BAB I
NAMA, KEDUDUKAN DAN WEWENANG
Pasal 1
Nama
Pasal 2
Kedudukan
Musyawarah Ambalan berkedudukan sebagai forum pertemuan tertinggi bagi Pramuka Penegak
untuk menampung aspirasi Pramuka Penegak di Gugusdepan.
Pasal 3
Wewenang
BAB II
WAKTU DAN TEMPAT
Pasal 4
Waktu
Pasal 5
Tempat
BAB III
DASAR
Pasal 6
Dasar
1
3. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka nomor : 080 Tahun 1988 tentang Pola
dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega.
4. Program Kerja Gugusdepan
BAB IV
PERSONIL
Pasal 7
Peserta
Pasal 8
Penasihat
Penasihat Musyawarah Ambalan adalah Pembina dan Pembantu Pembina yang memahami dan
memantau perkembangan Ambalan yang mendapat mandat dari gugusdepan.
Pasal 9
Peninjau
BAB V
KUORUM
Pasal 10
Kuorum
1. Musyawarah Ambalan dinyatakan sah apabila mencapai kuorum, yakni dihadiri oleh lebih
dari 1/2 (setengah) dari jumlah per utusan yang seharusnya hadir.
2. Apabila pasal 10 ayat 1 tidak tercapai, maka Musyawarah Ambalan ditunda selama 2 x 10
menit dan selanjutnya dianggap sah.
3. Sidang-sidang dalam Musyawarah Ambalan dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih
dari setengah dari jumlah peserta yang seharusnya hadir.
4. Apabila pasal 10 ayat 3 tidak tercapai maka sidang-sidang ditunda selama 1 x 15 menit
dan selanjutnya dianggap sah.
BAB VI
JENIS, PIMPINAN DAN PESERTA SIDANG
Pasal 11
Jenis Sidang
Pasal 12
Pimpinan Sidang
Pasal 13
Peserta Sidang
1. Sidang Pendahuluan Musyawarah Ambalan diikuti oleh seluruh peserta, Penasihat dan
Peninjau Musyawarah Ambalan.
2. Sidang Pleno Musyawarah Ambalan diikuti oleh seluruh peserta, Penasihat dan
Peninjau Musyawarah Ambalan.
3. Sidang Komisi Musyawarah Ambalan diikuti oleh peserta, Penasihat dan Peninjau yang
mendapat pengesahan dari Sidang Pleno.
4. Sidang Tim Perumus Musyawarah Ambalan diikuti anggota Tim Perumus yang disahkan
melalui Sidang Pleno, yang terdiri dari Ketua Komisi, Sekretaris Komisi dan Presidium.
3
BAB VII
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 14
Hak Suara
1. Hak suara adalah hak yang dimiliki perutusan untuk diperhitungkan dalam
perhitungan suara apabila dilaksanakan pengambilan keputusan dengan cara
pemungutan suara.
2. Setiap perutusan memiliki satu hak suara. Penasihat dan Peninjau tidak memiliki hak suara.
Pasal 15
Hak Bicara
1. Hak bicara adalah hak yang dimiliki untuk menyampaikan saran, usul dan pendapat.
2. Setiap peserta Musyawarah Ambalan mempunyai hak bicara.
3. Penasihat Musyawarah Ambalan mempunyai hak bicara atas persetujuan Sidang.
4. Musyawarah Ambalan dapat meminta nasihat, petunjuk dan saran kepada Penasihat apabila
dipandang perlu.
5. Peninjau Musyawarah Ambalan tidak mempunyai hak bicara.
Pasal 16
Hak Pilih
Hak pilih adalah hak yang dimiliki peserta Musyawarah Ambalan untuk dipilih dan memilih.
Pasal 17
Kewajiban
Seluruh Peserta, Penasihat dan Peninjau berkewajiban mematuhi Tata Tertib Musyawarah Ambalan.
BAB VIII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 18
Pengambilan Keputusan
Pasal 19
Masa berlaku
Tata Tertib ini berlaku sejak disahkan oleh Musywarah Ambalan, sampai Musyawarah Ambalan
berakhir.
Pasal 20
Tambahan
Hal-hal yang belum diatur dalam Tata Tertib ini akan diatur kemudian dengan persetujuan sidang.
5
KETETAPAN MUSYAWARAH PENEGAK / AMBALAN
KIAN SANTANG – RARA SANTANG
BASIS SMA HANDAYANI 1 PAMEUNGPEUK
NOMOR : 01/MUBAL/10/2022
Tentang
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
Pertama : menetapkan tata tertib musyawarah ambalan Sribaduga Maharaja - Diah
Phitaloka
Kedua : jika terdapat kekeliruan di dalamnya maka, dapat ditinjau ulang sebagai mana
mestinya.
Ketiga : Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : P a m e u n g p e u k
Pada Tanggal : 18 JUNI
2022 Waktu : 22.00 wib
Anggota
Sekretaris Ketua