciptakan generasi muda yang peduli dengan pemberdayaan perempuan.


 Membangun kebersamaan dan solidaritas generasi muda terhadap kesetaraan perempuan.
 Menyosialisasikan program-program pemberdayaan perempuan.
 Menyosialisasikan produk-produk hukum yang berkaitan dengan kesetaraan dan pemberdayaan
perempuan.
 Mengenalkan generasi muda dengan hal-hal yang berkaitan dengan prilaku negatif dalam rumah
tangga/KDRT atau hal-hal yang merugikan perempuan.
 Melahirkan lembaga advokasi pemuda di bidang anak, perempuan, dan perdagangan manusia.

7. MEMBANGUN TAMAN PINTAR INDONESIA / PERPUSTAKAAN KARANG TARUNA

Maksud dan Tujuan :

 Menciptakan generasi muda yang peduli dengan efek pemanasan global.


 Memudahkan dalam mencari informasi / pengetahuan tentang kekarangtarunaan.
 Mengenalkan dan mengembangkan minat serta bakat pengurus Karang Taruna.

8. PELATIHAN PEMBEKALAN POLA KENDALI OPERASIONAL SATUAN TUGAS KARANG


TARUNA ANTI NARKOTIKA / SATGAS KARTIKA

Maksud dan Tujuan :

 Terwujudnya peran serta Karang Taruna dalam membantu pemerintah dalam mengurangi bahkan
memberantas narkotika.
 Memberikan rasa aman pada lingkungan.
 Menciptakan generasi muda yang sadar akan bahaya akibat menggunakan narkoba.

9. PENYELENGGARAAN BULAN BAKTI KARANG TARUNA DESA TAMBUN DENGAN


KEGIATAN-KEGIATAN; BHAKTI SOSIAL, KEMAH BHAKTI, PAMERAN PRODUK
UNGGULAN UEP KARANG TARUNA, RAPAT KONSULTASI SKBKT DAN PUNCAK ACARA
PENCANANGAN

10. PENGADAAN SASANA KRIDA KARANG TARUNA (SEKRETARIAT TETAP KARANG


TARUNA DESA TAMBUN)

Maksud dan Tujuan :

 Sebagai pusat informasi serta kegiatan Karang Taruna Desa Tambun.


 Memudahkan akses koordinasi antar pengurus Karang Taruna ditiap-tiap tingkatan.
REKOMENDASI

RAPAT KERJA KARANG TARUNA DESA TAMBUN

Berkembangnya Kecamatan Tambun Selatan menjadi pusat ekonomi dan bisnis serta sebagai jalur
ekonomi yang dinamis antara Bekasi dan Jakarta, menjadikan Desa Tambun sebagai “serbuan“ warga urban
untuk mencari nafkah agar mendapatkan kehidupan yang lebih layak.

Permasalahan Kecamatan Tambun Selatan hampir sama dengan permasalahan yang dialami oleh
Kabupaten-kabupaten penyangga Ibukota, sebagai Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Ibukota
Jakarta, Kecamatan Tambun Selatan meninggalkan banyak permasalahan terutama masalah kependudukan,
kemiskinan, pengangguran, kriminalitas, transportasi, pendidikan dan kesehatan serta interaksi sosial
masyarakat.

Tingginya kasus kriminalitas khususnya kejahatan “narkotika“ dan prilaku seks menyimpang dikalangan
generasi muda saat ini sudah sangat mengkhawatirkan dan membutuhkan penanganan yang serius dari
seluruh stake holder Kecamatan Tambun Selatan. Data statistik menunjukkan sembilan puluh persen tahanan
di Lembaga Permasyarakatan Bekasi adalah kasus penyalahgunaan narkotika.

Sarana dan prasarana transportasi sebagai infrastruktur penunjang kawasan metropolitan masih terlihat
belum memadai. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya jalan yang berlubang dan rusak, lalu lintas yang
potensi ancaman bahaya banjir yang beberapa wilayah Kecamatan Tambun Selatan.

Karang Taruna Desa Tambun sebagai organisasi sosial yang notabene adalah tempat berkumpulnya
intelektual muda (orang-orang muda) Desa Tambun, memandang perlu menjawab permasalahan masyarakat
Kecamatan Tambun Selatan serta permasalahan pemuda itu sendiri.

Untuk menjawab atas permasalahan tersebut kami pemuda Desa Tambun memberikan sebuah
rekomendasi, baik yang bersifat internal maupun eksternal sebagai berikut :

INTERNAL

1. Meningkatkan realisasi kemandirian program dan mendorong kemandirian Anggota Karang Taruna Desa
Tambun.
2. Motivasi Program yang berorientasi pada pengembangan potensi Pemuda Desa Tambun yang tidak hanya
sebatas seremonial.
3. Restrukturisasi pengurus Karang Taruna Desa Tambun.
4. Meningkatkan program kerjasama antar Karang Taruna Desa Tambun dengan kelembagaan lainnya.
5. Melaksanakan program kajian sosial, politik, hukum, dan budaya.
6. Menjadi media silaturahmi organisasi Karang Taruna se- Desa Tambun
7. Tertib administrasi data base Karang Taruna Desa Tambun Membuat website Karang Taruna Desa
Tambun
8. Pusat informasi kegiatan Karang Taruna se- Desa Tambun

EKSTERNAL

1. Mendorong pemerintah untuk memaksimalkan pelayanan publik yang efektif dan efisien.
2. Mendukung program pemerintah daerah dalam meraih piala Adipura dengan tidak menghilangkan rasa
keadilan bagi pedagang kaki lima dan yang lainnya.
3. Menghimbau kepada pemerintah dan DPRD untuk menjalankan program secara transparan, akuntabel dan
propesional.
4. Mengajak seluruh elemen masyarakat Desa Tambun untuk memerangi penyakit sosial.
5. Menuntut pemerintah dan DPRD untuk meningkatkan anggaran pemuda sebagai wujud pembinaan
pemuda di Desa Tambun.
6. Menuntut pemerintah daerah untuk melibatkan pemuda dalam pelaksanaan program pemerintah.
7. Mendukung penuh program pendidikan dan kesehatan gratis.
8. Mendorong pemerintah untuk membuka seluas-luasnya lapangan kerja dan mengurangi masalah
pengangguran di Desa Tambun.
9. Mendorong aparat hukum untuk menyelesaikan masalah hukum dengan seadil-adilnya.
10. Mendorong aparat kepolisian untuk lebih memberi rasa aman kepada masyarakat Desa Tambun
11. Mendorong pemerintah daerah untuk membenahi sarana dan prasarana transportasi.
12. Menghimbau pemerintah daerah untuk melakukan antisipasi ancaman banjir dan bencana lainnya di Desa
Tambun dan membantu aparat TNI dan Polri dalam mengantisipasi dan ketahanan dan keamanan.
13. Kepada agamawan untuk selalu memotivasi umat agar melaksanakan kehidupan yang religius sesuai
dengan norma-norma agama.
RANCANGAN KETETAPAN
RAPAT KERJA KARANG TARUNA TAMBUN
Nomor: 01/TAP/Raker.KT-T/X/2015

TENTANG

JADWAL ACARA RAPAT KERJA

DEWAN PENGURUS KARANG TARUNA

DESA TELAGA MURNI

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

Rapat Kerja Karang Taruna Desa Telaga Murni

Menimbang :

1. Bahwa untuk menjamin kelancaran dan ketertiban penyelenggaran Rapat kerja Dewan
Pengurus Karang Taruna (DPKT) Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) Desa
danau Indah, dipandang perlu untuk menetapkan jadwal antara Raker Karang Taruna
Desa Telaga Murni.
2. Bahwa oleh karena itu, perlu di keluarkan ketetapan Rapat Kerja Dewan Pengurus Karang
Taruna (DPKT) Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) Desa danau Indah tentang
Jadwal acara Rapat Kerja Dewan Pengurus Karang Taruna

Mengingat :

1. Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 40/HUK/ KEP/X/1980 tentang


Organisasi Sosial;
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Penataan Lembaga
Kemasyarakatan;
3. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 83/HUK/2005 tentang Pedoman Dasar dan Pedoman
Rumah Tangga Karang Taruna;
4. Undang-undang Otonomi Daerah Nomor 32 Tahun 2005
5. Surat Keputusan Kepala Desa Telaga Murni........................ tentang Pengukuhan Pengurus
Karang Taruna Desa Telaga Murni Periode 2011 - 2014.

Memperhatikan :

1. Permusyawaratan RAKER Karang Taruna Desa Telaga Murni Th 2011 tentang Jadwal
Acara RAKER Karang Taruna Desa Telaga Murni.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
KETETAPAN RAPAT KERJA I KARANG TARUNA DESA TELAGA MURNI TENTANG
JADWAL ACARA RAPAT KERJA KARANG TARUNA DESA TELAGA MURNI.

Pasal 1

1) Jadwal Acara adalah sebagai pedoman dalam melaksanakan Rapat Dewan Pengurus
Karang Taruna (DPKT) Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) Desa Telaga
Murni Jadwal Acara sewaktu-waktu dapat disesuaikan dengan keadaan.

Pasal 2

Rumusan Jadwal Acara Rapat Dewan Pengurus Karang Taruna (DPKT) Majelis
Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) Desa Telaga Murni secara lengkap seperti tersebut
pada pasal 1 Ketetapan ini terdapat lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tak
terpisahkan dengan Ketetapan ini.

Pasal 3

Ketetapan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan.

Ditetapkan di : Desa Telaga Murni

Pada Tanggal :…………………..

PIMPINAN SIDANG SEMENTARA

RAPAT KERJA DEWAN PENGURUS KARANG TARUNA (DPKT)

MAJELIS PERTIMBANGAN KARANG TARUNA (MPKT)

DESA TELAGA MURNI TAHUN 2011

( ……………………. ) ( …………………. ) (…………………………….)

Ketua Sekretaris Anggota


RANCANGAN KETETAPAN

RAPAT KERJA DEWAN PENGURUS KARANG TARUNA (DPKT)

MAJELIS PERTIMBANGAN KARANG TARUNA (MPKT) DESA TELAGA MURNI

Nomor: 02/TAP/DPKT/MPKT-DI/X/2011

TENTANG

TATA TERTIB

RAPAT KERJA DEWAN PENGURUS KARANG TARUNA (DPKT)

MAJELIS PERTIMBANGAN KARANG TARUNA (MPKT) DESA TELAGA MURNI

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

Rapat Kerja Karang Taruna Desa Telaga Murni

Menimbang :

1. Bahwa untuk menjamin kelancaran dan ketertiban penyelenggaran Rapat Kerja Dewan
Pengurus Karang Taruna (DPKT) Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) Desa
Telaga Murni, dipandang perlu untuk menetapkan Tata Tertib.
2. Bahwa oleh karena itu, perlu di keluarkan ketetapan Rapat Kerja Dewan Pengurus Karang
Taruna (DPKT) Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) Desa Danau Indah, tentang
Tata Tertib Rapat Kerja Dewan Pengurus Karang Taruna (DPKT) Majelis Pertimbangan
Karang Taruna (MPKT) Desa Telaga Murni.

Mengingat :

1 Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 40/HUK/ KEP/X/1980 tentang


Organisasi Sosial;
2 Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Penataan Lembaga
Kemasyarakatan;
3 Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 83/HUK/2005 tentang Pedoman Dasar dan Pedoman
Rumah Tangga Karang Taruna;
4 Undang-undang Otonomi Daerah Nomor 32 Tahun 2005
5 Surat Keputusan Kepala Desa Telaga Murni No :................. tentang Pengukuhan
Pengurus Karang Taruna Desa Telaga Murni Periode 2011-2014.

Memperhatikan :

1. Permusyawaratan Rapat Dewan Pengurus Karang Taruna (DPKT) Majelis Pertimbangan


Karang Taruna (MPKT) Desa Danau Indah, Tahun 2011 tentang Tata Tertib Rapat Kerja
Dewan Pengurus Karang Taruna (DPKT) Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT)
Desa Telaga Murni

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KETETAPAN RAPAT KERJA KARANG TARUNA DESA TELAGA MURNI TENTANG


TATA TERTIB RAPAT KERJA KARANG TARUNA DESA TELAGA MURNI.
Pasal 1

1) Tata Tertib adalah sebagai pedoman dalam melaksanakan Rapat Kerja Dewan
Pengurus Karang Taruna (DPKT) Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) Desa
Telaga Murni
2) Tata Tertib sewaktu-waktu dapat disesuaikan dengan keadaan.

Pasal 2

Rumusan Tata Tertib Rapat Kerja Dewan Pengurus Karang Taruna (DPKT) Majelis
Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) Desa Telaga Murni, secara lengkap seperti tersebut
pada pasal 1 Ketetapan ini terdapat lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tak
terpisahkan dengan Ketetapan ini.

Pasal 3

Ketetapan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan.

Ditetapkan di : Telaga Murni

Pada Tanggal:…………………..

PIMPINAN SIDANG SEMENTARA

RAPAT KERJA KARANG TARUNA DESA TELAGA MURNI

TAHUN 2011

(…………………….) ( …………………. ) ( )

Ketua Sekretaris Anggota


RANCANGAN KETETAPAN

RAPAT KERJA KARANG TARUNA DESA TELAGA MURNI

Nomor: 03/TAP/Rak.KTDI/X/2011

TENTANG

PIMPINAN RAPAT KERJA DEWAN PENGURUS KARANG TARUNA (DPKT) MAJELIS


PERTIMBANGAN KARANG TARUNA (MPKT) DESA TELAGA MURNI

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

Rapat Kerja Dewan Pengurus Karang Taruna (DPKT) Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) Desa
Telaga Murni

Menimbang :

1. Bahwa untuk menjamin kelancaran dan ketertiban penyelenggaran Rapat Kerja Karang
Taruna Desa Telaga Murni dipandang perlu untuk menetapkan Pimpinan Rapat Kerja
Dewan Pengurus Karang Taruna (DPKT) Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT)
Desa Telaga Murni, Bahwa oleh karena itu, perlu di keluarkan ketetapan Rapat Kerja
Dewan Pengurus Karang Taruna (DPKT) Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT)
Desa Danau Indah, tentang Pimpinan Rapat Kerja Dewan Pengurus Karang Taruna
(DPKT) Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) Desa Telaga Murni.

Mengingat :

1. Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 40/HUK/ KEP/X/1980 tentang


Organisasi Sosial;
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Penataan Lembaga
Kemasyarakatan;
3. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 83/HUK/2005 tentang Pedoman Dasar dan Pedoman
Rumah Tangga Karang Taruna;
4. Undang-undang Otonomi Daerah Nomor 32 Tahun 2005.
5. Surat Keputusan Kepala Desa Telaga Murni Nomor ....................... tentang
Pengukuhan Pengurus Karang Taruna Desa Telaga Murni Periode 2011-2014.

Memperhatikan :

1. Permusyawaratan pada Rapat Kerja Karang Taruna Desa Telaga Murni tentang Pimpinan
Rapat Kerja Karang Taruna Desa Telaga Murni.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KETETAPAN RAPAT KERJA KARANG TARUNA DESA TELAGA MURNI TENTANG


PIMPINAN RAPAT KERJA KARANG TARUNA DESA TELAGA MURNI 2011.

Pasal 1
Pimpinan Rapat KerjA Dewan Pengurus Karang Taruna (DPKT) Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT)
Desa Telaga Murni

tahun 2011 yang terdiri dari 3 ( tiga ) orang sebagai berikut :

1. Ketua : …………… 1 ( satu ) orang dari unsur MPKT Desa Telaga Murni
2. Sekretaris : …………… 1 ( satu ) orang dari unsur Dewan Pengurus Karang
Taruna Desa Telaga Murni
3. Ketua : …………… 1 ( satu ) orang dari unsure Pengurus Karang Taruna

Pasal 2

Pimpinan Rapat Kerja Dewan Pengurus Karang Taruna (DPKT) Majelis Pertimbangan Karang Taruna
(MPKT) Desa Telaga Murni Tahun 2011.

Pasal 3

Ketetapan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan.

Ditetapkan di : Telaga Murni

Pada Tanggal:…………………..

PIMPINAN SIDANG

RAPAT KERJA DEWAN PENGURUS KARANG TARUNA (DPKT) MAJELIS PERTIMBANGAN


KARANG TARUNA (MPKT) DESA TELAGA MURNI

TAHUN 2011

……………………….......... ……………………….......... ……………………….........

Ketua Sekretaris Anggota

RANCANGAN KETETAPAN

RAPAT KERJA DEWAN PENGURUS KARANG TARUNA (DPKT) MAJELIS PERTIMBANGAN


KARANG TARUNA (MPKT) DESA TELAGA MURNI

Nomor: /TAP/DPKT.MPKT-DI/X/2011

TENTANG
PENETAPAN KOMISI - KOMISI RAPAT KERJA DEWAN PENGURUS KARANG TARUNA
(DPKT)

MAJELIS PERTIMBANGAN KARANG TARUNA DESA TELAGA MURNI

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

Rapat Kerja Dewan Pengurus Karang taruna (DPKT) Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) Desa
Telaga Murni Kecamatan Cikarang Barat Kab.Bekasi

Menimbang :

1. Bahwa dalam rangka menetapkan efisiensi dan fungsi penyelenggaraan Rapat Kerja
Dewan Pengurus Karang Taruna (DPKT) Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT)
Desa Telaga Murni , dipandang perlu untuk membentuk komisi-komisi dan anggota komisi
Rapat Kerja Dewan Pengurus Karang Taruna (DPKT) Majelis Pertimbangan Karang
Taruna (MPKT) Desa Telaga Murni;
2. Bahwa oleh karena itu, perlu di keluarkan ketetapan Rapat Kerja Dewan Pengurus Karang
taruna (DPKT) Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) Desa Telaga Murni tentang
Komisi-komisi dan Anggota-anggota Komisi Rapat Kerja Dewan Pengurus Karang Taruna
(DPKT) Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) Desa Telaga Murni.

Mengingat :

1. Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 40/HUK/ KEP/X/1980 tentang


Organisasi Sosial;

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Penataan Lembaga
Kemasyarakatan;

3. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 83/HUK/2005 tentang Pedoman Dasar dan Pedoman
Rumah Tangga Karang Taruna;

4. Undang-undang Otonomi Daerah Nomor 32 Tahun 2005;

5. Surat Keputusan Kepala Desa Telaga Murni No :………………………………... tentang


Pengukuhan Pengurus Karang Taruna Desa Danau Indah Periode 2011-2014.

6. Rapat Kerja I Dewan Pengurus Karang Taruna Desa Telaga Murni Tanggal......2011
tentang Penetapan Program Kerja jangka Pendek, Menengah dan Jangka Panjang Tahun
2011-2014.

Memperhatikan :

1. Permusyawaratan pada Rapat Kerja Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) Desa
Telaga Murni tentang Pimpinan Rapat Kerja Dewan Pengurus Karang taruna (DPKT).

MEMUTUSKAN
Menetapkan :

KETETAPAN RAPAT KERJA DEWAN PENGURUS KARANG TARUNA (DPKT) I


MAJELIS PERETIMBANGAN KARANG TARUNA (MPKT) DESA TELAGA MURNI
TENTANG PENETAPAN KOMISI – KOMISI RAPAT KERJA DEWAN PENGURUS
KARANG TARUNA (DPKT) I MAJELIS PERETIMBANGAN KARANG TARUNA (MPKT)
DESA TELAGA MURNI 2011.

Pasal 1

Nama dan jumlah komisi-komisi adalah sebagaimana terdapat pada lampiran keputusan ini
dan merupakan kesatuan yang tak terpisahkan.

Pasal 2

Nama komisi adalah :

1.Komisi Rekomendasi Internal.


2.Komisi Rekomendasi Eksternal.
3.Komisi Program Kerja
Pasal 3

Ketetapan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan.

Ditetapkan di : Telaga Murni

Pada Tanggal :…………………....

PIMPINAN SIDANG

RAPAT KERJA DEWAN PENGURUS KARNG TARUNA (DPKT) MAJELIS


PERTIMBANGAN KARANG TARUNA (MPKT) DESA TELAGGA MURNI

TAHUN 2011

……………………….......... ……………………….......... ……………………….........

Ketua Sekretaris Anggota


RANCANGAN KETETAPAN

RAPAT KERJA DEWAN PENGURUS KARANG TARUNA (DPKT) MAJELIS PERTIMBANGAN


KARANG TARUNA (MPKT) DESA TELAGA MURNI

Nomor: /TAP/DPKT.MPKT-DI/X/2011

TENTANG

PROGRAM KERJA DAN REKOMENDASI /POKOK-POKOK PIKIRAN

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

Rapat Kerja dewan Pengurus Karang Taruna (DPKT) I Majelis Pertimbang Karang Taruna (MPKT) Desa
Telaga Murni Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi

Menimbang :

1. Bahwa dalam rangka mengantisipasi persoalan bangsa dan Negara khususnya hal-hal
yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat di Desa Telaga Murni dipandang perlu
untuk menganalisa dan membuat pemikiran-pemikiran yang diharapkan dapat membantu
memecahkan persoalan tersebut;
2. Bahwa setelah melihat pemikiran keadaan tersebut, menjadi kewajiban DPKT I untuk
menyampaikan program kerja dan pokok-pokok pikiran sebagai salah satu bentuk nyata
peran aktif pemuda dalam proses perubahan sosial di di keluarkan ketetapan Rapat Kerja
Dewan Pengurus Karang Taruna (DPKT) MPKT Desa Telaga Murni .
3. Bahwa oleh karena itu perlu adanya keputusan RAPAT KERJA DEWAN PENGURUS
KARANG TARUNA (DPKT) I tentang Reshuffle Dewan Pengurus, Evaluasi Program kerja
dan rekomendasi/pikiran-pikiran.
Mengingat :

1. Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 40/HUK/ KEP/X/1980 tentang


Organisasi Sosial;

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Penataan Lembaga
Kemasyarakatan;

3. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 83/HUK/2005 tentang Pedoman Dasar dan Pedoman
Rumah Tangga Karang Taruna;

4. Undang-undang Otonomi Daerah Nomor 32 Tahun 2005;

5. Surat Keputusan Kepala Desa Telaga Murni Nomor ……………………..tentang


Pengukuhan Pengurus Karang Taruna Kelurahan wanasari Periode 2011-2014.

6. Rapat Kerja I Dewan Pengurus Karang Taruna Desa Telaga Murni tanggal .. .. 2011
tentang Penetapan Program Jangka Pendek, Menengah dan Jangka Panjang Tahun
2011-2014.

Memperhatikan :

1. Musyawarah komisi-komisi bidang program kerja dan rekomendasi pokok-pokok pikiran


Raker I Karang Taruna Desa Telaga Murni.
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KEPUTUSAN RAPAT KERJA DEWAN PENGURUS KARANG TARUNA (DPKT) I


MAJELIS PERTIMBANGAN KARANG TARUNA (MPKT) DESA TELAGA MURNI
TENTANG RESHUFFLE DEWAN PENGURUS KARANG TARUNA DESA TELAGA
MURNI, EVALUASI PROGRAM KERJA I DP.KT DESA TELAGA MURNI DAN
REKOMENDASI/POKOK-POKOK PIKIRAN RAPAT KERJA DEWAN PENGURUS
KARANG TARUNA (DPKT) I MPKT DESA TELAGA MURNI

Pasal 1

Mengukuhkan hasil sidang komisi-komisi Rapat Kerja Dewan Pengurus Karang taruna
(DPKT) I Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) Desa Telaga Murni

Pasal 2

Program kerja rekomendasi/pokok-pokok pikiran sebagaimana dimaksud dalam pasal I


terdapat lampiran keputusan ini dan merupakan keputusan yang tak terpisahkan

Pasal 3

Hasil keputusan ini berlaku untuk Dewan Pengurus Karang Taruna Desa Telaga Murni

Pasal 4

Ketetapan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan.

Ditetapkan di : Telaga Murni


Pada Tanggal :…………………..

PIMPINAN SIDANG

RAPAT KERJA DEWAN PENGURUS KARANG TARUNA (DPKT) I MAJELIS


PERTIMBANGAN KARANG TARUNA (MPKT) DESA TELAGA MURNI

TAHUN 2011

……………………….......... ……………………….......... ……………………….........

Ketua Sekretaris Anggota


TANDA BUKTI AUDENSI

KARANG TARUNA

PENGURUS DESA TELAGA MURNI

Instansi / Perusahaan : …………………………………………………………………………………….

Perihal : ………………………………………………………….………………………….

Hari / Tgl Konfermasi : ………………………………………………..…………..…….………………….

Nama Penerima Kunjungan : 1 ……………………………………………………………….………………….

2.………………………………………………………………..………………….

Jabatan : …………………………………………….……………………………………….

Kesimpulan Pertemuan/Audensi : 1 : . …………………………………………………………..……………………

2 : ……………………………………………………….……………………….

3 : …………………………….………………………………………………….

Keterangan Lain : ……………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………..

Danau Indah ,….., ……………..2011

Yang Mengunjungi Penerima Kunjungan

…………………………… ……………………………..……
DAFTAR HADIR CE KETERANGAN

DEWAN PENGURUS
ACARA :

KT Desa Telaga Murni

TEMPAT :

TGL :

No. NAMA PESERTA UTUSAN/PERWAKILAN TTD

RW/RT

No. NAMA PESERTA UTUSAN/PERWAKILAN TTD

RW
Susunan Acara

Rapat Kerja Ke-1 {RAKER}

Karang Taruna Desa Telaga Murni

Kecamatan Cikarang Barat-Kabupaten Bekasi

I.Pembukaan :

1.Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

2.Sambutan – Sambutan

1.Ketua Karang Taruna Desa Telaga Murni

2.Majelis Karang Taruna Desa Telaga Murni

3.Pembina Umum Karang Taruna Desa Telaga Murni (Kepala Desa Telaga
Murni)

4.Pembina Teknis Karang Taruna Kecamatan Cikarang Barat

II.Pokok Acara

1.Pembentukan dan Penetapan Pengurus Bidang Karang Taruna Desa Telaga Murni

2.Pembahasan Program Kerja Karang Taruna Periode 2011 S/d 2012

III. Penutup

1.Do’a Bersama

Anda mungkin juga menyukai