Anda di halaman 1dari 3

TATA TERTIB MUSYAWARAH BESAR PURNA BHAKTI AMBALAN

AMBALAN RAJAWALI MANDAI

GUDEP 07.001 -07.002

PANGKALAN SMA NEGERI 8 MAROS

BAB 1
PENGERTIAN DASAR DAN WEWENANG

Pasal 1
Pengertian
Pengertian:

1. Kegiatan ini bernama Musyawarah Besar Purna Bhakti Ambalan Tahun 2023
2. MUBES Purna Bhakti adalah musyawarah tertinggi di ambalan yang merupakan ajang demokrasi tertinggi bagi
alumninya.

Pasal 2
Dasar
Dasar:

1. UU Gerakan Pramuka No 12 tahun 2010.


2. Keputusan Presiden No 24 Tahun 2009 Tentang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
3. SK Kwartir Nasional tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
4. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No.231 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugus Depan
Gerakan Pramuka.
5. Program Kerja Gerakan Pramuka Sma Negeri 8 Maros Dewan Ambalan Ambalan Rajawali Mandai

Pasal 3
Wewenang

Wewenang MUSYAWARAH BESAR PURNA BHAKTI AMBALAN adalah :

1. Merumuskan Pokok Pikiran dan Aspirasi Alumni Serta Menetapkan Garis-garis Besar Program Kerja oleh Dewan Purna
Bhakti Ambalan Rajawali Mandai Masa Bhakti 2022-2023.
2. Memilih dan Menetapkan Ketua Dewan Purna Bhakti Ambalan Rajawali Mandai Gerakan Pramuka Sma Negeri 8 Maros
3. Memeilih serta Menetapkan Tim Perumus.

BAB II
PESERTA, PENASEHAT, dan PENINJAU
Pasal 4
Peserta

Peserta MUSYAWARA AMBALAN adalah sebagai berikut :

1. Purna Bhakti Ambalan Rajawali Mandai


2. Pembina Putra & Pembina Putri
3. Peninjau

Pasal 5
Penasehat dan Peninjau
Penasehat dan Peninjau:

1. Penasehat MUBES PURNA BHAKTI AMBALAN adalah unsur Pembina dan Pembantu Pembina Gugus Depan
2. Peninjau MUBES PURNA BHAKTI AMBALAN THN. 2023 adalah Purna Bhakti Ambalan.
BAB III
HAK dan KEWAJIBAN
Pasal 6
Hak Suara

1. Hak suara adalah hak yang dimiliki peserta untuk diperhitungkan apabila dilaksanakan proses pengambilan keputusan
dengan cara pemungutan suara
2. Setiap peserta mempunyai satu hak suara putra dan satu hak suara putri

Pasal 7
Hak Bicara

Hak bicara adalah hak yang dimiliki peserta, penasehat, dan peninjau untuk menyampaikan usul, saran, dan pendapat dengan
seizin pimpinan sidang.

Pasal 8
Kewajiban

Seluruh peserta, penasehat dan peninjau MUSYAWARAH BESAR PURNA BHAKTI AMBALAN berkewajiban mematuhi,
dan menjunjung tinggi tata tertib MUBES.

BAB 4
PELAKSANAAN SIDANG
Pasal 9
Qourum

1. Persidangan MUSYAWARAH BESAR PURNA BHAKTI AMBALAN dianggap sah apabila dihadiri oleh 2/3 dari jumlah
peserta sidang.
2. Apabila pasal 9 ayat 1 tidak terpenuhi maka persidangan MUSYAM ditunda 1x5 menit dan dianggap sah selanjutnya.
3. Pengambilan keputusan berdasarkan atas musyawarah untuk mufakat.
4. Jika hasil pasal ayat 9 tidak terpenuhi maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.
5. Jika hasil pemungutan suara hasilnya sama, maka presidium sidang memiliki hak suara.

Pasal 10
Jenis-Jenis Sidang

Jenis-jenis sidang dalam MUBES terdiri dari :

1. Sidang Pendahuluan
2. Sidang Pleno 2:
pembacaan visi dan misi calon ambalan
tanya jawab calon dewan ambalan
3. Sidang Komisi komisi:
Komisi A membahas masalah atau kendala dalam ambalan.
Komisi B menentukan Bidang-Bidang DALAM STRUKTUR ORGANISASI
Komisi C membahas Kegiatan dan Program Kerja
Komisi D Bidang Administrasi
Komisi E Bidang Adat - Istiadat

4. Pemilihan Ketua Ambalan Masa BHAKTI 2021 2022

Pasal 11
Pimpinan Sidang

Pimpinan sidang MUBES PURNA BHAKTI AMBALAN adalah Presidium Sidang atau yang di tunjuk oleh selaku pembina
Pramuka

Pasal 12
Presidium
1. Presidium:

Presidium MUBES Purna Bhakti Ambalan diatur sebagai berikut :


 Utusan dari Purna Bhakti Ambalan Rajawali
 Utusan dari PEMBINA.
2. Presidium MUBES Purna Bhakti Ambalan adalah :
 Seorang Ketua Merangkap Anggota.
 Seorang Sekretaris merangkap Anggota.
 Seorang Anggota.

Hak dan Kewajiban Presidium Sidang adalah Memimpin dan Mengatur jalannya Sidang MUSYAWARAH AMBALAN
sesuai tata tertib yang telah disepakati.

BAB V
TATA CARA PEMILIHAN BAKAL CALON KETUA

Pasal 13
Tata Cara Pemilihan Bakal Calon Ketua Dewan Purna Bhakti Ambalan

Tata cara pemilihan bakal calon ketua Dewan Purna Bhakti Ambalan RAJAWALI MANDAI :

1. Mencalonkan Diri atau Dicalonkan.


2. Pemilihan Bakal Calon Ketua Dewan Purna Bhakti Ambalan secara Langsung (Aklamasi).

Pasal 14
Tata Cara Pemilihan Calon Ketua Dewan Ambalan

Calon Ketua Dewan Purn Bhakti Ambalan adalah tiga (3) besar dari Bakal Calon Ketua.

Pasal 15
Tata Cara Pemilihan Ketua Dewan Ambalan

1. Ketua Dewan Purna Bhakti Ambalan dalah Calon Ketua Dewan Purna Bhakti Ambalan yang Terpilih Berdasarkan Pasal
14.
2. Ketua Dewan Ambalan RAJAWALI MANDAI dipilih oleh peserta MUBES PURNA BHAKTI AMBALAN
3. Pemilihan Ketua Dewan Purna Bhakti Ambalan dipilih melalui musyawarah untuk mufakat oleh peserta MUBES
4. Dalam musyawarah penentuan Ketua Dewan Purna Bhakti Ambalan Calon Ketua Dewan Purna Bhakti Ambalan Tidak
diikutsertakan.
5. Setiap peserta sidang memiliki satu suara untuk calon ketua Dewan Purna Bhakti Ambalan

BAB 6
PENUTUP
Pasal 16
Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian atas persetujuan sidang musyawarah ambalan

Anda mungkin juga menyukai