Anda di halaman 1dari 8

PROGRAM KERJA DEWAN AMBALAN KH.

ABDURAHMAN WAHID/ SITI


KHODIJAH AL QUBRO
GUDEP. 02.179 / 02.180

A. NAMA EKSTRAKURIKULER

Kepramukaan

B. DESKRIPSI EKSTRAKURIKULER KEPRAMUKAAN

Pramuka adalah sebuah wadah organisasi kegitan siswa yang memiliki berbagai macam bentuk
kegiatan untuk meningkatkan potensi kepemimpinan, kepribadian, mental dan keterampilan hidup
mandiri

C. TUJUAN ( TARGET YANG DIHARAPKAN )

Meningkatkan potensi kepemimpinan, kepribadian dan mental siswa serta memberi bekal kepada
siswa untuk bisa hidp mandiri dan lebih baik dalam menjalani hidup dan kehidupn

D. SASARAN ( PESERTA )

Seluruh siswa dan siswi yang masih berada dalam mas usia Penegak ( 15 – 20 tahun ), dalam hal ini
terkait dengan kurikulum kegiatan belajar mengajar disekolah. Maka siswa dibagi menjadi kegiatan
klasikal yaitu siswa kelas 10 dan kelas 11.

E. Program Kerja Mandiri / Intern:


1. Latihan Pramuka Rutin
2. Gladian Pemimpin Sangga (Dianpinsa)
3. Orientasi Dasar Calon Anggota Baru (Ordacab)
4. Pelantikan Anggota Baru (Pelantaba)
5. Ujian SKU
6. Pelantikan Penegak Bantara (Pelantara)
7. Perkemahan Bakti Teknika (Pertika)
8. Perkemahan Penegak Bantara (Perbara)
9. Musyawarah Ambalan (Musyambal)
10. Abseling, main tali/Repling
11. Rapat Rutin dan Evaluasi
12. Kegiatan insidental, dll
F. Program Kerja Peran Serta / Ekstern:
1. Upacara Peringatan Hari Pramuka
2. Upacara & Renungan Suci Menyambut HUT RI
3. Lomba Cermat Tangkas Pramuka ( LCTP )
4. Kegiatan Insidental, dll

Kesiswaan Pembina Pramuka

Chusnul Mubarok, S.Pd Washari


TATA TERTIB MUSYWARAH AMBALAN KH. ABDURAHMAN WAHID / SITI KHODIJAH AL
QUBRO KE – 1

KETETAPAN : AMBALAN KH. ABDURAHMAN WAHID/ SITI KHODIJAH AL QUBRO


PANGKALAN SMK MA’ARIF NU 02 BANTARKAWUNG
NOMOR : 01/K-01/X/2017

Tentang

PERATURAN DAN TATA TERTIB MUSAM KE – 1

AMABALAN KH. ABDURAHMAN WAHID/ SITI KHODIJAH AL QUBRO

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

MUSYAWARAH KE–01 : Ambalan Kh. Abdurahman wahid / Siti khodijah al qubro dengan
senantiasa mengharap Rahmat dan Ridho Allah SWT setelah :

MENIMBANG : Bahwa dalam melaksanakan musyawarah ambalan perlu adanya tata


tertib.

MENGINGAT : 1. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.


2. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

MEMPERHATIKAN : Usulan dan tanggapan peserta sidang.

MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN :

Pertama :

menetapkan tata tertib musyawarah ambalan Abdurahman wahid/ Siti khodijah al qubro

Kedua :

jika terdapat kekeliruan di dalamnya maka, dapat ditinjau ulang sebagai mana mestinya.

Ketiga :

Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Bantarkawung
Pada Tanggal : .......................
Waktu : ........ WIB
Presidium Musyawarah Ke-01 Tahun 2016

Bantarkawung, September 2016

Ketua Sekertaris

..................... .....................
PERATURAN DAN TATA TERTIB
MUSYAWARAH PENEGAK / AMBALAN

BAB I
NAMA, KEDUDUKAN DAN WEWENANG

Pasal 1
Nama
Musyawarah Ambalan, yang disingkat MUSAM

Pasal 2
Kedudukan

Musyawarah Ambalan berkedudukan sebagai forum pertemuan tertinggi bagi Pramuka Penegak untuk
menampung aspirasi Pramuka Penegak di Gugusdepan.

Pasal 3
Wewenang

Wewenang Musyawarah Ambalan adalah :


1. Mengevaluasi pelaksanaan fungsi dan tugas pokok Pengurus Dewan Ambalan masa bakti
sebelumnya
2. Menyusun Rencana Kerja Pramuka Penegak di gugus depan
3. Menetapkan Adat Ambalan
4. Membentuk kepengurusan Dewan Ambalan Berikutnya

BAB II
WAKTU DAN TEMPAT

Pasal 4
Waktu

Pada Tanggal ………

Pasal 5
Tempat
Rumah adat ,

BAB III
Dasar

Pasal 6
Dasar
Dasar pelaksanaan Musyawarah Penegak / Ambalan adalah :
1. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
2. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
3. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka nomor : 080 Tahun 1988
tentang Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega.
4. Program Kerja Gugusdepan
BAB IV
PERSONIL

Pasal 7
Peserta

Peserta Musyawarah Ambalan adalah :


1. Pengurus Dewan Ambalan sebelumnya.
2. Anggota Pramuka Penegak yang berada di gugusdepan bersangkutan.

Pasal 8
Penasihat

Penasihat Musyawarah Ambalan adalah Pembina dan Pembantu Pembina yang memahami dan
memantau perkembangan Ambalan yang mendapat mandat dari gugusdepan.

Pasal 9
Peninjau

Peninjau Musyawarah Ambalan adalah :


1. Pembina, Pembantu Pembina dan/atau Ikatan Purna Bakti yang memahami dan memantau
perkembangan Ambalan yang mendapat mandat dari gugusdepan serta Pengurus Dewan
Ambalan yang berasal dari gugusdepan yang diundang.
2. Dewan Kerja Ranting, Dewan Kerja Cabang dan Dewan Kerja Daerah serta Pramuka Penegak
lainnya yang berasal dari gugusdepan lain yang diundang khusus.

BAB V
KUORUM

Pasal 10
Kuorum

1. Musyawarah Ambalan dinyatakan sah apabila mencapai kuorum, yakni dihadiri oleh lebih dari
1/2 (setengah) + 2 dari jumlah per utusan yang seharusnya hadir.
2. Apabila pasal 10 ayat 1 tidak tercapai, maka Musyawarah Ambalan ditunda selama 2 x 10 menit
dan selanjutnya dianggap sah.
3. Sidang-sidang dalam Musyawarah Ambalan dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari
setengah + 2 dari jumlah peserta yang seharusnya hadir.
4. Apabila pasal 10 ayat 3 tidak tercapai maka sidang-sidang ditunda selama 1 x 15 menit dan
selanjutnya dianggap sah.

BAB VI

JENIS, PIMPINAN DAN PESERTA SIDANG

Pasal 11
Jenis Sidang

Jenis persidangan dalam Musyawarah Ambalan adalah


1. Sidang Pendahuluan
2. Sidang Pleno
3. Sidang-sidang Komisi
a. Komisi A : Penjelasan Kep. 080 Tahun 1988, Keorganisasian dan Tata Cara Pemilihan
Pengurus Dewan Ambalan
b. Komisi B : Rencana Kerja dan Pola Pembinaan
c. Komisi C : Penyusunan Adat Ambalan
4. Sidang Tim Perumus

Pasal 12
Pimpinan Sidang

1. Pimpinan Sidang Pendahuluan Musyawarah Ambalan adalah 3 (tiga) orang Pengurus Dewan
Ambalan masa bakti Sebelumnya.
2. Pimpinan Sidang Pleno Musyawarah Ambalan adalah Pimpinan Musyawarah Ambalan yang disebut
Presidium.
3. Presidium Musyawarah Ambalan berjumlah 3 (tiga) orang, yang dipilih dari dan oleh Peserta
Musyawarah Ambalan dengan komposisi sebagai berikut :
a. 1 (satu) orang peserta dari unsur Pengurus Dewan Ambalan, yang mendapat mandat dari
Pengurus Dewan Ambalan
b. 2 (dua) orang peserta dari unsur Dewan Ambalan (diutamakan yang duduk sebagai pemimpin
sangga/kepala bidang).
4. Sidang Komisi dipimpin oleh seorang Ketua dan seorang Sekretaris Komisi yang dipilih dari
anggota komisi.
5. Sidang Tim Perumus dipimpin oleh seorang Ketua dan seorang Sekretaris yang dipilih dari seorang
anggota Tim Perumus.

Pasal 13
Peserta Sidang

1. Sidang Pendahuluan Musyawarah Ambalan diikuti oleh seluruh peserta, Penasihat dan Peninjau
Musyawarah Ambalan.
2. Sidang Pleno Musyawarah Ambalan diikuti oleh seluruh peserta, Penasihat dan Peninjau
Musyawarah Ambalan.
3. Sidang Komisi Musyawarah Ambalan diikuti oleh peserta, Penasihat dan Peninjau yang mendapat
pengesahan dari Sidang Pleno.
4. Sidang Tim Perumus Musyawarah Ambalan diikuti anggota Tim Perumus yang disahkan melalui
Sidang Pleno, yang terdiri dari Ketua Komisi, Sekretaris Komisi dan Presidium.

BAB VII
HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 14
Hak Suara

1. Hak suara adalah hak yang dimiliki perutusan untuk diperhitungkan dalam perhitungan suara
apabila dilaksanakan pengambilan keputusan dengan cara pemungutan suara.
2. Setiap perutusan memiliki satu hak suara. Penasihat dan Peninjau tidak memiliki hak suara.
Pasal 15
Hak Bicara

1. Hak bicara adalah hak yang dimiliki untuk menyampaikan saran, usul dan pendapat.
2. Setiap peserta Musyawarah Ambalan mempunyai hak bicara.
3. Penasihat Musyawarah Ambalan mempunyai hak bicara atas persetujuan Sidang.
4. Musyawarah Ambalan dapat meminta nasihat, petunjuk dan saran kepada Penasihat apabila
dipandang perlu.
5. Peninjau Musyawarah Ambalan tidak mempunyai hak bicara.

Pasal 16
Hak Pilih

Hak pilih adalah hak yang dimiliki peserta Musyawarah Ambalan untuk dipilih dan memilih.

Pasal 17
Kewajiban

Seluruh Peserta, Penasihat dan Peninjau berkewajiban mematuhi Tata Tertib Musyawarah Ambalan.

BAB VIII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 18
Pengambilan Keputusan

1. Setiap pengambilan keputusan dalam Musyawarah Ambalan sedapat¬dapatnya dilakukan dengan


musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila tidak tercapai mufakat, maka sidang ditunda selama 2 x 15 menit untuk mengadakan
pembicaraan informal (lobbying).
3. Apabila tidak tercapai mufakat, maka dilakukan melalui pemungutan suara, yakni keputusan diambil
berdasarkan suara terbanyak.

BAB IX
LAIN-LAIN

Pasal 19
Masa berlaku

Tata Tertib ini berlaku sejak disahkan oleh Musywarah Ambalan, sampai Musyawarah Ambalan
berakhir.

Pasal 20
Tambahan

Hal-hal yang belum diatur dalam Tata Tertib ini akan diatur kemudian dengan persetujuan sidang.
Presidium Sidang Pendahuluan

Ketua :

Sekertaris :

Anggota :
PROGRAM KERJA
PENGEMBANGAN DIRI
EKSTRA KURIKULER
PRAMUKA
GUGUS DEPAN
02. 179 – 02 180
TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018

GERAKAN PRAMUKA
GUDEP: 02.179 / 02.180
AMBALAN KH. ABDURAHMAN WAHID / SITI KHODIJAH AL QUBRO
SMK MA’ARIF NU 2 BANTARKAWUNG
Alamat: Jl. Bumiayu – Salem Km.08 Desa Pangebatan Kec. Bantarkawung Kab. Brebes
Email : smkmadu2@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai